KyuMin series A : Let me be with you / part 2

Pairing           : KyuMin / YeWook / slight KangMin

Genre            : Hurt

Length           : Chapter

Warning         : Boys love, shounen-ai

Disclaimer     : Story belong to me, KyuMin belong to each other

Summary       : Malam itu, ingatanku mengkhianatiku sedemikian rupa. Hingga yang kumiliki hanya sebelas digit menuju dirimu.

 

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 1

“Apa kau dilukai?” tanya Kyuhyun seraya memandang Sungmin.

 

Sungmin tidak menjawab dan tertegun memandang Kyuhyun. Jika melihat seseorang yang menangis, biasanya orang–orang akan bertanya ‘apa kau terluka?’. Tapi tadi Kyuhyun bertanya, ‘apa kau dilukai?’. Terluka dan dilukai, kata yang mirip namun memiliki arti yang berbeda.

 

“Dilukai?” kata Sungmin.

 

Kyuhyun mengulurkan tangannya mengusap air mata diwajah Sungmin dan merapikan rambut Sungmin yang sedikit berantakan. Ia tersenyum dan beranjak pergi. Sungmin masih berdiri ditempatnya, memandang punggung Kyuhyun yang menghilang di ujung taman. Kemudian tersadar, ia tidak bertanya siapa nama orang itu. Sungmin menyentuh rambutnya sesaat kemudian beranjak pergi.

 

Part 2

 

Sungmin duduk sendirian dengan segelas vodka ditangannya. Ia memandang keramaian disekitarnya. Orang–orang yang menggoyangkan tubuh mereka mengikuti irama musik yang menghentak, yang dihasilkan dari permainan DJ yang lihai. Yeah, Sungmin sedang berada di club saat ini. Dua jam yang lalu Ryeowook berhasil merayunya untuk menemaninya pergi ke salah satu club tempat Yesung bekerja sebagai DJ malam ini. Dan kini Ryeowook sudah menghilang entah kemana.

 

Sungmin dapat menebak, saat ini Ryeowook pasti sedang sibuk menjauhkan Yesung dari gadis–gadis club yang liar menggoda. Dan tebakannya benar. Sungmin tersenyum melihat Ryeowook yang sibuk mengikuti Yesung dan memandang tajam setiap gadis yang mendekati Yesung. Sementara Yesung tetap memainkan peralatan DJ’nya dengan tenang, seakan itu semua tidak menganggunya

 

Malam ini club mengadakan double DJ. Sungmin memperhatikan patner DJ Yesung malam ini. Seorang pria muda yang memainkan peralatan DJ’nya dengan lihai. Gayanya tenang dengan senyum yang menghanyutkan. Sungmin mengernyit merasa pernah melihatnya sebelumnya. Sungmin mencoba mengingat.

 

“Bukankah itu orang yang waktu itu?” kata Sungmin teringat dengan Kyuhyun.

 

Kyuhyun melepas headphonenya dan berbisik pada Yesung. Yesung menganggukkan kepalanya dan mengangkat tangannya memberi isyarat. Tidak lama henry datang dan menggantikan posisi kyuhyun sementara kyuhyun beranjak ke toilet. Sungmin meletakkan gelas vodkanya dan beranjak mengikuti kyuhyun. Sungmin mengintip dari ambang pintu, tidak ada siapapun selain kyuhyun yang sedang membasuh tangannya di wastafel. Kyuhyun menoleh dan terkejut melihat Sungmin yang sudah berdiri di depannya.

 

“Omo!” kata Kyuhyun terkejut.

“Erm…hai…” sapa Sungmin tersenyum.

 

“Kau orang yang waktu itu” kata Kyuhyun teringat. Sungmin menganggukkan kepalanya.

“Bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Kyuhyun seraya mengeringkan tangannya dengan tissue.

 

“Baik. Lebih baik” jawab Sungmin tersenyum.

“Itu bagus” kata Kyuhyun.

 

Sungmin diam sesaat memperhatikan Kyuhyun.

“Erm…aku ingin berterima kasih” kata Sungmin.

“Terima kasih?” kata Kyuhyun mengernyit memandang Sungmin.

 

Sungmin mengangguk kecil.

“Karena…”

 

Perkataan Sungmin terhenti saat mendengar pintu terbuka. Sungmin menoleh dengan bingung dan tanpa sadar ia menarik Kyuhyun masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Sungmin sedikit gelisah menyadari tubuh Kyuhyun kini sangat dekat dengannya. Untuk sesaat Sungmin berpikir untuk mengulurkan tangannya memeluk Kyuhyun, pasti tubuhnya sangat hangat.

 

“Kenapa kita harus bersembunyi?” tanya Kyuhyun memandang Sungmin dengan bingung.

“Erm…entahlah” jawab Sungmin memalingkan pandangannya.

 

Kyuhyun berniat membuka pintu namun tangan Sungmin menghentikannya. Sungmin meminta Kyuhyun untuk tenang kemudian memperjelas pendengarannya. Terdengar suara air mengalir dan seseorang yang sedang bicara dengan suara kesal. Sungmin mengenali suara itu.

 

“Ugh…gadis genit itu membuatku kesal, terus saja mendekati Yesung hyung. Yesung hyung juga kenapa diam saja, uggh!!” kata Ryeowook seraya merengut.

 

Sungmin tidak ingin Ryeowook menemukannya dalam keadaan seperti ini. Keadaan yang cukup memalukan bagi Sungmin. Dan kini ia mulai gelisah karena Kyuhyun sedang memandangnya…sangat dekat.

 

“Tadi kau bilang ingin berterima kasih?” tanya Kyuhyun pelan.

“Erm…yeah. Aku ingin berterima kasih untuk malam itu. Sudah membiarkan aku menangis. Maaf sudah membasahi bajumu” jawab Sungmin.

 

“Apa kau dilukai?” tanya Kyuhyun.

“Dilukai?” kata Sungmin kembali tertegun memandang Kyuhyun.

 

Kyuhyun tersenyum kecil dan mendekati telinga Sungmin.

“Kau sangat menarik” bisik Kyuhyun.

 

Sungmin tidak bersuara dan memandang Kyuhyun dengan gelisah. Suara itu membuat tubuhnya seakan bergetar. Terdengar begitu lembut dan menggoda. Entah sejak kapan mereka semakin dekat dan mulai berciuman. Seakan saling merasakan sebagai awal perkenalan.

 

“Aah, karena gadis itu aku jadi melupakan Sungmin hyung. Dia pasti akan marah nanti. Dimana Sungmin hyung yah?” kata Ryeowook seraya mematikan kran dan mengeringkan tangannya kemudian beranjak pergi.

 

Ryeowook menghentikan kakinya sesaat dan mengernyit memandang salah satu bilik toilet yang tertutup. Ia berniat untuk mendekatinya namun langkahnya terhenti saat Henry melangkah masuk dan membasuh tangannya.

 

“Kalian sudah selesai? Dimana Yesung hyung?” tanya Ryeowook menoleh pada Henry.

“Umm…sedang bersama Kimi. Sepertinya dia benar–benar naksir Yesung hyung” jawab Henry memandang Ryeowook melalui cermin dan terkekeh kecil.

“Aissh, gadis genit itu!!” kata Ryeowook kesal dan beranjak pergi.

 

Henry tersenyum dan mematikan kran. Ia memandang sesaat bilik toilet yang tertutup, kemudian mengendikkan kedua bahunya dan beranjak pergi. Sementara itu di dalam bilik toilet. Kyuhyun mengangkat kepalanya. Ia membuka pintu bilik dan melangkah keluar seraya mengedarkan pandangannya.

 

“Mereka sudah pergi” kata Kyuhyun.

 

Sungmin terdiam sedikit kecewa. Ia masih ingin merasakan bibir kyuhyun yang menyentuhnya dengan lembut. Sungmin melangkah keluar perlahan dan memandang Kyuhyun dengan malu.

“Siapa namamu?” tanya Kyuhyun.

“Sungmin. Lee Sungmin…” jawab Sungmin.

 

Kyuhyun mendekati wajah Sungmin dan mengecupnya dengan singkat namun lembut.

“Aku Cho Kyuhyun” kata Kyuhyun tersenyum kemudian beranjak pergi.

 

Sungmin terpaku sesaat. Merasakan rona merah yang perlahan menjalari wajahnya. Sungmin beranjak ke wastafel, memandang pantulan dirinya dicermin dan tersenyum.

“Kyuhyun…” kata Sungmin kemudian beranjak pergi.

 

****

 

Malam ini lagi–lagi Ryeowook berhasil merayu Sungmin untuk menemaninya ke club. Setelah pagi harinya Ryeowook membuat sarapan untuknya sebagai permintaan maaf karena telah menghilang dan melupakan Sungmin. Sungmin dan Ryeowook menikmati gelas vodka mereka seraya menikmati hentakan musik yang dihasilkan dari permainan DJ Yesung. Sungmin menyesap vodkanya dan menoleh memandang Ryeowook yang sedang memainkan gelas vodkanya tanpa suara. Matanya sibuk memperhatikan Yesung.

 

“Kenapa kau tidak mengatakannya saja?” kata Sungmin.

 

“Mwo?” tanya Ryeowook.

 

“Perasaanmu pada Yesung hyung” jawab Sungmin.

 

Ryeowook menghentikan tangannya yang sedang memainkan gelas vodkanya.

“Dia sudah mengetahuinya sebelum aku mengatakannya” jawabnya sambil memandang gelas vodka ditangannya.

 

“Keureyo? Lalu?” tanya Sungmin ingin tahu.

 

Ryeowook tidak menjawab dan menggenggam gelas vodkanya dengan kuat. Ia memandang ke sudut panggung. Sungmin mengikuti arah pandangan Ryeowook. Yesung sedang mengobrol dengan seorang gadis. Mereka terlihat sangat dekat dan terlihat sekali gadis itu menyukai Yesung. Ryeowook menggenggam gelas vodkanya semakin erat saat melihat gadis itu bergelayut manja dilengan Yesung.

 

Sementara itu, Henry memberikan sebuah CD lagu pada Yesung seraya berbisik.

“Wookie hyung sedang menatapmu dengan hawa neraka” bisik Henry pelan.

“Gawat……..” pikir Yesung cemas

 

“Erm…Kimi kenapa kau tidak berlatih untuk lagu yang akan kau nyanyikan nanti”? kata Yesung seraya melepaskan tangan Kimi dari lengannya.

 

“Bukan masalah. Aku sudah hafal kok” kata Kimi kembali merangkul lengan Yesung semakin erat, membuat Ryeowook mendesah cemas.

 

Di mejanya Ryeowook merengut semakin kesal memperhatikan Yesung kemudian beranjak pergi dengan marah. “Eeh? Wookie, kau mau kemana?” tanya Sungmin seraya mengejar Ryeowook.

 

Henry memperhatikan Ryeowook dan Sungmin yang beranjak pergi.

“Sepertinya Wookie hyung sangat marah. Dia sudah pergi dengan wajah seperti neraka” bisik Henry lagi.

 

“Aigoo…! Ini gawat!” pikir Yesung semakin cemas.

“Erm…maaf Kimi aku harus pergi” kata Yesung seraya melepas tangan Kimi dilengannya dan beranjak pergi.

 

“Eeh? Oopa!” panggil Kimi, namun Yesung terus beranjak pergi.

 

Kimi menoleh memandang Henry. Henry hanya tersenyum dan mengangkat kedua bahunya kemudian kembali sibuk dengan peralatan DJnya.

 

****

 

Sungmin melangkahkan kakinya seraya mengedarkan pandangannya mencari Ryeowook. Namun Ryeowook telah menghilang entah kemana. Sungmin mengambil ponselnya dan menghubungi ponsel Ryeowook. Namun teleponnya tidak dijawab.

“Aissh…kemana dia?” gerutu Sungmin sambil terus mencoba menghubungi Ryeowook.

 

“Sungmin” panggil seseorang.

 

Sungmin menoleh dan membeku mengenali pemilik suara.

“Kangin” kata Sungmin terkejut.

 

Sungmin memandang Leeteuk yang datang bersama Kangin. Tangan mereka saling bertaut dengan mesra. Leeteuk menganggukkan kepalanya dengan sopan pada Sungmin. Sungmin hanya memandang Leeteuk tanpa suara.

 

“Erm…aku akan menunggumu di dalam Kangin” kata Leeteuk.

“Okay, aku akan segera menyusul” kata Kangin.

 

Sungmin memalingkan pandangannya saat Kangin mengecup singkat pipi Leeteuk. Leeteuk memandang Sungmin sesaat kemudian beranjak pergi.

“Apa kabar?” tanya Kangin memandang Sungmin dengan tenang.

 

Sungmin memandang Kangin tidak percaya. Seakan ia salah dengar. Hah? Apa kabar? Apa kabar katanya? Seketika kemarahannya memuncak ke kepala. Apa Kangin sungguh ingin tahu kabarnya atau sekadar meledek hidupnya yang dia tahu tidak baik–baik saja?

 

Sungmin menarik sudut bibirnya dengan sinis.

“Apa yang ingin kau dengar? Bahwa hidupku baik–baik saja? Bahwa baru saja ada kekasih impian yang datang mengetuk pintu depan rumahku?” kata Sungmin.

 

Please, Sungmin. Aku sedang tidak ingin bertengkar” kata Kangin.

“Kau pikir aku mau?” kata Sungmin mulai emosi.

 

Kangin memandang Sungmin sesaat dan mendesah.

“Kau berubah. Where’s my old Sungmin?” tanya Kangin.

Oh well, you just kill him  a couple days ago” jawab Sungmin sinis.

 

Kangin mendesah memandang Sungmin. Sejenak tidak ada yang bersuara.

“Jangan kasar seperti itu. Aku hanya merindukanmu…” kata Kangin.

 

“Mwo?!” kata Sungmin mendengus tidak percaya. Ia hampir tertawa histeris, hampir tidak mempercayai pendengarannya.

 

“Kau kenapa sih Sungmin?” tanya Kangin memandang Sungmin dengan heran.

“Kau tidak salah? Oh well, mungkin aku harus mengingatkanmu. You’re the one who said goodbye, the one who told me that it’s been meaningless. Kau, bukan aku. Dan sekarang kau bilang rindu? My God Lord! Seharusnya kau bilang itu pada pacar barumu itu” kata Sungmin setengah berteriak.

 

Sungmin menarik nafasnya perlahan. Ia kembali hancur. Ia kembali merasakan sakit itu, menggrogoti hatinya perlahan seperti kanker. Sungmin memandang Kangin dan ia merasa benci, karena tidak berdaya. Ia hampir menangis. Jika saja Sungmin boleh berharap, ia berharap ada seseorang yang mau menariknya pergi dari tempat ini. Dari hadapan Kangin.

 

Sementara itu, Kyuhyun menghentikan kakinya dan memperhatikan Sungmin. Wajahnya terlihat sedih. Pandangan Kyuhyun beralih memperhatikan Kangin. Kemudian ia beranjak mendekati Sungmin.

 

“Hai chagi” kata kyuhyun seraya memeluk Sungmin dari belakang.

 

Sungmin terkejut dan menoleh memandang Kyuhyun.

“Kyu…” kata Sungmin.

 

Kyuhyun tersenyum.

“Maaf aku terlambat chagi” kata Kyuhyun kemudian mengecup kepala Sungmin.

“Kau …terlambat kyu…” kata Sungmin kemudian tersenyum.

 

“Maaf, ada urusan mendadak tadi. Kita jadi kencan ‘kan malam ini?” tanya Kyuhyun.

“Kencan? Erm…yeah, tentu saja” jawab Sungmin sedikit bingung.

 

Kangin terkejut dengan kedatangan Kyuhyun. Ia memperhatikan tangan Kyuhyun yang melingkar dibahu Sungmin dengan mesra. “Jadi kau sudah mendapat kekasih baru? Secepat ini? Tidak kusangka” kata Kangin tersenyum tidak percaya.

 

Kyuhyun menoleh memandang Kangin.

“Siapa dia chagi? Temanmu?” tanya Kyuhyun.

“………bukan. Dia bukan siapa–siapa” jawab Sungmin memandang Kangin tanpa ekspresi.

 

Kangin sedikit terkejut mendengar jawaban Sungmin.

“Sungmin…” kata Kangin.

 

“Apa dia yang melukaimu? Yang sudah membuatmu menangis malam itu?” tanya Kyuhyun sambil memandang Kangin.

 

“……yeah” jawab Sungmin masih memandang Kangin tanpa ekspresi

 

Sungmin terkejut saat tiba–tiba Kyuhyun memukul Kangin hingga Kangin terjatuh ke lantai.

“Jangan pernah membuat pacarku menangis lagi. Kau akan menyesal” kata Kyuhyun menarik sudut bibirnya membentuk evil smile.

 

“Khajja chagi” kata Kyuhyun menarik Sungmin pergi

 

Kangin hanya terpaku memandang Kyuhyun dan Sungmin yang beranjak pergi dan menghilang diantara keramaian. Kangin menyentuh wajahnya yang terasa sakit dan beranjak berdiri.

“Aissh, sial” gerutu Kangin seraya beranjak masuk ke dalam club.

 

****

 

Ryeowook menghentikan kakinya dan terduduk di tangga. Ia menunduk dan mulai menangis.

“Yesung hyung pabo…hiks~~” isak Ryeowook.

“Wookie” panggil Yesung.

 

Ryeowook mengangkat kepalanya dan menoleh memandang Yesung yang beranjak mendekatinya. Yesung terdiam memandang wajah Ryeowook yang basah karena air matanya.

“Wookie, kau tidak apa-apa?” tanya Yesung seraya duduk disamping Ryeowook.

 

Ryeowook menghapus air matanya dan menggelengkan kepalanya pelan.

“Tidak. Aku benci hyung. Aku benci melihat gadis genit itu terus menempel padamu” jawab Ryeowook.

 

“Kimi hanya penyanyi di club ini. Dia hanya teman kerja, tidak lebih” kata Yesung mencoba menjelaskan.

 

Ryeowook kembali menggelengkan kepalanya pelan.

“Tapi gadis itu menyukaimu. Sangat menyukaimu” kata Ryeowook bersikeras.

“Tapi aku tidak suka dengannya” kata Yesung.

 

Ryeowook berdiri dan beranjak pergi. Namun Yesung segera menahan langkahnya.

“Aku benci hyung. Hyung sudah tahu perasaanku, tapi tidak pernah sekalipun menjawabnya. Melihat gadis–gadis itu berkeliaran disekitarmu, mendekatimu dan menggodamu. Membuatku…cemas” kata Ryeowook menunduk sedih.

 

Yesung mendesah pelan memandang Ryeowook.

“Wookie aku…” Kata Yesung.

 

Perkataan Yesung terhenti karena sebuah suara yang memanggilnya. Yesung menoleh melihat Kimi yang berjalan mendekatinya. Kimi menghentikan kakinya saat melihat Ryeowook yang berdiri disamping Yesung.

 

“Mworago Kimi?” tanya Yesung.

 

Kimi tidak menjawab dan masih memperhatikan Ryeowook. Ryeowook memalingkan wajahnya tidak peduli seraya merengut. Yesung melirik Ryeowook seakan mengerti dengan pandangan Kimi yang sedang bertanya.

 

“Oh dia. Dia Ryeowook, temanku sejak kecil” kata Yesung.

 

Ryeowook menundukkan kepalanya kecewa.

‘Hanya teman sejak kecil’ pikir Ryeowook kecewa.

 

“Tapi mulai saat ini dia adalah kekasihku” kata Yesung seraya menyentuh kepala Ryeowook.

“Eeh?” Ryeowook terkejut mengangkat kepalanya memandang Yesung.

 

“Mwo? Kekasih?” kata Kimi ikut terkejut.

“Ne, dia kekasihku sekarang” kata Yesung kemudian menarik Ryeowook pergi, meninggalkan Kimi yang masih berdiri terkejut.

 

Ryeowook masih terdiam tidak percaya, berharap ia tidak salah dengar. Baru saja Yesung bilang apa? Kekasih? Sekarang ia kekasih Yesung? Benarkah?

 

Yesung menoleh saat Ryeowook menghentikan kakinya.

“Yesung hyung, tadi itu…kau Bilang apa?” tanya Ryeowook masih tidak percaya.

“Aku harus mengulang berapa kali sih? Aku bilang kau kekasihku sekarang” jawab Yesung.

 

Ryeowook kembali terdiam tidak percaya. Ia tidak salah dengar. Yesung menggenggam tangan Ryeowook. Kemudian ia mengecup bibir Ryeowook dengan lembut dan tersenyum.

“Sekarang kau sudah puas? Kau tidak perlu lagi merasa cemas” kata Yesung.

 

Ryeowook memandang tangan mereka yang saling bertaut dengan hangat. Ia merasa senang. penantiannya tidak sia–sia. Pengejarannya tidak sia–sia. Ia tidak perlu cemas lagi.

“Ne, terima kasih hyung” kata Ryeowook tersenyum senang.

 

****

 

Sungmin memandang Kyuhyun yang sedang mengendarai mobilnya dengan tenang.

“Terima kasih sudah membawaku pergi dari tempat itu” kata Sungmin bersuara.

 

Kyuhyun tersenyum kecil.

“Orang tadi itu kekasihmu?” tanya Kyuhyun.

“Dulu, sebelum dia meninggalkanku demi orang lain” jawab Sungmin.

 

Kyuhyun terdiam sesaat melirik Sungmin yang memandang keluar jendela dengan sedih. Kyuhyun menurunkan kaca jendela dan menyalakan musik. Lagu Bonamana segera mengalun dengan keras didalam mobil. Sungmin tersenyum memandang Kyuhyun yang memacu mobilnya semakin cepat, kemudian memandang keluar jendela. Sungmin mengeluarkan sedikit tangannya, menikmati angin yang menerpa tangannya. Merasakan ketenangan yang perlahan menemaninya. Melupakan Kangin yang tidak mempedulikan air mata yang telah Sungmin teteskan untuknya. Persetan dengan Kangin!

 

Sungmin memandang Kyuhyun. Entah kenapa ia merasa aman dan…senang. Ia senang bisa bertemu dengan Kyuhyun lagi. Tapi setelah malam ini, apakah mereka akan bertemu lagi?. Kyuhyun menoleh menyadari pandangan Sungmin. Ia tersenyum dan memacu mobilnya semakin cepat melewati ketenangan malam. Membuat Sungmin tersenyum senang dan khawatir saat mobil Kyuhyun hampir menabrak mobil lain. Tapi Sungmin menikmati malam ini.

 

t.b.c

15 pemikiran pada “KyuMin series A : Let me be with you / part 2

  1. Henry sama Wookie merasa aneh ttg satu bilik toilet yang memunculkan 4 kaki ya di dalamnya XD

    Akhirnya Yesung membuat pernyataan kalo Wookie itu pacarnya XDD horeee~~ XDDD

    Dan Kyu *O* Kyu penyelamat Minnie *O*
    Tinggal mereka jadi kekasih aja *O*

  2. ohh, ternyata kyu itu DJ …

    Gmna henry sama wook ngak curiga sama tu bilik toilet, orang didalem ny aja ada 2 orang, lg ciuman pula … 😀

    mudah2an kyumin bkalan kencan beneran … 😀

Tinggalkan Balasan ke blacksmile Batalkan balasan