Sick enough to die

Gambar

Pairing            : KyuMin

Genre              : Hurt

Length            : One Shoot

Warning          : Boys love, shounen-ai

Song               : MC Mong feat Mellow – Sick Enough To Die

Disclaimer      : Story belong to me, KyuMin belong to each other

Summary        : “Kyu, jika kau masih tidak berubah……kelak kau akan kehilangan aku” // Akhirnya Sungmin memberikan ultimatum terakhirnya. Terinspirasi dari MV MC Mong feat Mellow – Sick Enough To Die.

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

 

Kyuhyun tertegun saat ia pulang malam ini. Rumah itu nampak sepi. Ia tidak menemukan sosok manis yang biasanya selalu menyambut kedatangannya, hanya secarik kertas yang tergeletak lemas diatas meja. Matanya membulat saat melihat beberapa baris kalimat yang tertulis didalam kertas tersebut. Tangannya bergetar saat membaca tulisan tangan yang sangat ia hafal ini, tulisan tangan kekasih bunny’nya.

 

Dear Kyu…

 

Akhirnya aku menemukan cara untuk membiarkanmu pergi Kyu. Membiarkanmu bebas. Apa kau sadar Kyu? Egomu itu telah mengambil tempatku dalam duniamu yang sempurna. Kau tidak membutuhkan aku Kyu. Aku ingin kau tinggal jauh dari hatiku. Karena itu aku pergi.

 

Your Love

Lee Sungmin

Kyuhyun membuang kertas itu begitu saja ke lantai dan segera berlari keluar rumah. Seolah ia tahu kemana Sungmin pergi. Biasanya jika mereka sedang bertengkar, Sungmin akan melarikan diri ke rumah kakaknya yang jaraknya cukup jauh dari rumah mereka. Yeah, dia pasti disana.

 

~+~+~+~

 

Kyuhyun menghentikan mobilnya didepan sebuah rumah. Ia beranjak turun dari mobilnya, membuka pintu pagar dan berjalan masuk melewati halaman yang nampak asri. Dengan setengah tidak sabar Kyuhyun menekan bel beberapa kali. Akhirnya pintu terbuka. Sosok seorang pria berwajah malaikat muncul dibalik pintu.

 

“Kyuhyun?” katanya nampak terkejut melihat kedatangan Kyuhyun.

“Teuki hyung, dimana Sungmin hyung? Dia pasti disini bukan?” Tanya Kyuhyun.

 

Leeteuk hanya diam memandang Kyuhyun dengan ragu. Kyuhyun mengintip ke dalam rumah yang nampak sepi, tapi ia yakin kekasih bunny’nya ada dirumah ini. “Sungmin hyung ada didalam kan? Aku harus bertemu dengannya hyung” Kata Kyuhyun seraya berusaha untuk masuk.

 

Namun leeteuk menghalanginya. Kyuhyun memandang Leeteuk dengan bingung.

“Maaf Kyu kau tidak bisa menemuinya” Kata Leeteuk.

“Apa? Kenapa?” Tanya Kyuhyun.

 

Leeteuk diam sejenak dan melirik ke dalam rumahnya. Kemudian ia kembali memandang Kyuhyun dan mendesah. “Pagi ini Sungmin datang ke rumahku dengan menangis. Dia hanya bilang padaku tidak ingin bertemu denganmu lagi” katanya.

 

Kyuhyun tersentak mendengar penuturan Leeteuk.

“Karena itu, sebaiknya kau pulang saja Kyu” Kata Leeteuk lagi.

“Tapi hyung….” Kata Kyuhyun.

“Aku akan berusaha bicara dengannya, tapi aku tidak yakin Sungmin mau mendengarku. Kelihatannya dia benar-benar serius kali ini” Kata Leeteuk.

 

Dengan itu Leeteuk menutup pintunya. Kyuhyun terpaku memandang pintu yang tertutup didepannya. Rasa sesak seketika memenuhinya. Sungmin menolak bertemu dengannya dan ia terancam kehilangan kekasih bunny’nya. Seketika Kyuhyun merasa takut, sangat takut.

 

~+~+~+~

Drrtt…drrtt…drrtt…drrtt…

 

Untuk ke sekian kalinya ponsel milik Sungmin bergetar di atas meja, dan untuk ke sekian kalinya sang pemilik ponsel mengabaikannya. Pada layar yang terus berkedip itu tertera nama ID caller, My EvilKyu Calling. Sungmin duduk di atas sofa dan memeluk lututnya. Ia hanya membiarkan ponselnya terus bergetar berulang kali tanpa ada niat sedikitpun untuk sekedar menyentuh benda mungil itu.

 

Sungmin hanya memandang ponselnya yang terus bergetar seolah berteriak meminta untuk dijawab, dan akhirnya benda mungil itu berhenti bergetar. Kini kesabarannya benar-benar sudah diambang batas. Ia sudah tidak mampu lagi menghadapi ego Kyuhyun yang begitu besar. Berulang kali Sungmin memaksa dirinya untuk bersabar, meski hal yang dinamakan ego itu kerap membuatnya menangis diam-diam.

 

Sungmin mencintai Kyuhyun. Yeah, sangat. Tapi sebesar apapun rasa cintanya pada pemuda tinggi itu, rasanya seakan tidak berarti saat ia harus berhadapan dengan hal bernama ego itu. Sungmin pun pernah berusaha berbicara dengan Kyuhyun, namun berakhir dengan pertengkaran, meski kemudian mereka berbaikan kembali dengan cepat. Tentu saja, Sungmin menjadi pihak yang memaafkan dengan mudah. Terlalu baik, huh?

 

Sungmin mulai merasa lelah dan akhirnya memberi Kyuhyun sebuah ultimatum terakhir dengan harapan kekasih evilnya itu akan benar-benar berubah. Kyuhyun berjanji akan berubah, tapi janji hanya janji. Rasanya sesak setiap kali sang Mr. Ego muncul dan mulai bertingkah. Sudah cukup ia merasa sakit karena sang Mr. Ego. Tapi meninggalkan Kyuhyun? Bisakah Sungmin melakukannya?

 

Drrtt…drrtt…drrt…drrtt…

 

Ponsel milik Sungmin kembali bergetar, masih dari ID Caller yang sama. My EvilKyu Calling. Dan Sungmin masih mengabaikannya. Ia memeluk lututnya semakin erat dan kembali membiarkan buliran bening meluncur turun dari sudut matanya.

 

~+~+~+~

 

Suara music yang menghentak malam dan keramaian di club ini tetap tidak mampu mengusir frustasi yang sedang melanda Kyuhyun. Kyuhyun menenggak minumannya dengan liar, berharap mabuk dapat membuatnya sedikit melupakan semuanya.

 

Seminggu telah berlalu. Kyuhyun masih tidak bisa menemui Sungmin. Pemuda manis itu masih mengabaikan telepon darinya, mengabaikan semua pesan-pesan darinya. Bahkan teman-teman Kyuhyun menyarankannya untuk melupakan Sungmin dan mencari orang lain saja. Tapi tidak semudah itu bagi Kyuhyun, ia tidak bisa melempar bayangan Sungmin begitu saja seperti sampah. Memaksakan diri mencintai seseorang lagi? Tidak semudah itu.

 

Malam hampir sampai pada penghujungnya saat Kyuhyun tiba dirumahnya yang sepi. Saat Kyuhyun membuka pintu rumahnya, tidak ada senyum manis Sungmin yang biasanya menyambut kedatangannya. Melainkan keheningan yang seakan membuat tenggorokannya terasa tercekat.

 

Kyuhyun menghempaskan tubuhnya di sofa panjang, memandang langit-langit ruangan tanpa suara. Tiba-tiba saja semua kenangan itu, waktu yang terlewat bersama Sungmin mulai meledak di dalam kepalanya. Kyuhyun bisa merasakan darahnya memompa didalam dirinya seiring dengan semua kenangan itu. Sepanjang hari, siang dan malam yang rasanya berubah dengan cepat, Kyuhyun tidak henti berpikir tentang Sungmin. Harus Kyuhyun akui, ia merindukan pemuda manis itu.  Tidak ada Sungmin disisinya, rasanya seperti neraka yang kejam. Ini semua adalah kesalahannya. Kebodohannya.

 

Kyuhyun memejamkan matanya dan bergumam lirih, penuh penyesalan,

“Maafkan aku, Sungmin hyung………”

 

~+~+~+~

 

Pagi ini Kyuhyun memutuskan untuk tidak menyerah. Ia harus bertemu dengan Sungmin, meminta maaf atas semua kebodohannya dan membuat pemuda manis itu tetap berada disisinya. Ia tidak bisa kehilangan Sungmin. Kyuhyun tidak bisa membiarkan Sungmin pergi meninggalkannya. Kyuhyun memacu mobilnya secepat mungkin menuju rumah Leeteuk. Namun ditengah perjalanan tiba-tiba saja mobil Kyuhyun berhenti. Dasar sial, ternyata salah satu ban belakangnya bocor.

 

“Aissh…ban bocor disaat yang tidak tepat” Gerutu Kyuhyun kesal.

 

Seolah tidak mau membuang waktu Kyuhyun berlari pergi meninggalkan mobilnya begitu saja. Ia terus berlari seraya berusaha menghubungi Sungmin. Namun lagi-lagi teleponnya tidak kunjung dijawab, hingga akhirnya terhubung pada mailbox.

“Sungmin hyung, aku dalam perjalanan menuju rumahmu, sekarang. Tolong angkat teleponmu. Aku sedang sekarat karena semua rasa sakit ini. Aku menderita karenamu. Jika kita tidak bertemu, aku merasa seperti aku akan mati”

 

Kyuhyun terus berlari secepat mungkin, mengabaikan orang-orang yang tidak sengaja ia tabrak. Kyuhyun terus berlari hingga akhirnya ia sampai dirumah Leeteuk. Sosok Leeteuk kembali menyambutnya saat pintu terbuka.

“Maaf Kyu, Sungmin masih tidak ingin bertemu denganmu” Kata Leeteuk.

“Tapi aku harus bicara dengannya. Aku mohon hyung, hanya sebentar saja. 5 menit” Kata Kyuhyun memohon.

 

Leeteuk menggelengkan kepalanya dengan sedih.

“Maafkan aku Kyu” Katanya, dan dengan itu ia menutup pintunya.

 

Kyuhyun mulai menggedor pintu yang telah tertutup rapat itu.

“Sungmin hyung, dengarkan aku dan keluar sebentar. Atau setidaknya, angkat teleponmu meski sebentar. Beritahu aku bahwa kau akan tinggal. Jangan tinggalkan aku seperti ini hyung. Aku membutuhkanmu. Sungmin hyung!” Teriaknya.

 

Namun pintu itu tetap tertutup rapat. Kyuhyun berhenti menggedor.

“Baik, aku akan menunggu. Aku tidak akan pergi sebelum kau mau bertemu denganku. Aku akan menunggumu hyung” Teriak Kyuhyun lagi.

 

~+~+~+~

 

Leeteuk mengintip keluar jendela. Ia melihat Kyuhyun yang masih tidak beranjak dari tempatnya. Sudah satu jam Kyuhyun menunggu didepan rumahnya, wajahnya terlihat sangat frustasi. Kemudian Leeteuk menoleh memandang adiknya yang meringkuk disofa, mengabaikan ponselnya yang terus dan terus bergetar.

 

Leeteuk mendesah sedih memandang Sungmin. Adiknya yang biasanya ceria, kini terlihat sangat rapuh.  Leeteuk berjalan mendekat dan duduk disamping Sungmin. Sungmin sedikit mengangkat kepalanya saat Leeteuk membelai kepalanya dengan lembut, seperti seorang ibu yang sedang berusaha memberi ketenangan pada anaknya.

 

“Kyuhyun masih terus menunggumu diluar” Kata Leeteuk.

“Biarkan saja” Kata Sungmin tanpa minat.

“Tidakkah kau kasihan dengannya? Sepertinya dia terlihat sangat frustasi dan kacau” Kata Leeteuk.

 

Sungmin hanya mendengus kecil seolah tidak peduli.

“Tapi apa kau yakin dengan keputusanmu? Kau yakin mau meninggalkannya?” Tanya Leeteuk.

 

Sungmin terdiam sesaat.

“Cho Kyuhyun tidak membutuhkan aku. Dia lebih membutuhkan egonya yang menyebalkan itu” Katanya dengan nada lelah.

“Aku mengerti. Jika ini memang keputusanmu…aku tidak bisa melarangmu. Tapi mungkin sebaiknya aku menyuruh Kyuhyun untuk pulang. Kasihan dia menunggu didepan rumah seperti orang bodoh” Kata Leeteuk.

 

Leeteuk beranjak menemui untuk menemui Kyuhyun. Kyuhyun yang sedang duduk didepan rumah Leeteuk menoleh saat kenop pintu berputar perlahan. Ia segera berdiri dengan harapan sosok Sungmin yang akan muncul saat pintu itu terbuka. Namun kemudian ia mendesah kecewa karena yang muncul adalah Leeteuk.

 

“Pulanglah Kyu. Kau terlihat seperti orang bodoh menunggu didepan rumahku seperti ini” Kata Leeteuk.

“Anni hyung. Aku tidak akan pulang sebelum Sungmin hyung mau menemuiku” Kata Kyuhyun bersikeras.

 

Leeteuk mendesah sesaat.

“Tapi Sungmin menolak bertemu denganmu. Meski kau menunggu disini sepanjang hari, Sungmin tetap tidak akan menemuimu Kyu. Dia sudah lelah dengan egomu yang menyebalkan itu. Kau tahu itu?” Katanya.

 

Kyuhyun terdiam dengan kecewa.

“Maaf Kyu. Cepat pulang, ne?” kata Leeteuk tersenyum meminta maaf kemudian menutup pintunya.

 

Kyuhyun masih terdiam dengan kecewa memandang pintu yang telah tertutup rapat. Ia menempelkan kepalanya pada pintu dan tersenyum miris. Seketika ia merasa sakit, seperti sebuah racun yang manis. Tangan Kyuhyun menggedor pelan pintu itu dan berkata,

 

“Sungmin hyung, aku akan terus menunggu, sampai aku mati. Tidak peduli apa yang kau katakan, aku akan menunggu. Aku akan terus menunggu untukmu. Aku akan kembali besok. Besok, aku pasti akan kembali”

 

Sementara itu, dijendela Sungmin memandang Kyuhyun yang akhirnya beranjak pergi dengan langkah gontai. Ia memandang Kyuhyun dengan sedih. Ingin sekali Sungmin berlari keluar dan memeluknya, tapi semua rasa sakit ini menghalangi keinginannya. Haruskah kisah ini berakhir seperti ini?

 

Sungmin mengambil ponselnya dan menerima begitu banyak pesan dari Kyuhyun, baik pesan teks maupun suara. Saat Sungmin berusaha mendengar pesan-pesan suara tersebut, mendengar suara Kyuhyun yang terdengar sangat frustasi, Ia kembali menangis perlahan, terisak begitu dalam.

 

~+~+~+~

 

Silau matahari yang menusuk mata. Suara debur ombak yang memecah karang. Semilir angin yang memainkan rambut. Ombak yang menghampiri pantai, menggoda pasir yang berbisik dengan lembut dan mengajak untuk menari bersama, sebelum akhirnya ombak pergi perlahan. Sungmin berdiri dipinggir pantai, memandang riak-riak kecil yang menyentuh kakinya dengan nakal.

 

Drrtt…drrtt..drrtt…

 

Sungmin memandang ponselnya, membaca ID caller yang tertera dilayar yang terus berkedip, menimbang-nimbang apakah sebaiknya ia kembali mengabaikan telepon ini? Namun semenit kemudian jari Sungmin menekan tombol hijau pada ponselnya dan menempelkan benda mungil itu ditelinganya. Suara yang sangat dikenalnya terdengar diujung telepon, terdengar sangat frustasi dan hancur.

 

“Sungmin hyung……”

“Aku tidak mau bicara denganmu lagi Kyu…”

Tidak, jangan tutup teleponnya hyung. Setidaknya biarkan aku yang bicara. Tolong dengarkan aku sebentar. Please…”

 

Sungmin terdiam sesaat kemudian mengangguk kecil, namun kemudian ia sadar Kyuhyun tidak bisa melihat anggukkan kepalanya. “Mwo?” Katanya dengan datar.

“Aku sekarat hyung, aku tidak bisa bernapas, karena kamu. Apakah kau akan tertawa? Apa kau bahagia? Aku menderita tanpamu hyung. Biarkan aku hidup hyung, dan katakan padaku kau akan tetap tinggal disisiku. Jangan tinggalkan aku hyung…aku merindukanmu…”

“Kau tidak membutuhkan aku Kyu”

“Aku sangat membutuhkanmu hyung. Tidakkah kau lihat? Aku hancur tanpamu hyung. Kehilanganmu itu sama artinya neraka yang kejam untukku…”

“Bukankah aku sudah pernah memberitahumu? Kelak kau akan kehilangan aku jika kau masih tidak berubah. Rasanya aku tidak berarti apapun dibanding egomu yang besar itu Kyu………”

 

Sungmin menggenggam ponselnya dengan erat. Sementara itu seseorang sedang berlari secepat mungkin kearah Sungmin seraya menelpon, berusaha secepat mungkin tiba ditempat Sungmin. Itu adalah Kyuhyun. Sungmin terkejut saat Kyuhyun tiba-tiba berhenti didepannya. Kyuhyun mengatur sesaat deru nafasnya yang berantakan dan lelah. Sementara Sungmin mengerjap tidak percaya melihat kedatangan Kyuhyun.

 

“Kyu? Bagaimana kau bisa tahu aku disini?” Tanya Sungmin.

“Teuki hyung mengatakan kau ada ditempat ini” Jawab Kyuhyun setelah nafasnya kembali normal.

 

Sungmin memalingkan pandanganya dan mematikan teleponnya yang masih aktif sejak tadi.

“Hyung, katakan kau tidak akan meninggalkan aku. Tolong katakan hal itu, sehingga aku bisa hidup” Kata Kyuhyun.

 

Sungmin hanya diam dan memandang lautan.

“Maafkan aku begitu serakah dan menyebalkan. Beri aku satu kesempatan lagi hyung. Aku berjanji, tidak ada Mr. Ego lagi. Aku bersungguh-sungguh” kata Kyuhyun dengan nada serius.

 

Sungmin menoleh memandang Kyuhyun. Mata foxy Sungmin menjelajahi manik hitam Kyuhyun, mencari-cari kebohongan dalam mata hitam yang cemerlang itu. Namun Sungmin tidak menemukan setitik pun kebohongan disana, hanya sebuah kejujuran dan keseriusan yang mendera-dera.

 

Sungmin sedikit terkejut saat tiba-tiba Kyuhyun berlutut didepannya. Namun Sungmin hanya diam, sedikit penasaran dengan apa yang akan dilakukan pemuda tinggi ini selanjutnya. Kyuhyun menarik nafas perlahan seolah berusaha menarik asupan oksigen disekitarnya. Kemudian dengan mengabaikan harga dirinya, ia berkata dengan serius,

 

“Aku tidak ingin kau pergi hyung. Tolong jangan tinggalkan aku disini, sendirian. Jangan katakan ini adalah akhir. Bahkan hanya untuk sehari pun, aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku ingin kau kembali ke dalam hidupku. Lee Sungmin…cheongmal mianhaeyo,”

 

Sungmin hanya diam memandang Kyuhyun, mengerjap tidak percaya.

“Kau boleh pukul aku dengan jurus martial artmu sampai kau puas. Luapkan semua kekecewaanmu itu padaku. Pukul aku, tapi kemudian tetaplah disisiku. Kembali padaku.” Kata Kyuhyun lagi.

 

~+~+~+~

 

Sore hampir berakhir dirumah KyuMin. Kyuhyun duduk disofa, meratapi wajahnya yang kini nyaris babak belur. Wajah tampan itu kini dipenuhi plester. Pada akhirnya Sungmin benar-benar menghajarnya dipantai tadi.

 

“Aku memang mengatakan kau boleh pukul aku. Tapi hyung, kau malah menghancurkan wajah tampanku. Aissh……” kata Kyuhyun mendesis kesakitan.

 

Sungmin menutup kotak obat dan beranjak menyimpannya di dalam lemari.

“Jangan cerewet. Seharusnya kau bersyukur aku tidak menghajarmu dengan semua jurus martial art milikku. Wajah babak belurmu itu tidak sebanding dengan semua yang sudah kau lakukan padaku. Kau membuatku terus menangis selama dua minggu ini” Kata Sungmin dengan acuh.

 

Kyuhyun menelan salivanya perlahan. Itu benar, jika Sungmin menghajarnya dengan semua jurus martial art miliknya, mungkin Kyuhyun sudah mati sejak tadi. Tapi setidaknya perjuangannya berhasil, akhirnya Sungmin setuju untuk memberinya kesempatan terakhir. Kekasih bunny’nya kembali lagi padanya.

 

Kyuhyun beranjak memeluk Sungmin.

“Gomawo hyung. Aku akan berusaha untuk berubah, promise” Katanya senang.

 

Sungmin hanya tersenyum. Ia membiarkan saat Kyuhyun mengecupnya dengan begitu lembut, penuh kerinduan. Kyuhyun belajar satu hal. Kehilangan adalah hal yang sangat menyakitkan, neraka yang kejam. Kyuhyun berjanji pada dirinya sendiri untuk belajar mengendalikan egonya jika ia tidak ingin kehilangan kekasih bunny’nya lagi. yeah, itu benar.

 

End

23 pemikiran pada “Sick enough to die

  1. Wahh… Hahaha…
    Boleh juga ini.
    Chokyu emg harus sedikit diberi pelajaran.
    Mr Ego ya, bisa luas bgt ini penjabaranya.
    Dn bagian Sungmin pada akhirnya menghajar Kyu aku suka sekali.
    Bagaimanapun Min laki2, dan kdang btuh baku hantam untk menyelesaikan masalah antar laki2.
    Yeah, love it.

  2. kak min… ini keren banget ;~~~; aku ngakak pas sungmin bener bener ngelakuin menghajar kyuhyun kkkkk~
    keren *^*

  3. Aishhhhhh.. bkin ak jantungan aja nh bca fanfic-mu Nurul@-chan*smirk* Haahhhh.. Syukurlah akhirnya Ming mau Balik lgi ke Gyu dehh*evilsmirk* Gyu melankolis bgt TAPI ak sukaaaa*digaplak* tp Ego Gyu yg gmna bkin Ming minta Putus it gk km beberin? Dgn detail say^^ haahhhh.. Cinta memng Rumit dehhh.. Serumit hub. KyuMin dehhhh^^
    Gak di publish di fb say? Kl di publish TAGE ME yahhhhhh…

  4. mslhny dsni ego kyu,,,tp yg msh bkin pnasaran ap yg udh dilakuin kyu ke ming,,smpai bkin ming nangis 2 minggu…

    Btw Keren tuh akhrny kyu dhajar ming bnran haha XD

  5. diperjuangkan, gimana rasanya diperjuangkan? hahaha
    Kyu hebat. ngelakuin apa aja demi Sungmin, biar Sungmin gak pergi. itu baru namanya laki-laki 🙂
    kasian ngeliat Kyu sesedih itu, sampai frustasi. ckck
    tp syukurlah Sungmin gak jd pergi.
    chukkae.chukkae!!
    hehe

  6. Err.. Sebenernya aku bingung, perbuatan apa yang Kyu lakuin sampe melibatkan egonya begitu besar dan parahnya itu menyakiti Sungmin? Ini yang aku cari” jawabannya tapi gak ketemu eon =,=

Tinggalkan Balasan ke nuuuuuuuuu Batalkan balasan