The Replacement Wife / chapter 4

6733961511_90ba4ed784_z

Pairing : KyuMin / KyuWook || Other cast : Lee Hyukjae aka Eunhyuk, Cho Min Sae & Cho Min Yoo (OC), etc || Genre : Angst, Romance || Length : Chaptered || Warning : BL, Shounen-ai, M-preg || Disclaimer : Remake dari novel yang berjudul sama karya Eileen Goudge, ada perubahan dan tambahan seperlunya || Summary : Ketika kanker menyerangnya kembali, Sungmin merasa tak berdaya membayangkan Kyuhyun, suami yang setia menemaninya berjuang, menjadi orang tua tunggal bagi anak-anak mereka. Karenanya Sungmin bertekadmencari pasangan yang tepat sebagai pengganti dirinya. Tapi apa yang terjadi ketika keinginan terakhir berubah menjadi ‘hati-hati dengan keinginanmu’?

*Author note : entah kenapa aku malah mengerjakan kembali FF ini -__-

Baca lebih lanjut

Arabella

o0500060010837297270

Pairing : KyuMin || Other cast : Min Sae, Min Yoo || Genre : Horror || Length : One Shot || Warning : BL, shounen-ai, m-preg || Disclaimer : Dari sebuah urban legend yang pernah aku baca di internet. Urban legend itu tidak terlalu terkenal tapi cukup menyeramkan bagiku. Jadi aku mencoba membuat cerita berdasarkan urban legend tersebut || Summary : Sungmin mendapatkan sebuah boneka Perancis dari neneknya. Boneka Perancis yang sudah berumur puluhan tahun itu bernama Arabella. Namun Sungmin tidak menyukai boneka itu. Ada sesuatu dari boneka itu yang membuatnya merasa takut. Sungmin meminta Kyuhyun untuk membuang boneka itu, namun Kyuhyun melarangnya dan menyarankan untuk menyimpan saja boneka itu di ruang bawah tanah. Namun ternyata boneka itu bukan sekedar boneka biasa.

Baca lebih lanjut

Secret between us

Gambar

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Donghae, Cho Min Yoo (OC) || Genre : Family || Length : One Shot || Warning : BL, Shounen-ai, M-preg || Disclaimer : Aku mencoba me-remake sebuah doujinshi Kuroko No Basuke yang berjudul “To : Daiki kun” yang aku temuin di tumblr, tapi aku lupa nama pengarangnya. Itu doujinshi yang manis >.< Baiklah, ada sedikit perubahan yang diperlukan || Author note : Judul mungkin ga nyambung dengan ceritanya. Aku bingung menentukan judulnya -_- || Summary : Ini adalah cerita tentang anak KyuMin dan Donghae. *ok, bad summary*

  Baca lebih lanjut

[Side story] Min Sae & Min Yoo is a good babbies / Take three

Gambar

Cast            : Min Sae, Min Yoo (OC), KyuMin, super junior.

Genre          : Family. M-preg

length           : Drabble or One shot ?

Disclaimer      : Story and OC belong to me, KyuMin dan all super junior’s name belong to their self

Summary        : No summary, just read please.

*Side story ini menceritakan kelakuan dan tingkah nakal si kembar. Min Sae & Min Yoo bisa juga jadi bayi yang baik kok. nggak percaya? Check this out

  Baca lebih lanjut

[Side story] Min Sae & Min Yoo is a good babbies / Take two

Gambar

Cast            : Min Sae, Min Yoo (OC), KyuMin, super junior.

Genre          : Family. M-preg

length           : Drabble or One shot ?

Disclaimer      : Story and OC belong to me, KyuMin dan all super junior’s name belong to their self

Summary        : No summary, just read please.

*Side story ini menceritakan kelakuan dan tingkah nakal si kembar. Min Sae & Min Yoo bisa juga jadi bayi yang baik kok. nggak percaya? Check this out

Baca lebih lanjut

[Side story] Min Sae & Min Yoo is a good babbies / Take one

Gambar

 

Cast            : Min Sae, Min Yoo (OC), KyuMin, super junior.

Genre          : Family. M-preg

length          : Drabble or One shot ?

Disclaimer      : Story and OC belong to me, KyuMin dan all super junior’s name belong to their self

Summary       : No summary, just read please.

*Side story ini menceritakan kelakuan dan tingkah nakal si kembar. Min Sae & Min Yoo bisa juga jadi bayi yang baik kok. nggak percaya? Check this out

  Baca lebih lanjut

Aigoo… are these my babies? / part 11

Cast           : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre        : Family, Drama

Length       : Chaptered

Warning     : BL. Yaoi. M-preg

A/N              : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 10

“Apa yang terjadi?” tanya Eunhyuk.

 

Donghae menoleh dan menghapus air matanya.

“Kita kehilangan dia Hyukie” kata Donghae terisak.

“Kehilangan siapa?” tanya Eunhyuk.

 

“Min Yoo” jawab Donghae menangis.

“Mwo?!” Eunhyuk, Onew dan Taemin terkejut.

 

Kyuhyun sangat terkejut dan berdiri terpaku. Ia beranjak masuk ke dalam kamar dan memandang Sungmin yang sedang menangis disisi ranjang. Cho Min Yoo, bayi mungilnya kini telah pergi. Kyuhyun berjalan perlahan dan berdiri terpaku disamping Sungmin.

 

“Aku hanya butuh sedikit keajaiban untuk Min Yoo. Aku hanya meminta sedikit keajaiban. Tapi keajaiban itu tidak datang” kata Sungmin menangis.

 

Kyuhyun tidak bersuara. Ia merangkul tubuh Sungmin yang berguncang dipelukannya karena menangis. Membiarkannya membasahi pakaiannya dengan air matanya. Perlahan Kyuhyun menangis tanpa suara. Ia masih berharap hari ini tidak pernah terjadi.

 

Part 11

 

Kyuhyun mengancingkan kancing terakhir dan memandang pantulan dirinya dicermin. Kemeja hitam membalut tubuhnya. Biasanya ia akan tersenyum puas melihat penampilannya. Warna hitam juga termasuk warna favoritnya. Namun tidak hari ini. Hari ini hari pemakaman Min Yoo.

 

Kyuhyun beranjak keluar kamar dan memandang seluruh personil yang sudah siap. Kemeja dan jas hitam membalut tubuh mereka. Tidak ada senyum hari ini. Yesung sedang berusaha menenangkan Ryeowook yang masih menangis. Donghae memeluk lututnya dan menangis. Eunhyuk berusaha menghiburnya, namun ia pun juga ikut menangis. Siwon sedang berdoa dengan khidmat. Kyuhyun dapat melihat sudut matanya yang basah. Heechul meninggalkan twitternya dan menangis. Meski ia tidak menyukai anak kecil, Min Yoo tetap keponakannya. Leeteuk, Kangin, Hangeng, Shindong. Bahkan Kibum pun juga datang dengan wajah merah. Kyuhyun tahu Kibum juga menangis. Onew dan Personilnya menangis disudut ruangan.

 

Proses pemakaman terasa berjalan dengan singkat. Semuanya menangis, termasuk Kyuhyun. Namun Sungmin hanya berdiri terpaku memandang nisan yang bertuliskan nama CHO MIN YOO. Ia tidak bisa menangis lagi. Tidak hari ini. Ia menyimpan air mata terakhirnya untuk berita buruk lainnya.

 

Proses pemakaman telah selesai. Satu persatu orang–orang beranjak pergi. Sungmin masih berdiri memandang nisan didepannya. Kyuhyun mengenggam tangan Sungmin dengan erat.

“Ayo kita pergi” kata Kyuhyun.

 

Sungmin menganggguk lemah dan membiarkan Kyuhyun menariknya pergi. Meninggalkan Min Yoo yang tidak bisa ia peluk lagi. Tidak ada yang bersuara selama perjalanan pulang. Kyuhyun mengendarai mobilnya tanpa suara. Sungmin memandang keluar jendela juga tanpa suara. Hanya suara radio yang terdengar memenuhi mobil dengan lagu–lagu yang terdengar tidak menarik saat ini. Kyuhyun mematikan radionya dan kembali memandang jalan.

 

“Bisakah kita berhenti sebentar ditoko kue? Aku lupa membeli kue tart” kata Sungmin tanpa menoleh.

 

“Eh? Kau ingin membeli kue?” tanya Kyuhyun.

“Aku sudah menyiapkan semuanya. Hadiah-hadiah, tapi aku lupa membeli kue tart” kata Sungmin masih tanpa menoleh.

 

“Siapa yang berulang tahun?” tanya Kyuhyun seraya menghentikan mobilnya di depan sebuah toko kue.

 

Sungmin menoleh. Ia terdiam sesaat memandang Kyuhyun.

“Min sae dan Min Yoo. Hari ini mereka berusia 1 tahun” jawabnya kemudian sambil tersenyum tanpa semangat.

 

“Mwo?” kata Kyuhyun.

 

Sungmin beranjak turun dari mobil dan masuk ke dalam toko. Sementara Kyuhyun tetap di dalam mobil. Kyuhyun mengernyit dan mencoba menghitung dengan otak matematikanya. Seketika ia teringat. Hari ini hari ulang tahun bayi kembarnya. Hari ini bayi kembarnya berusia 1 tahun. Tapi bagaimana bisa membuat pesta ulang tahun saat yang berulang tahun tidak mungkin bisa hadir?

 

Beberapa menit kemudian Sungmin datang dengan membawa sekotak kue tart ditangannya. Sungmin meletakkan kotak kue dipangkuannya dan menjaganya dengan baik agar kue tersebut tidak jatuh dan hancur. Kyuhyun mendesah dan menjalankan mobilnya.

 

Di asrama seluruh personil telah kembali. Ryeowook dan Donghae masih menangis. Leeteuk menghapus air matanya dan berusaha terlihat kuat. Bagaimanapun ia adalah seorang leader. Onew menangis disudut ruangan dan mengutuk dirinya sendiri. Minho berusaha untuk tidak menangis. Taemin sudah membasahi pakaian Key dengan air matanya. Jonghyun memandang keluar jendela dan menangis tanpa suara.

 

Sungmin dan Kyuhyun melangkah masuk. Sungmin meletakkan kue yang dibelinya diatas meja dan beranjak ke kamar.

 

“Untuk apa kue ini?” tanya Kangin.

“Hari ini ulang tahun Min Sae dan Min Yoo” jawab Kyuhyun.

 

Semuanya terdiam dan memperhatikan Sungmin yang keluar dari kamarnya dengan membawa 2 kotak hadiah berwarna pink dan biru. Ia meletakkannya disamping kue. Sungmin membuka kotak kue dan menyalakan 2 batang lilin. Sungmin memandang api yang membakar sumbu lilin dengan sedih.

 

“Sungmin hyung…” panggil Onew.

 

Onew beranjak mendekati sungmin dan membuka mulutnya. Berniat meminta maaf atas semua kebodohannya. Namun Kyuhyun menahannya dan menggelengkan kepalanya. “Cukup Jinki ah. Kau tidak perlu meminta maaf lagi. Semua sudah tidak perlu lagi” kata Kyuhyun.

 

“Tapi hyung aku…” kata Onew.

 

Kyuhyun menggelengkan kepalanya kembali. Onew menundukkan kepalanya dan menghempaskan tubuhnya di sofa dengan sedih. Ia mengerti. Permintaan maafnya sudah tidak berarti lagi.

 

Sungmin masih memandang api lilin yang bergoyang pelan karena tertiup angin.

“Saengil chukka hamnida. Saengil chukka hamnida. Saranghaneun uri Min Sae, saranghaenun uri Min Yoo. Saengil chukka hamnida……”

 

Sungmin mulai bernyanyi pelan dan meniup lilinnya hingga padam.

“Selamat ulang tahun Min kecilku” kata Sungmin tersenyum sedih.

 

Semua orang diruangan ini terdiam memandang Sungmin. Menundukkan kepala mereka dengan sedih. Kyuhyun memandang dengan sedih tingkah laku Sungmin. Ia mengerti, Sungminlah yang paling terluka dengan kejadian ini.

 

Sungmin tersentak merasakan sudut matanya yang basah.

“Tidak. tidak. Aku tidak boleh menangis. Min sae akan pulang hari ini” kata Sungmin seraya mengusap matanya.

 

Namun air matanya terus mengalir. Sungmin mengusap air matanya dengan kesal. Kyuhyun menghela nafasnya dan menghentikan tangan Sungmin. Sungmin diam sesaat memandang kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan mengusap dengan lembut air mata Sungmin dengan menggunakan tangannya. Sungmin menggelengkan kepalanya.

 

“Tidak. Aku tidak menangis. Aku tidak menangis” kata Sungmin.

 

Sungmin berusaha menyembunyikan air matanya. Namun semua orang tahu Sungmin sedang menangis. Perhatian mereka teralih saat terdengar suara bel. Leeteuk beranjak membuka pintu dan terkejut. Segera ia memanggil Kyuhyun dan Kangin. Kyuhyun memandang tamunya yang ternyata 2 orang polisi.

 

Sungmin mengernyit memandang kyuhyun, Leeteuk dan Kangin yang sedang berbicara serius dengan 2 orang polisi. “Kyu apa Min Sae sudah pulang?” tanya Sungmin seraya berjalan mendekat.

 

Kyuhyun, Leeteuk dan Kangin menghentikan pembicaraan mereka. Mereka menoleh memandang Sungmin dengan ragu. Sungmin menghentikan kakinya. Ia tahu pandangan itu. Ia tahu perasaan tegang yang seketika melandanya. Ia tahu ini bukan kabar yang baik. Ia tahu keajaiban tidak pernah datang dua kali padanya. Dan ia tahu ia bisa menangis sekarang.

 

 

!! & !!

 

“Hiks…hiks…hikss”

 

“Sudahlah sayang. Berhentilah menangis” kata Kyuhyun.

 

“Hikss…hwuaaa!!!” Sungmin menangis semakin kencang.

 

Kyuhyun memutar kedua matanya dengan bosan.

“Aku mohon berhenti menangis. Suara tangisanmu menganggu konsentrasiku” kata Kyuhyun yang sedang serius bermain starcraft.

 

“Ini terlalu menyedihkan. Hiks…” kata Sungmin terisak.

 

“Sudahlah. Itu hanya fanfic. Kau tidak perlu sampai menangis begitu,” kata Kyuhyun tanpa berpaling dari layar komputer. “Lagipula sayang, sejak kapan kau suka membaca fanfic tentang kita?” tanya Kyuhyun mengernyit melirik kekasihnya itu.

 

Sungmin menghapus air matanya.

“Aku sedang bosan dan iseng membuka fanfic, tidak sengaja kutemukan fanfic ini. Ceritanya sangat bagus dan menyedihkan,” jawab Sungmin. “K.H 13 siapa dia ya?”

 

“Molla dan aissh…tangisanmu membuatku kalah, sayang!!” kata Kyuhyun seraya menggeram karena kekalahannya.

 

“Kau harus berhenti bermain game sesekali Kyu. Coba kau baca fanfic ini. Ceritanya menarik sekali. Aku membayangkan Min Sae dan Min Yoo benar–benar anakku”  kata Sungmin seraya menyodorkan laptopnya pada Kyuhyun.

 

“Tidak mau. Lebih baik main game daripada membaca fanfic bodoh itu seharian. Kau hamil dan melahirkan. Bayi genit dan bayi jahil. Fanfic macam apa itu” kata Kyuhyun menolak.

 

“Kau tahu isi cerita fanfic ini. Kau bahkan hafal pada bagian–bagian tertentu dalam fanfic ini” kata Sungmin.

“Erm, tentu saja. Kau selalu membacakan dengan keras bagian favoritmu lalu menangis terisak, membuat konsentrasiku buyar” kata Kyuhyun sedikit tersentak.

 

“Tapi fanfic ini sangat menarik. Aku jadi berpikir untuk segera memiliki anak” kata Sungmin.

“kalau begitu cepatlah menikah” kata Kyuhyun.

 

“Sayang sekali aku bukan wanita yah?” kata Sungmin berpikir.

“Hahh?” Kyuhyun menoleh.

“Mwo?” tanya Sungmin.

 

“Kau benar–benar berpikir bayi bernama Min Sae dan Min Yoo itu benar–benar ada?” tanya Kyuhyun mengernyit.

 

“Selalu ada kemungkinan bukan?” kata Sungmin.

 

Kyuhyun tertawa dan beranjak pergi. Ia berhenti sesaat diambang pintu dan menoleh.

“Apa kau percaya dengan keajaiban, sayang?” tanya Kyuhyun.

 

Sungmin diam sesaat.

“Aku percaya” kata Sungmin tersenyum.

 

Kyuhyun menarik satu sudut bibirnya.

“Kalau begitu mungkin Min Sae dan Min Yoo sungguh–sungguh ada. Kau berharap saja keajaiban datang padamu. Tapi sayang, keajaiban tidak pernah datang dua kali. Dan kau, kau tidak mungkin pernah bisa hamil. Kau itu pria” kata Kyuhyun kemudian beranjak pergi.

 

“Araseo. Aku sangat tahu itu” kata Sungmin merengut.

 

Sungmin memandang layar laptopnya yang menampilkan fanfic tentang dirinya dan Kyuhyun. Fanfic yang telah menyita perhatiannya belakangan ini dan tanpa sadar ia telah jatuh cinta dengan tokoh Min Sae dan Min Yoo. Ia tidak berharap benar–benar hamil. Ia tahu itu sangat tidak mungkin. Tapi berharap pada keajaiban kelihatannya tidak buruk juga. Sungmin menutup matanya dan berharap sedikit keajaiban untuk bertemu dengan Min Sae dan Min Yoo. Namun saat Sungmin membuka matanya tidak terjadi apa pun. Sungmin mendesah kecewa.

 

“Mungkin keajaiban itu tidak ada” kata Sungmin.

 

Sungmin menutup laptopnya dan beranjak ke dapur untuk mengambil minum. Namun langkahnya terhenti. Ia memandang seorang bayi laki–laki yang sedang bermain dengan PSP milik Kyuhyun.

 

“Nyaa kyaa kyaa…” celoteh bayi itu senang.

 

Sungmin memandang dengan heran dan berpikir sejak kapan di asrama ada bayi? Kyuhyun muncul dengan menggendong seorang bayi perempuan. Ia terkejut melihat nasib PSPnya yang rusak.

 

“YA!!” teriak kyuhyun.

 

Kyuhyun segera berusaha merebut PSP miliknya. Sungmin diam memperhatikan dan segera menyadari kedua bayi ini kembar. “Aissh kau merusaknya Min Yoo!!” omel Kyuhyun pada bayi laki-laki itu.

 

“Min Yoo?” kata Sungmin mengernyit.

 

Kyuhyun tersentak saat menyadari pakaiannya yang basah.

“Aissh. Min Sae, kau pikir aku toilet?!” kata Kyuhyun kesal pada bayi perempuan yang sedang digendongnya itu.

 

“Min Sae?” kata Sungmin kembali mengernyit.

 

Kyuhyun menoleh memandang Sungmin.

“Ah sayang, bisa kau urus dua setan kecil ini sebentar?” tanya Kyuhyun memberikan Min Sae pada Sungmin.

 

“Ehh? Tapi Kyu…bayi siapa mereka? Kenapa ada disini?” tanya Sungmin.

 

“Mereka Cho Min Sae dan Cho Min Yoo. Keponakanku. Kakakku menitipkannya karena ia sedang ada urusan di Italia selama 3 bulan. Teuki hyung bilang tidak masalah” jawab Kyuhyun.

 

Sungmin bengong memandang Kyuhyun.

“Mereka baru datang tadi. Kau bebas mengurus mereka hyung. Bukankah kau ingin bertemu dengan Min Sae dan Min Yoo yang asli?” tanya Kyuhyun.

 

“A…aahh ne. Tapi Kyu, aku tidak menyangka Min Sae dan Min Yoo benar–benar ada. Jangan–jangan kau yang membuat fanfic itu?” kata Sungmin memandang Kyuhyun.

 

“Yang benar saja” kata Kyuhyun tersenyum mendengus kemudian beranjak ke kamar.

 

Tidak lama Kyuhyun kembali.

“Oh ya, pastikan Min Yoo menjauhi PSPku” kata Kyuhyun kemudian kembali beranjak ke kamar.

 

Sungmin tersenyum memandang Min Sae yang berada digendongannya dan Min Yoo yang sedang bermain dengan tenang didekatnya. Tidak perduli nyata atau fanfic. Tidak perduli siapa pengarangnya. Tapi bayi kembar didepannya ini adalah nyata. Dan dengan senang hati ia akan mengurusnya.

 

“Baiklah Min kecil saatnya kita ganti celanamu” kata Sungmin.

 

Sementara itu dikamar…

Kyuhyun membuka kaosnya yang basah dan mendengus dengan kesal.

“Aissh, padahal ini kaos kesayanganku” gerutu Kyuhyun seraya melemparnya ke sudut ruangan.

 

Kyuhyun mengambil kaos yang baru dan memakainya. Ia menoleh memandang laptop miliknya yang belum dimatikan. Kyuhyun memandang sesaat layar laptopnya dan tersenyum puas.

 

Sungmin menghentikan kakinya. Ia tahu pandangan itu. Ia tahu perasaan tegang yang seketika melandanya. Ia tahu ini bukan kabar yang baik. Ia tahu keajaiban tidak pernah datang dua kali padanya. Dan ia tahu ia bisa menangis sekarang.

 

K.H 13

 

“Tidak kusangka fanfic ini akan mempengaruhi sungmin hyung, padahal saat itu aku sedang bosan” kata Kyuhyun menyeringai. Ia mematikan laptopnya kemudian beranjak keluar untuk menemui Sungmin dan dua bayi kembar itu. Min Sae dan Min Yoo yang nyata.

 

— fin —

Aigoo… are these my babies? / part 10

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 9

Aku membuka mataku, mengedarkan pandanganku dengan bingung.

Dimana ini? Dimana eomma dan appa?

 

“Hai bayi kecil. Kau sudah bangun?” tanya Jaejoong tersenyum.

 

Aku memandang pria berwajah cantik yang sedang menggendongku dan segera terpana. Well, ia berwajah cantik tapi juga tampan. Aku baru menyadarinya. Tunggu sebentar! ini tidak terlihat seperti bandara incheon. Kemana dia membawaku?

 

“Welcome to The United State of America international airport”

 

Min sae POV

End

 

Part 10

 

2 minggu kemudian

Seoul Hospital

 

“Hyung…Sungmin hyung bangunlah” kata Ryeowook seraya mengguncang pelan tubuh Sungmin yang terlelap disofa.

 

Sungmin terbangun dan memandang dua dongsaengnya, Ryeowook dan Donghae yang datang berkunjung. “Kau terlihat kacau sekali hyung. Kau butuh istirahat” kata Donghae.

 

Sungmin menggelengkan kepalanya.

“Aku ingin disini” kata Sungmin seraya memandang bayinya yang masih belum sadar.

“Aku akan menjaganya hyung” kata Ryeowook.

 

Sungmin kembali menggelengkan kepalanya.

“Dimana kyu?” tanya Sungmin.

“Sedang mencari Min Sae bersama Onew dan Kangin hyung. Taemin, Key, Jonghyun juga ikut mencari,” jawab Ryeowook. “Min Sae pasti akan segera ditemukan hyung.” Ryeowook tersenyum memberi semangat.

 

“Sudah 2 minggu dan belum ada perubahan apa pun” kata Sungmin sedih.

“Kau percaya dengan keajaiban hyung?” tanya Donghae tiba-tiba.

 

Sungmin mengangkat kepalanya.

“Keajaiban?” Sungmin balik bertanya.

 

“Kita butuh sedikit keajaiban disini. Seperti saat kau hamil, itu sebuah keajaiban bukan? Kita butuh sedikit keajaiban lagi disini” kata Donghae menarik sudut bibirnya dan memandang Min Yoo.

 

“Cukup Donghae hyung. Hentikan omong kosong ini,” kata Ryeowook mengernyit. “Sungmin hyung, Donghae hyung akan mengantarkanmu pulang. Pulang dan beristirahatlah hyung. Kau sudah disini selama seminggu lebih.” Ryeowook memandang Sungmin dengan cemas.

 

“Anni Wookie. Aku-“ kata Sungmin.

“Ini permintaan dari Kyu” potong Ryeowook.

 

Sungmin terdiam sesaat.

“Baiklah. Tapi aku akan kembali nanti malam” kata Sungmin akhirnya.

“Tentu hyung” kata Ryeowook tersenyum.

 

Sungmin mengecup Min Yoo sesaat kemudian beranjak pergi bersama Donghae. Ryeowook berdiri disamping ranjang tempat Min Yoo terlelap dengan alat–alat yang menusuk tubuh mungilnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang sepi. Min Yoo dirawat dikamar bayi bagian spesialis anak. Min Yoo satu–satunya pasien diruangan ini. Ryeowook mengulurkan tangannya membelai kepala keponakan kesayangannya dan memandangnya dengan sedih. Ia sangat sedih.

 

“Cepatlah bangun Min Yoo. Ahjussi akan membuatkan makanan yang enak untukmu. Tentu makanan yang bisa kau makan dengan perut kecilmu dan tidak membuatmu kesakitan” kata Ryeowook.

 

Namun Min Yoo masih menutup matanya. Hanya suara mesin yang menunjukkan jantung mungil Min Yoo masih berdetak. Menggema diseluruh ruangan.

 

“Saat ini appa’mu dan ahjussi yang lain sedang mencari kakakmu yang menghilang. Tapi mereka akan segera menemukannya. Kau tidak perlu khawatir,” kata Ryeowook. “Karena itu cepatlah bangun dan bermain seperti biasanya. Hiks…hiks” Ryeowook mulai menangis disisi ranjang. Namun keponakan kecilnya masih belum membuka matanya.

 

****

 

Sungmin melangkahkan kakinya perlahan menyusuri lorong rumah sakit. Donghae berjalan disampingnya tanpa suara. Mereka berhenti di depan lift. Beberapa menit kemudian pintu lift terbuka. Sungmin terdiam memandang seseorang yang berdiri di dalam lift yang kosong.

 

“Minho ah” kata Donghae tersenyum memandang hoobaenya.

 

Minho melangkah keluar lift dan menundukkan kepalanya dengan sopan.

“Annyeong haseo” sapa Minho.

“Annyeong haseo” balas Donghae.

 

Sungmin memalingkan wajahnya tidak perduli.

“Ayo pergi Donghae. Aku lelah sekali” kata Sungmin seraya melangkahkan kakinya.

 

Langkah kaki Sungmin terhenti saat Minho menahannya.

“Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan dengan Sungmin hyung. Ini tentang Min Sae” kata Minho memandang sunbaenya dengan serius.

 

Sungmin diam sesaat memandang hoobaenya.

“Araseo” kata Sungmin akhirnya.

 

Mereka berjalan menuju sudut rumah sakit yang sepi. Donghae menyenderkan tubuhnya di dinding dan memperhatikan Minho dan Sungmin.

“Sekarang bicaralah” kata Sungmin.

 

Minho memberikan sebuah boneka kelinci kecil berwarna pink pada Sungmin.

“Ini milik Min Sae. Aku membelikannya saat kami pergi berbelanja. Min Sae sangat menyukainya” kata Minho.

 

Sungmin memandang boneka ditangannya dan membayangkan Min Sae memainkannya dengan senang. Kemudian ia mengangkat kepalanya memandang Minho. “Kenapa kau memberikannya kepadaku? Apa dengan kau memberikan benda ini padaku Min Sae akan kembali?” tanyanya dengan dingin.

 

“Aku hanya ingin mengembalikannya. Dan meminta maaf karena telah lalai menjaga Min Sae. Aku mengerti kau sangat marah dengan masalah ini” kata Minho menundukkan kepalanya.

 

“Aku sangat kecewa” kata Sungmin mendengus kesal.

 

“Jinki hyung sangat menyesal dan tertekan. Ia terus menyalahkan dirinya. Aku juga sangat menyesal tidak memperhatikan Min Sae dengan baik. Kami semua sangat menyesal” kata Minho.

 

“Sudahlah hyung,” Donghae bersuara. “Maafkan mereka. Mereka sungguh–sungguh menyesal. Mereka hoobae’mu. Kau sunbae mereka maka bersikaplah sebagai seorang sunbae. Jangan lupa aku, Wookie dan Teuki hyung juga sangat sedih dengan masalah ini. Kami semua juga sangat sedih. Mereka keponakan kesayangan kami.” Donghae mencoba membujuk Sungmin.

 

Sungmin memejamkan matanya dan menghela nafasnya. Mencoba menahan emosinya sedalam mungkin. Sungmin membuka matanya dan memandang Donghae yang sedang menatapnya. Ia dapat melihat kesedihan yang tersirat dalam mata cokelatnya. Kesedihan yang sama seperti yang ia rasakan saat ini. Sungmin mendesah pelan dan membalik tubuhnya.

 

“Baiklah. Tapi kalian harus menemukan Min kecilku. Khajja Hae” kata Sungmin kemudian beranjak pergi dengan membawa boneka yang diberikan oleh Minho.

 

“Bersemangatlah Minho. Temukan keponakan kesayanganku” kata Donghae menepuk bahu Minho seraya tersenyum kemudian segera menyusul Sungmin.

 

Minho tersenyum dan membungkukkan tubuhnya.

“Kamsahamnida hyung” katanya.

 

****

 

Waktu terus berlalu, namun keajaiban nampaknya masih belum berpihak pada Kyuhyun dan Sungmin. Sore ini Kyuhyun mencari Min Sae kembali bersama Eunhyuk, Onew dan Taemin. Kyuhyun menyenderkan tubuhnya dimobilnya seraya mengedarkan pandangannya. Berharap ia menemukan sosok mungil Min Sae diantara keramaian. Namun ia tidak melihatnya. Semua bayi dan anak kecil datang bersama orang tuanya. Menikmati sore hari bersama dengan bermain dan bercanda.

 

Kyuhyun tersenyum kecil membayangkan ia, Sungmin dan bayi kembarnya menikmati waktu seperti keluarga lain. Min Sae yang cerewet dan cengeng juga genit. Ia selalu tertarik pada semua pria tampan yang ia lihat. Kyuhyun ingat saat ia mengajak Min Sae jalan–jalan mencari PSP baru karena miliknya yang lama telah hancur karena ulah Min Yoo.

 

Saat Kyuhyun sedang memilih PSP, Min Sae merangkak pergi dan bergelayut senang di kaki salah seorang petugas pria di toko itu. Kyuhyun harus berusaha keras melepaskan tangan Min Sae dari kaki petugas itu. “Lepaskan Min Sae, dia bukan milikmu” kata Kyuhyun saat itu, namun Min Sae hanya tertawa. Kyuhyun meminta maaf dengan malu dan segera beranjak pergi. Ia batal membeli PSP baru.

 

Juga Min Yoo yang tenang namun tidak terduga. Ia senang bermain dengan PSP milik Kyuhyun dan paling senang menghancurkannya ke lantai sehingga Kyuhyun harus membeli yang baru. Jika dipikir–pikir, Min Yoo mirip dengan dirinya.

 

“Hyung kau melamun” kata Onew menyenggol Kyuhyun.

 

Kyuhyun tersadar.

“Anniyo” kata Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

 

“Kemana lagi kita harus mencari Min Sae? kita sudah mencari diseluruh kota” kata Eunhyuk menghela nafas dengan lelah.

 

“Kami juga sudah bertanya pada setiap orang. Tapi mereka semua mengatakan tidak tahu” kata Onew.

 

“Polisi juga belum memberikan kabar apapun. Sepertinya mereka juga belum menemukan Min Sae” kata kyuhyun.

 

“Apa Min Sae baik–baik saja? Dia tidak ada dimanapun. Mungkin Min Sae diculik atau dibawa pergi orang lain dan diadopsi. Atau mungkin Min Sae dijual diluar negeri. Atau lebih parah lagi Min Sae sudah…” kata Taemin bergidik.

 

“Ssstt!! Taemin jangan asal bicara” kata Onew seraya menutup mulut Taemin dengan tangannya kemudian melirik Kyuhyun yang tanpa suara.

 

Taemin mengangguk dan segera menutup mulutnya.

“Sudahlah. Ayo kita mencari lagi. Mungkin kita beruntung hari ini” kata Eunhyuk.

 

Taemin dan Onew menganggukkan kepala mereka. Kyuhyun menegakkan tubuhnya dan membuka pintu mobilnya. Namun ia mengernyit saat memandang sepatu kirinya.

“Mworago Kyu?” tanya Eunhyuk.

“Tali sepatu kiriku putus. Rasanya tadi tali sepatuku baik–baik saja” kata Kyuhyun.

 

“Waa…pertanda buruk. Biasanya jika tali sepatu kiri tiba–tiba putus, itu berarti akan mendapat sial” kata Taemin.

 

“Lee Taemin!!” kata Onew melotot pada magnaenya itu.

 

Taemin tersentak dan segera menutup mulutnya.

“Aku tidak mengatakan apa pun” kata Taemin seraya menggelengkan kepalanya.

 

Kyuhyun masih memandang sepatu kirinya. Perasaannya tidak enak. Mendadak ia merasa gelisah. “Kita ke rumah sakit” kata Kyuhyun.

 

“Mwo?” tanya Eunhyuk.

“Kita ke rumah sakit sekarang” kata Kyuhyun.

 

“Sungmin hyung dan Wookie sedang menjaga Min Yoo. Kau tidak perlu khawatir” kata Eunhyuk.

 

“Sudahlah hyung. Cepat masuk. Kalian juga” kata Kyuhyun seraya masuk ke dalam mobilnya.

 

Eunhyuk, Onew dan Taemin masuk ke dalam mobil dengan bingung. Kyuhyun segera menjalankan mobilnya dengan cepat. Sangat cepat. Eunhyuk, Onew dan Taemin berpegangan dengan takut.

 

“Tenanglah Kyu. Tidak perlu secepat ini” kata Eunhyuk.

 

Kyuhyun tidak menjawab. Ia menginjak pedal gasnya semakin dalam.

“Cho Kyuhyun!! Aku masih mau hidup!!” teriak Eunhyuk ketakutan.

 

****

 

Seoul Hospital

 

Kondisi Min Yoo semakin memburuk. Selang–selang masih menusuk tubuh mungilnya. Ia terlihat sangat rapuh hingga membuat Sungmin khawatir saat menyentuhnya. Kondisi Min Yoo sempat membaik namun hanya sesaat. Setelah itu kondisinya semakin memburuk.

 

“Sungmin hyung” panggil Ryeowook seraya menyentuh bahu Sungmin.

“Ini menyedihkan. Aku tidak bisa menyentuhnya lagi. Aku juga tidak bisa memeluk Min Sae” kata Sungmin sedih.

 

“Mereka sedang berusaha hyung. Dokter sedang berusaha menyembuhkan Min Yoo dan kita berusaha menemukan Min Sae” kata Ryeowook.

 

“Sudah hampir 3 minggu Wookie, dan tidak ada perubahan. Ini sangat menyedihkan” kata Sungmin.

 

“Aku akan membelikan sesuatu untukmu dicafetaria rumah sakit. Hyung belum makan sejak tadi. Tunggulah disini. Aku akan segera kembali” kata Ryeowook kemudian beranjak pergi.

 

Sungmin duduk disisi ranjang dan memandang bayi mungilnya. Ia tahu Min Yoo sedang berusaha untuk tetap bernafas. Berusaha untuk tetap hidup.

 

“Kau percaya dengan keajaiban hyung?”

 

“Keajaiban…” gumam Sungmin.

 

Sungmin memejamkan matanya dan meminta keajaiban. Sedikit keajaiban untuk bayi mungilnya. Sedikit keajaiban, seperti saat ia didiagnosis mengandung 1 bulan, sesuatu yang sangat mustahil.

 

“Hwuaaa……hwuaaa”

 

Terdengar suara tangisan bayi. Sungmin membuka matanya berharap keajaiban benar–benar terjadi. Namun Sungmin segera kecewa. Bukan bayinya yang menangis. Min Yoo masih tergolek lemah, dan terlihat semakin lemah.

 

Sungmin beranjak keluar kamar dan mencari asal suara. Segera ia menemukan bayi laki-laki yang sedang menangis dilantai. Sungmin beranjak mendekatinya namun langkahnya terhenti saat seorang wanita muncul dan segera menggendong bayi itu. Menenangkannya dengan lembut dan segera bayi itu berhenti menangis. Wanita itu berjalan melewati Sungmin. Sungmin memperhatikan pasangan ibu dan anak itu dengan sedih.

 

Tukk!!

 

Sungmin menunduk melihat sebuah mainan yang menabrak kakiknya. Ia mengambilnya dan memandang seorang bayi perempuan yang sedang merangkak mendekatinya. Sungmin berjongkok dan memberikan mainan ditangannya.

“Ini milikmu?” tanya Sungmin.

 

Bayi itu tersenyum dan mengambil mainannya dari tangan Sungmin.

“Nyaa nyaa nyaa…” celoteh bayi itu.

 

Sungmin tersenyum dan membelai kepala bayi itu.

“Dimana eomma’mu?” tanya Sungmin.

“Nyaa nyaa” kata bayi itu.

 

“Hye Bin kemarilah sayang” panggil seorang wanita.

 

Bayi itu menoleh dan merangkak pergi, mendatangi ibunya yang merentangkan kedua tangannya menyambutnya dan menggendongnya dengan sayang. Sungmin tersenyum sedih melihat pemandangan didepannya.

 

“Bayiku akan segera kembali padaku. Aku hanya butuh sedikit keajaiban” kata Sungmin tersenyum miris.

 

“Selamat sore Sungmin ssi. Saatnya pemeriksaan” kata seorang perawat.

 

Sungmin menganggukkan kepalanya dan mengikuti perawat yang berjalan masuk ke dalam kamar rawat Min Yoo. Sungmin berdiri disisi ranjang dan memperhatikan perawat yang sedang memeriksa bayi kecilnya. Namun ada yang berbeda. Perawat itu terlihat bingung dan terkejut. Perawat itu menekan tombol pemanggil. Tidak lama dokter dan beberapa perawatnya datang. Seorang perawat meminta Sungmin untuk menunggu diluar. Dengan bingung Sungmin menunggu diluar, berdiri dengan tegang seraya memperhatikan dokter yang sedang berusaha memeriksa bayi mungilnya. Sungmin berusaha melihat dengan lebih jelas. Ia tahu sesuatu telah terjadi. Sesuatu yang tidak beres.

 

“A…apa yang terjadi?” tanya Sungmin tegang.

 

Sungmin tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam. Ia melihat wajah para perawat yang terlihat pucat dan sedih. Dokter yang sedang berusaha dengan wajah tegang. Namun lima menit kemudian dokter menggelengkan kepalanya. Para perawat menunduk dengan sedih.

 

“Apa yang terjadi? Min Yoo baik–baik saja ‘kan?” pikir Sungmin takut.

 

Sungmin mengintip dengan cemas melalui jendela kecil dipintu. Dokter beranjak keluar menemui Sungmin yang penasaran. “Apa yang terjadi? Bayiku baik–baik saja bukan?” tanya Sungmin tegang.

 

Dokter memandang Sungmin dengan ragu.

“Katakan sesuatu!! Aku mohon katakan Min Yoo baik–baik saja” kata Sungmin penuh harap.

 

Dokter menggelengkan kepalanya dengan sedih.

“Miannida. Kami sudah berusaha semampu kami, tapi tubuhnya sudah tidak bisa bertahan lagi” kata dokter.

 

Sungmin terpaku.

“A…apa maksudnya?” tanya Sungmin.

“Bayi anda meninggal Sungmin ssi” jawab dokter.

 

****

 

“Ini pesanan anda” kata pelayan seraya memberikan 2 kotak jjajangmyun.

“Kamsahamnida” kata Ryeowook seraya membayar.

 

Ryeowook mengambil pesanannya dan segera beranjak pergi. Ia menaiki lift sampai lantai 10 dan menyusuri lorong rumah sakit hingga ia sampai dilorong terakhir. Ryeowook melihat Sungmin sedang berbicara dengan dokter. Wajahnya terlihat sedih dan tegang.

 

“Apa terjadi sesuatu?” pikir Ryeowook.

 

Ryeowook melangkahkan kakinya dengan cepat mendekati Sungmin. Namun langkahnya segera terhenti saat mendengar pembicaraan antara Sungmin dan dokter tersebut. kotak jjajangmyun ditangannya terjatuh dilantai. Ryeowook mengambil ponselnya dan menangis tidak percaya.

 

“Bayi anda meninggal Sungmin ssi” kata dokter.

 

“Bohong!! Bayiku baik–baik saja. Min Yoo masih hidup. Lakukan sesuatu!!” kata Sungmin seraya mencengkram kerah jas dokter yang berwarna putih dan memandangnya tidak percaya.

 

“Miannida Sungmin ssi. Kami sudah melakukan yang terbaik” kata dokter.

“Bohong!!” kata Sungmin tidak terima.

 

Ryeowook mendekati Sungmin dan berusaha melepaskan cengkraman tangan Sungmin dijas putih dokter. “Lepaskan tanganmu hyung” kata Ryeowook.

 

“Anniyo Wookie, Min Yoo masih hidup. Dia baik–baik saja” kata Sungmin terpaku.

 

“Aku tahu hyung” kata Ryeowook memeluk Sungmin seraya menangis.

 

“Min Yoo baik–baik saja. Dia hanya tidur. Sebentar lagi dia pasti akan bangun. Benar ‘kan Wookie? Benar ‘kan?” kata Sungmin terpaku dan menangis perlahan.

 

“Anda bisa menemuinya setelah ini. Permisi” kata dokter kemudian beranjak pergi.

 

“Aku…aku harus melihatnya. Min Yoo membutuhkanku. Sebentar lagi dia bangun. Aku…aku harus melihatnya” Sungmin melepaskan pelukan Ryeowook dan beranjak untuk masuk ke dalam ruangan.

 

“Sungmin hyung” kata Ryeowook menahan tubuh Sungmin dan menggelengkan kepalanya dengan sedih.

 

“Anniyo Wookie. Sebentar lagi Min Yoo bangun. Dia pasti akan mencariku. Aku…aku harus menemaninya Wookie. Aku harus menemaninya” kata Sungmin berusaha melepaskan tangan Ryeowook.

 

Ryeowook menggeleng dan kembali memeluk Sungmin. Sungmin meronta dalam pelukan Ryeowook. “Lepaskan aku Wookie. Aku harus melihatnya. Min Yoo mencariku. Aku mohon lepaskan aku Wookie” kata Sungmin meronta dan mulai menangis.

 

Kemudian Sungmin berhenti meronta dan menangis dipelukan Ryeowook yang juga sedang menangis. Diujung lorong Leeteuk, Donghae, Minho, Key, Jonghyun dan personil super junior berlari dengan tergesa – gesa.

 

“Wookie” panggil Leeteuk.

 

Ryeowook menoleh dan melepaskan pelukannya. Ia menggelengkan kepalanya dengan sedih. Donghae, Yesung dan Leeteuk memandang tidak percaya.

“Kau pasti bercanda Wookie” kata Donghae tidak percaya.

“Anniyo hiks…” kata Ryeowook terisak.

 

Yesung memeluk Ryeowook dan berusaha menghiburnya. Donghae dan seluruh personil menangis tidak percaya. Minho, Jonghyun dan Key pun ikut menangis. Leeteuk mendekati Sungmin dan menepuk bahunya.

 

“Min Yoo baik–baik saja hyung. Min Yoo masih hidup. Dia hanya tertidur. Sebentar lagi dia akan segera bangun hiks…hikss.” kata Sungmin menangis.

 

Leeteuk memeluk Sungmin dan menangis.

“Aku tahu. Aku tahu” kata Leeteuk.

 

****

 

Kyuhyun mempercepat langkah kakinya. Menyusuri setiap lorong rumah sakit dengan tergesa–gesa. Perasaannya semakin tidak enak. Ia semakin gelisah. Entah kenapa ia ingin menangis. Dibelakangnya Eunhyuk, Onew dan Taemin berlari mengikutinya. Dilorong terakhir kaki mereka berhenti berlari. Pemandangan haru menyambut kedatangan mereka. Segera mereka berjalan mendekat.

 

“Apa yang terjadi?” tanya Eunhyuk.

 

Donghae menoleh dan menghapus air matanya.

“Kita kehilangan dia Hyukie” kata Donghae terisak.

“Kehilangan siapa?” tanya Eunhyuk.

 

“Min Yoo” jawab Donghae menangis.

“Mwo?!” Eunhyuk, Onew dan Taemin terkejut.

 

Kyuhyun sangat terkejut dan berdiri terpaku. Ia beranjak masuk ke dalam kamar dan memandang Sungmin yang sedang menangis disisi ranjang. Cho Min Yoo, bayi mungilnya kini telah pergi. Kyuhyun berjalan perlahan dan berdiri terpaku disamping Sungmin.

 

“Aku hanya butuh sedikit keajaiban untuk Min Yoo. Aku hanya meminta sedikit keajaiban. Tapi keajaiban itu tidak datang” kata Sungmin menangis.

 

Kyuhyun tidak bersuara. Ia merangkul tubuh Sungmin yang berguncang dipelukannya karena menangis. Membiarkannya membasahi pakaiannya dengan air matanya. Perlahan Kyuhyun menangis tanpa suara. Ia masih berharap hari ini tidak pernah terjadi.

 

tbc

Aigoo… are these my babies? / part 9

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 8

Pintu kamar ICU terbuka. Seorang dokter keluar dan membuka maskernya. Segera Leeteuk, Eunhyuk dan Onew mendekatinya. “Bagaimana uisanim?” tanya Leeteuk.

 

“Kondisinya tidak stabil. Dia keracunan susu yang tidak cocok untuk tubuhnya. Kondisinya kritis,” jawab dokter. “Dimana orang tuanya?”

 

“Mereka sedang di Jepang” jawab Leeteuk.

“Tolong kabari orang tuanya. Mereka tentu akan sangat cemas” kata dokter.

 

“Tentu saja. Bisakah anda menyembuhkannya?” tanya Leeteuk.

“Saya akan berusaha semampu saya. Permisi” jawab dokter kemudian beranjak pergi.

 

Leeteuk mendesah dengan sedih. Onew menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah. “Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Eunhyuk.

 

Leeteuk menggelengkan kepalanya.

“Semoga dia baik–baik saja” kata Leeteuk.

“Lalu bagaimana dengan Sungmin hyung dan Kyuhyun? Mereka akan kembali besok ‘kan?” tanya Eunhyuk lagi.

 

Leeteuk memandang Onew yang terlihat cemas.

“Mereka akan kembali besok. Seharusnya” jawab Leeteuk.

 

Part 9

 

Suju dorm

 

“Palliwa Chullie. Kita harus kerumah sakit sekarang. Yang lainnya sudah berangkat sejak tadi” kata Hangeng tidak sabar.

 

“Aissh, kau berisik sekali. Aku baru saja kembali dari mencari Min Sae 2 jam yang lalu. Aku masih lelah Hangeng” kata Heechul seraya menguap.

 

“Tapi keponakanmu sedang kritis di rumah sakit Chullie. Kau tidak khawatir?” tanya Hangeng.

“Kita semua khawatir. Aissh! Semua gara–gara dongsaeng–dongsaeng itu. Seandainya mereka menjaga bayi-bayi itu dengan lebih baik dan teliti, ini tidak akan terjadi” kata Heechul seraya bersiap – siap.

 

“Berhenti menggerutu. Kita harus berangkat sekarang” kata Hangeng semakin tidak sabar.

 

“Berangkat kemana?” tanya Sungmin.

 

Hangeng dan Heechul menoleh, dan terkejut memandang kehadiran Sungmin. Kyuhyun muncul dengan menarik koper mereka. “Sungmin? Kyuhyun? kalian sudah pulang?” tanya Hangeng.

 

“Sejak kapan kau berdiri disitu?” tanya Heechul.

“Tidak lama. Kami baru datang” jawab Sungmin.

 

“Bukankah seharusnya kalian pulang besok?” tanya Hangeng.

“Terjadi sedikit masalah dengan konsernya, jadi kami kembali lebih awal” jawab Sungmin seraya beranjak ke kamarnya.

 

“Sebenarnya dia terus memaksa untuk segera pulang. Dia terus memikirkan Min Sae & Min Yoo selama konser” kata  Kyuhyun seraya menghempaskan tubuhnya disofa.

 

“Lalu dimana Yesung, Ryeowook dan Donghae?” tanya Hangeng.

“Mereka akan menyusul nanti,” jawab Kyuhyun. “Oh ya. Dimana yang lain?” tanya Kyuhyun seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang sepi.

 

“Mereka semua dirumah sakit” jawab Heechul.

“Rumah sakit?” kata Kyuhyun mengernyit.

 

Sungmin keluar dari kamarnya dan beranjak memeriksa asrama.

“Dimana Min Sae dan Min Yoo? Aku tidak bisa menemukan mereka” tanya Sungmin.

 

Hangeng dan Heechul saling berpandangan sesaat.

“Mereka tidak ada disini Sungmin” jawab Heechul akhirnya.

“Ehh? Dimana mereka?” tanya Sungmin menghentikan kakinya dan menoleh.

 

Sungmin memandang Heechul dan Hangeng yang terdiam. Perasaan gelisah kembali menjalari perasaannya. Nalurinya mengatakan ini adalah kabar buruk. Sungmin menarik nafasnya sesaat.

 

“Dimana bayiku?” tanya Sungmin.

****

 

Seoul Hospital

 

Leeteuk, Eunhyuk, Onew, Minho dan Key berkumpul dikamar Min Yoo dirawat. Mereka memandang Min Yoo yang terbaring lemah diranjang kecil dengan selang–selang yang menempel ditubuhnya. Ia kritis. Kangin, Siwon dan personil lainnya masih berpencar mencari Min Sae.

 

Perhatian mereka teralih saat pintu terbuka. Sosok Sungmin dan Kyuhyun muncul diambang pintu. Semuanya terkejut dengan kedatangan mereka. Sungmin terlihat sangat gelisah dan sedih.

 

“Kalian sudah pulang?” tanya Leeteuk.

 

Sungmin tidak menjawab. Ia memandang bayi kecilnya yang terbaring lemah dengan selang–selang yang menusuk tubuh mungilnya. Terlihat menyedihkan baginya. “Kami baru datang hyung, dan mendengar berita buruk ini dari Heechul hyung” jawab Kyuhyun.

 

Sungmin segera mendekati bayi kecilnya. Kyuhyun berjalan mengikuti.

“Omo! Min Yoo,” kata Sungmin khawatir. “Bagaimana keadaannya?” tanya Sungmin seraya membelai Min Yoo dengan sedih.

 

“Kritis. Tubuhnya tidak bisa menerima susu yang diminumnya dan keracunan. Dia masih belum sadar sejak tadi” jawab Leeteuk.

 

“Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Kyuhyun.

“Kami masih belum menemukannya. Mungkin dia tersesat di suatu tempat” jawab Eunhyuk.

 

Onew melangkahkan kakinya mendekati Sungmin.

“Sungmin hyung, Kyuhyun hyung, kami minta maaf tidak menjaga mereka dengan baik. Ini salahku sehingga Min Yoo seperti ini. Aku tidak teliti-“ kata Onew menundukkan kepalanya.

 

Perkataan Onew terhenti saat tiba-tiba Sungmin mencengkram bajunya dan memandangnya dengan marah. Onew terkejut memandang Sungmin. “Aku hanya memintamu untuk menjaga mereka. Bukannya menghilangkan Min Sae dan membuat Min yoo masuk rumah sakit” kata Sungmin marah.

 

“Mianhae hyung. Aku tidak bermaksud…” kata Onew.

“Aku hanya memintamu untuk menjaga mereka!!” kata Sungmin marah.

 

Kyuhyun dan Minho segera memisahkan Onew dan Sungmin. Kyuhyun menarik Sungmin dan memeluknya menjauhi Onew. “Tenanglah sayang. Ini rumah sakit” kata Kyuhyun.

 

“Tenang?! Min Sae menghilang dan Min Yoo kritis. Bagaimana aku bisa tenang?” kata Sungmin marah seraya melepaskan pelukan Kyuhyun.

 

“Aku sungguh minta maaf hyung” kata Onew menyesal.

“Seharusnya aku kembali lebih cepat” kata Sungmin memalingkan wajahnya dengan marah.

 

“Cukup! Kita selesaikan ini di asrama. Hyukie, kau jaga Min Yoo malam ini. Beritahu kami jika terjadi sesuatu” kata Leeteuk.

 

“Araseo hyung” kata Eunhyuk.

“Kalian semua ikut aku  kembali ke asrama. Kita selesaikan ini” kata Leeteuk.

 

****

 

Suju dorm

 

Tidak ada yang bersuara. Onew, Key, Jonghyun, Minho dan Taemin duduk diantara sunbae–sunbaenya yang telah berkumpul. Onew menundukkan kepala, tidak berani memandang Sungmin yang sangat marah. Taemin hampir menangis ketakutan. Minho, Jonghyun dan Key memandang Leeteuk yang diam berpikir seraya memejamkan matanya.

 

Sungmin diam dengan marah. Wajahnya terlihat yang paling frustasi. Sementara Kyuhyun duduk disampingnya, mengusap bahunya dengan lembut berusaha menenangkan. Wajah jahil dan evil smile yang biasa menghiasi wajah tampannya menghilang, berganti dengan raut cemas yang terlihat meski ia berusaha untuk terlihat tenang. Perhatian mereka semua teralih saat pintu terbuka. Ryeowook, Yesung dan Donghae muncul diambang pintu dengan menarik koper mereka. Leeteuk membuka matanya.

 

“Kalian sudah datang” kata Leeteuk.

“Kami pulang hyung” kata Yesung.

 

kata Ryeowook segera beranjak duduk disamping Sungmin dan memeluk pemuda manis itu.

“Semuanya akan baik–baik saja hyung” kata Ryeowook berusaha menghibur. Sungmin hanya diam.

 

Yesung dan Donghae beranjak duduk diantara personil lainnya. Donghae memandang 5 hoobaenya yang masih terdiam kemudian beralih memandang Leeteuk. “Kami sudah mendengarnya. Kami juga sangat cemas. Bagaimana keadaan Min Yoo dan Min Sae?” tanyanya.

 

“Min Yoo masih tidak sadar. Hyukie sedang menjaganya dirumah sakit. Kangin dan Siwon masih mencari Min Sae. Sebetar lagi mereka akan kembali. jawab Leeteuk.

 

Semuanya menoleh saat pintu kembali terbuka. Kangin dan Siwon muncul diambang pintu. Sungmin berdiri memandang Kangin dan Siwon dengan penuh harap. Namun ia segera duduk dengan kecewa saat Kangin menggelengkan kepalanya.

 

“Maaf. Kami sudah menyusuri seluruh kota tapi…” kata Kangin kembali menggelengkan kepalanya.

 

“Aku sudah melaporkannya ke polisi. Tenang saja, aku sudah meminta polisi untuk merahasiakan masalah ini dari publik dan pers” kata Siwon memandang leadernya.

 

Leeteuk menganggukkan kepalanya dengan sedih kemudian kembali memejamkan matanya. Onew mengangkat kepalanya dan berdiri. “Aku benar-benar minta maaf Sungmin hyung, Kyuhyun hyung, atas kelalaianku menjaga mereka. Aku tidak teliti. Maafkan aku” kata Onew membungkukkan tubuhnya.

 

Minho, Key, Jonghyun dan Taemin mengikuti aksi leadernya.

“Kami benar-benar minta maaf hyung” kata mereka kompak.

 

Kyuhyun memandang 4 hoobaenya dan mendesah pelan.

“Sudahlah. Angkat kepala kalian” kata Kyuhyun.

 

Onew dan 4 dongsaengnya mengangkat kepalanya.

“Aku hanya meminta kalian untuk menjaga mereka. Apa itu terlalu sulit untuk kalian?” tanya Sungmin marah.

 

“Aku sangat menyesal hyung” kata Onew.

 

“Tentu. Kalian harus menyesal. Jika terjadi sesuatu pada bayiku…aku tidak akan memaafkan kalian” kata Sungmin memandang Onew dengan tajam.

 

“Sudahlah Sungmin. Mereka sudah meminta maaf. Mereka menyesal,” kata Yesung. “Lagipula ‘kan kau yang meminta mereka untuk mengurus bayi kembarmu.”

 

Sungmin memandang Yesung dan membuka mulutnya. Bersiap menumpahkan kemarahannya. Namun Kyuhyun segera menahannya. “Kami akan mencari Min Sae. Kami tidak akan berhenti mencarinya. Kami akan menemukannya hyung. Kami berjanji” kata Jonghyun bersuara.

 

“Ini salahku tidak memperhatikan Min Sae dengan baik” kata Minho merasa sangat menyesal.

 

“Maafkan kami hyung. Saat itu Min Sae ingin melihat poster Super Junior yang dipajang di etalase toko. Min Sae merindukan Sungmin hyung. Ia terlihat senang saat melihat poster kalian dan terus memanggil Sungmin hyung. Tapi saat kami sadar Min Sae telah menghilang. Mianhae hyung” kata Taemin menangis.

 

“Aku lupa memberitahu Jinki hyung bahwa susu bayi telah habis. Jinki hyung tidak terbiasa dengan anak kecil. Dia sangat bingung dan panik saat Min Yoo menangis, sehingga salah mengambil susu” kata Key.

 

“Renovasi apartement kami belum sepenuhnya selesai, tapi akan segera selesai. Kami akan segera pergi jika itu lebih baik” kata Onew.

 

“Kau ingin lari dari kesalahanmu?” tanya Sungmin.

“Kami tidak bermaksud untuk kabur. Kami hanya…” kata Onew berusaha menjelaskan.

“Cukup Jinki ah. Aku mengerti” kata kyuhyun.

 

Sungmin berdiri dan berlari ke kamarnya. Ia hampir menangis. Ryeowook segera menyusul untuk menemani Sungmin dikamarnya. Onew menundukkan kepalanya. Ia merasa sangat bersalah dan tidak enak. Leeteuk membuka matanya dan memandang seluruh dongsaengnya.

 

“Kalian tidak perlu pergi. Setidaknya sampai masalah ini selesai. Jangan sampai masalah ini terdengar oleh perusahaan, publik ataupun pers. Kita akan bergantian mencari Min Sae dan menjaga Min Yoo dirumah sakit. Sekarang sebaiknya kalian tenangkan pikiran dulu” kata Leeteuk.

 

Seluruh dongsaengnya menganggukkan kepalanya mengerti. Leeteuk memandang Kyuhyun yang duduk dengan tenang namun dapat terlihat kecemasan dalam wajah tampannya.

“Aku akan melihat Sungmin hyung” kata Kyuhyun kemudian beranjak ke kamarnya.

 

****

 

Ryeowook melepas pelukannya dan memandang hyungnya dengan sedih.

“Hyung tenang saja. Min Sae pasti akan ditemukan. Min Yoo pasti akan sembuh. Kita berdoa saja hyung” kata Ryeowook berusaha menghibur.

 

“Gomawo Wookie” kata Sungmin menghapus air matanya.

“Hyung butuh sesuatu? Bagaimana jika aku buatkan ramen?” tanya Ryeowook.

 

Sungmin menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak lapar. Kau beristirahatlah” kata Sungmin.

 

Ryeowook memandang Sungmin sesaat.

“Araseo” kata Ryeowook kemudian beranjak pergi.

 

Sungmin diam memandang box bayi tempat biasa bayi kembarnya terlelap. Kini box bayi itu kosong. Ia mengutuk dirinya karena tidak kembali lebih cepat. Kenapa ia tidak membawa saja Min Sae dan Min Yoo bersamanya? Ia punya banyak alasan untuk itu. Ia bisa membuatnya. Sungmin kecewa karena dongsaeng kepercayaannya telah membuat kesalahan yang sangat fatal baginya.

 

Pintu kamar terbuka dan Kyuhyun melangkah masuk. Ia memandang Sungmin yang sedang memandang keluar jendela. Raut khawatir dan sedih tergambar jelas diwajahnya yang sembab. Kyuhyun berjalan mendekati Sungmin.

 

“Sudah malam,” kata Sungmin lirih. “Sudah malam. Min Yoo masih belum sadar, dan Min Sae ada diluar sana. Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah makan? Apa dia baik–baik saja? Min Sae pasti ketakutan. Dia pasti menangis.”

 

Kyuhyun mengulurkan tangannya memeluk Sungmin.

“Seharusnya aku kembali lebih cepat. Seharusnya aku tidak meninggalkan mereka. Kyu~~ hiks…” Kata Sungmin kembali menangis.

 

Kyuhyun membimbing Sungmin ke ranjang. Ia merebahkan tubuh pemuda manis itu di ranjang dan berbaring disisinya. Kyuhyun memperat pelukannya dan membelai kepala Sungmin dengan lembut. Ia tidak bicara. Ia hanya melakukannya sampai Sungmin tertidur. Namun ia tidak bisa tidur. Kyuhyun memandang ruangan kamarnya. Memandang box bayi sepanjang malam hingga ia merasa bersalah.

 

****

 

Min sae POV

 

Aku duduk dengan lelah dan mengedarkan pandanganku. Memperhatikan tempat yang tidak aku kenali. Sepertinya aku tersesat. Aku memandang jalanan yang ramai dan padat. Jalanan yang membentang ke kanan dan kiri. Terlihat sangat jauh bagiku.

Kemana aku harus pergi? Aku ingin pulang.

 

Dimana Minho ahjussi dan Taemin ahjussi? Wookie ahjussi? Donghae ahjussi? Teuki ahjussi? Eomma? Appa? Mereka semua pasti sedang mencariku ‘kan?

 

Aku merangkak kembali menyusuri jalan. Melewati pejalan kaki yang tidak menyadari aku sedang merangkak dibawah mereka. Aku berhenti di depan sebuah toko elektronik. Etalase mereka memajang tv–tv berbagai ukuran dan menyalakan channel yang berbeda–beda. Perhatianku tertuju pada salah satu tv berukuran besar yang sedang menayangkan tentang Super Junior. Teuki ahjussi dan Eunhyuk ahjussi sedang diwawancara. Aku bersorak senang saat melihat eomma dan appa yang berdiri berdampingan dan menjawab semua pertanyaan dari wartawan dengan santai.

 

Aku merangkak mendekati kaca etalase dan menyentuhnya.

Eomma! Appa! Bisakah kalian menjemputku? Aku takut sekali. Aku ingin pulang dan bermain dengan Min Yoo.

 

“Uri super juni –OEE. Kamsahamnida” (Leeteuk dan seluruh personil melambaikan tangannya).

 

Eh? Sudah selesai?

 

Aku memandang layar tv yang berganti dengan program lain. Tidak ada Super Junior lagi. Wawancara sudah selesai. Tunggu! Aku ingin eomma dan appa! Eomma! Appa! Kalian akan menjemputku ‘kan?

 

Aku memukul–mukul kaca etalase seraya menangis. Aku lapar dan lelah. Aku ingin pulang dan bermain dengan adik kembarku. Aku menghentikan tanganku dan menangis di depan etalase toko. Segera Aku menjadi pusat perhatian. Aku tidak perduli dan terus menangis.

 

Seorang pria berwajah cantik mendekatiku dan menggendongku.

“Hai adik kecil. Dimana eomma’mu?” tanya pria itu.

 

Aku tidak tahu.

 

“Apa kau tersesat?” tanya pria itu lagi.

 

Sepertinya begitu.

 

Pria itu memandangku dengan sedih dan kasihan.

“Kasihan sekali kau. Tenanglah adik kecil” kata pria itu seraya memelukku dengan lembut.

Aku masih menangis.

“Mungkin dia lapar” kata temannya yang berdiri disampingnya.

“Araseo. Kita belikan susu untuknya” kata pria berwajah cantik ini.

 

“Tapi kita sudah harus pergi Jaejoong. Pesawat kita akan berangkat 1 jam lagi” kata temannya yang satu lagi.

 

“Kita tidak akan terlambat. Benar ‘kan Yoochun?” kata pria yang dipanggil Jaejoong.

 

Pria yang dipanggil Yoochun menganggukkan kepalanya.

“Aku akan membelikan susu untuknya” kata Yoochun kemudian beranjak pergi.

“Tidak perlu terburu–buru Junsu” kata Jaejoong tersenyum.

 

Tidak lama Yoochun datang dan memberikan sekotak susu bayi padaku. Segera tangisanku berhenti. Setelah perutku kenyang Aku pun tertidur dengan lelah.

“Ayo kita pergi” kata Jaejoong.

 

“Kau akan membawanya? Kenapa tidak diserahkan pada polisi saja?” tanya Junsu.

“Tidak. Bayi ini lucu sekali. Aku ingin merawatnya” kata Jaejoong.

 

“Mwo? Apa aku tidak salah dengar?” kata Junsu tidak percaya.

“Tidak apa–apa ‘kan?” kata Jaejoong.

 

“Kau akan dituduh menculiknya” kata Junsu.

“Aku tidak menculiknya. Yoochun ah, apa kau akan mengurus masalah ini?” tanya Jaejoong menoleh memandang Yoochun.

 

“Araseo. Terserah kau saja” kata Yoochun kemudian mengeluarkan ponselnya.

 

setelah beberapa menit Yoochun menutup ponselnya.

“Sudah selesai. Kita bisa pergi sekarang?” kata Yoochun.

“Aigoo…” desah Junsu.

 

“Khajja” kata Jaejoong beranjak pergi seraya menggendongku yang sudah terlelap.

 

Junsu mengernyit memperhatikanku.

“Mworago?” tanya Yoochun.

“Bayi ini terlihat seperti seseorang. Mungkin hanya perasaanku” jawab Junsu.

 

 

Aku membuka mataku, mengedarkan pandanganku dengan bingung.

Dimana ini? Dimana eomma dan appa?

 

“Hai bayi kecil. Kau sudah bangun?” tanya Jaejoong tersenyum.

 

Aku memandang pria berwajah cantik yang sedang menggendongku dan segera terpana. Well, ia berwajah cantik tapi juga tampan. Aku baru menyadarinya. Tunggu sebentar! ini tidak terlihat seperti bandara incheon. Kemana dia membawaku?

 

“Welcome to The United State of America international airport”

 

Min sae POV

End

 

Tbc

Aigoo… are these my babies? / Part 8

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary   : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 7

“Kau mau menghubungi siapa?” tanya Kyuhyun.

 

“Tentu saja Jinki. Aku ingin tahu keadaan Min Sae dan Min Yoo sekarang” jawab Sungmin seraya bersiap menekan tombol call.

 

“Sebaiknya jangan sayang” kata Kyuhyun melarang.

“Wae? Kau bilang aku boleh bebas menghubungi mereka?” kata Sungmin memandang Kyuhyun.

 

“Tapi kau harus tahu waktu juga sayang. Ini sudah larut malam. Mereka pasti sudah tidur. Sudahlah, sebaiknya simpan ponselmu dan tidurlah. Besok kita masih ada konser” kata Kyuhyun berusaha membujuk.

 

“Tapi…” kata Sungmin kecewa.

“Sayang kau butuh istirahat” kata Kyuhyun tegas.

 

Kyuhyun mengambil ponsel dari tangan Sungmin dan meletakannya diatas meja. Sungmin merengut dan terpaksa menurut. Ia pun merebahkan tubuhnya diranjang. Kyuhyun berbaring disamping Sungmin.

 

“Min Sae dan Min Yoo akan baik–baik saja. Percayalah” kata Kyuhyun seraya membelai kepala Sungmin.

 

“Ya, kau benar” kata Sungmin kemudian memejamkan matanya.

 

Sungmin berusaha untuk tidur. Namun rasa gelisah itu masih ada. Menyelimuti perasaannya perlahan–lahan. ‘Semoga hanya perasaanku saja. Aku hanya merindukan mereka’ pikir Sungmin.

 

Part 8

 

Seoul, Korea

SuJu’s Dorm

 

Key mengernyit saat membuka kulkas. Ia kembali mengernyit saat membuka lemari dapur. Semua bahan makanan sudah habis.  Key berjalan keluar dapur dan memandang para personilnya yang sedang sibuk masing-masing.

 

“Siapa yang mau pergi berbelanja?” tanya Key.

“Biar Minho dan Taemin yang pergi” jawab Onew.

 

Min Sae memandang Minho dan Taemin yang sedang bersiap–siap pergi. Ia merangkak mendekati Minho dan mengulurkan tangannya. “Nyaa nyaa nyaa…” kata Min Sae yang ingin ikut.

 

“Kau dirumah saja Min Sae. Kami hanya pergi sebentar” kata Minho membelai kepala Min Sae.

“Nyaa nyoo nyoo! Hwuaa…” Min sae mulai merengek dan menangis.

 

“Sudahlah. Bawa saja dia Minho” kata Onew.

“Tapi hyung, tidak apa – apa? Bagaimana jika orang–orang melihatnya?” tanya Taemin.

 

“Katakan saja kalian sedang menjalani syuting candid camera” jawab Jonghyun.

“Araseo. Ayo kita berbelanja Min Sae” kata Minho akhirnya.

 

Minho menggendong Min Sae dan mempersiapkannya untuk pergi keluar. Min Sae berhenti menangis dan tersenyum puas dalam gendongan Minho. Tidak lama Minho, Taemin dan Min Sae segera beranjak pergi.

 

Jonghyun memandang Key yang sedang bersiap untuk pergi.

“Kau mau kemana?” tanya Jonghyun.

“Bertemu dengan manajer hyungnim. Ada yang ingin dia bicarakan denganku” jawab Key.

 

“Tentang album baru kita?” tanya Jonghyun.

“Molla. Dia hanya menyuruhku untuk menemuinya” jawab Key mengangkat kedua bahunya.

 

“Bagaimana dengan Min Yoo?” tanya Onew.

“Dia sedang tidur. Tolong kalian jaga dia selama aku pergi. Aku meninggalkan catatanku diatas meja untuk kalian. Araseo, aku pergi hyung” jawab Key kemudian beranjak pergi.

 

Onew memandang seluruh asrama yang sepi. Hanya tinggal dirinya, Jonghyun dan si mungil Min Yoo yang sedang terlelap dikamar Kyuhyun dan Sungmin. Onew menguap dan berniat untuk tidur namun Jonghyun menariknya menuju Komputer.

 

“Bantu aku menyusun materi lagu hyung” kata Jonghyun.

“Ahh…aku mengantuk Jonghyun ah. Aku bantu dengan doa saja yah?” kata Onew.

“Menolak!!” kata Jonghyun. Onew mendesah.

 

****

 

Taemin memeriksa kembali barang belanjaan yang baru saja ia beli. Semuanya lengkap. Namun Taemin mengernyit saat menemukan sebuah boneka kelinci kecil berwarna pink diantara barang belanjaannya.

 

“Benda ini tidak ada didalam daftar belanja” kata Taemin.

“Oh, itu untuk Min Sae” kata Minho.

 

Minho mengambil boneka kelinci kecil dari tangan Taemin dan memberikannya pada Min Sae yang berada digendongannya. Min Sae tertawa senang melihat boneka barunya.

 

“Kau menyukainya?” tanya Minho tersenyum.

“Nyaa. Kyaa kyaa…” celoteh Min Sae tersenyum senang.

“Dia menyukainya” kata Taemin ikut tersenyum.

 

Minho dan Taemin menghentikan langkah mereka dihalte bis. Taemin membaca sesaat jadwal kedatangan bis. Bis berikutnya akan datang 20 menit lagi. Taemin asyik mengobrol dengan Minho seraya menunggu kedatangan bis. Sementara Min Sae duduk dengan tenang dipangkuan Minho dengan memainkan boneka barunya. Ia asyik memperhatikan orang–orang yang berlalu lalang disekitarnya, memandang jalanan yang cukup ramai. Beberapa pejalan kaki memandangnya dengan gemas, beberapa mencubit pipinya dan mengatakan ia lucu sekali. Min Sae tersenyum senang menerima semua perhatian itu. Pandangan Min Sae terhenti saat melihat poster Super Junior yang dipajang dietalase toko yang letaknya tidak jauh dari halte. Min Sae mendongak memandang Minho.

 

“Nyaa nyaa…” kata Min Sae.

“Mworago Min Sae?” tanya Minho.

 

Min Sae meronta dalam pangkuan Minho, meminta Minho untuk menurunkannya.

“Sepertinya dia ingin turun” kata Taemin.

 

Minho memandang Min Sae yang terus bergerak dipangkuannya, kemudian ia pun menurunkannya. Min Sae tersenyum dan segera merangkak pergi. “Ya, Min Sae!!” panggil Minho.

 

Segera Minho dan Taemin mengejar Min Sae yang terus merangkak pergi. Min Sae berhenti didepan sebuah toko dan mendongakkan kepalanya memandang poster Super Junior yang dipajang dietalase toko itu. Ia tersenyum senang saat menemukan gambar Sungmin dan Kyuhyun yang berdiri diantara personil lainnya.

 

“Nyaa kyaa kyaa…” celoteh Min Sae senang seraya bertepuk tangan.

 

Min Sae memandang gambar Sungmin dan menyentuh kaca etalase. Ia merindukan Sungmin. “Maa maa maa…” panggil Min Sae.

 

“Apa yang sedang kau lakukan disini Min Sae?” tanya Minho.

“Maa maa maa…” kata Min Sae seraya menunjuk gambar Sungmin diposter.

 

“Ahh Min Sae merindukan Sungmin hyung yah?” tanya Taemin.

“Nyaa nyaa…” kata Min Sae dengan sedih.

“Mereka akan kembali besok. Mereka akan segera pulang” kata Minho.

 

Min Sae tersenyum memandang gambar Sungmin dan Kyuhyun.

“Houu nyaa nyaa…” celoteh Min Sae menyentuh kaca etalase.

 

Taemin dan Minho memperhatikan poster Super Junior yang dipajang dan tersenyum takjub. Sementara dua pemuda itu sedang mengagumi sunbae mereka, Min Sae terpana saat melihat seorang pria tampan yang berjalan melewatinya. Seketika matanya berbinar cerah.

 

“Nyaa!” Min Sae tersenyum kemudian merangkak mengejar pria tersebut.

 

Melupakan Sungmin dan Kyuhyun yang baru saja ia rindukan, meninggalkan boneka barunya di depan etalase toko. Minho menoleh dan menyadari Min Sae telah menghilang. Ia memungut boneka baru milik Min Sae dan mengedarkan pandangannya.

 

“Min Sae dimana?” tanya Minho.

“Ehh? Dia hilang lagi?” Taemin balik bertanya.

“Cepat cari dia” kata Minho.

 

Minho dan Taemin beranjak mencari. Mengedarkan pandangan mereka mencari sosok mungil Min Sae diantara keramaian pejalan kaki. Taemin menyipitkan matanya. berusaha memperjelas pandangannya. Diseberang jalan ada seorang bayi perempuan yang sedang merangkak. Mengikuti pria–pria tampan yang ia lihat.

 

“Hyung, itu Min Sae” kata Taemin menepuk bahu Minho.

“Dimana?” tanya Minho mengedarkan pandangannya.

“Itu, diseberang jalan” jawab Taemin seraya menunjuk.

 

Minho dan Taemin segera melangkahkan kaki mereka. Namun lalu lintas yang ramai membuat mereka sulit menyebrang. Sebagai warga Negara yang baik terpaksa Minho dan Taemin harus menunggu sampai lampu merah menyala. Taemin berdiri dengan tidak sabar.

 

“Ah, lampu ini lambat sekali” kata Taemin tidak sabar.

“Tenanglah Taemin” kata Minho.

 

Akhirnya lampu merah menyala. Segera Minho dan Taemin menyebrang, namun sosok mungil Min Sae sudah menghilang. “Dimana dia?” tanya Minho.

 

“Ah, Min Sae menghilang hyung. Ini gawat” kata Taemin cemas.

“Kita berpencar Taemin” kata Minho.

“Araseo” kata Taemin.

 

Minho dan Taemin segera berpencar mencari Min Sae. Menyusuri setiap jalan, mengedarkan pandangan mereka dengan teliti dan mengabaikan perhatian para gadis yang ramai memperhatikan mereka. Namun setelah beberapa lama mencari Min Sae masih belum ditemukan. Minho mengeluarkan ponselnya dan menghubungi leadernya. Tidak lama suara Onew terdengar diujung telepon.

 

Yoboseo?

“Jinki hyung”

Minho ah. Mworago?

“Ah, Min Sae. Min Sae hilang hyung”

Mwo? Apa maksudmu Min Sae hilang?

“Min Sae menghilang hyung. Saat aku menoleh ia sudah tidak ada disampingku. Kami sudah mencarinya tapi kami tidak berhasil menemukannya. Ottokke hyung?”

OMO!!! Coba cari lagi. Mungkin ia belum jauh. Kalian harus menemukannya”

“Araseo”

Klik!!

 

****

 

Tokyo, Jepang

Back stage, dressing room

 

Sungmin membuka pintu dan melangkah masuk. Ia Menghempaskan tubuhnya disofa dan merengut. Tidak lama Ryeowook, Donghae dan Yesung muncul. Segera Ryeowook duduk disebelah Sungmin. Yesung berdiri disamping Ryeowook dan memandang Sungmin. Sementara Donghae menyenderkan tubuhnya dijendela memandang keluar. Kyuhyun muncul diambang pintu dan memperhatikan Sungmin yang tidak bersuara.

 

“Mworago hyung? Kau tidak fokus saat konser tadi” tanya Ryeowook.

“Kau melewati beberapa nada dan sering lupa lirik” kata Yesung.

 

“Ne. Beruntung tadi Yesung hyung segera mengambil bagianmu” kata Donghae menoleh memandang Sungmin.

 

Sungmin menggelengkan kepalanya.

“Maaf. Aku kehilangan konsentrasiku” kata Sungmin menundukkan kepalanya.

“Sesuatu mengganggumu hyung? Kau terlihat gelisah” tanya Ryeowook.

 

Kyuhyun berjalan masuk dan berdiri didepan Sungmin. Sungmin mengangkat kepalanya memandang Kyuhyun. “Perasaaanku tidak enak Kyu. Aku sangat gelisah” kata Sungmin.

 

“Mereka baik–baik saja, sayang. Jinki dan yang lainnya sedang menjaga mereka. Kau sudah menghubungi mereka sebelum naik ke atas panggung ‘kan?” kata Kyuhyun.

“Tapi… Aku masih tidak bisa tenang Kyu. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada Min kecilku” kata Sungmin gelisah.

 

“Tenanglah hyung. Tidak akan terjadi hal buruk pada Min Sae dan Min Yoo. Mereka akan baik–baik saja. Teuki hyung dan yang lainnya juga menjaga mereka” kata Ryeowook berusaha menenangkan Sungmin.

 

“Teuki hyung dan yang lain juga sibuk dengan jadwal masing–masing. Perusahaan ini tidak pernah berhenti memberikan kita jadwal yang padat” kata Sungmin semakin merengut.

 

“Kau hanya merindukan bayimu Sungmin” kata Yesung.

“Aku memang merindukan mereka. Tapi aku tidak pernah merasa gelisah seperti ini” kata sungmin sedikit keras.

 

“Sekarang cobalah untuk tenang hyung dan fokus pada konser” kata Donghae.

“Aku mencobanya!!” kata Sungmin.

 

Sungmin terdiam sesaat. Rasa gelisah terus menjalari perasaannya. Nalurinya mengatakan ia harus segera pulang. Sungmin berdiri dan menyentuh jas hitam Kyuhyun seraya memandangnya.

 

“Aku ingin pulang Kyu. Aku ingin memastikan bayiku baik–baik saja” kata Sungmin.

 

Kyuhyun memandang Sungmin yang terlihat serius dan akhirnya berkata, “Jika itu maumu, sayang”

 

****

 

Onew menutup ponselnya dan mendesah dengan bingung.

“Min Sae hilang” katanya.

 

Jonghyun menghentikan jari–jarinya diatas keyboard dan menoleh memandang Onew.

“Hilang? Bagaimana bisa?” tanya Jonghyun terkejut.

 

“Minho lalai menjaganya dan tidak menyadari Min Sae sudah tidak disampingnya lagi” jawab Onew.

 

Onew menghempaskan tubuhnya dikursi.

“Bagaimana ini? Sungmin hyung akan marah padaku” kata Onew bingung.

“Mereka sudah mencarinya?” tanya Jonghyun.

“Mereka sedang mencarinya” jawab Onew.

 

“Jonghyun ah. Hubungi Kibum (Key) dan cari Min Sae bersamanya” kata Onew.

“Bagaimana dengan Min Yoo?” tanya Jonghyun seraya bersiap pergi.

 

“Biar aku yang menjaganya” jawab Onew.

“Araseo. Aku akan menghubungimu nanti” kata Jonghyun kemudian segera beranjak pergi.

 

Onew memperhatikan Min Yoo yang sedang bermain dengan boneka beruang kecil milik Min Sae. Memeluknya seakan ia sedang memeluk kakak kembarnya.

“Nyaa nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo.

 

Onew tersenyum memperhatikannya. Ia terdiam sesaat dan kemudian mengambil ponselnya. Ia butuh bantuan.

“Yoboseo?”

“Teuki hyung…”

“Jinki ah. Mworago? Ahh bagaimana keadaan keponakan kembarku?”

“Erm, baik. Min Yoo sedang bermain. Tapi…Min Sae…”

“Min Sae kenapa? Dia nakal?”

“Anni. Hyung…Min Sae…hilang”

“Hilang?!! Apa maksudmu?”

“Min Sae ikut bersama Minho dan Taemin pergi berbelanja. Namun ia hilang saat mereka pulang”

“Mwo??!! Jinki ah!”

“Mianhae hyung. Sekarang Minho dan yang lainnya sedang mencarinya. Ottokke hyung? Sungmin hyung pasti akan sangat marah”

“Omo!! Kau sudah menghubungi polisi?”

“Anni. Belum 24 jam hyung”

“Ok, begini saja. Aku dan personilku juga akan membantu mencarinya. Sungmin urusanku”

“Terima kasih hyung”

“Jaga Min Yoo dengan baik Jinki. Jangan sampai terjadi hal buruk juga dengannya”

“Araseo hyung”

Klik!!

 

“Hwuaa….!!!”

 

Onew terkejut mendengar tangisan Min Yoo dan segera beranjak mendekatinya. Ia memandang dengan bingung Min Yoo yang sedang menangis.  “Kenapa kau menangis Min Yoo? Tenanglah” kata Onew berusaha mendiamkannya.

 

Min Yoo menangis semakin kencang.

“Apa kau terluka?” tanya Onew semakin bingung.

 

Onew memeriksa tubuh Min Yoo. Namun tidak ada luka satu pun ditubuhnya.

“Kau bosan? Bagaimana kalau kita bermain?” tanya Onew menunjukkan mainan pada Min Yoo.

 

Namun masih Min Yoo terus menangis. Onew semakin bingung dan kemudian berpikir, mungkin bayi kecil itu lapar. Maka Onew menggendong Min Yoo dan membawanya ke dapur. Ia meletakkan Min Yoo yang masih menangis diatas meja dapur. Onew mengedarkan pandangannya dengan panik dan bingung, mencari susu bayi untuk Min Yoo.

 

“Aissh..dimana susunya?” kata Onew bingung.

 

Onew membuka lemari dapur dan menemukan sekaleng susu.

“Mungkin ini susunya” kata Onew.

 

Ia pun segera membuat susu dengan cepat, sementara Min Yoo masih terus menangis.

“Ini susumu Min Yoo” kata Onew memberikan susu buatannya pada Min Yoo.

 

Onew menggendong Min Yoo dan meletakkannya dikarpet. Ia menghela nafas lega saat Min Yoo akhirnya berhenti menangis dan menikmati susunya. Onew merogoh sakunya mengambil ponselnya yang bergetar. Nama Key tertera dilayar yang berkedip.

 

“Yoboseo?”

“Jinki hyung…”

“Kalian berhasil menemukannya?”

“Anni. Kami belum menemukannya. Kami sudah bertanya pada setiap orang dijalan, tapi mereka semua bilang tidak melihatnya”

“Aku sudah menghubungi Teuki hyung. Dia bilang akan membantu mencari”

Kau memberi tahu Teuki hyung?”

“Ne. Tapi aku belum memberi tahu Sungmin hyung. Aku…tidak berani”

“Tentu saja. Sungmin hyung pasti akan sangat marah pada kita. Bagaimana dengan Min Yoo?”

“Dia sedang minum susu”

“Minum susu?”

“Ne. Minum susu”

“Kau memberi susu yang mana?”

“Susu yang dilemari dapur. Mworago?”

“Jinki hyung!! Itu bukan susu bayi. Susu bayi sudah habis. Aku lupa memberitahu”

“Mwo? Lalu dilemari dapur itu susu siapa? Aromanya seperti susu bayi”

“Itu susu milik Minho untuk membentuk tubuhnya. Aromanya memang seperti susu bayi. Produk baru”

“MWO??”

“Kau salah memberi susu hyung. Susu itu tidak cocok untuk bayi. Min Yoo bisa keracunan”

“MWO???”

 

Onew segera menoleh memandang Min Yoo. Botol susunya sudah kosong. Min Yoo menangis merasakan sakit diperutnya. Ia muntah beberapa kali. Onew beranjak mendekati Min Yoo.

“Omo, Min Yoo!!!” kata Onew terkejut.

 

Onew segera menggendong Min Yoo. Min Yoo terus menangis dan tubuhnya mulai demam.

“Ottokke kibum? Min Yoo keracunan!!”

“Kau memberikan berapa sendok susunya?”

“Hmm…5 sendok sepertinya”

“Jinki hyung kau akan membuat Min Yoo sekarat. Sebaiknya cepat bawa dia ke rumah sakit. Aku akan menghubungi Teuki hyung”

“A…araseo”

Klik!!

 

****

 

Seoul Hospital

 

Onew sedang menunggu dengan gelisah di depan kamar ICU. Saat ini dokter sedang memeriksa kondisi Min Sae. Tidak lama Leeteuk dan Eunhyuk datang.

“Jinki ah” panggil Leeteuk.

 

Onew menoleh dan membungkukkan tubuhnya dengan sopan pada kedua sunbaenya.

“Bagaimana Min Yoo?” tanya Eunhyuk.

“Sedang diperiksa oleh dokter” jawab Onew.

 

“Apa yang terjadi? Kibum (key) menghubungiku dan mengatakan Min Yoo masuk rumah sakit” tanya Leeteuk.

 

“Erm Min Yoo…keracunan. Aku salah memberinya susu. Aku memberikannya susu milik Minho” jawab Onew menunduk.

 

“Susu milik Minho?” tanya Leeteuk mengernyit.

“Ne. Susu untuk membentuk tubuhnya” jawab Onew pelan.

“Mwo?! Omo, Jinki ah. Susu itu tidak cocok untuk bayi” kata Eunhyuk terkejut.

“Mianhae hyung. Aku tidak teliti. Aku benar-benar ceroboh” kata Onew membungkukkan tubuhnya meminta maaf.

 

Pintu kamar ICU terbuka. Seorang dokter keluar dan membuka maskernya. Segera Leeteuk, Eunhyuk dan Onew mendekatinya. “Bagaimana uisanim?” tanya Leeteuk.

 

“Kondisinya tidak stabil. Dia keracunan susu yang tidak cocok untuk tubuhnya. Kondisinya kritis,” jawab dokter. “Dimana orang tuanya?”

 

“Mereka sedang di Jepang” jawab Leeteuk.

“Tolong kabari orang tuanya. Mereka tentu akan sangat cemas” kata dokter.

 

“Tentu saja. Bisakah anda menyembuhkannya?” tanya Leeteuk.

“Saya akan berusaha semampu saya. Permisi” jawab dokter kemudian beranjak pergi.

 

Leeteuk mendesah dengan sedih. Onew menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah. “Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Eunhyuk.

 

Leeteuk menggelengkan kepalanya.

“Semoga dia baik–baik saja” kata Leeteuk.

“Lalu bagaimana dengan Sungmin hyung dan Kyuhyun? Mereka akan kembali besok ‘kan?” tanya Eunhyuk lagi.

 

Leeteuk memandang Onew yang terlihat cemas.

“Mereka akan kembali besok. Seharusnya” jawab Leeteuk.

 

tbc