Cast : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee
Genre : Family, Drama
Length : Chaptered
Warning : BL. Yaoi. M-preg
A/N : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”
Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self
Summary : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?
No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.
~Presented by@Min kecil~
Previously in part 7
“Kau mau menghubungi siapa?” tanya Kyuhyun.
“Tentu saja Jinki. Aku ingin tahu keadaan Min Sae dan Min Yoo sekarang” jawab Sungmin seraya bersiap menekan tombol call.
“Sebaiknya jangan sayang” kata Kyuhyun melarang.
“Wae? Kau bilang aku boleh bebas menghubungi mereka?” kata Sungmin memandang Kyuhyun.
“Tapi kau harus tahu waktu juga sayang. Ini sudah larut malam. Mereka pasti sudah tidur. Sudahlah, sebaiknya simpan ponselmu dan tidurlah. Besok kita masih ada konser” kata Kyuhyun berusaha membujuk.
“Tapi…” kata Sungmin kecewa.
“Sayang kau butuh istirahat” kata Kyuhyun tegas.
Kyuhyun mengambil ponsel dari tangan Sungmin dan meletakannya diatas meja. Sungmin merengut dan terpaksa menurut. Ia pun merebahkan tubuhnya diranjang. Kyuhyun berbaring disamping Sungmin.
“Min Sae dan Min Yoo akan baik–baik saja. Percayalah” kata Kyuhyun seraya membelai kepala Sungmin.
“Ya, kau benar” kata Sungmin kemudian memejamkan matanya.
Sungmin berusaha untuk tidur. Namun rasa gelisah itu masih ada. Menyelimuti perasaannya perlahan–lahan. ‘Semoga hanya perasaanku saja. Aku hanya merindukan mereka’ pikir Sungmin.
Part 8
Seoul, Korea
SuJu’s Dorm
Key mengernyit saat membuka kulkas. Ia kembali mengernyit saat membuka lemari dapur. Semua bahan makanan sudah habis. Key berjalan keluar dapur dan memandang para personilnya yang sedang sibuk masing-masing.
“Siapa yang mau pergi berbelanja?” tanya Key.
“Biar Minho dan Taemin yang pergi” jawab Onew.
Min Sae memandang Minho dan Taemin yang sedang bersiap–siap pergi. Ia merangkak mendekati Minho dan mengulurkan tangannya. “Nyaa nyaa nyaa…” kata Min Sae yang ingin ikut.
“Kau dirumah saja Min Sae. Kami hanya pergi sebentar” kata Minho membelai kepala Min Sae.
“Nyaa nyoo nyoo! Hwuaa…” Min sae mulai merengek dan menangis.
“Sudahlah. Bawa saja dia Minho” kata Onew.
“Tapi hyung, tidak apa – apa? Bagaimana jika orang–orang melihatnya?” tanya Taemin.
“Katakan saja kalian sedang menjalani syuting candid camera” jawab Jonghyun.
“Araseo. Ayo kita berbelanja Min Sae” kata Minho akhirnya.
Minho menggendong Min Sae dan mempersiapkannya untuk pergi keluar. Min Sae berhenti menangis dan tersenyum puas dalam gendongan Minho. Tidak lama Minho, Taemin dan Min Sae segera beranjak pergi.
Jonghyun memandang Key yang sedang bersiap untuk pergi.
“Kau mau kemana?” tanya Jonghyun.
“Bertemu dengan manajer hyungnim. Ada yang ingin dia bicarakan denganku” jawab Key.
“Tentang album baru kita?” tanya Jonghyun.
“Molla. Dia hanya menyuruhku untuk menemuinya” jawab Key mengangkat kedua bahunya.
“Bagaimana dengan Min Yoo?” tanya Onew.
“Dia sedang tidur. Tolong kalian jaga dia selama aku pergi. Aku meninggalkan catatanku diatas meja untuk kalian. Araseo, aku pergi hyung” jawab Key kemudian beranjak pergi.
Onew memandang seluruh asrama yang sepi. Hanya tinggal dirinya, Jonghyun dan si mungil Min Yoo yang sedang terlelap dikamar Kyuhyun dan Sungmin. Onew menguap dan berniat untuk tidur namun Jonghyun menariknya menuju Komputer.
“Bantu aku menyusun materi lagu hyung” kata Jonghyun.
“Ahh…aku mengantuk Jonghyun ah. Aku bantu dengan doa saja yah?” kata Onew.
“Menolak!!” kata Jonghyun. Onew mendesah.
****
Taemin memeriksa kembali barang belanjaan yang baru saja ia beli. Semuanya lengkap. Namun Taemin mengernyit saat menemukan sebuah boneka kelinci kecil berwarna pink diantara barang belanjaannya.
“Benda ini tidak ada didalam daftar belanja” kata Taemin.
“Oh, itu untuk Min Sae” kata Minho.
Minho mengambil boneka kelinci kecil dari tangan Taemin dan memberikannya pada Min Sae yang berada digendongannya. Min Sae tertawa senang melihat boneka barunya.
“Kau menyukainya?” tanya Minho tersenyum.
“Nyaa. Kyaa kyaa…” celoteh Min Sae tersenyum senang.
“Dia menyukainya” kata Taemin ikut tersenyum.
Minho dan Taemin menghentikan langkah mereka dihalte bis. Taemin membaca sesaat jadwal kedatangan bis. Bis berikutnya akan datang 20 menit lagi. Taemin asyik mengobrol dengan Minho seraya menunggu kedatangan bis. Sementara Min Sae duduk dengan tenang dipangkuan Minho dengan memainkan boneka barunya. Ia asyik memperhatikan orang–orang yang berlalu lalang disekitarnya, memandang jalanan yang cukup ramai. Beberapa pejalan kaki memandangnya dengan gemas, beberapa mencubit pipinya dan mengatakan ia lucu sekali. Min Sae tersenyum senang menerima semua perhatian itu. Pandangan Min Sae terhenti saat melihat poster Super Junior yang dipajang dietalase toko yang letaknya tidak jauh dari halte. Min Sae mendongak memandang Minho.
“Nyaa nyaa…” kata Min Sae.
“Mworago Min Sae?” tanya Minho.
Min Sae meronta dalam pangkuan Minho, meminta Minho untuk menurunkannya.
“Sepertinya dia ingin turun” kata Taemin.
Minho memandang Min Sae yang terus bergerak dipangkuannya, kemudian ia pun menurunkannya. Min Sae tersenyum dan segera merangkak pergi. “Ya, Min Sae!!” panggil Minho.
Segera Minho dan Taemin mengejar Min Sae yang terus merangkak pergi. Min Sae berhenti didepan sebuah toko dan mendongakkan kepalanya memandang poster Super Junior yang dipajang dietalase toko itu. Ia tersenyum senang saat menemukan gambar Sungmin dan Kyuhyun yang berdiri diantara personil lainnya.
“Nyaa kyaa kyaa…” celoteh Min Sae senang seraya bertepuk tangan.
Min Sae memandang gambar Sungmin dan menyentuh kaca etalase. Ia merindukan Sungmin. “Maa maa maa…” panggil Min Sae.
“Apa yang sedang kau lakukan disini Min Sae?” tanya Minho.
“Maa maa maa…” kata Min Sae seraya menunjuk gambar Sungmin diposter.
“Ahh Min Sae merindukan Sungmin hyung yah?” tanya Taemin.
“Nyaa nyaa…” kata Min Sae dengan sedih.
“Mereka akan kembali besok. Mereka akan segera pulang” kata Minho.
Min Sae tersenyum memandang gambar Sungmin dan Kyuhyun.
“Houu nyaa nyaa…” celoteh Min Sae menyentuh kaca etalase.
Taemin dan Minho memperhatikan poster Super Junior yang dipajang dan tersenyum takjub. Sementara dua pemuda itu sedang mengagumi sunbae mereka, Min Sae terpana saat melihat seorang pria tampan yang berjalan melewatinya. Seketika matanya berbinar cerah.
“Nyaa!” Min Sae tersenyum kemudian merangkak mengejar pria tersebut.
Melupakan Sungmin dan Kyuhyun yang baru saja ia rindukan, meninggalkan boneka barunya di depan etalase toko. Minho menoleh dan menyadari Min Sae telah menghilang. Ia memungut boneka baru milik Min Sae dan mengedarkan pandangannya.
“Min Sae dimana?” tanya Minho.
“Ehh? Dia hilang lagi?” Taemin balik bertanya.
“Cepat cari dia” kata Minho.
Minho dan Taemin beranjak mencari. Mengedarkan pandangan mereka mencari sosok mungil Min Sae diantara keramaian pejalan kaki. Taemin menyipitkan matanya. berusaha memperjelas pandangannya. Diseberang jalan ada seorang bayi perempuan yang sedang merangkak. Mengikuti pria–pria tampan yang ia lihat.
“Hyung, itu Min Sae” kata Taemin menepuk bahu Minho.
“Dimana?” tanya Minho mengedarkan pandangannya.
“Itu, diseberang jalan” jawab Taemin seraya menunjuk.
Minho dan Taemin segera melangkahkan kaki mereka. Namun lalu lintas yang ramai membuat mereka sulit menyebrang. Sebagai warga Negara yang baik terpaksa Minho dan Taemin harus menunggu sampai lampu merah menyala. Taemin berdiri dengan tidak sabar.
“Ah, lampu ini lambat sekali” kata Taemin tidak sabar.
“Tenanglah Taemin” kata Minho.
Akhirnya lampu merah menyala. Segera Minho dan Taemin menyebrang, namun sosok mungil Min Sae sudah menghilang. “Dimana dia?” tanya Minho.
“Ah, Min Sae menghilang hyung. Ini gawat” kata Taemin cemas.
“Kita berpencar Taemin” kata Minho.
“Araseo” kata Taemin.
Minho dan Taemin segera berpencar mencari Min Sae. Menyusuri setiap jalan, mengedarkan pandangan mereka dengan teliti dan mengabaikan perhatian para gadis yang ramai memperhatikan mereka. Namun setelah beberapa lama mencari Min Sae masih belum ditemukan. Minho mengeluarkan ponselnya dan menghubungi leadernya. Tidak lama suara Onew terdengar diujung telepon.
“Yoboseo?”
“Jinki hyung”
“Minho ah. Mworago?”
“Ah, Min Sae. Min Sae hilang hyung”
“Mwo? Apa maksudmu Min Sae hilang?”
“Min Sae menghilang hyung. Saat aku menoleh ia sudah tidak ada disampingku. Kami sudah mencarinya tapi kami tidak berhasil menemukannya. Ottokke hyung?”
“OMO!!! Coba cari lagi. Mungkin ia belum jauh. Kalian harus menemukannya”
“Araseo”
Klik!!
****
Tokyo, Jepang
Back stage, dressing room
Sungmin membuka pintu dan melangkah masuk. Ia Menghempaskan tubuhnya disofa dan merengut. Tidak lama Ryeowook, Donghae dan Yesung muncul. Segera Ryeowook duduk disebelah Sungmin. Yesung berdiri disamping Ryeowook dan memandang Sungmin. Sementara Donghae menyenderkan tubuhnya dijendela memandang keluar. Kyuhyun muncul diambang pintu dan memperhatikan Sungmin yang tidak bersuara.
“Mworago hyung? Kau tidak fokus saat konser tadi” tanya Ryeowook.
“Kau melewati beberapa nada dan sering lupa lirik” kata Yesung.
“Ne. Beruntung tadi Yesung hyung segera mengambil bagianmu” kata Donghae menoleh memandang Sungmin.
Sungmin menggelengkan kepalanya.
“Maaf. Aku kehilangan konsentrasiku” kata Sungmin menundukkan kepalanya.
“Sesuatu mengganggumu hyung? Kau terlihat gelisah” tanya Ryeowook.
Kyuhyun berjalan masuk dan berdiri didepan Sungmin. Sungmin mengangkat kepalanya memandang Kyuhyun. “Perasaaanku tidak enak Kyu. Aku sangat gelisah” kata Sungmin.
“Mereka baik–baik saja, sayang. Jinki dan yang lainnya sedang menjaga mereka. Kau sudah menghubungi mereka sebelum naik ke atas panggung ‘kan?” kata Kyuhyun.
“Tapi… Aku masih tidak bisa tenang Kyu. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada Min kecilku” kata Sungmin gelisah.
“Tenanglah hyung. Tidak akan terjadi hal buruk pada Min Sae dan Min Yoo. Mereka akan baik–baik saja. Teuki hyung dan yang lainnya juga menjaga mereka” kata Ryeowook berusaha menenangkan Sungmin.
“Teuki hyung dan yang lain juga sibuk dengan jadwal masing–masing. Perusahaan ini tidak pernah berhenti memberikan kita jadwal yang padat” kata Sungmin semakin merengut.
“Kau hanya merindukan bayimu Sungmin” kata Yesung.
“Aku memang merindukan mereka. Tapi aku tidak pernah merasa gelisah seperti ini” kata sungmin sedikit keras.
“Sekarang cobalah untuk tenang hyung dan fokus pada konser” kata Donghae.
“Aku mencobanya!!” kata Sungmin.
Sungmin terdiam sesaat. Rasa gelisah terus menjalari perasaannya. Nalurinya mengatakan ia harus segera pulang. Sungmin berdiri dan menyentuh jas hitam Kyuhyun seraya memandangnya.
“Aku ingin pulang Kyu. Aku ingin memastikan bayiku baik–baik saja” kata Sungmin.
Kyuhyun memandang Sungmin yang terlihat serius dan akhirnya berkata, “Jika itu maumu, sayang”
****
Onew menutup ponselnya dan mendesah dengan bingung.
“Min Sae hilang” katanya.
Jonghyun menghentikan jari–jarinya diatas keyboard dan menoleh memandang Onew.
“Hilang? Bagaimana bisa?” tanya Jonghyun terkejut.
“Minho lalai menjaganya dan tidak menyadari Min Sae sudah tidak disampingnya lagi” jawab Onew.
Onew menghempaskan tubuhnya dikursi.
“Bagaimana ini? Sungmin hyung akan marah padaku” kata Onew bingung.
“Mereka sudah mencarinya?” tanya Jonghyun.
“Mereka sedang mencarinya” jawab Onew.
“Jonghyun ah. Hubungi Kibum (Key) dan cari Min Sae bersamanya” kata Onew.
“Bagaimana dengan Min Yoo?” tanya Jonghyun seraya bersiap pergi.
“Biar aku yang menjaganya” jawab Onew.
“Araseo. Aku akan menghubungimu nanti” kata Jonghyun kemudian segera beranjak pergi.
Onew memperhatikan Min Yoo yang sedang bermain dengan boneka beruang kecil milik Min Sae. Memeluknya seakan ia sedang memeluk kakak kembarnya.
“Nyaa nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo.
Onew tersenyum memperhatikannya. Ia terdiam sesaat dan kemudian mengambil ponselnya. Ia butuh bantuan.
“Yoboseo?”
“Teuki hyung…”
“Jinki ah. Mworago? Ahh bagaimana keadaan keponakan kembarku?”
“Erm, baik. Min Yoo sedang bermain. Tapi…Min Sae…”
“Min Sae kenapa? Dia nakal?”
“Anni. Hyung…Min Sae…hilang”
“Hilang?!! Apa maksudmu?”
“Min Sae ikut bersama Minho dan Taemin pergi berbelanja. Namun ia hilang saat mereka pulang”
“Mwo??!! Jinki ah!”
“Mianhae hyung. Sekarang Minho dan yang lainnya sedang mencarinya. Ottokke hyung? Sungmin hyung pasti akan sangat marah”
“Omo!! Kau sudah menghubungi polisi?”
“Anni. Belum 24 jam hyung”
“Ok, begini saja. Aku dan personilku juga akan membantu mencarinya. Sungmin urusanku”
“Terima kasih hyung”
“Jaga Min Yoo dengan baik Jinki. Jangan sampai terjadi hal buruk juga dengannya”
“Araseo hyung”
Klik!!
“Hwuaa….!!!”
Onew terkejut mendengar tangisan Min Yoo dan segera beranjak mendekatinya. Ia memandang dengan bingung Min Yoo yang sedang menangis. “Kenapa kau menangis Min Yoo? Tenanglah” kata Onew berusaha mendiamkannya.
Min Yoo menangis semakin kencang.
“Apa kau terluka?” tanya Onew semakin bingung.
Onew memeriksa tubuh Min Yoo. Namun tidak ada luka satu pun ditubuhnya.
“Kau bosan? Bagaimana kalau kita bermain?” tanya Onew menunjukkan mainan pada Min Yoo.
Namun masih Min Yoo terus menangis. Onew semakin bingung dan kemudian berpikir, mungkin bayi kecil itu lapar. Maka Onew menggendong Min Yoo dan membawanya ke dapur. Ia meletakkan Min Yoo yang masih menangis diatas meja dapur. Onew mengedarkan pandangannya dengan panik dan bingung, mencari susu bayi untuk Min Yoo.
“Aissh..dimana susunya?” kata Onew bingung.
Onew membuka lemari dapur dan menemukan sekaleng susu.
“Mungkin ini susunya” kata Onew.
Ia pun segera membuat susu dengan cepat, sementara Min Yoo masih terus menangis.
“Ini susumu Min Yoo” kata Onew memberikan susu buatannya pada Min Yoo.
Onew menggendong Min Yoo dan meletakkannya dikarpet. Ia menghela nafas lega saat Min Yoo akhirnya berhenti menangis dan menikmati susunya. Onew merogoh sakunya mengambil ponselnya yang bergetar. Nama Key tertera dilayar yang berkedip.
“Yoboseo?”
“Jinki hyung…”
“Kalian berhasil menemukannya?”
“Anni. Kami belum menemukannya. Kami sudah bertanya pada setiap orang dijalan, tapi mereka semua bilang tidak melihatnya”
“Aku sudah menghubungi Teuki hyung. Dia bilang akan membantu mencari”
“Kau memberi tahu Teuki hyung?”
“Ne. Tapi aku belum memberi tahu Sungmin hyung. Aku…tidak berani”
“Tentu saja. Sungmin hyung pasti akan sangat marah pada kita. Bagaimana dengan Min Yoo?”
“Dia sedang minum susu”
“Minum susu?”
“Ne. Minum susu”
“Kau memberi susu yang mana?”
“Susu yang dilemari dapur. Mworago?”
“Jinki hyung!! Itu bukan susu bayi. Susu bayi sudah habis. Aku lupa memberitahu”
“Mwo? Lalu dilemari dapur itu susu siapa? Aromanya seperti susu bayi”
“Itu susu milik Minho untuk membentuk tubuhnya. Aromanya memang seperti susu bayi. Produk baru”
“MWO??”
“Kau salah memberi susu hyung. Susu itu tidak cocok untuk bayi. Min Yoo bisa keracunan”
“MWO???”
Onew segera menoleh memandang Min Yoo. Botol susunya sudah kosong. Min Yoo menangis merasakan sakit diperutnya. Ia muntah beberapa kali. Onew beranjak mendekati Min Yoo.
“Omo, Min Yoo!!!” kata Onew terkejut.
Onew segera menggendong Min Yoo. Min Yoo terus menangis dan tubuhnya mulai demam.
“Ottokke kibum? Min Yoo keracunan!!”
“Kau memberikan berapa sendok susunya?”
“Hmm…5 sendok sepertinya”
“Jinki hyung kau akan membuat Min Yoo sekarat. Sebaiknya cepat bawa dia ke rumah sakit. Aku akan menghubungi Teuki hyung”
“A…araseo”
Klik!!
****
Seoul Hospital
Onew sedang menunggu dengan gelisah di depan kamar ICU. Saat ini dokter sedang memeriksa kondisi Min Sae. Tidak lama Leeteuk dan Eunhyuk datang.
“Jinki ah” panggil Leeteuk.
Onew menoleh dan membungkukkan tubuhnya dengan sopan pada kedua sunbaenya.
“Bagaimana Min Yoo?” tanya Eunhyuk.
“Sedang diperiksa oleh dokter” jawab Onew.
“Apa yang terjadi? Kibum (key) menghubungiku dan mengatakan Min Yoo masuk rumah sakit” tanya Leeteuk.
“Erm Min Yoo…keracunan. Aku salah memberinya susu. Aku memberikannya susu milik Minho” jawab Onew menunduk.
“Susu milik Minho?” tanya Leeteuk mengernyit.
“Ne. Susu untuk membentuk tubuhnya” jawab Onew pelan.
“Mwo?! Omo, Jinki ah. Susu itu tidak cocok untuk bayi” kata Eunhyuk terkejut.
“Mianhae hyung. Aku tidak teliti. Aku benar-benar ceroboh” kata Onew membungkukkan tubuhnya meminta maaf.
Pintu kamar ICU terbuka. Seorang dokter keluar dan membuka maskernya. Segera Leeteuk, Eunhyuk dan Onew mendekatinya. “Bagaimana uisanim?” tanya Leeteuk.
“Kondisinya tidak stabil. Dia keracunan susu yang tidak cocok untuk tubuhnya. Kondisinya kritis,” jawab dokter. “Dimana orang tuanya?”
“Mereka sedang di Jepang” jawab Leeteuk.
“Tolong kabari orang tuanya. Mereka tentu akan sangat cemas” kata dokter.
“Tentu saja. Bisakah anda menyembuhkannya?” tanya Leeteuk.
“Saya akan berusaha semampu saya. Permisi” jawab dokter kemudian beranjak pergi.
Leeteuk mendesah dengan sedih. Onew menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah. “Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Eunhyuk.
Leeteuk menggelengkan kepalanya.
“Semoga dia baik–baik saja” kata Leeteuk.
“Lalu bagaimana dengan Sungmin hyung dan Kyuhyun? Mereka akan kembali besok ‘kan?” tanya Eunhyuk lagi.
Leeteuk memandang Onew yang terlihat cemas.
“Mereka akan kembali besok. Seharusnya” jawab Leeteuk.
tbc