Never know / part 6

Pairing          : KyuMin

Genre           : Horror

Length          : Chaptered

Warning        : Boys Love, Yaoi, M-preg

Disclaimer     : Story belong to me, KyuMin belong to their self

Summary       : Kau tidak pernah tahu apa yang ada dibalik senyum innocent itu. Mungkin, memang sebaiknya kau tidak pernah tahu………

 

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

Part 6

Sudah sejak tadi mobil impala berwarna cokelat itu terparkir di pinggir jalan. Pria berambut burgundy red itu menoleh keluar jendela mobilnya, memperhatikan para petugas yang sedang membersihkan sisa-sisa salju dari jalanan, dari tumpukan salju-salju putih yang menutupi jalanan yang dingin. Asap kelabu dari batang rokok yang dihisapnya seolah berbaur dengan udara yang dingin.

 

“Yesungie hyung, apa kita akan tetap disini terus? Udaranya dingin” tanya Ryeowook membuat pria berambut burgundy red itu menoleh kepadanya.

 

Yesung memperhatikan pemuda berwajah innocent itu sesaat. Cincin yang melingkar di jari manis tangan kanan Ryeowook menarik perhatiannya. Menyadari tatapan Yesung, Ryeowook segera melepas cincin itu dari jarinya dan menyimpannya di dalam laci dashboard mobil Yesung. Kemudian ia tersenyum pada pria berambut burgundy red itu seolah segalanya sempurna.

 

“Lihat, no ring! Hari ini aku milikmu,” kata Ryeowook menunjukkan jemarinya pada Yesung. “Ayo kita pergi dan bersenang-senang.”

 

Yesung masih diam. Ia menghisap batang rokoknya dengan dalam sesaat, kemudian membuang batang putih laknat itu keluar jendela seraya menghembuskan asap kelabunya ke udara yang dingin. Ia menaikkan jendela mobilnya dan kembali memandang Ryeowook.

 

“Boleh aku menanyakan sesuatu sebelum kita pergi?” tanya Yesung, akhirnya bersuara.

 

Ryeowook hanya menganggukkan kepalanya.

“Apakah kau sungguh-sungguh mencintaiku, Wookie?” tanya Yesung lagi

 

Ryeowook terdiam sejenak mendengar pertanyaan itu. Mata kecil Yesung seolah sedang menelanjanginya, mencari bukti darinya. Kemudian Ryeowook hanya tersenyum dan mencium bibir Yesung sebagai jawabannya.

“Sekarang, ayo kita pergi. Aku benar-benar mulai kedinginan sekarang” katanya kemudian.

“Kalau begitu, aku yang akan menghangatkanmu” kata Yesung, membuat kekasihnya itu terkekeh.

 

Yesung tersenyum dan menyalakan mesin mobilnya. Saat akan menjalankan mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil yang berjalan sendirian diantara keramaian para pejalan kaki yang berjalan dengan cepat di pinggir jalan. Gadis kecil itu memeluk sebuah boneka beruang dengan erat. Dia berhenti di samping mobil Yesung dan tersenyum pada Yesung. Senyum itu begitu manis, seulas senyum innocent yang penuh arti. Yesung terdiam, mengerjap memandang gadis kecil itu.

 

“Ada apa?” tanya Ryeowook.

 

Yesung menoleh pada kekasihnya tapi tidak menjawab. Ia kembali menoleh keluar jendela. Tapi gadis kecil itu telah menghilang. Yesung sedikit memiringkan kepalanya dengan penasaran dan mengedarkan pandangannya sesaat. Tapi sosok gadis kecil itu tidak terlihat dimana pun, seolah tiba-tiba menghilang dalam sekejap. Ryeowook kembali bertanya, tapi ia hanya menggelengkan kepalanya pelan dan kemudian menjalankan mobilnya pergi.

 

~+~+~+~

Kyuhyun membaca alamat yang diberikan oleh tangan kanan suster Marie sekali lagi, memastikan jika ia tidak salah alamat. Kemudian ia menyimpan kertas alamat itu disakunya dan beranjak turun dari mobilnya. Kyuhyun sedikit berjalan ke depan dan memandang bangunan di depannya. Bangunan besar bekas panti asuhan itu benar-benar telah terbakar, menyisakan puing-puing yang hangus dan hancur. Tumpukan salju yang putih mulai menutupinya. Kyuhyun berjalan memasuki puing-puing panti asuhan itu untuk memeriksanya, mencari sesuatu yang tertinggal. Jejak dari masa lalu.

 

Tidak ada yang tersisa dari bangunan yang telah hancur terbakar ini. Kelihatannya ini adalah sebuah kebakaran yang hebat. Tapi yang membuat Kyuhyun terkejut adalah perasaan déjà vu yang tiba-tiba menderanya saat ia tiba di tempat ini. Seolah ia pernah berada disini. Kyuhyun berpikir selama beberapa saat, hingga akhirnya ia menyadari bahwa itu bukan hanya perasaan déjà vu belaka. Ia memang pernah berada di tempat ini, di dalam mimpinya. Kyuhyun tersentak dan mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat. Ya, ini adalah panti asuhan yang terbakar itu, yang ia lihat di dalam mimpinya saat itu. Semua mimpi-mimpi aneh itu, mungkinkah itu semua bukan sekedar mimpi?

 

Kyuhyun terkejut saat melihat sekumpulan serigala hitam berkeliaran di sekitar reruntuhan bangunan itu. Jarak mereka cukup jauh dari tempatnya berdiri, tapi Kyuhyun dapat merasakan serigala-serigala itu sedang memperhatikannya. Mata mereka memandang tajam setiap gerak-gerik Kyuhyun. Kyuhyun berusaha mengabaikannya dan terus berjalan, meski sesungguhnya ia merasa sedikit takut pada serigala-serigala hitam yang nampak aneh itu. Saat Kyuhyun berjalan semakin ke dalam serigala-serigala itu mulai mengikutinya. Kyuhyun masih berusaha mengabaikannya dan terus berjalan. Di dalam reruntuhan bangunan itu Kyuhyun menemukan sesuatu yang membuatnya terperangah. Ada sebuah tembok besar yang masih berdiri dengan kokoh. Bekas api yang menjilat membentuk sesuatu di dinding itu. Berwarna hitam, berbentuk seekor anjing besar.

 

“Astaga…” desis Kyuhyun takjub bercampur takut.

 

Kyuhyun mundur beberapa langkah untuk melihat dari jauh. Dari jauh gambar ini benar-benar terlihat seperti seekor anjing hitam besar dengan matanya yang berwarna merah. Nampak menyeramkan. Kyuhyun memfoto beberapakali dengan menggunakan kamera ponselnya, dan kemudian mendekatinya. Ia menyentuhnya sambil berpikir, bagaimana bisa bekas api membentuk gambar menyeramkan seperti ini? Sebuah bentuk hangus yang tidak biasa.  Kyuhyun yang sedang sibuk dengan pikirannya tersentak kaget saat ponselnya berdering. Ia segera menjawab telepon itu, yang ternyata dari Sungmin.

 

“Dimana kau? Aku menghubungi ke kantor tapi nona Kim bilang kau sedang pergi keluar”

“Eum…ya, aku sedang berada di luar. Aku harus mengurus sesuatu. Ada apa, sayang?”

“Aku hanya ingin memberitahu bahwa aku dan Hyebin akan pergi ke rumah ibu. Kami ingin mengunjunginya. Bisakah kau menjemput kami besok?”

“Kalian akan menginap?”

“Ya, hanya sehari. Karena itu, bisakah kau menjemput kami besok?”

 

Kyuhyun memandang jam tangannya dan berpikir sesaat.

“Baiklah. Aku akan menjemput kalian pukul 9 malam besok”

“Pukul 9 malam? Tidak bisakah kau datang saat makan malam, agar kau bisa ikut makan malam bersama?”

“Tidak bisa, sayang. Aku sedang sibuk. Tapi aku akan segera menjemput kalian setelah urusanku selesai”

 

Sungmin diam sejenak di ujung telepon.

“Baiklah. Kami akan berangkat setelah ini. Aku akan menghubungimu lagi nanti. Aku mencintaimu”

“Aku juga mencintaimu, sayang”

 

Pembicaraan terputus. Sungmin menutup teleponnya. Kyuhyun menggenggam ponselnya dan kembali memandang bentuk anjing hitam di depannya. Ia berpikir tentang Hyebin dan semua misterinya. Anjing hitam ini pun pasti salah satu bagian dari misterinya. Gadis kecil itu bagaikan sebuah kotak Pandora yang berbahaya. Sebuah pesona yang penuh misteri. Tiba-tiba saja sebuah pikiran aneh datang ke dalam kepala Kyuhyun………dalam kegelapan dan kesedihan terkurung kehitaman masa lalu. Masa lalu seperti apa yang dimiliki oleh Hyebin?

 

Kyuhyun beranjak pergi setelah ia tidak menemukan apapun lagi, selain reruntuhan bangunan yang hangus. Lagipula, serigala-serigala hitam yang terus mengikutinya itu membuat Kyuhyun benar-benar merasa sangat tidak nyaman. Kyuhyun melirik kaca spion dan menghela napas lega karena serigala-serigala hitam itu tidak mengejarnya. Serigala-serigala hitam itu hanya berdiri memandang mobilnya yang menjauh pergi dengan mata mereka yang tajam. Kyuhyun mengendarai mobilnya sembari berpikir dengan kesal, bagaimana serigala-serigala hitam itu selalu berada dimana-mana? Bukankah seharusnya mereka berada di gunung?

 

Dari informasi yang berhasil Kyuhyun dapat, para penduduk sekitar sangat takut akan tanda di dinding itu. Mereka menyebutnya Anjing Kematian, dan mereka tidak berani lewat dekat-dekat dengan bangunan bekas panti asuhan itu sesudah gelap. Tahayul selalu merupakan hal yang menarik, dan Kyuhyun tahu satu orang yang sangat paham tentang hal-hal seperti itu. Kyuhyun mengambil ponselnya dan menekan sebuah nomor, kemudian menempelkan benda itu ditelinganya. Beberapa menit kemudian teleponnya dijawab. Suara Leeteuk di ujung telepon terdengar serak, seperti baru bangun tidur. Saat Kyuhyun mengatakan tentang kota Lympic dan Black Forth, suara Leeteuk mendadak terdengar bersemangat.

 

“Lympic? Kota kecil Lympic, di Gimhae itu?”

“Ya, bisakah hyung mencari tahu tentang kota itu. Juga tentang Black Forth. Aku merasa pernah mendengar tentang Black Forth, tapi aku tidak yakin”

“Black Forth……Black Forth……” Leeteuk bergumam di ujung telepon, seperti sedang berpikir. “Ah! Bukankah itu nama sebuah sekte? Semacam……sekte hitam kuno” katanya kemudian.

“Sekte hitam kuno?” Kyuhyun sedikit terkejut mendengarnya.

“Ya, seperti itulah. Tapi kenapa kau tiba-tiba penasaran tentang kota Lympic dan Black Forth, Kyu?”

“Aku akan menceritakannya nanti. Tapi sekarang, bisakah kau membantuku hyung? Selain kota Lympic dan Black Forth, aku juga harus menemukan seseorang. Bisakah kau membantuku menemukannya? Aku tahu aku dapat mengandalkanmu, hyung”

“Ya, baiklah. Siapa orang itu?”

“Namanya Shery……”

 

Leeteuk terdiam sesaat di ujung telepon. Kyuhyun mendengar suara Leeteuk yang menjauh, seperti sedang berbicara dengan seseorang. Kyuhyun menunggu hingga akhirnya Leeteuk kembali berbicara dengannya.

“Baiklah Kyu, aku akan membantumu. Tadi aku berbicara dengan Kangin, dan dia bilang dia akan mengantarmu ke kota Lympic. Kangin cukup tahu kota itu, karena dia pernah tinggal disana selama satu tahun, sebelum kota kecil itu dikutuk”

“Dikutuk?!”

“Ya, di kutuk. Kau tidak akan percaya jika tidak melihatnya langsung. Kota itu jadi mengerikan sekarang”

 

Kyuhyun terdiam sejenak, cukup terkejut. Ia memandang jam tangannya sesaat.

“Kalau begitu, bisakah Kangin hyung mengantarku ke kota Lympic sekarang?”

“Sekarang? Oh, tunggu sebentar”

 

Leeteuk kembali menjauhkan teleponnya dan berbicara dengan kekasihnya sejenak. Kemudian ia kembali berbicara dengan Kyuhyun yang masih menunggu.

“Maaf Kyu, tidak bisa. Hari sudah mulai sore. Jalan menuju ke kota Lympic selalu di tutup pukul 5 sore. Kangin akan menjemputmu besok pagi”

“Ya, baiklah. Tidak apa-apa. Tapi, kenapa jalan menuju kota Lympic selalu di tutup pukul 5 sore?”

“Karena kota itu kini telah kosong, dan saat hari mulai gelap akan banyak serigala-serigala hitam yang berkeliaran disana. Dan itu berbahaya. Karena itu jalan ditutup, agar tidak ada orang yang pergi ke sana saat malam hari”

“Baiklah, aku mengerti. Terima kasih hyung”

 

Kyuhyun menutup teleponnya. Ia meletakkan ponselnya dan mengemudikan mobilnya kembali ke kantornya. Kyuhyun menggenggam kemudinya dengan erat saat ia berpikir tentang perkataan Leeteuk tadi, tentang serigala-serigala hitam yang berkeliaran di kota Lympic saat malam hari. Lagi-lagi serigala hitam! Sebenarnya ada apa dengan serigala hitam itu?, pikir Kyuhyun penasaran.

 

~+~+~+~

Hyebin berjalan menuju ke lemari di bawah tangga. Ia menyalakan lampu dan kemudian membungkuk, mencari sesuatu. Di antara tumpukan penyedot debu dan sekop Hyebin menemukan Sasha, kucing piaraan Sungmin bersama enam ekor anaknya yang masih kecil. Kemudian ia menarik enam ekor anak kucing itu dengan cara memegang ekor-ekor mereka agar terlepas dari puting-puting susu Sasha. Ia meletakkan mereka di sebuah kantong yang ia buat dengan memasukkan jaketnya ke dalam celananya.

 

“Aku hanya akan mengajak mereka berjalan-jalan” kata Hyebin pada Sasha.

 

Kucing berwarna putih-hitam itu hanya memandang ketika Hyebin beranjak pergi dan menutup kembali pintu lemari, seolah dia pasrah gadis kecil itu membawa pergi anak-anaknya. Hyebin mengambil karung dari tempat arang dan memasukkan anak-anak kucing itu ke dalam karung. Kemudian ia membawa karung itu ke kamar mandi.

 

Di kamar mandi, Hyebin meletakkan karung itu di dekat kakinya dan mengisi bathup dengan air panas. Anak-anak kucing itu tidak terlalu banyak bergerak di dalam karung, mungkin mereka merasa nyaman di dalam karung. Setelah merasa airnya sudah cukup Hyebin mematikan keran dan menarik kursinya mendekat ke bathup. Ia memasukkan karung tersebut ke dalam air panas. Karung itu menggembung untuk sesaat, kemudian tenggelam ke dasar. Ketika anak-anak kucing itu bergerak, karungnya ikut bergerak bersama mereka. Ia menatap ke arah air dengan tenang. Wajah anak-anak kucing itu samar-samar terbentuk di kain karung yang basah. Ia terus menatap ke arah air dengan tenang, tanpa rasa bersalah. Ia justru terlihat senang.

 

Saat gelembung udara mulai berkurang, Hyebin menyadari bahwa airnya kurang panas dan anak-anak kucing itu belum sepenuhnya mati. Ia bangkit dari kursinya dan mengangkat karung itu keluar dari air. Anak-anak kucing itu masih bergerak di dalam karung. Ia melepaskan tali pengikat karung dan mengeluarkan empat anak kucing ke lantai. Mereka menggeliat dan saling bertumpuk. Dada mungil mereka megap-megap di bawah balutan kulit tipis basah dan bulu yang berwarna gelap. Jika tidak mengeong, makhluk-makhluk itu sama sekali tidak tampak seperti anak kucing. Hyebin memungut seekor anak kucing, mengayunkannya melewati bahu, dan membenturkan kepala si anak kucing ke pinggiran bathup. Suara tengkorak yang pecah terdengar keras dan tajam, seperti penggaris yang dipatahkan menjadi dua.

 

“Dasar bodoh. Makhluk kecil yang bodoh” katanya.

 

Hyebin memegang ekor anak kucing malang itu di atas bathup. Darah menetes dari kepala serta telinganya, dan anak kucing malang itu tidak bergerak. Anak kucing itu telah mati. Tidak banyak darah yang menetes ke dalam bathup, tapi cukup untuk membuat air berwarna merah ketika butirannya menyentuh permukaan. Tetesan darah itu tenggelam kemudian perlahan menyebar hilang. Tiba-tiba ia mengangkat seekor lainnya dari lantai dan menghantamkan kepalanya ke pinggiran bathup. Wajah cantiknya masih tetap terlihat tenang, sangat tenang. Tidak ada kesedihan sama sekali.

 

Saat Hyebin memungut anak kucing berikutnya, terdengar suara Sungmin berteriak memanggilnya.

“Hyebin ah. Kita harus pergi sekarang!”

“Ne, eomma. Sebentar” Hyebin balas berteriak.

 

Dengan cepat ia membereskan semua kekacauan itu dan segera menemui Sungmin dengan wajah tanpa dosa. Ia memeluk boneka beruang kesayangannya dan tersenyum pada Sungmin, seolah tidak ada yang salah.

“Ayo kita berangkat. Nenek sudah menunggu kita di rumahnya” ajak Sungmin dengan senang. Kemudian mereka pun beranjak pergi.

 

Di dalam taksi yang meluncur menjauhi rumah mereka, Sungmin mulai bercerita pada gadis kecilnya tentang nenek. Hyebin menanggapi cerita Sungmin dengan antusias, dan itu membuat Sungmin semakin merasa senang. Ketika Sungmin selesai bercerita, Hyebin mulai berbicara tentang Kyuhyun.

 

“Apa maksudmu, sayang?” tanya Sungmin tidak mengerti.

“Belakangan ini appa terlihat aneh. Kurasa appa sedang melakukan sesuatu” kata Hyebin.

 

Sungmin sedikit terkejut mendengar perkataan gadis kecilnya itu.

“Apa maksudmu? Apakah kau bermaksud mengatakan Kyuhyun sedang melakukan sesuatu yang buruk atau gila? Demi Tuhan!”

 

“Tidakkah eomma memperhatikannya? Akhir-akhir ini appa jarang tidur. Pernah sekali aku mengintip ke dalam ruang kerjanya, saat aku terbangun di tengah malam. Saat menyadari kehadiranku, appa langsung menutup pintunya dengan marah. Appa menyembunyikan sesuatu”

 

“Jangan berkata buruk tentang appa’mu, Hyebin”

“Tidak, eomma. Dengarkan aku. Aku hanya merasa appa sedang melakukan sesuatu yang aneh”

 

Sungmin memandang gadis kecilnya dengan marah.

“Aku tidak ingin membicarakannya sedikit pun” katanya tidak percaya.

“Jika eomma tidak mempercayaiku, kenapa eomma tidak menanyakan sendiri pada appa? Atau setidaknya, bantu appa untuk bisa tidur kembali dengan tenang agar dia tidak melakukan hal aneh lagi”

 

Sungmin memegang kepala Hyebin dengan kedua tangannya dan berkata dengan nada marah,

“Aku tidak akan melakukannya. Dan kau harus mencuci mulut kotormu”

“Aku tidak kotor. Aku mengetahui kebenaran!” protes Hyebin.

 

Sungmin melepaskan tangannya. Ia menoleh memandang keluar jendela dan terdiam. Wajah manisnya nampak kesal. Hyebin hanya diam memperhatikan Sungmin. Dan ketika ia melihat Sungmin menggigit bibirnya dengan ragu, ia tahu bahwa pemuda manis itu sedang memikirkan perkataannya tadi. Hyebin menyeringai kecil.

 

~+~+~+~

Malam itu Kyuhyun tidur dengan gelisah. Ia kembali bermimpi aneh. Di mimpinya, ia tersentak bangun dari tidurnya yang juga gelisah dan menemukan Sungmin berdiri disamping ranjang. Sungmin hanya berdiri dan memandang ke arah kolong ranjang dengan tatapan yang aneh. Kyuhyun bertanya, apa ada sesuatu di kolong ranjang? Tapi Sungmin tidak menjawab. Sungmin hanya memandangnya dan kembali memandang ke arah kolong ranjang dengan tatapan yang semakin aneh, seolah pemuda manis itu ingin mengatakan ada sesuatu di bawah kolong ranjang tapi dia terlalu takut untuk bicara. Kyuhyun kembali bertanya, tapi Sungmin justru berlari keluar kamar. Kyuhyun memandangnya dengan bingung. Saat ia hendak mengintip ke bawah kolong ranjang, ia merasakan sesuatu mendesak tubuhnya dari bawah ranjang. Seolah sesuatu itu ingin menembus tubuhnya. Kyuhyun tidak bisa menggerakkan tubuhnya, ataupun menolehkan kepalanya. Tapi ia dapat merasakan, sesuatu itu kini menyelinap ke atas ranjangnya. Deru napas Kyuhyun memburu ketika mahkluk itu beringsut perlahan mendekatinya. Suara makhluk itu terdengar dalam ketika berkata kepadanya,

 

“………dalam kegelapan dan kesedihan tersimpan kehitaman masa lalu. Dia tidak akan membiarkanmu mengetahui masa lalunya………dalam kegelapan dan kesedihan tersimpan kehitaman masa lalu.”

 

Ketika makhluk itu tiba-tiba berusaha memasuki tubuhnya, Kyuhyun berhasil menggerakkan tubuhnya. Ia menyingkap selimutnya dan tersentak bangun sambil berteriak. Tubuhnya basah oleh keringat. Napasnya terengah-engah seolah habis berlari jauh. Kyuhyun terduduk di ranjangnya dan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamarnya yang sepi. Tidak ada siapapun di kamar ini selain dirinya. Saat Kyuhyun hendak memanggil Sungmin, ia baru ingat bahwa “istri” dan anaknya sedang menginap di rumah mertuanya.

 

“Astaga. Ya, Tuhan! Mimpi apalagi itu? Kenapa aku selalu bermimpi aneh? Apa maksud dari semua mimpi-mimpi aneh itu? Ya, Tuhan!” kata Kyuhyun mendesah dengan lelah.

 

Kyuhyun menoleh pada jam digital di samping lampu tidur yang menunjukkan pukul 7. Bias cahaya matahari pagi mengintip dari celah tirai jendela. Ternyata sudah pagi. Kyuhyun beranjak turun dari ranjang. Ia menyingkap tirai jendela, membiarkan cahaya matahari pagi memasuki kamarnya. Kyuhyun menoleh ketika ponselnya berdering di samping jam digital. Segera ia meraih ponselnya dan menjawab telepon yang ternyata dari Leeteuk. Leeteuk mengatakan bahwa Kangin tidak bisa datang hari ini karena sakit. Tadi malam tiba-tiba saja pria bertubuh kuat itu demam tinggi, padahal sebelumnya dia baik-baik saja.

 

“Setelah sembuh nanti, Kangin pasti akan mengantarmu ke kota Lympic, Kyu”

“Tidak apa-apa hyung. Semoga Kangin hyung cepat sembuh”

“Oh ya Kyu, aku sudah mendapatkan informasi tentang orang bernama Shery yang kau cari itu”

“Benarkah hyung?”

“Ya, cukup mengejutkan. Ternyata Shery ini adalah satu-satunya penduduk dari kota Lympic yang tersisa. Kau tahu, kota Lympic sekarang bagaikan kota mati. Tidak ada seorang pun disana. Entah bagaimana wanita ini bisa selamat”

“Lalu dimana dia sekarang?”

“Sekarang dia berada di rumah sakit jiwa St. Elizabeth. Aku akan mengirimkan alamatnya padamu nanti. Sekarang aku harus mengurus Kanginie dulu. Demamnya cukup tinggi”

 

Pembicaraan terputus. Leeteuk menutup teleponnya. Kyuhyun meletakkan kembali ponselnya di samping jam digital. Sejenak ia merasa heran, bagaimana Kangin bisa tiba-tiba jatuh sakit? Padahal pria bertubuh kuat itu sangat menjaga kesehatannya dan jarang sekali sakit. Kyuhyun menyentuh tengkuknya yang terasa pegal saat ia berjalan menuju kamar mandi. Pada tengkuk Kyuhyun terdapat sebuah luka memar berwarna kebiruan yang cukup besar, seolah pria tampan itu baru saja terbentur sesuatu tanpa dia sadari.

 

~+~+~+~

 

Kyuhyun mengendari mobilnya memasuki area rumah sakit jiwa St. Elizabeth. Setelah memarkirkan mobilnya, ia beranjak turun dan berjalan dengan cepat memasuki bangunan besar berwarna putih itu. Gadis resepsionis yang cantik itu nampak sedikit terkejut ketika Kyuhyun bertanya tentang pasien bernama Shery.

 

“Ya, dia pasien disini. Dia berada di kamar khusus dan tidak bisa sembarangan di temui” kata gadis resepsionis itu

“Tapi saya harus bertemu dengannya” kata Kyuhyun bersikeras.

 

Setelah perdebatan yang cukup panjang akhirnya gadis resepsionis itu mengijinkan Kyuhyun untuk bertemu dengan Shery. Dia memanggil seorang perawat pria untuk mengantar Kyuhyun ke kamar Shery. Setelah berterima kasih Kyuhyun mengikuti langkah si perawat pria. Sepanjang langkahnya Kyuhyun memperhatikan pasien-pasien yang sedang berulah hingga membuat para perawatnya kerepotan, atau pasien-pasien yang mengintipnya dari jendela kamar mereka seolah dirinyalah yang gila, bukan mereka. Kemudian Kyuhyun bertanya kepada perawat pria itu tentang Shery.

 

“Biasanya dia selalu berteriak seperti ketakutan. Tapi kemudian dia akan menangis seolah sedang menyesali sesuatu. Tapi sepertinya hari ini dia sedang tenang” jawab si perawat pria.

 

“Apakah dia begitu berbahaya hingga di kurung di kamar khusus?” pancing Kyuhyun lagi.

“Ya, dia cukup berbahaya. Beberapa kali dia pernah menenggelamkan paksa pasien lain atau perawat wanita karena menyangka itu adalah anaknya. Aku dengar dulu dia pernah berusaha membunuh anaknya. Dan yang menarik, dia adalah satu-satunya orang yang berhasil polisi temukan ketika sedang memeriksa kota Lympic. Saat ditemukan wanita itu terlihat sangat kacau dan ketakutan”

 

Jawaban si perawat pria itu membuat Kyuhyun semakin tertarik. Saat Kyuhyun hendak bertanya lagi, ternyata mereka sudah sampai di depan kamar khusus tempat Shery dirawat. Si perawat pria itu merogoh sakunya mengambil kunci, kemudian ia membuka kunci pintu itu. Sebelum membuka pintu si perawat pria berkata kepada Kyuhyun,

 

“Waktu anda hanya 15 menit. Saya akan berjaga disini. Jika terjadi sesuatu atau dia menyerang anda, saya harus mengeluarkan anda dari kamar ini. Bagaimanapun, dia tetap seorang pasien sakit jiwa yang berbahaya”

 

Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Si perawat pria membuka pintu dan membiarkan Kyuhyun masuk. Kyuhyun menoleh ketika si perawat pria mengunci kembali pintunya dan berjaga di depan pintu. Kemudian ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kamar yang remang dan kecil. Dan akhirnya Kyuhyun melihatnya. Shery, wanita paruh baya itu sedang duduk di pinggir ranjang menatap dinding dengan kosong. Dia nampak begitu tenang, dan berantakan. Perlahan Kyuhyun melangkah mendekatinya. Shery tidak bergeming ketika Kyuhyun memanggil namanya dengan hati-hati. Bahkan setelah Kyuhyun duduk di depannya, cukup dekat dengannya, wanita paruh baya itu masih saja diam memandang tembok.

 

“Shery ssi, namaku Kyuhyun. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan kepadamu,” kata Kyuhyun. “Aku dengar, hanya kau yang selamat di kota Lympic. Dan kau kehilangan anak perempuanmu. Apakah anak perempuanmu bernama Hyebin?”

 

Akhirnya Shery menoleh ketika Kyuhyun menyebut nama Hyebin. Ia menatap Kyuhyun dengan tajam, dan Kyuhyun melihat ada ketakutan di dalam matanya. Kyuhyun merogoh saku jasnya, mengeluarkan selembar foto. Ia menunjukkan foto itu pada Shery. Shery mengambil foto dari tangan Kyuhyun dan menatapnya dengan terkejut. Ia menggumam pelan seraya menyentuh foto itu dengan setitik kerinduan yang tersisa,

 

“Putriku…… Putriku……”

 

Tapi tiba-tiba Shery membuang foto itu ke lantai dengan ketakutan. Ia menjauh seolah itu adalah benda yang berbahaya. Kyuhyun memungut fotonya, menyimpannya kembali di sakunya dan kemudian memandang wanita paruh baya itu dengan bingung.

 

“Ini Hyebin, putri kami. Sebenarnya kami mengadopsinya dari panti asuhan” kata Kyuhyun.

 

Shery menatap Kyuhyun dengan nanar.

“Berapa…usianya sekarang?” akhirnya ia berbicara.

“Delapan tahun. Kami baru saja merayakan ulang tahunnya minggu lalu”

 

Sejenak Shery terdiam, seolah sedang mencari kesadarannya yang telah lama menghilang. Kemudian ia berteriak dengan histeris hingga membuat si perawat pria yang berjaga di depan pintu nyaris membuka pintu jika Kyuhyun tidak menahannya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya sebagai tanda bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan. Kemudian si perawat pria itu pun kembali berjaga dengan tenang di luar. Kyuhyun mendekati Shery dan berjongkok di depannya. Shery menatapnya semakin nanar.

 

“Kenapa kau mengadopsinya? Tidak seharusnya kau mengadopsinya. Dia anak iblis! Tidak seharusnya aku melahirkannya. Seharusnya aku membunuhnya sejak awal! Astaga, astaga……” kata Shery histeris.

 

“Sejak kehadiran Hyebin di rumah kami, aku selalu mengalami mimpi-mimpi yang aneh dan selalu berkaitan dengan Hyebin. Aku merasa ada sesuatu yang aneh dengan gadis kecil itu. Shery ssi, bisakah kau memberitahuku tentang Hyebin? Aku mohon, tolong bantu aku”

 

Shery mundur ke belakang perlahan hingga punggungnya menyentuh dinding. Kemudian ia memeluk lututnya seperti seorang anak kecil. Kyuhyun kembali mendekatinya dan menyentuh pundaknya dengan lembut, berharap wanita paruh baya itu mau membantunya. Setidaknya, memberi sedikit petunjuk tentang siapa Hyebin sebenarnya.

 

“Kenapa kau ingin membunuh putrimu?”

 

Shery mengangkat kepalanya dan memandang Kyuhyun dengan gelisah. Tiba-tiba ia mencengkram tangan Kyuhyun dan berkata, “Karena dia memang seharusnya mati. Bagaimana jika ibumu mengabaikanmu dan membiarkanmu menjalani semua ritual hitam itu? Kau pasti akan membenci ibumu, bukan? Dia berlari ke arahku, dia menangis di pelukanku karena teman-temannya mencemoohnya sebagai si anak iblis. Dia bilang, dia tidak ingin menjalani semua ritual hitam itu lagi. Tapi aku tetap membiarkan mereka mengambilnya dariku, dan aku menjadi ibu yang paling kejam karena tega mengorbankan putrinya sendiri. Mereka memaksaku mengorbankannya! Tapi terjadi kesalahan di ritual terakhir…”

 

“Apa? Apa yang terjadi?” tanya Kyuhyun penasaran.

 

“Seharusnya kekuasan tertinggi jatuh pada putra pertamaku, setelah kami mengorbankan anak terakhir kami. Tapi Hyebin melarikan diri ditengah-tengah ritual. Putra pertamaku mengejarnya dengan pisau ditangannya. Aku berlari di belakangnya. Aku melihat putra pertamaku menusuk dadanya, tepat di jantungnya. Tapi Hyebin tidak mati, justru putra pertamaku yang mati membusuk. Aku melihat darah mengalir turun dari kaki Hyebin, dan membuat sungai itu menjadi merah”

 

“Darah? Apa Hyebin terluka?”

 

Shery mencengkram tangan Kyuhyun semakin kuat.

“Tidak. Dia tidak terluka sama sekali. Bahkan luka di dadanya ketika putra pertamaku menusuknya, tiba-tiba telah sembuh. Itu, adalah darah mesntruasi. Entah bagaimana, tiba-tiba dia mengalami mesntruasi di usianya yang baru lima tahun!”

 

Kyuhyun terkejut mendengarnya. Ia memandang wanita paruh baya itu antara percaya dan tidak. Menyadari pandangan Kyuhyun, Shery melepaskan cengkramannya dan berkata, “Kau bisa datang ke Lympic. Mungkin sungai itu masih berwarna merah hingga sekarang. Buktikan saja sendiri, apakah air berwarna merah itu benar-benar darah atau aku hanya berbohong”

 

Shery beranjak bangun dan kembali duduk di pinggir ranjangnya. Kyuhyun berdiri dan mendekatinya.

“Lalu apa yang terjadi setelah itu?” tanya Kyuhyun.

 

Shery sedikit menunduk, memainkan ujung pakaiannya. Jawabnya,

“Dia berlari pergi dan bersembunyi. Sejak saat itu, satu persatu kutukan datang menghantui kota kami. Saat itu aku menyadari, kami semua menyadari, bahwa Hyebin telah memiliki kekuasaan tertinggi. Itu membuat kami ketakutan. Dia sangat membenci kami. Dia bahkan melepaskan Anjing Kematian untuk menghukum kami. Seharusnya aku sudah mati saat itu. Tapi dia membiarkanku hidup, menjadi satu-satunya yang tetap hidup untuk menghukumku”

 

Kyuhyun terdiam sesaat. Ia merogoh sakunya mengambil ponselnya, mengutak-atiknya sesaat kemudian menunjukkan beberapa foto pada Shery. Foto bentuk anjing hitam besar di dinding bekas panti asuhan yang terbakar.

“Apakah Anjing Kematian itu seperti ini?” tanya Kyuhyun.

 

Mata Shery membelalak melihat foto itu. Seketika ia menepis tangan Kyuhyun untuk menjauhkan foto itu darinya, membuat ponsel Kyuhyun terjatuh ke lantai. Kyuhyun memungut kembali ponselnya, memeriksanya sesaat. Kemudian ia kembali memandang Shery yang nampak ketakutan.

 

“Shery ssi, apa itu kekuasaan tertinggi? Lalu, apakah kau tahu sesuatu tentang boneka beruang yang selalu dibawa oleh Hyebin itu? Boneka beruang itu juga bernama Shery, sama seperti namamu. Apakah kau tahu itu?” tanya Kyuhyun.

 

Shery hanya memandangnya dengan gelisah. Tiba-tiba ia menerjang Kyuhyun hingga membuat pria tampan itu terjatuh ke lantai. Shery menekan kedua lengan Kyuhyun dengan keras, membuat Kyuhyun sedikit meringis kesakitan. Ia menatap Kyuhyun dengan tatapan putus asa dan berteriak dengan histeris.

 

“Kau harus membunuhnya Kyuhyun ssi! Tolong bunuh dia, sebelum dia berumur sepuluh tahun. Dia hanya akan membawa kematian dan kutukan! Aku mohon dengan sangat, Kyuhyun ssi, tolong bunuh monster itu!”

 

Karena suara teriakan Shery yang histeris itu membuat beberapa perawat pria masuk ke dalam kamar. Dengan paksa mereka menarik Shery menjauh dari atas tubuh Kyuhyun. Salah seorang perawat pria membantu Kyuhyun berdiri dan bertanya, apa dia baik-baik saja. Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya dan terpaku memandang Shery yang mulai berteriak-teriak histeris.

 

“Anda harus pergi sekarang, Kyuhyun ssi. Waktu anda sudah habis” kata si perawat pria yang membantu Kyuhyun berdiri tadi, sembari menunjuk ke arah pintu.

 

Kyuhyun memandang Shery kembali sebelum kemudian ia beranjak keluar dari kamar itu. Saat Kyuhyun melangkahkan kakinya menjauhi kamar itu, ia dapat mendengar suara teriakan Shery yang terdengar ketakutan bercampur pilu. Kyuhyun menghentikan kakinya dan kembali menoleh ke belakang, pada kamar Shery. Ia mendesah dengan iba sesaat, kemudian membalik tubuhnya kembali. Saat Kyuhyun baru saja melangkahkan kakinya, ia mendengar suara tembakan yang keras. Orang-orang mulai berlari dengan panik melewati Kyuhyun. Kyuhyun berhenti dan menoleh dengan terkejut. Suara tembakan itu berasal dari kamar Shery. Segera ia berlari ke kamar Shery. Namun kemudian ia berdiri membeku diambang pintu melihat tubuh Shery yang tidak bergerak di lantai. Shery bunuh diri. Dia menembak kepalanya sendiri dengan sepucuk pistol simpanannya.

 

Sementara itu, di tempat lain di waktu yang sama. Sungmin sedang mencuci rambut hitam Hyebin di wastafel. Hyebin duduk menyandarkan kepalanya pada bak wastafel yang berisi air. Rambut hitamnya yang panjang mengambang di permukaan air seperti rumput laut. Sungmin mengusap dan membilas rambut Hyebin dengan lembut. Sementara gadis kecil itu memandang langit-langit kamar mandi dengan tenang, seolah sedang mengamati sesuatu. Tiba-tiba dia tersenyum, Seolah gadis kecil itu merasa senang pada sesuatu yang baru saja terjadi pada Shery, ibu kandungnya yang gila.

 

~+~+~+~

 

Pukul 9 malam Kyuhyun datang menjemput Sungmin dan Hyebin di rumah mertuanya. Hyebin memeluk nenek dan kakeknya sebelum ia naik ke mobil. Dia bersikap sangat manis dan baik hingga membuat orang tua Sungmin menyukai cucu barunya itu. Setelah berpamitan pada mertuanya, Kyuhyun mengendarai mobilnya pergi. Hyebin melambaikan tangannya di jendela pada kakek dan neneknya saat mobil Kyuhyun mulai menjauh pergi. Sungmin menoleh ke belakang, melihat Hyebin yang sedang duduk memandang keluar jendela dengan tenang. Sepertinya gadis kecil itu belum mengantuk. Sungmin tersenyum dan kembali memandang ke depan. Sejenak ia berbincang ringan dengan Kyuhyun. Namun obrolan mereka terhenti saat mobil Kyuhyun melewati sebuah tikungan. Sebuah mobil impala berwarna cokelat terparkir di pinggir jalan. Lampu kursi belakang mobil itu menyala, dan ada sepasang pemuda yang sedang bercinta di dalamnya. Kyuhyun mengendarai mobilnya dengan pelan saat melewati mobil itu.

 

“Oh. Bisakah kita cari jalan lain saja, Kyu?” tanya Sungmin seraya menyentuh tangan Kyuhyun. Ia dan Kyuhyun sama-sama memperhatikan mobil itu.

 

“Terlambat. Mereka sudah tahu” kata Kyuhyun saat seorang pria di dalam mobil itu mengangkat tubuhnya dan menoleh. Lampu di dalam mobil menimpa rambutnya yang berwarna burgundy red.

 

Tidak lama seorang pria berwajah innocent beranjak bangun dan ikut menoleh. Sungmin segera menoleh ke belakang dan memerintahkan Hyebin untuk menunduk. Hyebin pun menurut dan segera menundukkan kepalanya. Tapi diam-diam ia tersenyum di dalam gelap. Seulas senyum innocent, penuh arti.

 

~+~+~+~

Yesung berhenti ketika mendengar suara mobil yang datang. Ia mengangkat tubuhnya yang sedang dipeluk oleh Ryeowook dan menoleh keluar jendela dengan sedikit terganggu. Seharusnya jalanan ini sepi, karena itu tempat ini selalu menjadi tempat favorit Yesung dan Ryeowook untuk bercinta di dalam mobil. Ryeowook yang merasa heran karena kekasihnya berhenti, akhirnya beranjak bangun dan ikut menoleh keluar jendela. Mereka hanya memandang mobil yang mengganggu kegiatan bercinta mereka itu, hingga akhirnya mobil itu berlalu melewati mobil mereka.

 

Namun tiba-tiba Yesung terdiam ketika ia bertatapan dengan gadis kecil di dalam mobil itu. Itu adalah gadis kecil yang ia lihat di jalan kemarin. Entah kenapa, tiba-tiba Yesung merasa tubuhnya bergetar pelan saat gadis kecil itu tersenyum padanya. Seulas senyum innocent, penuh arti.  Tatapan Yesung perlahan berubah kosong. Sebuah bayangan melintas dengan cepat didalam kepalanya, bayangan sebuah peristiwa mengerikan. Dan sesuatu berbisik samar ditelinganya. Cepat dan halus, bagai sebuah perintah.

 

“………kill………”

Yesung masih saja terdiam ketika Ryeowook mengajak pria bermata kecil itu untuk melanjutkan kembali percintaan mereka yang tertunda. Ryeowook menyentuh Yesung, bermaksud menarik pria berambut burgundy red itu ke dalam pelukannya. Ia sedikit mendesah untuk menggoda kekasihnya. Tapi pria berambut burgundy red itu masih saja diam, sedikit menunduk. Yesung terlihat aneh.

 

“Yesunggie hyung, ada apa? Apa kau tidak ingin melanjutkannya? Aku bahkan belum orgasme” tanya Ryeowook dengan suara manja.

 

Namun Ryeowook terkejut ketika Yesung memukulnya dengan keras secara tiba-tiba. Dengan kasar Yesung terus memukuli Ryeowook, meski pria berwajah innocent itu berteriak kesakitan. Ryeowook tidak mampu menghentikan Yesung. Ia hanya mampu memandang kekasihnya itu dengan bingung. Pandangannya hampir memudar karena darah yang mengalir di wajahnya. Di tengah kesadarannya, Ryeowook merasakan Yesung menghantam kepalanya dengan keras ke jendela belakang, hingga membuat kaca jendela itu pecah.

 

~+~+~+~

 

Sungmin menghela napas lega setelah mobil mereka berhasil melewati mobil impala cokelat itu. Ia menoleh ke belakang sesaat untuk melihat Hyebin. Tapi ternyata gadis kecil itu telah tertidur. Sungmin tersenyum kecil dan kembali memandang ke depan. Kemudian pemuda manis itu mulai berbicara tentang pasangan yang sedang bercinta di dalam mobil tadi. Sungmin membicarakan mereka dengan malu, dan Kyuhyun hanya tersenyum menanggapinya. Tiba-tiba Sungmin mendapat telepon dari ibunya yang mengatakan bahwa ada barangnya yang tertinggal. Ibunya bertanya, apa Sungmin ingin barangnya di kirim besok pagi saja. Tapi Sungmin menjawab bahwa dia akan mengambilnya sekarang, lagipula mobil mereka belum terlalu jauh.

 

“Apa tidak bisa besok saja barang itu kau ambil? Ini sudah malam” kata Kyuhyun setelah Sungmin menutup teleponnya.

“Tidak bisa. Itu barang penting. Lagipula, kita belum terlalu jauh ‘kan” kata Sungmin.

 

Kyuhyun pun menurut. Ia memutar balik mobilnya kembali ke arah rumah mertuanya. Saat itu Sungmin baru teringat dengan pasangan yang sedang bercinta di mobil tadi, dan kemudian meminta Kyuhyun untuk mencari jalan lain saja. Ia pasti akan merasa malu jika melihat mereka lagi. Tapi Kyuhyun tidak menggubris permintaan Sungmin dan terus mengemudikan mobilnya melalui jalan yang sama. Ia tidak peduli jika mobilnya mengganggu lagi percintaan mereka. Sungmin pun hanya bisa diam.

 

Kyuhyun mengemudikan mobilnya dengan tenang seraya berpikir tentang pertemuannya dengan Shery tadi siang. Ia melirik ke belakang sesaat, pada Hyebin yang telah tertidur. Entah dia benar-benar tidur atau hanya pura-pura. Karena terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri dan rasa lelah yang menderanya, Kyuhyun tidak menyadari mobilnya semakin ke pinggir dan nyaris saja menabrak seseorang. Lampu mobilnya menyorot seseorang yang sedang berdiri dengan tenang.

 

“Awas, Kyu!” teriak Sungmin membuat Kyuhyun terkejut.

 

Kyuhyun segera membelokkan setir kemudinya. Ia dan Sungmin menoleh dengan terkejut pada Yesung yang masih saja berdiri dengan tenang di samping mobilnya, seolah dia tidak merasa kedinginan dengan salju-salju di sekitarnya. Yesung sedikit menunduk dan terlihat aneh. Darah nampak mengotori tangan dan dadanya yang topless. Tapi yang membuat Sungmin dan Kyuhyun terkesiap adalah keadaan mobil impala yang berada di belakang pria berambut burgundy red itu. Mobil itu nampak sangat kacau, seolah baru saja terjadi kekerasan. Lampu di dalam mobil yang masih menyala menunjukkan darah-darah merah yang mengotori kaca-kaca jendela yang berwarna bening.

 

“Ya, Tuhan…” desis Sungmin terkejut melihat semua kekacauan itu.

 

Kyuhyun dan Sungmin terdiam. Perlahan Kyuhyun mulai memacu mobilnya pergi. Namun melalui kaca spion ia melihat Yesung sedang menatapnya dengan kosong. Kemudian ia melirik Sungmin yang masih terdiam dengan wajah terkejut.

“Pria itu baru saja membunuh kekasihnya. Kyu, haruskah kita melapor pada polisi tentang hal ini?” tanya Sungmin.

“Tidak perlu. Biarkan saja, itu bukan urusan kita” jawab Kyuhyun kemudian memacu mobilnya semakin cepat.

 

Kyuhyun memutar lehernya dan menyentuh tengkuknya yang terasa semakin pegal. Rasanya ia ingin segera tiba di rumah. Ia butuh istirahat. Masalah Hyebin, juga mimpi-mimpi aneh itu membuatnya tidak bisa tidur belakangan ini. Menyebalkan.

 

~+~+~+~

Malam mulai larut, tapi Sungmin tidak bisa tidur. Di meja makan Sungmin duduk bersama Hyebin yang juga tidak bisa tidur, menikmati segelas susu hangat bersama. Sungmin menikmati gelas susunya dalam diam. Perkataan Hyebin saat mereka berangkat ke rumah ibunya kemarin kembali terngiang di telinganya. Sungmin tahu belakangan ini Kyuhyun memang sulit tidur dan dia juga sangat sibuk. Ia mencoba berpikir dengan jernih. Tapi perkataan Hyebin itu mau tidak mau membuatnya penasaran. Apa yang sebenarnya sedang dilakukan oleh Kyuhyun hingga dia tidak tidur? Apa dia melakukan sesuatu yang aneh atau gila?, pikir Sungmin penasaran.

 

“Eomma” panggil Hyebin.

“Hn?” Sungmin menoleh.

 

Hyebin meletakkan gelas susunya yang telah kosong dan memandang Sungmin.

“Guruku bilang, jika kau tidak tidur selama sebelas hari berturut-turut maka kau bisa mati. Apa itu benar?” tanyanya.

“Ya, tidak tidur dapat membunuhmu lebih cepat dibanding tidak makan. Manusia biasa dapat bertahan dua belas hari tanpa makanan” jawab Sungmin.

 

“Berapa hari tanpa air?” tanya Hyebin.

“Aku tidak tahu” jawab Sungmin kemudian menenggak susunya hingga habis.

 

Sungmin berdiri sambil berkata pada gadis kecilnya untuk segera tidur setelah selesai minum susu. Hyebin hanya menatap Sungmin yang kembali ke kamarnya. Ia menghabiskan susunya kemudian beranjak kembali ke kamarnya. Di kamarnya Hyebin tidak langsung tidur. Ia hanya menatap langit-langit kamarnya tanpa suara.

 

~+~+~+~

Sungmin ingin bersikap tenang, tapi tidak tahu harus bagaimana. Ia beranjak duduk, lalu berbaring lagi. Ia berusaha duduk tapi tidak bisa diam. Perkataan Hyebin benar-benar mengganggunya. Ia mendesah dengan pelan dan kemudian menoleh ke samping. Di sampingnya Kyuhyun sedang tidur. Pria tampan itu diam dan bernapas dengan tenang. Sungmin berbaring dan memperhatikannya lekat-lekat. Perkataan Hyebin kembali mengganggunya. Akhir-akhir ini Kyuhyun memang jarang tidur, tapi hari ini akhirnya pria tampan itu bisa tidur. Lalu apa yang harus ia lakukan?

 

Sungmin terdiam saat mendengar suara itu lagi, berbisik lembut di dalam kepalanya. Samar dan cepat, bagai sebuah bujukan. Sungmin meraih tangan Kyuhyun dan mengaturnya agar terlipat di dada lalu menatapnya. Kyuhyun terlihat lebih tenang sekarang. Tapi Sungmin yakin sesaat lagi dia akan terbangun. Sungmin memposisikan tubuhnya di atas Kyuhyun. Kakinya menahan perut dan pinggul Kyuhyun. Sungmin ingin tetap seperti itu dan menatap wajah tenang Kyuhyun, tapi dia bergerak dan mengerang.

 

Untuk menghentikan gerakannya, Sungmin mengambil bantal dan meletakkan di atas wajah Kyuhyun. Kemudian ia berbaring di atas bantal dan membuat tubuhnya lebih berat. Saat Kyuhyun berhenti bergerak, Sungmin membaringkan kepalanya di atas bantal. Ia memejamkan matanya dan mulai tertidur. Tapi tiba-tiba Kyuhyun menendangnya. Dia menendang Sungmin dan lengannya menampar wajah pemuda manis itu.

 

Sungmin terkejut mendapati perlawanan Kyuhyun, terkejut dengan kekuatannya. Bantal meredam erangan Kyuhyun. Sejenak Sungmin berharap ia dapat menyalakan radio untuk menimpa suara erangan Kyuhyun yang mengerikan. Dengan segenap kekuatan, Sungmin menekan bantal dan menahan lengan Kyuhyun menggunakan tangannya serta melawan tendangan Kyuhyun. Saat akhirnya Kyuhyun berhenti memberontak, Sungmin melepaskan tubuhnya dan menatapnya. Pria tampan itu kembali lebih tenang. Sungmin beranjak turun dari ranjangnya dan berjalan keluar kamar dengan kaki yang terasa dingin.

 

Sementara itu, di kamarnya Hyebin masih saja menatap langit-langit kamar. Kemudian ia menyeringai kecil. Semuanya berakhir.

 

Tbc

8 pemikiran pada “Never know / part 6

  1. Udah chap segini ternyata

    Selesai? berakhir? o_O
    waduh~ kuyu mati???

    Gila ya tu Hyebin, edan! Psychopat!
    Iblis bnran… tega dia nyiksa anak kucing. Saya sebagai cat lover, rasanya pgn remukin hyebin #timpuk

  2. Apa? apa? apa? maksudnya ini thor? Kyu mati? :O
    ANDWAE!!
    Aaah! Siapapun! Cepat bunuh gadis iblis itu :/

    hihi, langsung baca part 6 nya nih thor. Hyuk dilanjut thor! Semangat yaa!!

  3. kapan Hyebin mati ??
    makin nyebelin tu anak..
    Gila, pngen bgt nyemplungin tu anak ke kolam es .. *abaikan
    Kyu jgn mati dong pleaseee ..
    mian lngsung review di chap 6 ..

  4. Huwee π_π
    Itu Kyu cuman pingsan aja kan?
    Ming udah sepenuhnya dipengaruhi Hyebin. Hyebin bener bener menyeramkan.
    Yang tau semua tentang Hyebin kan cuman Kyu, masak iya dia ngikutan kaya org sebelum yg tau masa lalu hitam nya.
    Hyebin kalo bunuh Kyu lewat Ming, sama aja buat Ming menderita u,u
    Update kilat dong author~
    Udah penasaran bnget ini sama kelanjutan ini ff..

  5. “semuanya berakhir”
    mwooo???
    belom saatny berakhir…
    dan apanya yg berakhir? ??
    masi banyak rasa penasaran gara2 nie cerita
    teka teki tentang hyebin si iblis itu blom terlalu jelas…
    kyuhyun juga ga mati kan tuu?
    aahh ming kehipnotis hyebin ;;_;;

Tinggalkan Balasan ke Lia Tasliyah Batalkan balasan