Dance on the sand / part 3 : run like a shadow

Gambar

Pairing : KyuMin, HaeHyuk, KiHae, YeWook || Genre : Fantasy, Romance || Length : Chaptered || Warning : Boys love, shounen-ai, AU || Disclaimer : Story belong to me, all characters name belong to themselves || Summary : Sungmin tidak peduli apakah penyihir itu nyata atau hanya dongeng. Permasalahan hidupnya sudah cukup menyita perhatiannya. Tapi saat penghujan menyelesaikan tangisannya di satu malam, saat tanpa sengaja ia menemukan batu shellrock terakhir yang menjadi legenda. Sungmin tahu itu bukan hanya sekedar dongeng.

 

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

part 3 : run like a shadow

 

“Sendirian saja?”

 

“Hey, kau manis sekali…”

 

Sungmin tidak menjawab dan menepis tangan-tangan jahil yang menyentuh wajahnya. Hari ini ia sedang libur karena tidak ada pertandingan, karena itu ia memutuskan untuk menjaga ibunya di rumah sakit. Namun sebelum ke rumah sakit Sungmin ingin membeli sebuket bunga untuk ibunya. Ketika ia sedang berjalan menyusuri toko-toko yang berjejer rapi di pinggir jalan, mencari toko bunga langganannya, tiba-tiba sekelompok pria menghadangnya. Mereka mengikuti Sungmin dan berusaha merayunya.

 

Sungmin hanya diam saja. Ia mengacuhkan pria-pria itu dan terus berjalan dengan lebih cepat. “Mau minum teh bersama? Aku tahu café yang bagus di sekitar sini,” salah seorang pria berkata seraya merangkul bahu Sungmin.

 

 

Sungmin tidak menjawab dan menepis tangan pria itu dengan kesal.

“Ayolah, jangan cuek begitu.” kata pria yang lain.

 

“Tidak mau.” kata Sungmin singkat.

 

“Ahh, ayolah manis. Ayo…” kata pria–pria itu bersikeras mengajak Sungmin pergi.

 

“Sudah kubilang tidak mau. Jangan ganggu aku.” kata Sungmin berusaha tetap menghindar.

Namun pria–pria itu masih bersikeras merayunya. Sungmin menepis tangan–tangan yang berusaha menyentuhnya seraya merengut kesal. Ia berhenti dan menarik napas dalam-dalam. Kini ia benar-benar kesal.

 

“Jangan berwajah seperti itu manis. Kami hanya ingin me -……”

 

Buugh…

Belum selesai pria itu menyelesaikan kalimatnya, Sungmin sudah lebih dulu melayangkan tinjunya. “Sudah kubilang jangan ganggu aku.” Sungmin berkata dengan marah.

 

Pria–pria yang lainnya terkejut memandang aksi tiba–tiba Sungmin itu. Mereka segera berusaha kabur. Namun sayangnya Sungmin tidak membiarkan mereka pergi. Dengan kesal Sungmin menghajar pria-pria itu satu persatu. Dalam sekejap suasana berubah menjadi ramai. Orang–orang menghentikan kaki mereka dan melihat perkelahian itu.

 

“Ada yang berkelahi.”

 

“Wah, perkelahian tak seimbang…”

 

“Panggil polisi!”

 

“Ahh…ya panggil polisi.”

 

Seolah tidak peduli, Sungmin terus menghajar pria-pria yang telah merayunya itu. Sungmin menarik dengan kesal kerah baju salah seorang pria yang telah babak belur dan bersiap untuk memukulnya lagi. Namun tiba-tiba seseorang memanggilnya.

 

“Hey.”

 

Sungmin menghentikan tangannya dan menoleh dengan kesal, merasa sedikit terganggu.

“Apa?”

 

Namun Sungmin terkejut saat tiba–tiba orang tersebut memegang tangannya dan menariknya pergi sambil berkata, “Ayo sini.”

 

Sungmin mengerjap bingung saat menyadari bahwa orang yang sedang menarik tangannya itu, membawanya pergi dari kerumunan orang-orang yang menontonnya sejak tadi dan dari polisi yang sedang mengejarnya saat ini, adalah,

 

“Eh? Kyuhyun?”

 

****

 

“Di sini aman,” kata Kyuhyun saat ia menghentikan kakinya di sebuah taman yang sepi.

 

Kyuhyun menoleh memandang Sungmin yang sedang mengatur deru nafasnya yang tidak teratur. Sungmin menarik tangannya yang masih digenggam oleh Kyuhyun, lalu menatap pria itu dengan kesal.

 

“Apa–apaan kau ini, Kyu?!”

 

“Apa kau ingin ditangkap polisi karena berkelahi di jalanan, eoh?”

 

Sungmin mendengus.

“Memangnya kenapa…aku hanya memukul pria–pria yang telah merayuku.”

 

Kyuhyun terkekeh kecil sesaat.

“yah, aku lihat itu. Mereka mengira kau adalah perempuan.”

 

Sungmin mengernyit memandang Kyuhyun.

“Kau lihat?” tanyanya sedikit terkejut.

 

Kyuhyun menganggukkan kepala seraya tersenyum lebar. Sungmin mendesah sesaat lalu berkata sambil sedikit merengut, “Yah…wajahku memang seperti ini. Tapi mereka sendiri yang mengira aku perempuan dan merayuku, membuatku kesal. Bukan salahku jika akhirnya aku memukul mereka semua.”

 

Kyuhyun mendekati wajah Sungmin dan memandangnya lekat-lekat. Sungmin sedikit terkejut karena tiba-tiba wajah mereka menjadi begitu dekat. Melihat wajah tampan Kyuhyun sedekat ini, entah kenapa membuat Sungmin merasa malu. Sungmin mengerjap, terpaku pada mata obsidian itu. Mata obsidian yang indah dan menyesatkan, juga penuh misteri. Seperti sebuah kotak Pandora.

 

“Yah, kau memang cantik sih,” Kyuhyun berkata sambil tersenyum, lalu membelai wajah Sungmin dengan lembut. “Wajahmu bisa menipu banyak orang. Tidak akan ada yang mengira bahwa kau adalah seorang street fighter.”

 

Sungmin sedikit tersentak saat jemari Kyuhyun menyentuh wajahnya. Rasanya seolah ada perasaan aneh yang tiba-tiba menjalar di tubuhnya, seperti sebuah sengatan listrik. Kemudian Sungmin memalingkan wajahnya dan hanya mendengus.

“Kau mau kemana?” tanya Kyuhyun.

 

“Ke rumah sakit. Hari ini aku tidak ada pertandingan, karena itu aku ingin menjaga ibu hari ini.” jawab Sungmin sambil melirik Kyuhyun. “Kau sendiri mau kemana?”

 

“Aku…” Kyuhyun berhenti sejenak. “Hanya berjalan-jalan saja.”

 

Sungmin menoleh dan memperhatikan Kyuhyun sejenak. Kyuhyun sedang tersenyum, tapi senyum itu seolah sebuah pintu yang menutup rapat sesuatu. Ada sesuatu yang ditutupi oleh pria tampan ini.

 

“Hari sedang mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Bukan waktu yang tepat untuk berjalan-jalan, kecuali jika kau baru saja dicampakkan oleh kekasihmu.” kata Sungmin.

 

Kyuhyun hanya terkekeh. Namun tiba-tiba tawa Kyuhyun terhenti saat ia mendongak. Ia mengernyit memandang langit, merasakan sesuatu. Seketika wajahnya berubah serius, sedikit cemas. Sungmin ikut memandang langit yang mendung, lalu memandang Kyuhyun dengan bingung. Ia tidak tahu apa yang membuat ekspresi pria tampan ini tiba-tiba berubah?

 

Rintik-rintik hujan meluncur turun dari balik awan mendung, mendatangi bumi yang dahaga. Kyuhyun tersadar saat payung Sungmin melindunginya dari rinai hujan yang perlahan kian deras, memaksa matahari untuk menyembunyikan sejenak wajahnya dan membiarkan sang penghujan merayu bumi yang kedinginan.

 

“Hujan…aku benci hujan.” kata Sungmin memandang hujan dari balik payungnya.

 

“Kenapa?” tanya Kyuhyun menoleh pada Sungmin.

 

Sambil memandang lurus ke depan, pada rinai hujan, Sungmin menjawab,

“Karena…hujan itu dingin dan…sendirian.”

 

Kyuhyun memandang Sungmin selama beberapa saat. Ia membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu. Namun ia kembali menutupnya dan hanya memandang Sungmin dengan eskpresi yang sulit dijelaskan. Kemudian Kyuhyun menoleh ke arah lain, pada dua orang pria yang sedang berdiri di bawah payung mereka, sedang menunggunya. Kangin terlihat tidak sabar, sementara Leeteuk terus memandang langit dengan cemas. Kyuhyun tahu, sesuatu sedang terjadi. Sesuatu yang cukup buruk.

 

“Aku harus pergi.” kata Kyuhyun.

 

Sungmin menoleh pada Kyuhyun, sedikit terkejut.

“Eh? Tapi hari masih hujan dan kau tidak membawa payung ‘kan?”

 

Kyuhyun tersenyum lalu menunjuk dua orang pria yang sedang berdiri di ujung taman.

“Teman-temanku sudah menungguku.”

 

Sungmin menoleh, memandang Kangin dan Leeteuk yang masih menunggu Kyuhyun di balik payung mereka. Menyadari pandangan Sungmin, Leeteuk tersenyum ramah padanya, yang di balas senyuman oleh Sungmin. Sementara Kangin hanya memandangnya. Meski tertutup rinai hujan, tapi Sungmin masih dapat melihat bola mata Kangin yang seakan berkilau. Hijau cemerlang seperti bara api hijau yang tidak pernah padam.

 

“Umm…matanya…” pikir Sungmin mengernyit, memandang mata Kangin.

 

Menyadari tatapan Sungmin, Kangin segera memalingkan wajahnya. Sungmin tersadar ketika Kyuhyun mencium kepalanya. “Sampai jumpa,” kata Kyuhyun sambil tersenyum.

 

“Eh?” Sungmin sedikit kecewa saat melihat Kyuhyun yang beranjak pergi.

 

Entah kenapa, Sungmin merasa sedikit kecewa melihat Kyuhyun pergi. Rasanya ia ingin menahan pria itu pergi, ia ingin bersamanya sebentar. Tapi pada akhirnya ia tetap membiarkan Kyuhyun pergi. Dari balik payungnya Sungmin memandang Kyuhyun yang beranjak pergi bersama Leeteuk dan Kangin. Ia memandang punggung Kyuhyun yang perlahan menghilang di antara hujan. Tiba-tiba ia merasa penasaran dan kepalanya berpikir, kenapa Kyuhyun berwajah seperti itu ketika menatap langit? Apa sesuatu telah terjadi? Dan bola mata itu…berwarna hijau cemerlang?

 

Sungmin mendesah.

“Sudahlah.” Katanya, kemudian beranjak pergi saat teringat bahwa ia harus membeli bunga untuk ibunya. Ia akan menjaga ibunya hari ini.

 

****

 

Seorang remaja laki-laki berlari menyusuri jalanan yang basah. Tubuhnya basah oleh hujan yang sedang turun membasahi tanah. Ia terus berlari ketakutan seraya sesekali menengok ke belakang. Sesuatu sedang mengejarnya dari balik kegelapan di belakangnya.

 

Remaja itu berusaha berlari secepat mungkin. Namun kakinya terpeleset karena jalanan yang licin, hingga akhirnya dia terjatuh diatas genangan air hujan. Remaja itu mengangkat kepalanya dengan takut saat menyadari ada seorang pria yang sedang berdiri di depannya. Wajahnya tertutup pantulan cahaya lampu jalan di belakangnya. Remaja itu segera berdiri dan berusaha berlari kembali. Namun langkahnya segera terhenti saat melihat seekor kucing kecil berwarna abu–abu menghadang jalannnya. Sekilas itu hanya terlihat seperti kucing kecil biasa, namun jika kau memperhatikan dengan lebih teliti ada yang berbeda pada kucing kecil itu. Dengan panik remaja itu mengedarkan pandangannya mencari jalan keluar atau pertolongan. Namun jalanan ini sepi dan ia terjebak sekarang.

 

Api hijau berkobar kecil disekujur tubuh kucing kecil itu dan poff…

Seorang pria berwajah innocent dan berambut cokelat berdiri saat api hijau itu menghilang. Cahaya dari lampu jalan memperjelas matanya yang berwarna hijau cemerlang, bola mata khas para shellrock.

 

“Apa yang kalian inginkan?” tanya remaja itu dengan takut.

 

“Tidak perlu takut. Kami hanya ingin mengambil jantungmu untuk tuan kami.” jawab Ryeowook, si kucing kecil, dengan santai. Ia tersenyum dan mempermainkan ekornya.

 

“A…apa?” kata remaja itu terkejut. Ia menatap bergantian pada Ryeowook dan Yesung yang berdiri dengan tenang di bawah lampu jalan.

 

“Sudahlah wookie, jangan membuang waktu lagi.” Yesung berkata seraya melepas sarung tangan hitam yang selalu menutupi tangan kirinya.

 

Yesung menyentuhkan tangan kirinya pada lampu jalan di belakangnya. Tiba–tiba lampu itu pecah dan api biru berkobar membakar tiangnya. Api biru itu berkobar menerangi jalanan dan memperlihatkan wajah tampan Yesung, membuat remaja itu terkejut dan semakin ketakutan.

 

“Ya ampun Yesung hyung, kau membuatnya semakin ketakutan.” Ryeowook berkata sambil terkekeh kecil.

 

Remaja itu mundur perlahan saat Yesung mendekatinya. Namun langkahnya terhenti saat punggungnya menyentuh dinding yang dingin di belakangnya. Kini ia benar-benar terjebak.

“Kalian monster. Penyihir! Jangan dekati aku!” teriak remaja itu.

 

“Apa kau percaya dengan penyihir?” tanya Yesung menghentikan kakinya.

 

“Apa? Ti…tidak. Pe…penyihir itu hanya dongeng. Begitu kata ibuku” jawab remaja itu.

 

Yesung mendesah pelan sesaat. Lalu mengangkat tangan kirinya ke arah remaja itu dan berkata, “Sayang sekali. Ibumu itu bohong.”

 

Tiba–tiba remaja itu merasakan seluruh tubuhnya tidak bisa di gerakkan. Ia mengernyit merasakan sakit di dadanya. Perlahan semakin terasa sakit di sekujur tubuhnya. Matanya membelalak tidak percaya ketika melihat jantungnya perlahan menembus keluar dari tubuhnya. Jantungnya yang masih berdetak dan tanpa darah setetes pun darah yang mengotorinya itu melayang ke tangan Yesung.

 

“Tidak…mungkin.” kata remaja itu terkejut. Lalu tubuhnya langsung terjatuh dengan lemah.

 

Ryeowook berjongkok di samping tubuh remaja yang sekarat itu dan tersenyum.

“Kuberitahu satu rahasia. Penyihir itu…benar-benar ada.” katanya.

 

Remaja yang sekarat itu memandang Ryeowook dengan lemah.

“Pe…penyihir?” gumamnya.

 

Ryeowook terkekeh kecil ketika tubuh remaja itu sudah tidak bergerak lagi.

“Dia mati.”

 

Yesung hanya tersenyum. Ia merogoh sakunya mengambil sebuah kartu sihir dan melemparkannya ke udara. Ia membentuk suatu segel dengan satu tangannya sambil membaca sebuah mantra.

 

“Seperti kegelapan yang datang, sampai cahaya pagi yang berkilauan menerangi malam yang singkat. Terbukalah!”

 

Tiba-tiba kartu sihir yang melayang di udara itu bersinar, dan seketika jantung yang masih berdetak di tangan Yesung itu berpindah ke dalam kartu tersebut. Yesung telah menyimpan jantung remaja itu di dalam sebuah kartu sihir miliknya. Perlahan kartu sihir itu melayang turun dan berhenti di tangan Yesung. Yesung memandang kartu sihir itu dan tersenyum puas. Ia membalik tangannya, dan dalam seketika kartu itu menghilang.

 

“Ayo pergi, Wookie” Kata Yesung.

 

“Kita sudah selesai?” tanya Ryeowook yang sejak tadi memperhatikan tuannya itu.

 

“Ya, tuan Heechul hanya menyuruh kita memburu satu jantung manusia remaja laki-laki. Donghae dan Kibum pasti sudah mengurus sisanya.”

 

Ryeowook mendesah, sedikit kecewa.

“Sayang sekali. Padahal aku masih ingin bermain-main sebentar di dunia manusia.”

 

Yesung hanya tersenyum dan memakai kembali sarung tangan hitam di tangan kirinya. Tiba-tiba telinga kucing Ryeowook menegak merasakan sesuatu. Ryeowook segera berdiri di dekat Yesung dan mengedarkan pandangannya dengan waspada.

 

“Ada apa, Wookie?” tanya Yesung.

 

“Orang Heaven.” jawab Ryeowook sambil menggeram pelan.

 

Yesung tersentak merasakan sesuatu. Seolah–olah sekelilingnya memudar dan perlahan tubuhnya mencair bersamaan dengan rasa sakit yang tiba–tiba mendera tubuhnya. Sosok Ryeowook kembali ke dalam wujud shellrocknya dan mengeong kesakitan.

 

“Yesung hyung!!” teriak Ryeowook kesakitan.

 

Yesung merentangkan kedua tangannya dan berkonsentrasi membaca sebuah mantra.

“Kegelapan adalah kegelapan. Cahaya adalah cahaya. Seperti bintang merah, sang penghancur.”

 

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul prajurit-prajurit bayangan berwarna merah dan tampak menyeramkan, dengan pedang-pedang yang besar. Yesung menggerakkan tangannya. Seketika prajurit-prajurit bayangan berwarna merah itu langsung terbang menyerang sesuatu yang bersembunyi di ujung jalan. Kemudian semuanya kembali normal.  Ryeowook segera meloncat ke leher Yesung.

 

“Kau tidak apa–apa?” tanya Yesung seraya membelai bulu Ryeowook yang lembut.

 

“Ya, aku tidak apa-apa. Hanya sedikit kesakitan.” jawab Ryeowook, sambil mendengkur nyaman.

 

Yesung menoleh ketika prajurit-prajurit bayangannya berhasil di kalahkan dan menghilang. Dari balik kegelapan muncul seorang pria dan seekor harimau putih dengan garis–garis hitam yang menghiasi tubuh besarnya. Mereka berjalan perlahan ke arah Yesung dan Ryeowook. Harimau putih itu terkekeh melihat Ryeowook.

 

“Apa tadi itu menyakitkanmu kucing kecil? Dasar shellrock lemah.” ejek Hangeng, sang harimau putih.

 

Ryeowook menggeram marah di leher Yesung.

“Berisik!! Diam kau harimau jelek!!” sungutnya kesal.

 

Yesung berhenti membelai bulu lembut Ryeowook, dan memandang dua tamu tak di undang itu. Siwon berjongkok di samping tubuh remaja laki-laki yang sudah mati itu, memandangnya dengan iba, lalu berdiri kembali dan mendesah.

 

“Masih tidak berubah. Kalian masih sama kejamnya seperti dulu. Masih memburu organ tubuh manusia untuk eksperimen aneh tuan kalian.” katanya dengan nada bosan.

 

Ryeowook meloncat turun dari leher Yesung dan kembali dalam wujud manusianya. Ia mengubah ekornya menjadi sebilah pedang yang tajam dan bersiaga di sisi Yesung.

“Kami hanya menjalankan tugas.” Yesung berkata dengan tenang.

 

Hangeng berubah ke dalam wujud manusianya dan berkata dengan sedikit kesal,

“Tidak di wilayah ini.”

 

“Sejak kapan dunia manusia menjadi wilayah kalian, orang Heaven?” kata Ryeowook mengernyit.

 

“Tidak. Kami hanya tidak suka dengan cara kalian.” kata Siwon tersenyum kecil.

 

“Yah, itu masalah lama di antara kita bukan?” kata Yesung tersenyum sambil menjentikkan jarinya.

 

Tiba-tiba tubuh remaja laki-laki yang sudah tidak bernyawa itu terbakar oleh api biru milik Yesung. Api biru yang masih membakar lampu jalan di belakang Yesung sejak tadi itu berkobar semakin besar dan membumbung tinggi ke langit, menandakan sebuah pertarungan yang akan di mulai.

 

****

 

Leeteuk memeriksa tubuh seorang wanita yang tergeletak di sudut taman yang sepi, kemudian menggelengkan kepalanya dengan kecewa. “Kita terlambat. Wanita ini sudah mati.” Katanya.

 

Kyuhyun memperhatikan sesaat tubuh wanita tersebut.

“Mereka mengambil jantung dan hati wanita ini tanpa merusak tubuhnya. Orang Hell memang mengerikan.” Katanya sedikit bergidik.

 

Leeteuk dan Kyuhyun menoleh ketika Kangin, sang serigala hitam menggeram merasakan sesuatu. “Ada apa, Kangin?” tanya Leeteuk.

 

“Orang Hell.” jawab Kangin seraya memandang ke atas pohon. Ia menggeram semakin keras.

 

Leeteuk dan kyuhyun mengikuti arah pandangan Kangin. Mereka melihat seorang pria sedang duduk dengan tenang di atas dahan pohon. Pria tersebut meloncat turun dari atas dahan pohon dan tersenyum ramah pada mereka.

 

“Halo.” sapa pria itu.

 

“Donghae…” Kata Leeteuk, mengenali pria itu. Ia mendengus saat melihat senyum ramah Donghae yang terlihat menyebalkan baginya. “Senyummu itu, masih tidak berubah. Tetap terlihat menyebalkan.”

 

“Hey, ramahlah sedikit. Bagaimanapun, kita teman lama bukan?” Donghae berkata sambil tersenyum tenang.

 

Leeteuk hanya mendengus tidak peduli. Donghae menunjukkan dua kartu sihir di tangannya tempat ia menyimpan jantung dan hati milik wanita yang telah mati itu. Kartu sihir itu menghilang saat Donghae membalik tangannya. Kemudian Dongae tersenyum pada Leeteuk, seolah menantang.

 

“Berburu jantung dan organ tubuh manusia dengan menggunakan sihir adalah sesuatu yang sangat terlarang.” Kata Kyuhyun.

 

Donghae memandang Kyuhyun dan terkekeh kecil.

“Kau tahu? Sesuatu yang terlarang dibuat untuk dilanggar,” katanya. “Yah tapi, sepertinya kita masih tetap tidak bisa akrab ya? Kita begitu berbeda.”

 

Kangin menggeram semakin keras ketika melihat seekor ular putih yang menjulur keluar dari balik pakaian Donghae. Kibum, sang ular putih, memandang Kangin dengan kesal. “Ya ampun, apa serigala bodoh ini tidak bisa diam? Dia berisik sekali.”

 

Donghae melirik ular putih yang melingkar di lehernya itu dan tersenyum.

“Kau terbangun, Kibumie” katanya seraya mengelus kepala shellrock miliknya itu.

 

“Bagaimana aku bisa tidur jika serigala bodoh ini terus menggeram?” kata Kibum dengan kesal. Ia paling kesal ketika tidurnya terganggu.

 

“Kubunuh kau ular sialan.” geram Kangin seraya memamerkan taring-taringnya yang tajam. Ia bersiap menyerang Kibum kapan saja.

 

Leeteuk mendongak memandang langit yang muram. Rinai hujan masih saja merayu bumi yang telah menggigil kedinginan. Leeteuk mencoba mengingat setiap perbedaan yang mereka miliki. Dahulu mereka adalah satu. Namun demi sebuah kekuatan besar yang menawari kekuasaan, tawaran yang mengoda ego, kini mereka terbagi. Kemudian ia memandang Donghae dengan serius dan berkata,

 

“Donghae, kau benar…kita berbeda. Kami tidak membunuh para shellrock dan memburu organ tubuh manusia demi eksperimen aneh yang terlarang. Sampaikan pada Heechul, dia tidak akan bisa mendapatkan shellrock terakhir.”

 

Donghae memandang leeteuk kemudian tersenyum mendengus.

“Baiklah, sepertinya kita memang tidak pernah bisa akrab.” katanya.

 

Kibum, sang ular putih merayap turun dari tubuh Donghae dan kembali ke dalam wujud manusianya. Ia berdiri disisi Donghae dengan sikap protektif. Sementara disisi lain Kangin, sang serigala hitam dan Kyuhyun berdiri di depan Leeteuk dengan sikap siaga. Leeteuk terdiam dan menarik nafasnya sesaat. Saat rinai berganti menjadi hujan yang kian deras, pertarungan ini pun siap untuk di mulai. Rinai hujan yang membawa kembali cerita-cerita lama itu.

 

t.b.c

23 pemikiran pada “Dance on the sand / part 3 : run like a shadow

  1. Yah kyumin momentnya dikit u,u tp tak apa yg penting ceritanya seru kkk
    Orang heaven sama orang hell itu para penghuni surga sama neraka gitu kak ? Jd malaikat sama setan dong ibaratnya ya

    • heaven dan hell itu kelompok penyihir. heaven itu kelompok penyihir baik, sedangkan hell adalah kelompok penyihir jahat. kisah tentang mereka akan diceritain di part selanjutnya ^^

  2. Ya ampun…
    Setelah seminggu ga bsa baca ff di wp ini akhirnya bsa juga 😀 /Potong tumpeng/
    semakin menarik, eh aku pnsaran ama Hyukie weh .. Ko blum muncul juga yak? /plak/ update asap yah? Hwaiting!

  3. Sherlock terakhir itu sungmin eon?
    hell mau buat eksperimen apa sebenernya? :3 sungmin belum tau kan kalo kyuhyun itu bukan manusia biasa?
    ah aku masih penasaran, apalagi sama eksperimen hell itu~
    cepet di update ya eon^^

  4. shellrock terakhir belum ditemukan ya……….
    kapan? pengen tau dia siapa wujud aslinya. apakah Sungmin, orang yang menemukannya atau org lain? lalu Sungmin tuannya……………………..
    ah tidak sabar pengen tauuuuuuuuuuuuuu

  5. mmhhh jadi mereka juga jadi dua kubu yah istilahnya jahat n baik,,
    Shellrock terakhir buat penasaran ini apa iya nanti itu Ming atau siapa??
    Hennim suka bereksperimen yah lol

  6. kasihan bgt orang yg d ambil jantungnya sama yesung…..

    Mereka mau berperang ya….
    Pasti seru….
    Kyumin momentnya sedikit….
    Tp seneng kyu dh cium kepala ming…..

    Lanjut min kecil…..

  7. Cerita ini sepertinya akan jadi sangat panjang….
    KyuMin moment-nya sedikit….u.u
    Kyu jadi penyihir baik???…..
    Dan….ulala,sepertinya Kyu sangat menyukai Sungmin :3……….
    Next chap semoga KyuMin moment-nya lebih banyak…..
    Update ASAP?????? Bisakah????? Harus bisa….lol
    Digaplok….xD

  8. Ming kah shellrock terakhirnya?? Bacanya berasa kayak anime naruto deh *kagak nyambung
    Eh tumben C’epil ada di kubu heaven??
    Apa semua sheelrock itu bsa berubah bentuk?? Lalu kalau ming shellrock kira2 berubah jd apa
    Kelinci kah kkk~ *digeplak ming
    Lanjut little sshi

  9. Ahhh~
    ternyata bner Kyu ada d kubunya Teuki . . .xD
    dri tdi udh yg ada d pkiran Kyu jd anggotanya Chullie . .
    Tumben tuh Han ge ga d sbelahnya Heechul ? Skarang dia sma Siwon . . ? 😮
    gmn nasib Sungmin nextnya ??
    Chap dpan d tuggu thor . . ^_^

  10. mereka awalnya memang berteman tp karena satu hal akhirnya mereka menjadi terpisah. Teukie ahjussi dg Siwon, Hangeng, Kangin dan Kyuhyun. Heenim dg Hae, Yesung, Ryeong, Kibum. Shellrock terakhirnya kira2 siapa y?? Ming pasti ikut andil nantinya. Apa Ming yg diperebutkan mereka?? Eunhyukie awalnya dikelompok Heenim tp sepertinya dia berpaling dan ada di kelompok Teukie nih.

    Waaah, epep fantasi yg bener2 kerenlah, laen dr yg laen. Wajib lanjut Min kecil.

  11. Yak! Ada yg salah inih! My Hae yg polos kenapa jd anggota hell?! u.u
    Tapi ngebayangin hae jd penyihir antagonis berwajah ramah, ugh pasti sexy…

  12. Ah, sungmin diganggu D: untung dia kuat +__+ dan krn ada kyu, dia tidak apa2 :’)

    Ada apa dengan ssuatu yg di langit? 😐

    Oke skg sungmin sudah mulai bersentuhan dengan magic
    Dan mata hijau cemerlang itu… 😐

    Sesuai dugaanku tentang si jahat dan si baik 😐
    Grup kyu yg heaven 😐

    Oh!
    Kabar bahwa dulu mereka adalah satu mengagetkan D:
    Tp karena kekuasaan T_T
    Eksperimen heechul terdengar menyeramkan 😥

  13. “Sudahlah wookie, jangan membuang waktu lagi.” Yesung berkata seraya melepas sarung tangan hitam yang selalu menutupi tangan kirinya. ngebyangin pas dia melepas sarung tangan kan Jari Yesung oppa Imut”.

    jadi Kyu itu Shellrock atau kayak Leeteuk yaa ?
    Hanchul berpisah d FF ini, mereka berdua gak jadi couple.

Tinggalkan Balasan ke Finda Joyer Elf Batalkan balasan