Find Love Is Difficult

tumblr_lre9pb489b1qfxfyco1_400

Pairing : KyuMin || Genre : Romance || Lenght : One Shot || Warning : BL, yaoi, AU, rate-M || Author Note : Setting cerita pada masa dinasti Chosun, tapi mungkin itu tidak akan terlalu diperjelas || Disclaimer : Remake dari manga doujin YamaHiba (Yamamoto x Hibari) dari fandom Katekyo Hitman Reborn yang berjudul “Young Men Become Infatuated Easily, But Find Love Difficult” karya Yoneda Kou. I started to like this couple. It seems that i need to find more doujin about them. Yahoo~ Ada perubahan dan tambahan seperlunya || Summary : Kisah cinta tentang seorang pria dan seorang Eden (sebutan bagi protistusi pria dalam cerita ini) yang bertemu di toko buku *ok, bad summary. sorry*

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

~Presented by@Min kecil~

 

Kyuhyun menatap buku di tangannya tanpa berkedip, pada gambar wanita-wanita cantik yang seksi yang mengisi halaman-halaman buku itu. Ia sibuk mengagumi kecantikan dan keseksian yang ditampilkan oleh para gadis yang menghiasi setiap halaman buku itu, dan sibuk memikirkan tipe seperti apa yang disukainya. Melupakan bahwa saat ini ia sedang berada di sebuah toko buku yang sederhana dan sepi, berdiri di depan salah satu rak buku dan mengabaikan kertas peringatan yang ditempelkan di setiap sudut toko yang bertuliskan “Dilarang Membaca Di Tempat!”. Tulisan itu ditulis dengan huruf besar yang jelas dan tegas. Namun Kyuhyun tidak pernah memperdulikan tulisan-tulisan itu ketika ia berkunjung ke toko buku ini, hanya untuk sekedar menumpang membaca tanpa ada niat membeli.

 

Kesenangan Kyuhyun sedikit terusik ketika si pemilik toko, wanita tua yang tidak pernah terdengar suaranya, mendekatinya dan berpura-pura membersihkan rak buku dengan kemocengnya. Metode lama yang selalu berhasil mengusir pengunjung yang suka mengabaikan tulisan peringatan yang sudah ditulis dengan begitu jelas dan tegas.

 

“Ah, nyonya, tunggu sebentar,” Kyuhyun berkata seraya menggeser tubuhnya ke samping, menghindari kemoceng si wanita tua yang terus bergerak mengikutinya. “Sedikit la—“

 

Perkataan Kyuhyun terhenti ketika ia melihat seseorang yang berdiri dibalik rak. Orang tersebut nampak sedang serius membaca sebuah buku yang rumit. Wajah yang cantik dengan mata foxy yang cemerlang dan raut wajah yang dingin, rambut yang sekelam malam dan tubuh yang ramping. Semua hal itu menarik perhatian Kyuhyun, membuatnya seketika lupa pada buku di tangannya.

 

“Oh… Itu…benar-benar tipeku!!!” teriak Kyuhyun dalam hati.

 

Ia terus memperhatikan orang tersebut seraya berpikir, untuk seorang gadis muda membaca buku-buku yang rumit seperti ini…sayang sekali itu hanya menyia-yiakan wajah cantik itu. “Dia berbau harum.” Gumam Kyuhyun pelan, tersenyum kecil.

 

“O-ii!” Kyuhyun mencoba memanggil orang tersebut.

 

Tanpa mengangkat kepalanya dari bukunya, orang tersebut bertanya dengan nada dingin,
“Siapa yang kau ajak bicara?”

 

“Huh?” Kyuhyun terkejut ketika mendengar suara yang tidak feminim sama sekali, dan baru menyadari bahwa orang tersebut ternyata seorang laki-laki, bukan gadis seperti yang dikiranya.

 

“Aku?” tanya laki-laki cantik itu lagi, masih tanpa mengangkat kepalanya dari buku.

 

“Apa, ternyata laki-laki…” Kyuhyun berkata sambil mendesah kecewa.

 

“Apakah kau berpikir bahwa mungkin karena kau membaca buku-buku seperti itu, kau melihat gadis-gadis dimana-mana?” kata laki-laki cantik itu dengan nada sarkartis, masih tetap tanpa mengangkat kepalanya dari buku yang sedang dibacanya.

 

“Ah~ ah~ sekarang itu tipeku.” Kyuhyun berkata sambil melihat kembali gambar wanita cantik pada buku di tangannya.

 

Laki-laki cantik itu merengut, terganggu dengan suara Kyuhyun yang keras. Ia menutup buku yang sedang dibacanya, mengembalikannya ke rak lalu beranjak pergi. Kyuhyun menoleh, memperhatikan laki-laki cantik itu dengan heran. Ia meletakkan kembali buku yang tadi sedang dibacanya ke dalam rak, lalu beranjak memperhatikan laki-laki cantik itu dari ambang pintu toko.

 

‘Dia kelihatannya marah. Tapi dia benar-benar cantik. Aku akan bertanya pada pemilik toko apakah dia tinggal di sekitar sini.’ Pikirnya, merasa tertarik pada si laki-laki cantik itu.

 

~+~+~+~

 

Keesokan harinya, Kyuhyun memutuskan untuk mampir ke toko buku itu lagi. Di toko buku yang sederhana itu ia melihat laki-laki cantik itu lagi, berdiri di depan salah satu rak dan membaca sebuah buku dengan tenang. Wanita tua pemilik toko buku itu sedang membaca buku di meja kasir, nampak tidak terganggu dengan kehadiran si laki-laki cantik yang jelas-jelas mengabaikan tulisan peringatan yang melarang siapapun untuk membaca di tempat. Kyuhyun menghampiri laki-laki cantik itu dan berdiri di belakangnya, sejenak memperhatikan isi buku yang sedang dibaca si laki-laki cantik itu.

 

“Kau membaca sesuatu yang rumit lagi. Apa kau mengerti?” tanya Kyuhyun.

 

Laki-laki cantik itu hanya melirik pada Kyuhyun tanpa mengatakan apapun. Kyuhyun mendekatkan hidungnya ke dekat si laki-laki cantik dan mengendusnya. “Hari ini, kau berbau harum lagi. Apa kau menggunakan sesuatu? Parfum tertentu?” tanya Kyuhyun lagi.

 

Laki-laki cantik itu merengut kesal, nampak terganggu dengan tingkah Kyuhyun. Ia menutup buku yang sedang dibacanya, lalu mengembalikannya ke dalam rak sambil berkata, “Lain kali kau mengangguku, aku akan memukulmu.”

 

Kemudian laki-laki cantik itu beranjak pergi, meninggalkan Kyuhyun yang nampak sedikit terkejut. Kyuhyun memperhatikan hingga sosok laki-laki cantik itu menghilang dari pandangannya, dan tersenyum kecil.

 

“Dia benar-benar laki-laki yang tangguh.” Kata Kyuhyun.

 

Kyuhyun menghampiri si pemilik toko di meja kasir, yang masih sibuk dengan sebuah buku ditangannya dan sebuah kemoceng yang berdiri siaga dibelakangnya. Ia bersandar pada meja kasir dan bertanya, “Katakan, nyonya, siapa orang itu? Yang kau abaikan meskipun dia membaca di sini?”

 

Wanita tua itu tidak menjawab, tidak pula mengangkat kepalanya.
“….nyonya!” panggil Kyuhyun.

 

Tanpa mengangkat kepalanya dari buku atau mengeluarkan suaranya, wanita tua itu hanya mengangkat satu tangannya dan menujuk keluar toko, ke sebuah arah. “Hmm?” Kyuhyun memandang jari keriput wanita tua itu dengan bingung.

 

Wanita tua itu menggerak-gerakkan jarinya, lagi-lagi menunjuk sebuah arah yang sama. Ia nampak tidak ingin menjawab pertanyaan Kyuhyun, lalu ia kembali sibuk membaca bukunya. Kyuhyun mendesah pelan dan beranjak pergi sambil menggerutu di dalam hati. Wanita tua itu memang tidak pernah mau bicara, sebanyak apapun Kyuhyun mengajaknya bicara ia tidak pernah mendengar suaranya. Toko macam apa itu?

 

Dengan bingung ia melangkahkan kakinya mengikuti arah yang ditunjuk oleh si pemilik toko tadi. Hingga akhirnya ia tiba di suatu tempat. Ia menghentikan kakinya dan memandang sebuah bangunan yang besar di depannya. Sebuah bangunan yang sudah sangat terkenal di kota ini. Eden House, rumah bagi para prostitusi pria.

 

Oh, kini Kyuhyun mengerti maksud si pemilik toko tadi.

 

~+~+~+~

 

Di ruangan kamarnya yang sederhana dan tenang ini tidak ada yang bisa dilakukannya selain menunggu. Sungmin duduk di depan meja kecilnya, membaringkan kepalanya di atas meja dengan malas dan memainkan sebuah cermin bulat berkaki tiga diatas mejanya.

 

Seseorang membuka pintu kamarnya dan memberitahu,
“Sungmin, ada klien.”

 

Sungmin mengangkat kepalanya dan merapikan penampilannya sejenak. Lalu ia duduk dengan tenang, menunggu sang klien datang. Namun ia terkejut ketika melihat sang klien yang memasuki kamarnya ternyata adalah pria yang mengganggunya di toko buku tadi–dan kemarin.

 

“Woah~ jadi kau benar-benar di sini!” Kyuhyun berkata, memandang Sungmin dengan sedikit tidak percaya. Sungmin hanya diam, memandang Kyuhyun dengan kesal. Kyuhyun tersenyum dan berkata, “Ah, aku benar-benar suka wajah marahmu. Itu membuatku ingin menikahimu.”

 

Kyuhyun mengisi gelasnya dengan soju yang telah disediakan dan meminumnya. Sungmin duduk di dekat Kyuhyun dan memandangnya. Dari sekian banyak orang, kenapa harus orang yang cerewet ini yang menjadi kliennya. Oh, Sungmin benci orang yang cerewet. Apakah ini hari sialnya?

 

“Kelihatannya kau tidak terlalu populer, meskipun kau imut,” kata Kyuhyun. “Apakah karena kau begitu tidak menyenangkan?”

 

Sungmin hanya memandang Kyuhyun dengan kesal. Kyuhyun menoleh pada Sungmin dan kembali bertanya dengan penasaran, “Katakan, mengapa seseorang sepertimu melakukan pekerjaan seperti ini?”

 

“…aku menjual diriku karena aku punya masalah keuangan,” jawab Sungmin dengan dingin. “Sama seperti menjual beberapa barang…itu yang terjadi untuk hampir semua orang di tempat ini.”

 

Kyuhyun menyesap minumannya, lalu mendesah.
“Aku tidak tahu apa yang orangtuamu pikirkan, tapi aku ingin tahu apa rasanya mencium seorang pria.” Katanya. Sejenak ia memperhatikan Sungmin, atas hingga bawah. Sungmin hanya mengenakan semacam kimono berwarna merah yang mengekspos lehernya. Lalu ia tersenyum dan mendekati leher Sungmin. “Kulitmu putih dan lehermu sangat mulus…” katanya di telinga Sungmin.

 

Sungmin sedikit terkejut dan memandang Kyuhyun. Namun ia hanya diam dan menundukkan pandangannya, berusaha mengabaikan wajah tampan Kyuhyun yang sangat dekat dengan wajahnya. Kyuhyun memandang Sungmin lekat-lekat selama beberapa lama, lalu ia beranjak mundur dan menyesap minumannya kembali.

 

“…tapi kau sangat menyukai buku, huh,” kata Kyuhyun. “Kau selalu terlihat membaca buku-buku yang rumit.”

 

“…itu bukan berarti aku sangat menyukai buku.” Kata Sungmin, mengangkat pandangannya kembali pada Kyuhyun.

 

“Oh?” Kyuhyun memandang Sungmin sejenak, lalu menyodorkan gelasnya pada Sungmin dan berkata sambil tersenyum, “Kau tahu, aku…seorang peminum berat. Tetapi aku ingin melihat apakah aku bisa kalah, setidaknya sekali.”

 

~+~+~+~

 

Sungmin menerima tantangan Kyuhyun, dan mereka pun mulai berlomba menghabiskan botol-botol soju. Namun setelah botol yang ke sembilan Kyuhyun menyerah. Ia sudah hampir mabuk dan perutnya mulai terasa bergolak. Sementara Sungmin masih menenggak gelasnya dengan tenang, dan wajah cantiknya belum menunjukkan tanda-tanda mabuk, masih nampak dingin seperti sebelumnya.

 

“Sialan! Apa kau mampu terus minum atau apa?” gerutu Kyuhyun kesal.

 

“Kau ingin dikalahkan, bukan?” kata Sungmin, melirik Kyuhyun dengan tenang.

 

Kyuhyun beranjak berdiri sambil berkata, “Aah, aku harus pergi. Jika aku tidak pergi, aku tidak akan bisa bekerja.” Lalu sambil membelai lembut kepala Sungmin, ia berkata, “Terima kasih. Itu sangat menyenangkan.”

 

Sungmin sedikit terkejut. Ia menundukkan pandangannya dan terdiam selama beberapa lama. Ketika Kyuhyun hendak pergi Sungmin membalik tubuhnya dan menahan tangan Kyuhyun. “…hey, mengapa kau datang kemari?” tanyanya, menatap pria itu dengan tajam.

 

Kyuhyun menoleh dan menatap Sungmin.
“Aku datang untuk melihatmu, kenapa?” katanya.

 

“Kasihan? Atau tergila-gila?” tanya Sungmin lagi.

 

Kyuhyun memandang Sungmin dengan datar
“…maaf, tapi aku tidak seperti itu.” Katanya.

 

Sungmin terdiam sejenak dan terus menatap Kyuhyun. Lalu ia tersenyum kecil dan berkata,
“Baiklah. Jika kau memang sudah menyakinkan diri sendiri……”

 

~+~+~+~

 

Kyuhyun memandang tubuh yang tersentak-sentak dibawahnya, mengikuti iringan hentakan pinggulnya. Tubuh polos itu telah basah oleh peluh, nampak begitu erotis. Sungmin menggelinjang geli setiap kali Kyuhyun meraba dan memainkan titik-titik sensitif di tubuhnya. Desah nafas mereka saling beradu memenuhi ruangan. Entah sudah berapa kali permainan cinta yang panas itu berulang.

 

“….kau…pembohong…” Sungmin berkata di sela deru nafasnya. Tubuhnya gemetar menahan kenikmatan yang berbeda, kenikmatan yang tidak pernah ia rasakan dari klien-kliennya lainnya. “Sudah berapa kali…sekarang? Ini terlalu banyak…”

 

Kyuhyun tidak membalas perkataan Sungmin, tidak juga menghentikan hentakan pinggulnya yang kian liar. Ia hanya memandang wajah cantik yang merona merah di bawahnya, nampak begitu menggoda dan memikat. Itu membuatnya terpesona dan tidak ingin berhenti.

 

‘Sial,’ maki Kyuhyun dalam hati, ‘Aku benar-benar tidak bisa menghentikan diriku sendiri.’

 

~+~+~+~

 

Ketika akhirnya percintaan yang panas itu berakhir Sungmin terbaring kelelahan di tempat tidur. Kyuhyun memakai celananya, duduk bersandar di dinding dan menyalakan pipa rokoknya. Asap kelabu menari keluar dari lubang pipanya yang melengkung keluar.

 

“Kita membuat rekor baru, huh?” kata Kyuhyun sambil memandang langit-langit ruangan, mencoba menghitung sudah berapa kali mereka bercinta tadi.

 

“Berapa umurmu?” tanya Sungmin.

 

“24.” Jawab Kyuhyun, menghembuskan asap kelabu dari mulutnya.

 

Sungmin sedikit terkejut mengetahui bahwa pria yang berhasil membuatnya kelelahan karena bercinta ternyata lebih muda darinya. Beranjak bangun dan menyampirkan pakaiannya dipunggungnya, Sungmin beringsut mendekati Kyuhyun.

 

“Hal ini…” Sungmin berkata seraya mengambil pipa rokok dari bibir Kyuhyun. “tidak untuk anak ayah yang serius seperti mu.” Sejenak ia menghisap pipa rokok itu dan menghembuskan asap kelabunya ke udara. Lalu lanjutnya, “Jika kau ingin bersenang-senang, kau lebih baik pergi ke distrik merah.”

 

Kyuhyun memandang Sungmin dan tersenyum kecil.
‘Dia benar-benar lebih tua dariku…’ pikirnya.

 

~+~+~+~

 

Malam ini Kyuhyun kembali ke Eden House, kembali menemui Sungmin. Dengan pakaian khasnya yang berwarna merah dan raut dingin di wajah cantiknya, Sungmin menyambut kedatangan Kyuhyun di kamarnya. Malam ini Kyuhyun memesan teh untuk menemani obrolan mereka. Meski dikatakan mengobrol, hanya Kyuhyun yang lebih banyak bicara. Di tengah obrolan mereka perhatian Sungmin tertarik pada bungkusan yang dibawa oleh Kyuhyun saat datang tadi.

 

“Apa ini?” tanya Sungmin seraya membuka bungkusan itu, yang ternyata adalah kue.

 

“Oh, itu Castela. Kau bilang padaku bahwa kau belum pernah merasakan itu, bukan?” jawab Kyuhyun.

 

Sungmin tertegun dan terdiam, merasa terkejut karena ternyata Kyuhyun ingat dengan hal kecil yang pernah dikatakannya. Mengingat harga kue itu sangat mahal saat ini, Sungmin merasa senang karena Kyuhyun telah sengaja membelikan kue itu untuknya. Lalu tanpa bicara Sungmin segera memakan kue itu dengan lahap. Rasanya benar-benar enak. Kyuhyun yang duduk di depannya tersenyum memperhatikan.

 

“Apakah enak?” tanya Kyuhyun.

 

Sungmin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Kyuhyun mengambil secangkir teh dan menyodorkannya pada Sungmin. “Sungguh?” tanyanya lagi.

 

Sungmin menganggukkan kepalanya lagi sebagai jawaban dan menerima cangkir teh dari tangan Kyuhyun. Kyuhyun tidak bisa menahan senyumnya ketika memandang Sungmin dan berpikir, betapa imutnya laki-laki cantik ini. Terlalu imut.

 

Sungmin menyesap teh hangat itu perlahan. Lalu sambil menatap Kyuhyun, ia berkata,
“…kelihatannya kau tidak kekurangan uang, untuk datang kesini setiap malam…”

 

Kyuhyun terkekeh kecil.
“Dan kelihatannya kau tidak kekurangan daya tahan.” Katanya.

 

“Jika aku tidak melakukannya setidaknya sekali dalam sehari, aku akan jatuh dalam kebiasaan,” timpal Sungmin. “Ini sedikit seperti olahraga.”

 

“Begitu…” kata Kyuhyun, menopang dagunya dengan satu tangannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

 

~+~+~+~

 

Malam ini mereka kembali bercinta, panas dan liar. Selama percintaan itu berlangsung Kyuhyun tidak bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh polos yang tersentak-sentak dibawah tubuhnya, mengiringi hentakan pinggulnya yang tidak bisa berhenti. Hentakan itu kian lama kian liar, mengirim sensasi kenikmatan di sekujur tubuh Sungmin yang gemetar. Wajah yang merona merah itu begitu memikat Kyuhyun, dan suara desahan itu membuat Kyuhyun tidak ingin berhenti menghentakkan pinggulnya.

 

Ini hampir….terlalu bagus, pikir Kyuhyun terpesona.

 

Ketika akhirnya percintaan itu selesai Sungmin menyampirkan pakaiannya di punggungnya, duduk bersandar di dinding dan menghisap pipa rokoknya sambil memandang keluar jendela. Sementara Kyuhyun yang masih berbaring menyamping di atas tempat tidur menopang kepalanya dengan satu tangannya dan diam memandangi Sungmin dan ketelanjangannya yang masih terekspos di depannya. Selama beberapa lama tidak ada yang berbicara. Sungmin masih memandang keluar jendela sambil menghisap pipa rokoknya, sementara Kyuhyun masih memandangi wajah Sungmin. Seolah Kyuhyun sedang berusaha mencari sesuatu dibalik wajah dingin itu.

 

“Meskipun kau memandangiku seperti itu, tidak akan ada yang terjadi.” Sungmin berkata tanpa menoleh, menghembuskan asap kelabu ke udara.

 

“Hm?” Kyuhyun memandang Sungmin tidak mengerti.

 

“Sejak aku tidak pernah memiliki apapun,” Sungmin berkata, masih tanpa menoleh. “…aku tidak berpikir aku membutuhkan apapun lagi. Karena itu aku…”

 

Kyuhyun hanya diam memandang Sungmin. Ia menyadari bahwa sejenak wajah dingin itu berubah. Dan sorot mata foxy yang terus memandang keluar jendela itu terasa…kosong. Itu membuat Kyuhyun penasaran, dan tidak bisa berhenti memikirkan laki-laki cantik itu.

 

~+~+~+~

 

Hari itu ketika melewati toko buku Kyuhyun melihat Sungmin. Lagi-lagi, laki-laki cantik itu berdiri di depan salah satu rak dan membaca sebuah buku dengan tenang. Kyuhyun yakin laki-laki cantik itu pasti membaca buku rumit lagi. Selama beberapa ia berdiri di depan toko buku itu, memandangi Sungmin yang sedang membaca buku dengan tenang tanpa gangguan kemoceng si pemilik toko. Seketika ia teringat pada sorot mata dan wajah dingin yang terkesan kosong yang kemarin ia temukan di wajah Sungmin. Entah kenapa ia tidak bisa melupakan sorot mata dan wajah dingin yang terkesan kosong itu, seperti halnya ia yang tidak bisa melupakan Sungmin. Tidak ingin menganggu ketenangan Sungmin dan teringat bahwa ia harus pergi kerja, Kyuhyun pun melangkahkan kakinya pergi.

 

Malamnya, sepulang kerja Kyuhyun kembali mengunjungi Eden House, kembali bertemu dengan Sungmin dan kembali bercinta dengannya. Percintaan yang liar dan panas kembali terjadi di kamar yang kecil itu. Seperti yang selalu terjadi sebelum-sebelumnya, Kyuhyun selalu merasa terpesona melihat Sungmin yang mendesah dan tersentak-sentak dibawah tubuhnya. Tubuh polos yang penuh peluh itu dan wajah yang merona merah itu selalu nampak memikat baginya. Begitu erotis.

 

“Ini buruk…bukankah begitu…” Sungmin berkata di sela deru nafasnya, satu tangannya menahan dada telanjang Kyuhyun yang basah karena keringat. “Tunggu—, cobalah untuk tidak memperketat seperti itu…”

 

Kyuhyun mengabaikan perkataan Sungmin. Tanpa menghentikan hentakan pinggulnya ia bertanya,
“Hey, apa kau benar-benar kosong di dalam? Apa kau merasa kosong di dalam dirimu?”

 

Sungmin merasa sedikit terkejut dengan pertanyaan tidak terduga itu. Ia mengangkat kepalanya memandang Kyuhyun dan hanya diam, merasa tidak ingin menjawab pertanyaan itu. Sejenak Kyuhyun menghentikan hentakan pinggulnya dan menunduk memandang Sungmin.

 

“…jika begitu, apakah akan berguna melakukan ini?” kata Kyuhyun. “…ini aneh. Aku tetap tertarik pada tempat ini.”

 

Sungmin memekik ketika secara tiba-tiba Kyuhyun kembali menghentakkan pinggulnya, kembali menghantam sweet spot-nya berkali-kali. Ia mendesah dan memejamkan matanya, merasakan getaran aneh menjalari seluruh tubuhnya yang bergetar nikmat. Kyuhyun membungkukkan tubuhnya, menempelkan tubuh penuh peluh mereka dan memegang kedua tangan Sungmin.

 

“Sungmin…” panggil Kyuhyun lembut di telinga Sungmin, lalu mencium leher Sungmin.

 

Sungmin membuka matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.
“…jangan sebut namaku.” Katanya kemudian, disela deru kenikmatan yang menderanya.

 

~+~+~+~

 

Ketika akhirnya percintaan yang panas itu berakhir ruangan kamar itu menjadi benar-benar tenang. Tidak ada yang bersuara, dan tidak ada yang berniat mengusik keheningan itu. Sungmin duduk di sudut ruangan, pakaiannya tersampir begitu saja dipunggungnya. Ia menyentuh lehernya dan merabanya sejenak. Kissmark yang ditinggalkan oleh Kyuhyun di lehernya seakan berdenyut-denyut. Ia bahkan masih bisa merasakan kehangatan yang ditinggalkan oleh Kyuhyun disana. Lalu suatu perasaan aneh menyergapnya. Kyuhyun bukanlah satu-satunya pria yang pernah meninggalkan kissmark di leher dan tubuhnya. Para kliennya yang lain juga kerap kali memberinya kissmark selama bercinta. Tapi entah kenapa, bagi Sungmin kissmark yang satu ini terasa berbeda.

 

Sungmin memeluk kedua lututnya dan meletakkan dagunya diatas tangannya. Lalu memandangi Kyuhyun yang sedang berbaring memunggunginya diatas tempat tidur, menggunakan tangannya sebagai bantal dan menutupi setengah tubuhnya yang telanjang dengan selimut. Namun Sungmin tahu, Kyuhyun tidak sedang tidur. Pria itu begitu tenang, nampaknya sedang memikirkan sesuatu.

 

~+~+~+~

 

“Katakan, Kyu, bagaimana menurutmu dengan ini?” tanya Victoria seraya menunjukkan sebuah gaun pada Kyuhyun.

 

Hari ini Kyuhyun sedang libur kerja dan menemani sepupunya Victoria menjelajahi toko-toko baju untuk mencari gaun pesta. Ini adalah toko yang kesekian yang mereka datangi dan Victoria masih belum menemukan gaun yang tepat menurutnya. Kyuhyun yang sedang duduk di kursi hanya memandang sekilas baju yang ditunjukkan oleh Victoria dan tersenyum.

 

“Tidak buruk~” Katanya.

 

“Dan ini?” Victoria menunjukkan baju-baju yang lain pada Kyuhyun.

 

“Tidak buruk~” kata Kyuhyun tersenyum.

 

“Dan ini?”

 

“Bagus.”

 

“Dan ini?”

 

“Tidak buruk.”

 

“………”

 

Victoria memandang sepupunya dengan kesal. Berapa banyak pun baju-baju yang ditunjukkannya pada Kyuhyun, pria itu selalu hanya tersenyum dan memberikan jawaban yang sama. Sungguh menyebalkan sekali.

 

“Jawab dengan serius, Kyu! Ini baju untuk acara besar!” sungut Victoria marah.

 

Namun Kyuhyun hanya tersenyum santai dan berkata,
“Itu semua terlihat bagus, Vicki.”

 

Victoria merengut semakin kesal.
“Yang benar VIC-TO-RIA! Berhenti memanggil namaku seenaknya!” katanya meralat.

 

Kyuhyun hanya terkekeh, nampak tidak terlalu peduli. Victoria mendesah dan akhirnya memilih salah satu baju, lalu membiarkan Kyuhyun yang membayarnya. Harga baju itu sangat mahal, namun Kyuhyun tetap membayarnya karena sebuah janji pada sepupunya itu. Setelah selesai membeli baju Victoria merangkul lengan Kyuhyun dan mengajaknya untuk berjalan-jalan di kota.

 

“Terima kasih, Kyu.” Katanya dengan senang.

 

“Tidak masalah.” Kata Kyuhyun tersenyum dan berpikir, gadis-gadis sungguh sangat mahal.

 

“Oh, bisakah kita mampir ke toko buku itu?” tanya Victoria ketika ia melihat sebuah toko buku. Lalu ia melepaskan rangkulannya di lengan Kyuhyun dan beranjak memasuki toko buku itu.

 

Itu adalah toko buku yang selalu didatangi oleh Kyuhyun. Kyuhyun memandangi toko buku itu dan sejenak berpikir, apakah Sungmin ada di toko buku itu? Biasanya laki-laki cantik itu selalu ada disana, kan?

 

“Oh…” Langkah Kyuhyun terhenti di ambang pintu masuk toko ketika melihat Sungmin. Ternyata laki-laki cantik itu benar-benar ada disana, sedang berdiri di depan salah satu rak dan membaca sebuah buku dengan tenang. Dan seperti biasanya, si pemilik toko mengabaikannya meski laki-laki cantik itu jelas-jelas membaca di tempat, sebuah hal yang dilarang di toko itu.

 

“Oh, maaf.” Kata Victoria ketika ia tidak sengaja menyenggol bahu Sungmin. Sungmin yang sedang membaca hanya mengangkat kepalanya dan melirik sekilas ke arah Victoria yang berdiri membelakanginya. “Kyu, kemari!” panggil Victoria, melambaikan tangannya memanggil sang sepupu.

 

Kyuhyun menghampiri Victoria dan menyapa Sungmin yang kembali membaca buku. Mendengar suara yang dikenalnya Sungmin menoleh. Ia tidak membalas sapaan Kyuhyun dan hanya memandang pria itu dengan wajah dinginnya.

 

Victoria menoleh pada Sungmin.
“Hm? Kenalanmu?” tanyanya pada Kyuhyun, seraya memandangi Sungmin.

 

“Ya.” Jawab Kyuhyun sambil tersenyum kecil pada Sungmin yang hanya memandangi mereka—ia dan Victoria—dengan dingin. Oh, dia sungguh menyukai wajah dingin itu.

 

“Siapa dia?” tanya Victoria lagi, menoleh pada Kyuhyun.

 

“Dia seseorang dari Eden House yang sering aku kunjungi. Dia cantik, bukan?” jawabnya dengan santai, masih tanpa mengalihkan pandangannya dari Sungmin. Lalu ia berkata pada Sungmin, “Ah, dan ini sepupuku…”

 

Victoria nampak terkejut mendengar jawaban Kyuhyun.
“Apa…Eden ? Itu lelucon yang buruk,” Katanya tidak percaya bahwa sepupunya sering pergi ke Eden House. “Bahkan bagi seorang Kyuhyun…”

 

“Apa maksudmu “bahkan bagiku”?” sahut Kyuhyun acuh.

 

Sementara itu, Sungmin hanya diam dan memperhatikan dua saudara yang sedang berbicara itu. Lalu ia menutup buku yang tadi sedang dibacanya, mengembalikannya ke dalam rak dan beranjak pergi tanpa pamit pada Kyuhyun dan sepupunya yang masih saja terus berbicara. Benar-benar keluarga yang cerewet, pikir Sungmin.

 

Ketika Sungmin kembali ke kamarnya di Eden House, kembali memakai pakaian khasnya dan menunggu, ia kembali memikirkan Kyuhyun dan kata-katanya yang diucapkan dengan begitu santainya di depan seorang gadis. Kata-kata dan senyum bodoh Kyuhyun itu begitu mengusik pikirannya. Sungmin menempelkan kepalanya diatas permukaan meja kecilnya dan mendesah pelan.

 

“Dasar bodoh.” Gumamnya pelan.

 

~+~+~+~

 

“Sungmin, klien.”

 

Sungmin mengangkat kepalanya ketika seseorang membuka pintu kamarnya dan memberitahunya. Tanpa perlu menebak ia tahu siapa sang klien yang selalu rajin mengunjunginya setiap malam. Kyuhyun memasuki kamar Sungmin dan beranjak duduk bersandar di dekat jendela, memandang Sungmin dengan wajah bodohnya. Sungmin berdiri di depan Kyuhyun, cukup jauh darinya, dan hanya menatap pria tampan itu dengan tatapan tajam.

 

“Apa? Jangan memandangiku seperti itu. Itu imut, membuatku ingin menikahimu.” Kata Kyuhyun.

 

Sungmin masih terdiam selama beberapa lama.
“Mengapa kau tidak mengatakan sesuatu yang lebih pantas?” tanyanya kemudian.

 

“Ah, jadi tentang itu,” kata Kyuhyun, menyadari alasan kemarahan Sungmin. “….aku tidak melihat alasan mengapa aku harus berbohong. Kau tidak mau membicarakan tentang itu, bahwa kau adalah seorang Eden ? Di depan seorang gadis?”

 

Sungmin sedikit tersentak mendengarnya. Kyuhyun memandang Sungmin dengan tenang dan melanjutkan, “Kau tidak mau dikasihani? Setidaknya, kau memiliki harga diri, kan? Jika begitu, seharusnya kau dapat mengatakannya tanpa ragu-ragu.”

 

“Bukan itu!” Teriak Sungmin kesal.

 

Sungmin mendekati Kyuhyun dan melepaskan tali pada pakaiannya, menampilkan tubuh telanjangnya di depan wajah Kyuhyun. Kyuhyun memandang adik kecil Sungmin yang terpampang tepat di depan wajahnya dengan tenang.

 

“Tidakkah kau menyadarinya? Aku laki-laki.” Kata Sungmin lirih, menunduk memandang Kyuhyun.

 

Kyuhyun terdiam selama beberapa lama. Lalu ia mendongak memandang wajah Sungmin yang terlihat sedikit kecewa. “Jadi?” kata Kyuhyun kemudian dengan tenang, lalu meraba paha mulus Sungmin.

 

Sungmin sedikit tersentak ketika tiba-tiba Kyuhyun menjilat adik kecilnya, memberikannya getaran aneh yang seketika menjalari seluruh tubuhnya. “Kau tidak perlu membuat wajah seperti itu. Aku sudah tahu itu.”

 

Sungmin menyangga tubuhnya pada dinding dengan satu tangannya, sementara tangan lainnya memegang kepala Kyuhyun. Ia mendesah pelan ketika Kyuhyun terus menjilat, memaksa bagian tubuhnya yang paling sensitif itu untuk terbangun sepenuhnya.

 

Malam itu mereka kembali bercinta. Namun kali ini Kyuhyun melakukannya dengan lebih lembut, dan untuk pertama kalinya setelah percintaan mereka sebelumnya mereka berciuman. Kyuhyun mencium dan meraba tubuhnya dengan lembut, meredamkan kemarahan yang tadi Sungmin rasakan, seolah sebuah permohonan maaf. Dan ketika Kyuhyun memeluknya, untuk pertama kalinya Sungmin berharap waktu berhenti sejenak.

 

~+~+~+~

 

Percintaan itu telah usai. Sungmin berbaring diatas tempat tidur, mengumpulkan kembali staminanya yang menghilang karena aktivitas panas tadi. Sementara Kyuhyun duduk bersandar di dinding, memandang keluar jendela.

 

“Kau selalu melihat keluar dari sini, bukankah begitu?” tanya Kyuhyun, tanpa menoleh. “Kau benar-benar menyukai pemandangan dari sini?”

 

Sungmin beranjak bangun dan tertegun sesaat memandang Kyuhyun. Lalu ia tersenyum.
“….Aku sangat menyukainya.” Jawabnya.

 

“Begitu…” gumam Kyuhyun.

 

Ketika Sungmin beringsut mendekatinya Kyuhyun menoleh dan memandangnya. Sejenak ia memandang lekat-lekat wajah cantik itu. Ia mengulurkan tangannya menyentuh wajah cantik itu, menggerakkan jemarinya menelusuri bibir plump yang nampak menggoda itu, dan menciumnya dengan lembut. Sungmin memejamkan matanya dan sekali lagi berharap waktu berhenti sejenak. Ia tidak ingin kehangatan ini berhenti.

 

Namun kemudian Kyuhyun menghentikan ciuman mereka. Sungmin duduk bersandar di dinding dan menyulut pipa rokoknya, sementara Kyuhyun mulai berpakaian. Sungmin menghembuskan asap kelabu ke udara dan memperhatikan Kyuhyun yang beranjak pergi. Namun di ambang pintu Kyuhyun berhenti dan berbalik.

 

“Aku tidak akan kembali kesini lagi.” Katanya, memberitahu.

 

“…ahh…sayang sekali. Kau klien yang sangat baik.” Kata Sungmin memandang Kyuhyun dengan tenang.

 

Kyuhyun tersenyum getir dan membalik tubuhnya. Sungmin menghisap pipa rokoknya seraya memperhatikan kepergian Kyuhyun. Ketika akhirnya sosok Kyuhyun benar-benar menghilang dibalik pintu yang kembali tertutup rapat itu, perlahan tangan Sungmin terkulai. Sungmin menunduk dan terdiam, merasakan kekosongan dalam dirinya kembali hadir. Dan mungkin kekosongan itu tidak akan pernah menghilang.

 

~+~+~+~

 

Hari-hari berikutnya Kyuhyun benar-benar tidak datang lagi ke Eden House. Sejak kepergian Kyuhyun, Sungmin tidak melakukan apapun—selain tugasnya melayani klien-kliennya. Sungmin bahkan tidak lagi pergi ke toko buku dan membaca buku disana seperti yang dulu biasa ia lakukan. Rasanya ia tidak ingin melakukan apapun. Tidak melakukan apapun selain berpikir tentang Kyuhyun.

 

‘Ini bukan berarti aku kehilangan dia. Tidak apa-apa.’, Berkali-kali Sungmin berkata seperti itu pada dirinya sendiri. Namun meski begitu, ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berpikir tentang Kyuhyun, untuk tidak membayangkan kembali sosoknya ketika mereka bercinta. Bahkan ketika ia baru saja bercinta dengan kliennya yang lain hari ini

 

Kliennya itu telah lama pergi meninggalkan kamarnya, namun Sungmin masih saja berbaring diatas tempat tidur. Ia memejamkan matanya dan berusaha mengenyahkan bayangan Kyuhyun dari dalam kepalanya. Mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak berpikir tentang pria itu lagi. Mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa semua yang terjadi hanya mimpi. Namun itu sama sekali tidak berguna. Bayangan itu semakin menempel di kepalanya, membuat Sungmin mulai merasa tidak tahan. Ia pun menyerah pada fantasi liarnya. Tangan Sungmin mulai bergerak, mempermainkan bagian tubuhnya yang paling sensitif. Bersama bayangan Kyuhyun yang terus muncul di dalam kepalanya, Sungmin mendesah pelan.

 

“Kelihatannya kau sedang dalam kondisi baik, Sungmin.” Tiba-tiba terdengar suara yang sudah dikenalnya. “Apa kau begitu merindukanku?”

 

Sungmin membuka matanya dan menoleh ke arah jendela. Wajah tampan Kyuhyun terlihat diluar jendela. Wajah tampan yang bukan lagi bagian dari bayangan dalam kepalanya. Itu benar-benar Kyuhyun.

 

“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Sungmin, memandang Kyuhyun dengan datar.

 

“Latihan sedikit setelah makan.” Jawab Kyuhyun santai, tidak peduli pada orang-orang yang sedang memperhatikannya dengan heran karena meloncat menaiki genteng Eden House dan mengintip ke sebuah jendela di lantai dua.

 

“Oh.” Sahut Sungmin singkat.

 

Kyuhyun memandang Sungmin sejenak dan tersenyum, penuh rindu.
“Berapa banyak?” tanyanya. “Harga dari semua malam yang kau habiskan bersamaku, termasuk hari ini, berapa banyak?”

 

Sungmin beranjak duduk dan memandang Kyuhyun, mempelajari ekspresi serius yang terukir di wajah tampan itu. Lalu dengan ekspresi serius yang sama ia menjawab, “Seratus juta Won.”

 

Kyuhyun nampak sedikit terkejut mendengarnya. Namun kemudian ia tersenyum kecil.
“Okay.” Katanya, lalu sosoknya menghilang dari balik jendela.

 

~+~+~+~

 

Senja hampir tiba ketika Sungmin tiba di alamat yang ditinggalkan oleh Kyuhyun. Pada akhirnya Kyuhyun benar-benar membelinya dan meninggalkan sebuah alamat bersama sebuah pesan yang mengatakan bahwa pria itu menunggunya disana. Dan ketika ia tiba di alamat yang diberikan oleh Kyuhyun, ia terpaku memandang sebuah rumah besar di depannya. Rumah keluarga bangsawan Cho. Sungmin terkejut menyadari bahwa ternyata Kyuhyun yang selalu berpenampilan biasa saja itu adalah seorang bangsawan. Di depan pintu Kyuhyun telah menunggu, berdiri bersandar di dinding dan memandang Sungmin sambil tersenyum.

 

“Bagaimana kau bisa begitu kehabisan nafas~” goda Kyuhyun melihat Sungmin yang sedikit mengatur napasnya karena habis berlari. “Ada apa dengan semua latihan yang kau dapatkan…setiap hari?”

 

“…diam…” kata Sungmin. “Meskipun aku berkata aku akan datang kepadamu—“

 

Kyuhyun berjalan menghampiri Sungmin. Dan perkataan Sungmin terhenti ketika tiba-tiba Kyuhyun mengangkat tubuhnya, memanggulnya di bahu seperti karung beras. “Woah, kau ringan!” kata Kyuhyun sambil terkekeh kecil.

 

“Berhenti! Turunkan Aku!” kata Sungmin berusaha meronta, seraya berusaha tetap memegang tasnya.

 

“Jangan berkata “berhenti” padaku ketika kau benar-benar menyukainya.” Kata Kyuhyun, acuh.

 

“IDIOT!” teriak Sungmin.

 

“Tapi ini menyenangkan, bukan? Hahaha…” kata Kyuhyun tertawa senang.

 

Sambil membawa Sungmin di bahunya, dengan hati-hati Kyuhyun menaiki anak-anak tangga menuju pintu rumahnya yang besar. “Ahh~ setelah hari ini, kita bisa bercinta kapanpun kita mau!” kata Kyuhyun dengan senang. “Oww—“

 

Perkataan Kyuhyun terhenti karena Sungmin memukul kepalanya menggunakan sikunya.
“Kita sudah melakukannya cukup sering sampai sekarang!” kata Sungmin seraya terus berusaha memukul kepala Kyuhyun dengan menggunakan sikunya. “Aku akan bekerja untuk membayar uangmu kembali, jadi pikirkan ini sebagai hutang, ok?”

 

“Jangan khawatir tentang itu.” Kata Kyuhyun dengan tenang.

 

“Aku tidak mau berhutang apapun padamu.” Kata Sungmin menolak.

 

“Aku melakukan segalanya untuk membelimu kembali…” Sahut Kyuhyun.

 

“Jangan manjakan aku!” timpal Sungmin marah.

 

Kyuhyun tersenyum kecil.
“Hey, kau tidak merasa kosong di dalam dirimu lagi, kan?” tanyanya tiba-tiba.

 

Sungmin berhenti memberontak dan terdiam. Kepalanya menyadari bahwa yang dikatakan oleh Kyuhyun itu benar. Kini ia tidak lagi merasakan kekosongan itu lagi. Meski tidak ingin mengakuinya, tapi itu semua berkat Kyuhyun. Kehangatan dan kebodohan Kyuhyun telah mengisi kekosongan itu.

 

“Aku akan membuatmu meleleh dengan adik kecilku—“ kata Kyuhyun yang segera terhenti karena Sungmin memukul kepalanya lagi dengan sikunya.

 

“AKU BENCI KAU!” seru Sungmin marah.

 

“Pembohong. Hahaha…” kata Kyuhyun tertawa.

 

Dan Sungmin hanya bisa diam, mendesah pelan. Ketika Kyuhyun membawanya memasuki rumahnya yang besar Sungmin tahu bahwa sepertinya mulai saat ini hidupnya akan berubah. Tidak lagi kosong, tetapi hangat.

 

~Fin~

51 pemikiran pada “Find Love Is Difficult

  1. ga bs tdur…dan tau2 midnight bestfriendku nge tag ini. kkk…
    sllu berakhir dg manis. secara garis besar mksud ceritanya bs dipahami. sllu terinspirasi dr manga ya, makanya idemu berkembang luas.
    hai, aku tnggu mr. perfect nya 😉

  2. ehhmmmmm.. Rada kurang suka krna tahu pekerjaan sungmin dehh.. Mungk krna ak terllu sensi yahh jd ak bgt gak suka Ming diperlkn seprti itu wlpun ini cmn fanfic sih>< Dasar mesum*smirk*

  3. pagi2 langsung baca ff nya kakak. Kirain kyu ga bkal balik ke tempating. syukur deh ming bsa keluar dari sana dan hidup bahagia dengan kyu

  4. Pagi2 baca ff kyumin itu membuat semangat yah..hihi…karakter kyu dsini sma sungmin pas sekali…ak bru sadar kayanya jrank baca ff km yg rated m..>.<…alurnya juga passs…baca ff yg cuma kyumin doank rasanya indahhhh…haha…
    Thankyuuiu yah uda d tag^^….dtunggu mr.perfectnya..
    Fightinggggg…

  5. Kok aku suka sungmin yang dingin gini? Kyuhyun yang cerewe juga awww~
    aku pikir kyuhyun bakal ninggalin sungmin betulan, ternyata….
    Aku selalu suka fanfic mu kak haha
    Mr. Perfect kapan nih kak mau di lanjut? Udah gak sabar nunggu kkk~

  6. kyu kyu, nyari2 tipe cwe ideal malah ketemunya cwo ideal kkk

    kyaaa..trnyta kyu olang kaya >.<
    dia membeli sungmin..walaupun tdk mengatakn cinta tp bahasa tubuh mengatakan mereka harus bersama selamanya..

    min kecil..deabakk

  7. cara kyu itu yg membuat aku suka
    caranya manis dan tradisional
    hebat ya kyu bsa meluluhkan kekosongan dihidup sungmin
    selalu membuat iri pasangan ini
    manissss banget
    kyu yg trpesona sm sungmin meskipun sungmin krja seperti itu
    aku agak kaget ada si tante vict eh trnyata cm sepupu
    ditunggu karya karya yg lain

  8. kenapa ming bisa kerja kayak gitu?
    dan knapa kalo yg baca buku tu sungmin, ga pernah ditegur sama yg punya toko buku?
    tapi syukurlah ming udah dibei sama kyu.jadi ga perlu kerja ditempat itu lagi…

  9. crrita yg gak perlu djlskn dg gamblang cukup dg beberapa kta yg trasa berulang tetapi sngat jlas mengmbarkn perasaan mereka berdua hihihihi..
    ff remake akan slalu memuasakn d tngan author yh handal…good job kakak”!!

  10. Kaaaaakkkk aih thankseu udah ditag aku-nya…hihihi
    btw aku selalu suka loh baca ff dg karakter kyu yg begini…tidak terduga kkkkk
    dan sungmin yg sedikit demi sedikit mulai jatuh untuk kyuhyun…aih
    ah aku suka kak…alur-nya pas dan iya ini gak berasa kalo settingannya waktu jaman dulu hihihi
    sukses kak…keren ><

  11. SUGOOOOIIIII!!!!! >..<
    huhuhuhuhu
    aku suka sama interaksi KyuMinnya… Kyuhyun disana lucu bgt sih ya ampun… bikin blussing tau gak… XD
    pas baca ada vict.y aku kira vict tunangan Kyu. ternyata bukan kkkkk~

    aku juga baca doujinnya. ternyata dibuat versi kyumin keren juga yah…
    makasih kak min kecil *hug and Love from Mputt ❤

  12. Pekerjaannya Mingcha sesuatu banget deh eon 😀
    Mau dong Ming #dibakarkyu
    Kakakkakakkkkk.
    Nice fic eonnie..
    Manga memang punyq cerita yang berwarna dan manis, jadi enak dibikin inspirasi 😀
    Suka dengan endingnya yang manis..
    Beruntungnya dirimu, Ming 😀
    Ditunggu Mr. Perfect eonnie-ya #hug

  13. berawal dri toko buku lalu ke eden house n berakhir d rumah bangsawan Cho. Akhir yg bahagia buat KyuMin karna Ming berhenti dri pekerjaanx n hanya bersama Kyu. Mgkin Kyu gk dtg karna lgi ngumpulin duit buat ngelurin Ming.

  14. wooooah jd jd Ming memandang keluar krn Ming ingin bebas. dan itu harus dibayar dg seratus juta won. Kyu melakukan itu demi Ming. ah menemukan cinta memang sulit, tp pd akhirnya semua bisa didapat. y Min sekarang sudah tidak merasa kosong lagi, krn Kyu telah memenuhinya(?)

  15. apa sih ini?
    nyebelin deh,,kyu nya imut banget sih, iiiihhh,,eonni bkin ff dr kmren bkin diabetes mlu nih,,kyaaaa..iri sma ming, kyu bner2 manis bnget sih, evil kyu nya tenggelem ampe dasar trus sweet kyu nongol ampe permukaan.

  16. manissss><
    oia, si chokyu asalnya suka cwek dan nyari cwek yg kira2 tipe dia kan? Tapi…. Hahaha malah jadi belok gara2 ming. Bagus kyu xD
    udalah yaa, bingung mau komen apa lagi, yang jelas ini fic bagus tapi rada kecewa pas tau ming bekas/? org lain. Yaaah tetap semangat menulis yaa 'un^^! Fic yg lain juga jgn lupa dilanjutin yaaa…. Fighting^^!

  17. Mian aki numpang baca aki liat ada yg share di facebook .
    Ceritanya bagus bgt …. i like it . pas menggambarkan fisik sungmin dlm ceritanya bener bisa ngebayangin hahaha . Ada sequel kah ?

  18. rasanya wow xD gak bisa coment apa lagi #dor haha

    makasih loh kecil hyung udh ngetag xD klo ada updte ff yg lain di tag juga ya ke sayaa ^^

  19. owh… ternyata kyu membuat ming sadar kalau hidup dia itu kosong(?) dan kyu yg mengisi kekosongannya #eaa…
    nice story min kecil 🙂

  20. oh ya ampun romantis sekali kecil eoooon~~~
    aku sukaaa aku sukaa ceritanya.
    semuanya aku suka haha
    cara Kyuhyun yg mesum mengisi kekosongan Sungmin itu benar benar haha aku sukaa <333
    Kyuhyun, menikahi Sungmin, kan? pasti hahaha

  21. seneng deh baca yang happy end gini… tadi habis baca yang sad ending sih.. 😦

    btw ada yang agak aneh penyusunan kalimatnya di beberapa tempat.. ngga kaya biasanya deh kak..

    semangat! kaya biasa, ditunggu mr.perfect nya…! ><

  22. Oww, manisnya,..aku suka, aku suka…
    kirain kenapa ngak mau balik lgi ?? Ternyata mau nyiapain semuanya agar bisa beli sipujaan hati 😀
    tpi rasanya saya sedikit tidak rela klo sungmin kerja ditempat begitu, untung cepet2 dibeli sama kyuhyun,..

  23. Walaupun umin bekerja di tempat kayak gitu. Tapi umin punya alasan kenapa dia begitu …. Sabar, dan tak pernah mengelu. Mungkin kyu itu hadiah dari tuhan buat sungmin. Emang Tuhan tak akan membuat umatnya selalu bersedih. #positifthingking. Terharuuu sama karakter kyu …

  24. awalnya ga tau apa itu prostitusi pria eh .. ternyata..
    hemmm ga suka ama pekerjaan Sungmin disini.. tapi dari pekerjaan itu ia bisa bertemu ma Kyuhyun ^.^
    sedikit bingung tapi suka ma ceritanya..

    semangat nulisnya eon ^^
    ditunggu mr perfect nya ya .. ^,^

  25. Suka sama pemilihan katanya, cara mendeskripsikan, bahasa yang di pakai dalam setiap cerita, latar, alur dan semuanyaaaaaa hahaha
    keep writing!!^

  26. satu kata lega saat tau hanya adegan kyuhyun dan ming aj yg bersifat adult, awalx sedikit khawatir bahwa adegan itu juga bakal km tulis dgn pair ming sama someone lain mengingat pekerjaan ming yg begitu.

    cara penaklukan yg oke, pelan2 tapi pasti akhirnya ming ad d genggaman kyu…. bagus bgd ceritanya, idenya rumit tapi d buat simple dan manis d cerita km min kecil~~

  27. woalah mak mak. manis banget sumpeh ❤
    selama baca ini, ngebayangin kyu-muda(?) dengan senyum dan tawa bodohnya. wkwk
    sedangkan sungmin dengan wajah cantiknya T_T
    welcome to the castle, dear prince(s) Sungmin. hihiw ({})

  28. Awalnya aku fikir Eden itu kayak penguasa jjur aku bener” gak tau. .dan ternyata Eden itu yaa pekerjaan Min kurang gak enak sama pekerjaan Min tapi mau g’mana lagi itu tuntutan skenario.
    selalu 2jempol buat FF kamu.

    oh iya kamu kelahiran tahun berapa ? mhon d balas ya^^

  29. Aah terinspirasi dr manga ya kak><
    suka karakter kyu yg pabbo n konyol muahaha sungmin dingin cocok sih jarang2 sungmin dbuat cool plus misterius hehe
    kakak keren bgt klo bwt critaaa,sneng bcanya scene grepe2nya aplgi#plak
    semi mesum tp gak dijelaskan mendetail cra anunya haha lebih suka yg gt sih scr explicit doang:D
    hwaiting y minkecil:))

Tinggalkan komentar