Aigoo… are these my babies? / part 11

Cast           : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre        : Family, Drama

Length       : Chaptered

Warning     : BL. Yaoi. M-preg

A/N              : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 10

“Apa yang terjadi?” tanya Eunhyuk.

 

Donghae menoleh dan menghapus air matanya.

“Kita kehilangan dia Hyukie” kata Donghae terisak.

“Kehilangan siapa?” tanya Eunhyuk.

 

“Min Yoo” jawab Donghae menangis.

“Mwo?!” Eunhyuk, Onew dan Taemin terkejut.

 

Kyuhyun sangat terkejut dan berdiri terpaku. Ia beranjak masuk ke dalam kamar dan memandang Sungmin yang sedang menangis disisi ranjang. Cho Min Yoo, bayi mungilnya kini telah pergi. Kyuhyun berjalan perlahan dan berdiri terpaku disamping Sungmin.

 

“Aku hanya butuh sedikit keajaiban untuk Min Yoo. Aku hanya meminta sedikit keajaiban. Tapi keajaiban itu tidak datang” kata Sungmin menangis.

 

Kyuhyun tidak bersuara. Ia merangkul tubuh Sungmin yang berguncang dipelukannya karena menangis. Membiarkannya membasahi pakaiannya dengan air matanya. Perlahan Kyuhyun menangis tanpa suara. Ia masih berharap hari ini tidak pernah terjadi.

 

Part 11

 

Kyuhyun mengancingkan kancing terakhir dan memandang pantulan dirinya dicermin. Kemeja hitam membalut tubuhnya. Biasanya ia akan tersenyum puas melihat penampilannya. Warna hitam juga termasuk warna favoritnya. Namun tidak hari ini. Hari ini hari pemakaman Min Yoo.

 

Kyuhyun beranjak keluar kamar dan memandang seluruh personil yang sudah siap. Kemeja dan jas hitam membalut tubuh mereka. Tidak ada senyum hari ini. Yesung sedang berusaha menenangkan Ryeowook yang masih menangis. Donghae memeluk lututnya dan menangis. Eunhyuk berusaha menghiburnya, namun ia pun juga ikut menangis. Siwon sedang berdoa dengan khidmat. Kyuhyun dapat melihat sudut matanya yang basah. Heechul meninggalkan twitternya dan menangis. Meski ia tidak menyukai anak kecil, Min Yoo tetap keponakannya. Leeteuk, Kangin, Hangeng, Shindong. Bahkan Kibum pun juga datang dengan wajah merah. Kyuhyun tahu Kibum juga menangis. Onew dan Personilnya menangis disudut ruangan.

 

Proses pemakaman terasa berjalan dengan singkat. Semuanya menangis, termasuk Kyuhyun. Namun Sungmin hanya berdiri terpaku memandang nisan yang bertuliskan nama CHO MIN YOO. Ia tidak bisa menangis lagi. Tidak hari ini. Ia menyimpan air mata terakhirnya untuk berita buruk lainnya.

 

Proses pemakaman telah selesai. Satu persatu orang–orang beranjak pergi. Sungmin masih berdiri memandang nisan didepannya. Kyuhyun mengenggam tangan Sungmin dengan erat.

“Ayo kita pergi” kata Kyuhyun.

 

Sungmin menganggguk lemah dan membiarkan Kyuhyun menariknya pergi. Meninggalkan Min Yoo yang tidak bisa ia peluk lagi. Tidak ada yang bersuara selama perjalanan pulang. Kyuhyun mengendarai mobilnya tanpa suara. Sungmin memandang keluar jendela juga tanpa suara. Hanya suara radio yang terdengar memenuhi mobil dengan lagu–lagu yang terdengar tidak menarik saat ini. Kyuhyun mematikan radionya dan kembali memandang jalan.

 

“Bisakah kita berhenti sebentar ditoko kue? Aku lupa membeli kue tart” kata Sungmin tanpa menoleh.

 

“Eh? Kau ingin membeli kue?” tanya Kyuhyun.

“Aku sudah menyiapkan semuanya. Hadiah-hadiah, tapi aku lupa membeli kue tart” kata Sungmin masih tanpa menoleh.

 

“Siapa yang berulang tahun?” tanya Kyuhyun seraya menghentikan mobilnya di depan sebuah toko kue.

 

Sungmin menoleh. Ia terdiam sesaat memandang Kyuhyun.

“Min sae dan Min Yoo. Hari ini mereka berusia 1 tahun” jawabnya kemudian sambil tersenyum tanpa semangat.

 

“Mwo?” kata Kyuhyun.

 

Sungmin beranjak turun dari mobil dan masuk ke dalam toko. Sementara Kyuhyun tetap di dalam mobil. Kyuhyun mengernyit dan mencoba menghitung dengan otak matematikanya. Seketika ia teringat. Hari ini hari ulang tahun bayi kembarnya. Hari ini bayi kembarnya berusia 1 tahun. Tapi bagaimana bisa membuat pesta ulang tahun saat yang berulang tahun tidak mungkin bisa hadir?

 

Beberapa menit kemudian Sungmin datang dengan membawa sekotak kue tart ditangannya. Sungmin meletakkan kotak kue dipangkuannya dan menjaganya dengan baik agar kue tersebut tidak jatuh dan hancur. Kyuhyun mendesah dan menjalankan mobilnya.

 

Di asrama seluruh personil telah kembali. Ryeowook dan Donghae masih menangis. Leeteuk menghapus air matanya dan berusaha terlihat kuat. Bagaimanapun ia adalah seorang leader. Onew menangis disudut ruangan dan mengutuk dirinya sendiri. Minho berusaha untuk tidak menangis. Taemin sudah membasahi pakaian Key dengan air matanya. Jonghyun memandang keluar jendela dan menangis tanpa suara.

 

Sungmin dan Kyuhyun melangkah masuk. Sungmin meletakkan kue yang dibelinya diatas meja dan beranjak ke kamar.

 

“Untuk apa kue ini?” tanya Kangin.

“Hari ini ulang tahun Min Sae dan Min Yoo” jawab Kyuhyun.

 

Semuanya terdiam dan memperhatikan Sungmin yang keluar dari kamarnya dengan membawa 2 kotak hadiah berwarna pink dan biru. Ia meletakkannya disamping kue. Sungmin membuka kotak kue dan menyalakan 2 batang lilin. Sungmin memandang api yang membakar sumbu lilin dengan sedih.

 

“Sungmin hyung…” panggil Onew.

 

Onew beranjak mendekati sungmin dan membuka mulutnya. Berniat meminta maaf atas semua kebodohannya. Namun Kyuhyun menahannya dan menggelengkan kepalanya. “Cukup Jinki ah. Kau tidak perlu meminta maaf lagi. Semua sudah tidak perlu lagi” kata Kyuhyun.

 

“Tapi hyung aku…” kata Onew.

 

Kyuhyun menggelengkan kepalanya kembali. Onew menundukkan kepalanya dan menghempaskan tubuhnya di sofa dengan sedih. Ia mengerti. Permintaan maafnya sudah tidak berarti lagi.

 

Sungmin masih memandang api lilin yang bergoyang pelan karena tertiup angin.

“Saengil chukka hamnida. Saengil chukka hamnida. Saranghaneun uri Min Sae, saranghaenun uri Min Yoo. Saengil chukka hamnida……”

 

Sungmin mulai bernyanyi pelan dan meniup lilinnya hingga padam.

“Selamat ulang tahun Min kecilku” kata Sungmin tersenyum sedih.

 

Semua orang diruangan ini terdiam memandang Sungmin. Menundukkan kepala mereka dengan sedih. Kyuhyun memandang dengan sedih tingkah laku Sungmin. Ia mengerti, Sungminlah yang paling terluka dengan kejadian ini.

 

Sungmin tersentak merasakan sudut matanya yang basah.

“Tidak. tidak. Aku tidak boleh menangis. Min sae akan pulang hari ini” kata Sungmin seraya mengusap matanya.

 

Namun air matanya terus mengalir. Sungmin mengusap air matanya dengan kesal. Kyuhyun menghela nafasnya dan menghentikan tangan Sungmin. Sungmin diam sesaat memandang kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan mengusap dengan lembut air mata Sungmin dengan menggunakan tangannya. Sungmin menggelengkan kepalanya.

 

“Tidak. Aku tidak menangis. Aku tidak menangis” kata Sungmin.

 

Sungmin berusaha menyembunyikan air matanya. Namun semua orang tahu Sungmin sedang menangis. Perhatian mereka teralih saat terdengar suara bel. Leeteuk beranjak membuka pintu dan terkejut. Segera ia memanggil Kyuhyun dan Kangin. Kyuhyun memandang tamunya yang ternyata 2 orang polisi.

 

Sungmin mengernyit memandang kyuhyun, Leeteuk dan Kangin yang sedang berbicara serius dengan 2 orang polisi. “Kyu apa Min Sae sudah pulang?” tanya Sungmin seraya berjalan mendekat.

 

Kyuhyun, Leeteuk dan Kangin menghentikan pembicaraan mereka. Mereka menoleh memandang Sungmin dengan ragu. Sungmin menghentikan kakinya. Ia tahu pandangan itu. Ia tahu perasaan tegang yang seketika melandanya. Ia tahu ini bukan kabar yang baik. Ia tahu keajaiban tidak pernah datang dua kali padanya. Dan ia tahu ia bisa menangis sekarang.

 

 

!! & !!

 

“Hiks…hiks…hikss”

 

“Sudahlah sayang. Berhentilah menangis” kata Kyuhyun.

 

“Hikss…hwuaaa!!!” Sungmin menangis semakin kencang.

 

Kyuhyun memutar kedua matanya dengan bosan.

“Aku mohon berhenti menangis. Suara tangisanmu menganggu konsentrasiku” kata Kyuhyun yang sedang serius bermain starcraft.

 

“Ini terlalu menyedihkan. Hiks…” kata Sungmin terisak.

 

“Sudahlah. Itu hanya fanfic. Kau tidak perlu sampai menangis begitu,” kata Kyuhyun tanpa berpaling dari layar komputer. “Lagipula sayang, sejak kapan kau suka membaca fanfic tentang kita?” tanya Kyuhyun mengernyit melirik kekasihnya itu.

 

Sungmin menghapus air matanya.

“Aku sedang bosan dan iseng membuka fanfic, tidak sengaja kutemukan fanfic ini. Ceritanya sangat bagus dan menyedihkan,” jawab Sungmin. “K.H 13 siapa dia ya?”

 

“Molla dan aissh…tangisanmu membuatku kalah, sayang!!” kata Kyuhyun seraya menggeram karena kekalahannya.

 

“Kau harus berhenti bermain game sesekali Kyu. Coba kau baca fanfic ini. Ceritanya menarik sekali. Aku membayangkan Min Sae dan Min Yoo benar–benar anakku”  kata Sungmin seraya menyodorkan laptopnya pada Kyuhyun.

 

“Tidak mau. Lebih baik main game daripada membaca fanfic bodoh itu seharian. Kau hamil dan melahirkan. Bayi genit dan bayi jahil. Fanfic macam apa itu” kata Kyuhyun menolak.

 

“Kau tahu isi cerita fanfic ini. Kau bahkan hafal pada bagian–bagian tertentu dalam fanfic ini” kata Sungmin.

“Erm, tentu saja. Kau selalu membacakan dengan keras bagian favoritmu lalu menangis terisak, membuat konsentrasiku buyar” kata Kyuhyun sedikit tersentak.

 

“Tapi fanfic ini sangat menarik. Aku jadi berpikir untuk segera memiliki anak” kata Sungmin.

“kalau begitu cepatlah menikah” kata Kyuhyun.

 

“Sayang sekali aku bukan wanita yah?” kata Sungmin berpikir.

“Hahh?” Kyuhyun menoleh.

“Mwo?” tanya Sungmin.

 

“Kau benar–benar berpikir bayi bernama Min Sae dan Min Yoo itu benar–benar ada?” tanya Kyuhyun mengernyit.

 

“Selalu ada kemungkinan bukan?” kata Sungmin.

 

Kyuhyun tertawa dan beranjak pergi. Ia berhenti sesaat diambang pintu dan menoleh.

“Apa kau percaya dengan keajaiban, sayang?” tanya Kyuhyun.

 

Sungmin diam sesaat.

“Aku percaya” kata Sungmin tersenyum.

 

Kyuhyun menarik satu sudut bibirnya.

“Kalau begitu mungkin Min Sae dan Min Yoo sungguh–sungguh ada. Kau berharap saja keajaiban datang padamu. Tapi sayang, keajaiban tidak pernah datang dua kali. Dan kau, kau tidak mungkin pernah bisa hamil. Kau itu pria” kata Kyuhyun kemudian beranjak pergi.

 

“Araseo. Aku sangat tahu itu” kata Sungmin merengut.

 

Sungmin memandang layar laptopnya yang menampilkan fanfic tentang dirinya dan Kyuhyun. Fanfic yang telah menyita perhatiannya belakangan ini dan tanpa sadar ia telah jatuh cinta dengan tokoh Min Sae dan Min Yoo. Ia tidak berharap benar–benar hamil. Ia tahu itu sangat tidak mungkin. Tapi berharap pada keajaiban kelihatannya tidak buruk juga. Sungmin menutup matanya dan berharap sedikit keajaiban untuk bertemu dengan Min Sae dan Min Yoo. Namun saat Sungmin membuka matanya tidak terjadi apa pun. Sungmin mendesah kecewa.

 

“Mungkin keajaiban itu tidak ada” kata Sungmin.

 

Sungmin menutup laptopnya dan beranjak ke dapur untuk mengambil minum. Namun langkahnya terhenti. Ia memandang seorang bayi laki–laki yang sedang bermain dengan PSP milik Kyuhyun.

 

“Nyaa kyaa kyaa…” celoteh bayi itu senang.

 

Sungmin memandang dengan heran dan berpikir sejak kapan di asrama ada bayi? Kyuhyun muncul dengan menggendong seorang bayi perempuan. Ia terkejut melihat nasib PSPnya yang rusak.

 

“YA!!” teriak kyuhyun.

 

Kyuhyun segera berusaha merebut PSP miliknya. Sungmin diam memperhatikan dan segera menyadari kedua bayi ini kembar. “Aissh kau merusaknya Min Yoo!!” omel Kyuhyun pada bayi laki-laki itu.

 

“Min Yoo?” kata Sungmin mengernyit.

 

Kyuhyun tersentak saat menyadari pakaiannya yang basah.

“Aissh. Min Sae, kau pikir aku toilet?!” kata Kyuhyun kesal pada bayi perempuan yang sedang digendongnya itu.

 

“Min Sae?” kata Sungmin kembali mengernyit.

 

Kyuhyun menoleh memandang Sungmin.

“Ah sayang, bisa kau urus dua setan kecil ini sebentar?” tanya Kyuhyun memberikan Min Sae pada Sungmin.

 

“Ehh? Tapi Kyu…bayi siapa mereka? Kenapa ada disini?” tanya Sungmin.

 

“Mereka Cho Min Sae dan Cho Min Yoo. Keponakanku. Kakakku menitipkannya karena ia sedang ada urusan di Italia selama 3 bulan. Teuki hyung bilang tidak masalah” jawab Kyuhyun.

 

Sungmin bengong memandang Kyuhyun.

“Mereka baru datang tadi. Kau bebas mengurus mereka hyung. Bukankah kau ingin bertemu dengan Min Sae dan Min Yoo yang asli?” tanya Kyuhyun.

 

“A…aahh ne. Tapi Kyu, aku tidak menyangka Min Sae dan Min Yoo benar–benar ada. Jangan–jangan kau yang membuat fanfic itu?” kata Sungmin memandang Kyuhyun.

 

“Yang benar saja” kata Kyuhyun tersenyum mendengus kemudian beranjak ke kamar.

 

Tidak lama Kyuhyun kembali.

“Oh ya, pastikan Min Yoo menjauhi PSPku” kata Kyuhyun kemudian kembali beranjak ke kamar.

 

Sungmin tersenyum memandang Min Sae yang berada digendongannya dan Min Yoo yang sedang bermain dengan tenang didekatnya. Tidak perduli nyata atau fanfic. Tidak perduli siapa pengarangnya. Tapi bayi kembar didepannya ini adalah nyata. Dan dengan senang hati ia akan mengurusnya.

 

“Baiklah Min kecil saatnya kita ganti celanamu” kata Sungmin.

 

Sementara itu dikamar…

Kyuhyun membuka kaosnya yang basah dan mendengus dengan kesal.

“Aissh, padahal ini kaos kesayanganku” gerutu Kyuhyun seraya melemparnya ke sudut ruangan.

 

Kyuhyun mengambil kaos yang baru dan memakainya. Ia menoleh memandang laptop miliknya yang belum dimatikan. Kyuhyun memandang sesaat layar laptopnya dan tersenyum puas.

 

Sungmin menghentikan kakinya. Ia tahu pandangan itu. Ia tahu perasaan tegang yang seketika melandanya. Ia tahu ini bukan kabar yang baik. Ia tahu keajaiban tidak pernah datang dua kali padanya. Dan ia tahu ia bisa menangis sekarang.

 

K.H 13

 

“Tidak kusangka fanfic ini akan mempengaruhi sungmin hyung, padahal saat itu aku sedang bosan” kata Kyuhyun menyeringai. Ia mematikan laptopnya kemudian beranjak keluar untuk menemui Sungmin dan dua bayi kembar itu. Min Sae dan Min Yoo yang nyata.

 

— fin —

Aigoo… are these my babies? / part 10

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 9

Aku membuka mataku, mengedarkan pandanganku dengan bingung.

Dimana ini? Dimana eomma dan appa?

 

“Hai bayi kecil. Kau sudah bangun?” tanya Jaejoong tersenyum.

 

Aku memandang pria berwajah cantik yang sedang menggendongku dan segera terpana. Well, ia berwajah cantik tapi juga tampan. Aku baru menyadarinya. Tunggu sebentar! ini tidak terlihat seperti bandara incheon. Kemana dia membawaku?

 

“Welcome to The United State of America international airport”

 

Min sae POV

End

 

Part 10

 

2 minggu kemudian

Seoul Hospital

 

“Hyung…Sungmin hyung bangunlah” kata Ryeowook seraya mengguncang pelan tubuh Sungmin yang terlelap disofa.

 

Sungmin terbangun dan memandang dua dongsaengnya, Ryeowook dan Donghae yang datang berkunjung. “Kau terlihat kacau sekali hyung. Kau butuh istirahat” kata Donghae.

 

Sungmin menggelengkan kepalanya.

“Aku ingin disini” kata Sungmin seraya memandang bayinya yang masih belum sadar.

“Aku akan menjaganya hyung” kata Ryeowook.

 

Sungmin kembali menggelengkan kepalanya.

“Dimana kyu?” tanya Sungmin.

“Sedang mencari Min Sae bersama Onew dan Kangin hyung. Taemin, Key, Jonghyun juga ikut mencari,” jawab Ryeowook. “Min Sae pasti akan segera ditemukan hyung.” Ryeowook tersenyum memberi semangat.

 

“Sudah 2 minggu dan belum ada perubahan apa pun” kata Sungmin sedih.

“Kau percaya dengan keajaiban hyung?” tanya Donghae tiba-tiba.

 

Sungmin mengangkat kepalanya.

“Keajaiban?” Sungmin balik bertanya.

 

“Kita butuh sedikit keajaiban disini. Seperti saat kau hamil, itu sebuah keajaiban bukan? Kita butuh sedikit keajaiban lagi disini” kata Donghae menarik sudut bibirnya dan memandang Min Yoo.

 

“Cukup Donghae hyung. Hentikan omong kosong ini,” kata Ryeowook mengernyit. “Sungmin hyung, Donghae hyung akan mengantarkanmu pulang. Pulang dan beristirahatlah hyung. Kau sudah disini selama seminggu lebih.” Ryeowook memandang Sungmin dengan cemas.

 

“Anni Wookie. Aku-“ kata Sungmin.

“Ini permintaan dari Kyu” potong Ryeowook.

 

Sungmin terdiam sesaat.

“Baiklah. Tapi aku akan kembali nanti malam” kata Sungmin akhirnya.

“Tentu hyung” kata Ryeowook tersenyum.

 

Sungmin mengecup Min Yoo sesaat kemudian beranjak pergi bersama Donghae. Ryeowook berdiri disamping ranjang tempat Min Yoo terlelap dengan alat–alat yang menusuk tubuh mungilnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang sepi. Min Yoo dirawat dikamar bayi bagian spesialis anak. Min Yoo satu–satunya pasien diruangan ini. Ryeowook mengulurkan tangannya membelai kepala keponakan kesayangannya dan memandangnya dengan sedih. Ia sangat sedih.

 

“Cepatlah bangun Min Yoo. Ahjussi akan membuatkan makanan yang enak untukmu. Tentu makanan yang bisa kau makan dengan perut kecilmu dan tidak membuatmu kesakitan” kata Ryeowook.

 

Namun Min Yoo masih menutup matanya. Hanya suara mesin yang menunjukkan jantung mungil Min Yoo masih berdetak. Menggema diseluruh ruangan.

 

“Saat ini appa’mu dan ahjussi yang lain sedang mencari kakakmu yang menghilang. Tapi mereka akan segera menemukannya. Kau tidak perlu khawatir,” kata Ryeowook. “Karena itu cepatlah bangun dan bermain seperti biasanya. Hiks…hiks” Ryeowook mulai menangis disisi ranjang. Namun keponakan kecilnya masih belum membuka matanya.

 

****

 

Sungmin melangkahkan kakinya perlahan menyusuri lorong rumah sakit. Donghae berjalan disampingnya tanpa suara. Mereka berhenti di depan lift. Beberapa menit kemudian pintu lift terbuka. Sungmin terdiam memandang seseorang yang berdiri di dalam lift yang kosong.

 

“Minho ah” kata Donghae tersenyum memandang hoobaenya.

 

Minho melangkah keluar lift dan menundukkan kepalanya dengan sopan.

“Annyeong haseo” sapa Minho.

“Annyeong haseo” balas Donghae.

 

Sungmin memalingkan wajahnya tidak perduli.

“Ayo pergi Donghae. Aku lelah sekali” kata Sungmin seraya melangkahkan kakinya.

 

Langkah kaki Sungmin terhenti saat Minho menahannya.

“Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan dengan Sungmin hyung. Ini tentang Min Sae” kata Minho memandang sunbaenya dengan serius.

 

Sungmin diam sesaat memandang hoobaenya.

“Araseo” kata Sungmin akhirnya.

 

Mereka berjalan menuju sudut rumah sakit yang sepi. Donghae menyenderkan tubuhnya di dinding dan memperhatikan Minho dan Sungmin.

“Sekarang bicaralah” kata Sungmin.

 

Minho memberikan sebuah boneka kelinci kecil berwarna pink pada Sungmin.

“Ini milik Min Sae. Aku membelikannya saat kami pergi berbelanja. Min Sae sangat menyukainya” kata Minho.

 

Sungmin memandang boneka ditangannya dan membayangkan Min Sae memainkannya dengan senang. Kemudian ia mengangkat kepalanya memandang Minho. “Kenapa kau memberikannya kepadaku? Apa dengan kau memberikan benda ini padaku Min Sae akan kembali?” tanyanya dengan dingin.

 

“Aku hanya ingin mengembalikannya. Dan meminta maaf karena telah lalai menjaga Min Sae. Aku mengerti kau sangat marah dengan masalah ini” kata Minho menundukkan kepalanya.

 

“Aku sangat kecewa” kata Sungmin mendengus kesal.

 

“Jinki hyung sangat menyesal dan tertekan. Ia terus menyalahkan dirinya. Aku juga sangat menyesal tidak memperhatikan Min Sae dengan baik. Kami semua sangat menyesal” kata Minho.

 

“Sudahlah hyung,” Donghae bersuara. “Maafkan mereka. Mereka sungguh–sungguh menyesal. Mereka hoobae’mu. Kau sunbae mereka maka bersikaplah sebagai seorang sunbae. Jangan lupa aku, Wookie dan Teuki hyung juga sangat sedih dengan masalah ini. Kami semua juga sangat sedih. Mereka keponakan kesayangan kami.” Donghae mencoba membujuk Sungmin.

 

Sungmin memejamkan matanya dan menghela nafasnya. Mencoba menahan emosinya sedalam mungkin. Sungmin membuka matanya dan memandang Donghae yang sedang menatapnya. Ia dapat melihat kesedihan yang tersirat dalam mata cokelatnya. Kesedihan yang sama seperti yang ia rasakan saat ini. Sungmin mendesah pelan dan membalik tubuhnya.

 

“Baiklah. Tapi kalian harus menemukan Min kecilku. Khajja Hae” kata Sungmin kemudian beranjak pergi dengan membawa boneka yang diberikan oleh Minho.

 

“Bersemangatlah Minho. Temukan keponakan kesayanganku” kata Donghae menepuk bahu Minho seraya tersenyum kemudian segera menyusul Sungmin.

 

Minho tersenyum dan membungkukkan tubuhnya.

“Kamsahamnida hyung” katanya.

 

****

 

Waktu terus berlalu, namun keajaiban nampaknya masih belum berpihak pada Kyuhyun dan Sungmin. Sore ini Kyuhyun mencari Min Sae kembali bersama Eunhyuk, Onew dan Taemin. Kyuhyun menyenderkan tubuhnya dimobilnya seraya mengedarkan pandangannya. Berharap ia menemukan sosok mungil Min Sae diantara keramaian. Namun ia tidak melihatnya. Semua bayi dan anak kecil datang bersama orang tuanya. Menikmati sore hari bersama dengan bermain dan bercanda.

 

Kyuhyun tersenyum kecil membayangkan ia, Sungmin dan bayi kembarnya menikmati waktu seperti keluarga lain. Min Sae yang cerewet dan cengeng juga genit. Ia selalu tertarik pada semua pria tampan yang ia lihat. Kyuhyun ingat saat ia mengajak Min Sae jalan–jalan mencari PSP baru karena miliknya yang lama telah hancur karena ulah Min Yoo.

 

Saat Kyuhyun sedang memilih PSP, Min Sae merangkak pergi dan bergelayut senang di kaki salah seorang petugas pria di toko itu. Kyuhyun harus berusaha keras melepaskan tangan Min Sae dari kaki petugas itu. “Lepaskan Min Sae, dia bukan milikmu” kata Kyuhyun saat itu, namun Min Sae hanya tertawa. Kyuhyun meminta maaf dengan malu dan segera beranjak pergi. Ia batal membeli PSP baru.

 

Juga Min Yoo yang tenang namun tidak terduga. Ia senang bermain dengan PSP milik Kyuhyun dan paling senang menghancurkannya ke lantai sehingga Kyuhyun harus membeli yang baru. Jika dipikir–pikir, Min Yoo mirip dengan dirinya.

 

“Hyung kau melamun” kata Onew menyenggol Kyuhyun.

 

Kyuhyun tersadar.

“Anniyo” kata Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

 

“Kemana lagi kita harus mencari Min Sae? kita sudah mencari diseluruh kota” kata Eunhyuk menghela nafas dengan lelah.

 

“Kami juga sudah bertanya pada setiap orang. Tapi mereka semua mengatakan tidak tahu” kata Onew.

 

“Polisi juga belum memberikan kabar apapun. Sepertinya mereka juga belum menemukan Min Sae” kata kyuhyun.

 

“Apa Min Sae baik–baik saja? Dia tidak ada dimanapun. Mungkin Min Sae diculik atau dibawa pergi orang lain dan diadopsi. Atau mungkin Min Sae dijual diluar negeri. Atau lebih parah lagi Min Sae sudah…” kata Taemin bergidik.

 

“Ssstt!! Taemin jangan asal bicara” kata Onew seraya menutup mulut Taemin dengan tangannya kemudian melirik Kyuhyun yang tanpa suara.

 

Taemin mengangguk dan segera menutup mulutnya.

“Sudahlah. Ayo kita mencari lagi. Mungkin kita beruntung hari ini” kata Eunhyuk.

 

Taemin dan Onew menganggukkan kepala mereka. Kyuhyun menegakkan tubuhnya dan membuka pintu mobilnya. Namun ia mengernyit saat memandang sepatu kirinya.

“Mworago Kyu?” tanya Eunhyuk.

“Tali sepatu kiriku putus. Rasanya tadi tali sepatuku baik–baik saja” kata Kyuhyun.

 

“Waa…pertanda buruk. Biasanya jika tali sepatu kiri tiba–tiba putus, itu berarti akan mendapat sial” kata Taemin.

 

“Lee Taemin!!” kata Onew melotot pada magnaenya itu.

 

Taemin tersentak dan segera menutup mulutnya.

“Aku tidak mengatakan apa pun” kata Taemin seraya menggelengkan kepalanya.

 

Kyuhyun masih memandang sepatu kirinya. Perasaannya tidak enak. Mendadak ia merasa gelisah. “Kita ke rumah sakit” kata Kyuhyun.

 

“Mwo?” tanya Eunhyuk.

“Kita ke rumah sakit sekarang” kata Kyuhyun.

 

“Sungmin hyung dan Wookie sedang menjaga Min Yoo. Kau tidak perlu khawatir” kata Eunhyuk.

 

“Sudahlah hyung. Cepat masuk. Kalian juga” kata Kyuhyun seraya masuk ke dalam mobilnya.

 

Eunhyuk, Onew dan Taemin masuk ke dalam mobil dengan bingung. Kyuhyun segera menjalankan mobilnya dengan cepat. Sangat cepat. Eunhyuk, Onew dan Taemin berpegangan dengan takut.

 

“Tenanglah Kyu. Tidak perlu secepat ini” kata Eunhyuk.

 

Kyuhyun tidak menjawab. Ia menginjak pedal gasnya semakin dalam.

“Cho Kyuhyun!! Aku masih mau hidup!!” teriak Eunhyuk ketakutan.

 

****

 

Seoul Hospital

 

Kondisi Min Yoo semakin memburuk. Selang–selang masih menusuk tubuh mungilnya. Ia terlihat sangat rapuh hingga membuat Sungmin khawatir saat menyentuhnya. Kondisi Min Yoo sempat membaik namun hanya sesaat. Setelah itu kondisinya semakin memburuk.

 

“Sungmin hyung” panggil Ryeowook seraya menyentuh bahu Sungmin.

“Ini menyedihkan. Aku tidak bisa menyentuhnya lagi. Aku juga tidak bisa memeluk Min Sae” kata Sungmin sedih.

 

“Mereka sedang berusaha hyung. Dokter sedang berusaha menyembuhkan Min Yoo dan kita berusaha menemukan Min Sae” kata Ryeowook.

 

“Sudah hampir 3 minggu Wookie, dan tidak ada perubahan. Ini sangat menyedihkan” kata Sungmin.

 

“Aku akan membelikan sesuatu untukmu dicafetaria rumah sakit. Hyung belum makan sejak tadi. Tunggulah disini. Aku akan segera kembali” kata Ryeowook kemudian beranjak pergi.

 

Sungmin duduk disisi ranjang dan memandang bayi mungilnya. Ia tahu Min Yoo sedang berusaha untuk tetap bernafas. Berusaha untuk tetap hidup.

 

“Kau percaya dengan keajaiban hyung?”

 

“Keajaiban…” gumam Sungmin.

 

Sungmin memejamkan matanya dan meminta keajaiban. Sedikit keajaiban untuk bayi mungilnya. Sedikit keajaiban, seperti saat ia didiagnosis mengandung 1 bulan, sesuatu yang sangat mustahil.

 

“Hwuaaa……hwuaaa”

 

Terdengar suara tangisan bayi. Sungmin membuka matanya berharap keajaiban benar–benar terjadi. Namun Sungmin segera kecewa. Bukan bayinya yang menangis. Min Yoo masih tergolek lemah, dan terlihat semakin lemah.

 

Sungmin beranjak keluar kamar dan mencari asal suara. Segera ia menemukan bayi laki-laki yang sedang menangis dilantai. Sungmin beranjak mendekatinya namun langkahnya terhenti saat seorang wanita muncul dan segera menggendong bayi itu. Menenangkannya dengan lembut dan segera bayi itu berhenti menangis. Wanita itu berjalan melewati Sungmin. Sungmin memperhatikan pasangan ibu dan anak itu dengan sedih.

 

Tukk!!

 

Sungmin menunduk melihat sebuah mainan yang menabrak kakiknya. Ia mengambilnya dan memandang seorang bayi perempuan yang sedang merangkak mendekatinya. Sungmin berjongkok dan memberikan mainan ditangannya.

“Ini milikmu?” tanya Sungmin.

 

Bayi itu tersenyum dan mengambil mainannya dari tangan Sungmin.

“Nyaa nyaa nyaa…” celoteh bayi itu.

 

Sungmin tersenyum dan membelai kepala bayi itu.

“Dimana eomma’mu?” tanya Sungmin.

“Nyaa nyaa” kata bayi itu.

 

“Hye Bin kemarilah sayang” panggil seorang wanita.

 

Bayi itu menoleh dan merangkak pergi, mendatangi ibunya yang merentangkan kedua tangannya menyambutnya dan menggendongnya dengan sayang. Sungmin tersenyum sedih melihat pemandangan didepannya.

 

“Bayiku akan segera kembali padaku. Aku hanya butuh sedikit keajaiban” kata Sungmin tersenyum miris.

 

“Selamat sore Sungmin ssi. Saatnya pemeriksaan” kata seorang perawat.

 

Sungmin menganggukkan kepalanya dan mengikuti perawat yang berjalan masuk ke dalam kamar rawat Min Yoo. Sungmin berdiri disisi ranjang dan memperhatikan perawat yang sedang memeriksa bayi kecilnya. Namun ada yang berbeda. Perawat itu terlihat bingung dan terkejut. Perawat itu menekan tombol pemanggil. Tidak lama dokter dan beberapa perawatnya datang. Seorang perawat meminta Sungmin untuk menunggu diluar. Dengan bingung Sungmin menunggu diluar, berdiri dengan tegang seraya memperhatikan dokter yang sedang berusaha memeriksa bayi mungilnya. Sungmin berusaha melihat dengan lebih jelas. Ia tahu sesuatu telah terjadi. Sesuatu yang tidak beres.

 

“A…apa yang terjadi?” tanya Sungmin tegang.

 

Sungmin tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam. Ia melihat wajah para perawat yang terlihat pucat dan sedih. Dokter yang sedang berusaha dengan wajah tegang. Namun lima menit kemudian dokter menggelengkan kepalanya. Para perawat menunduk dengan sedih.

 

“Apa yang terjadi? Min Yoo baik–baik saja ‘kan?” pikir Sungmin takut.

 

Sungmin mengintip dengan cemas melalui jendela kecil dipintu. Dokter beranjak keluar menemui Sungmin yang penasaran. “Apa yang terjadi? Bayiku baik–baik saja bukan?” tanya Sungmin tegang.

 

Dokter memandang Sungmin dengan ragu.

“Katakan sesuatu!! Aku mohon katakan Min Yoo baik–baik saja” kata Sungmin penuh harap.

 

Dokter menggelengkan kepalanya dengan sedih.

“Miannida. Kami sudah berusaha semampu kami, tapi tubuhnya sudah tidak bisa bertahan lagi” kata dokter.

 

Sungmin terpaku.

“A…apa maksudnya?” tanya Sungmin.

“Bayi anda meninggal Sungmin ssi” jawab dokter.

 

****

 

“Ini pesanan anda” kata pelayan seraya memberikan 2 kotak jjajangmyun.

“Kamsahamnida” kata Ryeowook seraya membayar.

 

Ryeowook mengambil pesanannya dan segera beranjak pergi. Ia menaiki lift sampai lantai 10 dan menyusuri lorong rumah sakit hingga ia sampai dilorong terakhir. Ryeowook melihat Sungmin sedang berbicara dengan dokter. Wajahnya terlihat sedih dan tegang.

 

“Apa terjadi sesuatu?” pikir Ryeowook.

 

Ryeowook melangkahkan kakinya dengan cepat mendekati Sungmin. Namun langkahnya segera terhenti saat mendengar pembicaraan antara Sungmin dan dokter tersebut. kotak jjajangmyun ditangannya terjatuh dilantai. Ryeowook mengambil ponselnya dan menangis tidak percaya.

 

“Bayi anda meninggal Sungmin ssi” kata dokter.

 

“Bohong!! Bayiku baik–baik saja. Min Yoo masih hidup. Lakukan sesuatu!!” kata Sungmin seraya mencengkram kerah jas dokter yang berwarna putih dan memandangnya tidak percaya.

 

“Miannida Sungmin ssi. Kami sudah melakukan yang terbaik” kata dokter.

“Bohong!!” kata Sungmin tidak terima.

 

Ryeowook mendekati Sungmin dan berusaha melepaskan cengkraman tangan Sungmin dijas putih dokter. “Lepaskan tanganmu hyung” kata Ryeowook.

 

“Anniyo Wookie, Min Yoo masih hidup. Dia baik–baik saja” kata Sungmin terpaku.

 

“Aku tahu hyung” kata Ryeowook memeluk Sungmin seraya menangis.

 

“Min Yoo baik–baik saja. Dia hanya tidur. Sebentar lagi dia pasti akan bangun. Benar ‘kan Wookie? Benar ‘kan?” kata Sungmin terpaku dan menangis perlahan.

 

“Anda bisa menemuinya setelah ini. Permisi” kata dokter kemudian beranjak pergi.

 

“Aku…aku harus melihatnya. Min Yoo membutuhkanku. Sebentar lagi dia bangun. Aku…aku harus melihatnya” Sungmin melepaskan pelukan Ryeowook dan beranjak untuk masuk ke dalam ruangan.

 

“Sungmin hyung” kata Ryeowook menahan tubuh Sungmin dan menggelengkan kepalanya dengan sedih.

 

“Anniyo Wookie. Sebentar lagi Min Yoo bangun. Dia pasti akan mencariku. Aku…aku harus menemaninya Wookie. Aku harus menemaninya” kata Sungmin berusaha melepaskan tangan Ryeowook.

 

Ryeowook menggeleng dan kembali memeluk Sungmin. Sungmin meronta dalam pelukan Ryeowook. “Lepaskan aku Wookie. Aku harus melihatnya. Min Yoo mencariku. Aku mohon lepaskan aku Wookie” kata Sungmin meronta dan mulai menangis.

 

Kemudian Sungmin berhenti meronta dan menangis dipelukan Ryeowook yang juga sedang menangis. Diujung lorong Leeteuk, Donghae, Minho, Key, Jonghyun dan personil super junior berlari dengan tergesa – gesa.

 

“Wookie” panggil Leeteuk.

 

Ryeowook menoleh dan melepaskan pelukannya. Ia menggelengkan kepalanya dengan sedih. Donghae, Yesung dan Leeteuk memandang tidak percaya.

“Kau pasti bercanda Wookie” kata Donghae tidak percaya.

“Anniyo hiks…” kata Ryeowook terisak.

 

Yesung memeluk Ryeowook dan berusaha menghiburnya. Donghae dan seluruh personil menangis tidak percaya. Minho, Jonghyun dan Key pun ikut menangis. Leeteuk mendekati Sungmin dan menepuk bahunya.

 

“Min Yoo baik–baik saja hyung. Min Yoo masih hidup. Dia hanya tertidur. Sebentar lagi dia akan segera bangun hiks…hikss.” kata Sungmin menangis.

 

Leeteuk memeluk Sungmin dan menangis.

“Aku tahu. Aku tahu” kata Leeteuk.

 

****

 

Kyuhyun mempercepat langkah kakinya. Menyusuri setiap lorong rumah sakit dengan tergesa–gesa. Perasaannya semakin tidak enak. Ia semakin gelisah. Entah kenapa ia ingin menangis. Dibelakangnya Eunhyuk, Onew dan Taemin berlari mengikutinya. Dilorong terakhir kaki mereka berhenti berlari. Pemandangan haru menyambut kedatangan mereka. Segera mereka berjalan mendekat.

 

“Apa yang terjadi?” tanya Eunhyuk.

 

Donghae menoleh dan menghapus air matanya.

“Kita kehilangan dia Hyukie” kata Donghae terisak.

“Kehilangan siapa?” tanya Eunhyuk.

 

“Min Yoo” jawab Donghae menangis.

“Mwo?!” Eunhyuk, Onew dan Taemin terkejut.

 

Kyuhyun sangat terkejut dan berdiri terpaku. Ia beranjak masuk ke dalam kamar dan memandang Sungmin yang sedang menangis disisi ranjang. Cho Min Yoo, bayi mungilnya kini telah pergi. Kyuhyun berjalan perlahan dan berdiri terpaku disamping Sungmin.

 

“Aku hanya butuh sedikit keajaiban untuk Min Yoo. Aku hanya meminta sedikit keajaiban. Tapi keajaiban itu tidak datang” kata Sungmin menangis.

 

Kyuhyun tidak bersuara. Ia merangkul tubuh Sungmin yang berguncang dipelukannya karena menangis. Membiarkannya membasahi pakaiannya dengan air matanya. Perlahan Kyuhyun menangis tanpa suara. Ia masih berharap hari ini tidak pernah terjadi.

 

tbc

Aigoo… are these my babies? / part 9

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 8

Pintu kamar ICU terbuka. Seorang dokter keluar dan membuka maskernya. Segera Leeteuk, Eunhyuk dan Onew mendekatinya. “Bagaimana uisanim?” tanya Leeteuk.

 

“Kondisinya tidak stabil. Dia keracunan susu yang tidak cocok untuk tubuhnya. Kondisinya kritis,” jawab dokter. “Dimana orang tuanya?”

 

“Mereka sedang di Jepang” jawab Leeteuk.

“Tolong kabari orang tuanya. Mereka tentu akan sangat cemas” kata dokter.

 

“Tentu saja. Bisakah anda menyembuhkannya?” tanya Leeteuk.

“Saya akan berusaha semampu saya. Permisi” jawab dokter kemudian beranjak pergi.

 

Leeteuk mendesah dengan sedih. Onew menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah. “Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Eunhyuk.

 

Leeteuk menggelengkan kepalanya.

“Semoga dia baik–baik saja” kata Leeteuk.

“Lalu bagaimana dengan Sungmin hyung dan Kyuhyun? Mereka akan kembali besok ‘kan?” tanya Eunhyuk lagi.

 

Leeteuk memandang Onew yang terlihat cemas.

“Mereka akan kembali besok. Seharusnya” jawab Leeteuk.

 

Part 9

 

Suju dorm

 

“Palliwa Chullie. Kita harus kerumah sakit sekarang. Yang lainnya sudah berangkat sejak tadi” kata Hangeng tidak sabar.

 

“Aissh, kau berisik sekali. Aku baru saja kembali dari mencari Min Sae 2 jam yang lalu. Aku masih lelah Hangeng” kata Heechul seraya menguap.

 

“Tapi keponakanmu sedang kritis di rumah sakit Chullie. Kau tidak khawatir?” tanya Hangeng.

“Kita semua khawatir. Aissh! Semua gara–gara dongsaeng–dongsaeng itu. Seandainya mereka menjaga bayi-bayi itu dengan lebih baik dan teliti, ini tidak akan terjadi” kata Heechul seraya bersiap – siap.

 

“Berhenti menggerutu. Kita harus berangkat sekarang” kata Hangeng semakin tidak sabar.

 

“Berangkat kemana?” tanya Sungmin.

 

Hangeng dan Heechul menoleh, dan terkejut memandang kehadiran Sungmin. Kyuhyun muncul dengan menarik koper mereka. “Sungmin? Kyuhyun? kalian sudah pulang?” tanya Hangeng.

 

“Sejak kapan kau berdiri disitu?” tanya Heechul.

“Tidak lama. Kami baru datang” jawab Sungmin.

 

“Bukankah seharusnya kalian pulang besok?” tanya Hangeng.

“Terjadi sedikit masalah dengan konsernya, jadi kami kembali lebih awal” jawab Sungmin seraya beranjak ke kamarnya.

 

“Sebenarnya dia terus memaksa untuk segera pulang. Dia terus memikirkan Min Sae & Min Yoo selama konser” kata  Kyuhyun seraya menghempaskan tubuhnya disofa.

 

“Lalu dimana Yesung, Ryeowook dan Donghae?” tanya Hangeng.

“Mereka akan menyusul nanti,” jawab Kyuhyun. “Oh ya. Dimana yang lain?” tanya Kyuhyun seraya mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang sepi.

 

“Mereka semua dirumah sakit” jawab Heechul.

“Rumah sakit?” kata Kyuhyun mengernyit.

 

Sungmin keluar dari kamarnya dan beranjak memeriksa asrama.

“Dimana Min Sae dan Min Yoo? Aku tidak bisa menemukan mereka” tanya Sungmin.

 

Hangeng dan Heechul saling berpandangan sesaat.

“Mereka tidak ada disini Sungmin” jawab Heechul akhirnya.

“Ehh? Dimana mereka?” tanya Sungmin menghentikan kakinya dan menoleh.

 

Sungmin memandang Heechul dan Hangeng yang terdiam. Perasaan gelisah kembali menjalari perasaannya. Nalurinya mengatakan ini adalah kabar buruk. Sungmin menarik nafasnya sesaat.

 

“Dimana bayiku?” tanya Sungmin.

****

 

Seoul Hospital

 

Leeteuk, Eunhyuk, Onew, Minho dan Key berkumpul dikamar Min Yoo dirawat. Mereka memandang Min Yoo yang terbaring lemah diranjang kecil dengan selang–selang yang menempel ditubuhnya. Ia kritis. Kangin, Siwon dan personil lainnya masih berpencar mencari Min Sae.

 

Perhatian mereka teralih saat pintu terbuka. Sosok Sungmin dan Kyuhyun muncul diambang pintu. Semuanya terkejut dengan kedatangan mereka. Sungmin terlihat sangat gelisah dan sedih.

 

“Kalian sudah pulang?” tanya Leeteuk.

 

Sungmin tidak menjawab. Ia memandang bayi kecilnya yang terbaring lemah dengan selang–selang yang menusuk tubuh mungilnya. Terlihat menyedihkan baginya. “Kami baru datang hyung, dan mendengar berita buruk ini dari Heechul hyung” jawab Kyuhyun.

 

Sungmin segera mendekati bayi kecilnya. Kyuhyun berjalan mengikuti.

“Omo! Min Yoo,” kata Sungmin khawatir. “Bagaimana keadaannya?” tanya Sungmin seraya membelai Min Yoo dengan sedih.

 

“Kritis. Tubuhnya tidak bisa menerima susu yang diminumnya dan keracunan. Dia masih belum sadar sejak tadi” jawab Leeteuk.

 

“Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Kyuhyun.

“Kami masih belum menemukannya. Mungkin dia tersesat di suatu tempat” jawab Eunhyuk.

 

Onew melangkahkan kakinya mendekati Sungmin.

“Sungmin hyung, Kyuhyun hyung, kami minta maaf tidak menjaga mereka dengan baik. Ini salahku sehingga Min Yoo seperti ini. Aku tidak teliti-“ kata Onew menundukkan kepalanya.

 

Perkataan Onew terhenti saat tiba-tiba Sungmin mencengkram bajunya dan memandangnya dengan marah. Onew terkejut memandang Sungmin. “Aku hanya memintamu untuk menjaga mereka. Bukannya menghilangkan Min Sae dan membuat Min yoo masuk rumah sakit” kata Sungmin marah.

 

“Mianhae hyung. Aku tidak bermaksud…” kata Onew.

“Aku hanya memintamu untuk menjaga mereka!!” kata Sungmin marah.

 

Kyuhyun dan Minho segera memisahkan Onew dan Sungmin. Kyuhyun menarik Sungmin dan memeluknya menjauhi Onew. “Tenanglah sayang. Ini rumah sakit” kata Kyuhyun.

 

“Tenang?! Min Sae menghilang dan Min Yoo kritis. Bagaimana aku bisa tenang?” kata Sungmin marah seraya melepaskan pelukan Kyuhyun.

 

“Aku sungguh minta maaf hyung” kata Onew menyesal.

“Seharusnya aku kembali lebih cepat” kata Sungmin memalingkan wajahnya dengan marah.

 

“Cukup! Kita selesaikan ini di asrama. Hyukie, kau jaga Min Yoo malam ini. Beritahu kami jika terjadi sesuatu” kata Leeteuk.

 

“Araseo hyung” kata Eunhyuk.

“Kalian semua ikut aku  kembali ke asrama. Kita selesaikan ini” kata Leeteuk.

 

****

 

Suju dorm

 

Tidak ada yang bersuara. Onew, Key, Jonghyun, Minho dan Taemin duduk diantara sunbae–sunbaenya yang telah berkumpul. Onew menundukkan kepala, tidak berani memandang Sungmin yang sangat marah. Taemin hampir menangis ketakutan. Minho, Jonghyun dan Key memandang Leeteuk yang diam berpikir seraya memejamkan matanya.

 

Sungmin diam dengan marah. Wajahnya terlihat yang paling frustasi. Sementara Kyuhyun duduk disampingnya, mengusap bahunya dengan lembut berusaha menenangkan. Wajah jahil dan evil smile yang biasa menghiasi wajah tampannya menghilang, berganti dengan raut cemas yang terlihat meski ia berusaha untuk terlihat tenang. Perhatian mereka semua teralih saat pintu terbuka. Ryeowook, Yesung dan Donghae muncul diambang pintu dengan menarik koper mereka. Leeteuk membuka matanya.

 

“Kalian sudah datang” kata Leeteuk.

“Kami pulang hyung” kata Yesung.

 

kata Ryeowook segera beranjak duduk disamping Sungmin dan memeluk pemuda manis itu.

“Semuanya akan baik–baik saja hyung” kata Ryeowook berusaha menghibur. Sungmin hanya diam.

 

Yesung dan Donghae beranjak duduk diantara personil lainnya. Donghae memandang 5 hoobaenya yang masih terdiam kemudian beralih memandang Leeteuk. “Kami sudah mendengarnya. Kami juga sangat cemas. Bagaimana keadaan Min Yoo dan Min Sae?” tanyanya.

 

“Min Yoo masih tidak sadar. Hyukie sedang menjaganya dirumah sakit. Kangin dan Siwon masih mencari Min Sae. Sebetar lagi mereka akan kembali. jawab Leeteuk.

 

Semuanya menoleh saat pintu kembali terbuka. Kangin dan Siwon muncul diambang pintu. Sungmin berdiri memandang Kangin dan Siwon dengan penuh harap. Namun ia segera duduk dengan kecewa saat Kangin menggelengkan kepalanya.

 

“Maaf. Kami sudah menyusuri seluruh kota tapi…” kata Kangin kembali menggelengkan kepalanya.

 

“Aku sudah melaporkannya ke polisi. Tenang saja, aku sudah meminta polisi untuk merahasiakan masalah ini dari publik dan pers” kata Siwon memandang leadernya.

 

Leeteuk menganggukkan kepalanya dengan sedih kemudian kembali memejamkan matanya. Onew mengangkat kepalanya dan berdiri. “Aku benar-benar minta maaf Sungmin hyung, Kyuhyun hyung, atas kelalaianku menjaga mereka. Aku tidak teliti. Maafkan aku” kata Onew membungkukkan tubuhnya.

 

Minho, Key, Jonghyun dan Taemin mengikuti aksi leadernya.

“Kami benar-benar minta maaf hyung” kata mereka kompak.

 

Kyuhyun memandang 4 hoobaenya dan mendesah pelan.

“Sudahlah. Angkat kepala kalian” kata Kyuhyun.

 

Onew dan 4 dongsaengnya mengangkat kepalanya.

“Aku hanya meminta kalian untuk menjaga mereka. Apa itu terlalu sulit untuk kalian?” tanya Sungmin marah.

 

“Aku sangat menyesal hyung” kata Onew.

 

“Tentu. Kalian harus menyesal. Jika terjadi sesuatu pada bayiku…aku tidak akan memaafkan kalian” kata Sungmin memandang Onew dengan tajam.

 

“Sudahlah Sungmin. Mereka sudah meminta maaf. Mereka menyesal,” kata Yesung. “Lagipula ‘kan kau yang meminta mereka untuk mengurus bayi kembarmu.”

 

Sungmin memandang Yesung dan membuka mulutnya. Bersiap menumpahkan kemarahannya. Namun Kyuhyun segera menahannya. “Kami akan mencari Min Sae. Kami tidak akan berhenti mencarinya. Kami akan menemukannya hyung. Kami berjanji” kata Jonghyun bersuara.

 

“Ini salahku tidak memperhatikan Min Sae dengan baik” kata Minho merasa sangat menyesal.

 

“Maafkan kami hyung. Saat itu Min Sae ingin melihat poster Super Junior yang dipajang di etalase toko. Min Sae merindukan Sungmin hyung. Ia terlihat senang saat melihat poster kalian dan terus memanggil Sungmin hyung. Tapi saat kami sadar Min Sae telah menghilang. Mianhae hyung” kata Taemin menangis.

 

“Aku lupa memberitahu Jinki hyung bahwa susu bayi telah habis. Jinki hyung tidak terbiasa dengan anak kecil. Dia sangat bingung dan panik saat Min Yoo menangis, sehingga salah mengambil susu” kata Key.

 

“Renovasi apartement kami belum sepenuhnya selesai, tapi akan segera selesai. Kami akan segera pergi jika itu lebih baik” kata Onew.

 

“Kau ingin lari dari kesalahanmu?” tanya Sungmin.

“Kami tidak bermaksud untuk kabur. Kami hanya…” kata Onew berusaha menjelaskan.

“Cukup Jinki ah. Aku mengerti” kata kyuhyun.

 

Sungmin berdiri dan berlari ke kamarnya. Ia hampir menangis. Ryeowook segera menyusul untuk menemani Sungmin dikamarnya. Onew menundukkan kepalanya. Ia merasa sangat bersalah dan tidak enak. Leeteuk membuka matanya dan memandang seluruh dongsaengnya.

 

“Kalian tidak perlu pergi. Setidaknya sampai masalah ini selesai. Jangan sampai masalah ini terdengar oleh perusahaan, publik ataupun pers. Kita akan bergantian mencari Min Sae dan menjaga Min Yoo dirumah sakit. Sekarang sebaiknya kalian tenangkan pikiran dulu” kata Leeteuk.

 

Seluruh dongsaengnya menganggukkan kepalanya mengerti. Leeteuk memandang Kyuhyun yang duduk dengan tenang namun dapat terlihat kecemasan dalam wajah tampannya.

“Aku akan melihat Sungmin hyung” kata Kyuhyun kemudian beranjak ke kamarnya.

 

****

 

Ryeowook melepas pelukannya dan memandang hyungnya dengan sedih.

“Hyung tenang saja. Min Sae pasti akan ditemukan. Min Yoo pasti akan sembuh. Kita berdoa saja hyung” kata Ryeowook berusaha menghibur.

 

“Gomawo Wookie” kata Sungmin menghapus air matanya.

“Hyung butuh sesuatu? Bagaimana jika aku buatkan ramen?” tanya Ryeowook.

 

Sungmin menggelengkan kepalanya.

“Aku tidak lapar. Kau beristirahatlah” kata Sungmin.

 

Ryeowook memandang Sungmin sesaat.

“Araseo” kata Ryeowook kemudian beranjak pergi.

 

Sungmin diam memandang box bayi tempat biasa bayi kembarnya terlelap. Kini box bayi itu kosong. Ia mengutuk dirinya karena tidak kembali lebih cepat. Kenapa ia tidak membawa saja Min Sae dan Min Yoo bersamanya? Ia punya banyak alasan untuk itu. Ia bisa membuatnya. Sungmin kecewa karena dongsaeng kepercayaannya telah membuat kesalahan yang sangat fatal baginya.

 

Pintu kamar terbuka dan Kyuhyun melangkah masuk. Ia memandang Sungmin yang sedang memandang keluar jendela. Raut khawatir dan sedih tergambar jelas diwajahnya yang sembab. Kyuhyun berjalan mendekati Sungmin.

 

“Sudah malam,” kata Sungmin lirih. “Sudah malam. Min Yoo masih belum sadar, dan Min Sae ada diluar sana. Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah makan? Apa dia baik–baik saja? Min Sae pasti ketakutan. Dia pasti menangis.”

 

Kyuhyun mengulurkan tangannya memeluk Sungmin.

“Seharusnya aku kembali lebih cepat. Seharusnya aku tidak meninggalkan mereka. Kyu~~ hiks…” Kata Sungmin kembali menangis.

 

Kyuhyun membimbing Sungmin ke ranjang. Ia merebahkan tubuh pemuda manis itu di ranjang dan berbaring disisinya. Kyuhyun memperat pelukannya dan membelai kepala Sungmin dengan lembut. Ia tidak bicara. Ia hanya melakukannya sampai Sungmin tertidur. Namun ia tidak bisa tidur. Kyuhyun memandang ruangan kamarnya. Memandang box bayi sepanjang malam hingga ia merasa bersalah.

 

****

 

Min sae POV

 

Aku duduk dengan lelah dan mengedarkan pandanganku. Memperhatikan tempat yang tidak aku kenali. Sepertinya aku tersesat. Aku memandang jalanan yang ramai dan padat. Jalanan yang membentang ke kanan dan kiri. Terlihat sangat jauh bagiku.

Kemana aku harus pergi? Aku ingin pulang.

 

Dimana Minho ahjussi dan Taemin ahjussi? Wookie ahjussi? Donghae ahjussi? Teuki ahjussi? Eomma? Appa? Mereka semua pasti sedang mencariku ‘kan?

 

Aku merangkak kembali menyusuri jalan. Melewati pejalan kaki yang tidak menyadari aku sedang merangkak dibawah mereka. Aku berhenti di depan sebuah toko elektronik. Etalase mereka memajang tv–tv berbagai ukuran dan menyalakan channel yang berbeda–beda. Perhatianku tertuju pada salah satu tv berukuran besar yang sedang menayangkan tentang Super Junior. Teuki ahjussi dan Eunhyuk ahjussi sedang diwawancara. Aku bersorak senang saat melihat eomma dan appa yang berdiri berdampingan dan menjawab semua pertanyaan dari wartawan dengan santai.

 

Aku merangkak mendekati kaca etalase dan menyentuhnya.

Eomma! Appa! Bisakah kalian menjemputku? Aku takut sekali. Aku ingin pulang dan bermain dengan Min Yoo.

 

“Uri super juni –OEE. Kamsahamnida” (Leeteuk dan seluruh personil melambaikan tangannya).

 

Eh? Sudah selesai?

 

Aku memandang layar tv yang berganti dengan program lain. Tidak ada Super Junior lagi. Wawancara sudah selesai. Tunggu! Aku ingin eomma dan appa! Eomma! Appa! Kalian akan menjemputku ‘kan?

 

Aku memukul–mukul kaca etalase seraya menangis. Aku lapar dan lelah. Aku ingin pulang dan bermain dengan adik kembarku. Aku menghentikan tanganku dan menangis di depan etalase toko. Segera Aku menjadi pusat perhatian. Aku tidak perduli dan terus menangis.

 

Seorang pria berwajah cantik mendekatiku dan menggendongku.

“Hai adik kecil. Dimana eomma’mu?” tanya pria itu.

 

Aku tidak tahu.

 

“Apa kau tersesat?” tanya pria itu lagi.

 

Sepertinya begitu.

 

Pria itu memandangku dengan sedih dan kasihan.

“Kasihan sekali kau. Tenanglah adik kecil” kata pria itu seraya memelukku dengan lembut.

Aku masih menangis.

“Mungkin dia lapar” kata temannya yang berdiri disampingnya.

“Araseo. Kita belikan susu untuknya” kata pria berwajah cantik ini.

 

“Tapi kita sudah harus pergi Jaejoong. Pesawat kita akan berangkat 1 jam lagi” kata temannya yang satu lagi.

 

“Kita tidak akan terlambat. Benar ‘kan Yoochun?” kata pria yang dipanggil Jaejoong.

 

Pria yang dipanggil Yoochun menganggukkan kepalanya.

“Aku akan membelikan susu untuknya” kata Yoochun kemudian beranjak pergi.

“Tidak perlu terburu–buru Junsu” kata Jaejoong tersenyum.

 

Tidak lama Yoochun datang dan memberikan sekotak susu bayi padaku. Segera tangisanku berhenti. Setelah perutku kenyang Aku pun tertidur dengan lelah.

“Ayo kita pergi” kata Jaejoong.

 

“Kau akan membawanya? Kenapa tidak diserahkan pada polisi saja?” tanya Junsu.

“Tidak. Bayi ini lucu sekali. Aku ingin merawatnya” kata Jaejoong.

 

“Mwo? Apa aku tidak salah dengar?” kata Junsu tidak percaya.

“Tidak apa–apa ‘kan?” kata Jaejoong.

 

“Kau akan dituduh menculiknya” kata Junsu.

“Aku tidak menculiknya. Yoochun ah, apa kau akan mengurus masalah ini?” tanya Jaejoong menoleh memandang Yoochun.

 

“Araseo. Terserah kau saja” kata Yoochun kemudian mengeluarkan ponselnya.

 

setelah beberapa menit Yoochun menutup ponselnya.

“Sudah selesai. Kita bisa pergi sekarang?” kata Yoochun.

“Aigoo…” desah Junsu.

 

“Khajja” kata Jaejoong beranjak pergi seraya menggendongku yang sudah terlelap.

 

Junsu mengernyit memperhatikanku.

“Mworago?” tanya Yoochun.

“Bayi ini terlihat seperti seseorang. Mungkin hanya perasaanku” jawab Junsu.

 

 

Aku membuka mataku, mengedarkan pandanganku dengan bingung.

Dimana ini? Dimana eomma dan appa?

 

“Hai bayi kecil. Kau sudah bangun?” tanya Jaejoong tersenyum.

 

Aku memandang pria berwajah cantik yang sedang menggendongku dan segera terpana. Well, ia berwajah cantik tapi juga tampan. Aku baru menyadarinya. Tunggu sebentar! ini tidak terlihat seperti bandara incheon. Kemana dia membawaku?

 

“Welcome to The United State of America international airport”

 

Min sae POV

End

 

Tbc

Aigoo… are these my babies? / Part 8

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary   : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 7

“Kau mau menghubungi siapa?” tanya Kyuhyun.

 

“Tentu saja Jinki. Aku ingin tahu keadaan Min Sae dan Min Yoo sekarang” jawab Sungmin seraya bersiap menekan tombol call.

 

“Sebaiknya jangan sayang” kata Kyuhyun melarang.

“Wae? Kau bilang aku boleh bebas menghubungi mereka?” kata Sungmin memandang Kyuhyun.

 

“Tapi kau harus tahu waktu juga sayang. Ini sudah larut malam. Mereka pasti sudah tidur. Sudahlah, sebaiknya simpan ponselmu dan tidurlah. Besok kita masih ada konser” kata Kyuhyun berusaha membujuk.

 

“Tapi…” kata Sungmin kecewa.

“Sayang kau butuh istirahat” kata Kyuhyun tegas.

 

Kyuhyun mengambil ponsel dari tangan Sungmin dan meletakannya diatas meja. Sungmin merengut dan terpaksa menurut. Ia pun merebahkan tubuhnya diranjang. Kyuhyun berbaring disamping Sungmin.

 

“Min Sae dan Min Yoo akan baik–baik saja. Percayalah” kata Kyuhyun seraya membelai kepala Sungmin.

 

“Ya, kau benar” kata Sungmin kemudian memejamkan matanya.

 

Sungmin berusaha untuk tidur. Namun rasa gelisah itu masih ada. Menyelimuti perasaannya perlahan–lahan. ‘Semoga hanya perasaanku saja. Aku hanya merindukan mereka’ pikir Sungmin.

 

Part 8

 

Seoul, Korea

SuJu’s Dorm

 

Key mengernyit saat membuka kulkas. Ia kembali mengernyit saat membuka lemari dapur. Semua bahan makanan sudah habis.  Key berjalan keluar dapur dan memandang para personilnya yang sedang sibuk masing-masing.

 

“Siapa yang mau pergi berbelanja?” tanya Key.

“Biar Minho dan Taemin yang pergi” jawab Onew.

 

Min Sae memandang Minho dan Taemin yang sedang bersiap–siap pergi. Ia merangkak mendekati Minho dan mengulurkan tangannya. “Nyaa nyaa nyaa…” kata Min Sae yang ingin ikut.

 

“Kau dirumah saja Min Sae. Kami hanya pergi sebentar” kata Minho membelai kepala Min Sae.

“Nyaa nyoo nyoo! Hwuaa…” Min sae mulai merengek dan menangis.

 

“Sudahlah. Bawa saja dia Minho” kata Onew.

“Tapi hyung, tidak apa – apa? Bagaimana jika orang–orang melihatnya?” tanya Taemin.

 

“Katakan saja kalian sedang menjalani syuting candid camera” jawab Jonghyun.

“Araseo. Ayo kita berbelanja Min Sae” kata Minho akhirnya.

 

Minho menggendong Min Sae dan mempersiapkannya untuk pergi keluar. Min Sae berhenti menangis dan tersenyum puas dalam gendongan Minho. Tidak lama Minho, Taemin dan Min Sae segera beranjak pergi.

 

Jonghyun memandang Key yang sedang bersiap untuk pergi.

“Kau mau kemana?” tanya Jonghyun.

“Bertemu dengan manajer hyungnim. Ada yang ingin dia bicarakan denganku” jawab Key.

 

“Tentang album baru kita?” tanya Jonghyun.

“Molla. Dia hanya menyuruhku untuk menemuinya” jawab Key mengangkat kedua bahunya.

 

“Bagaimana dengan Min Yoo?” tanya Onew.

“Dia sedang tidur. Tolong kalian jaga dia selama aku pergi. Aku meninggalkan catatanku diatas meja untuk kalian. Araseo, aku pergi hyung” jawab Key kemudian beranjak pergi.

 

Onew memandang seluruh asrama yang sepi. Hanya tinggal dirinya, Jonghyun dan si mungil Min Yoo yang sedang terlelap dikamar Kyuhyun dan Sungmin. Onew menguap dan berniat untuk tidur namun Jonghyun menariknya menuju Komputer.

 

“Bantu aku menyusun materi lagu hyung” kata Jonghyun.

“Ahh…aku mengantuk Jonghyun ah. Aku bantu dengan doa saja yah?” kata Onew.

“Menolak!!” kata Jonghyun. Onew mendesah.

 

****

 

Taemin memeriksa kembali barang belanjaan yang baru saja ia beli. Semuanya lengkap. Namun Taemin mengernyit saat menemukan sebuah boneka kelinci kecil berwarna pink diantara barang belanjaannya.

 

“Benda ini tidak ada didalam daftar belanja” kata Taemin.

“Oh, itu untuk Min Sae” kata Minho.

 

Minho mengambil boneka kelinci kecil dari tangan Taemin dan memberikannya pada Min Sae yang berada digendongannya. Min Sae tertawa senang melihat boneka barunya.

 

“Kau menyukainya?” tanya Minho tersenyum.

“Nyaa. Kyaa kyaa…” celoteh Min Sae tersenyum senang.

“Dia menyukainya” kata Taemin ikut tersenyum.

 

Minho dan Taemin menghentikan langkah mereka dihalte bis. Taemin membaca sesaat jadwal kedatangan bis. Bis berikutnya akan datang 20 menit lagi. Taemin asyik mengobrol dengan Minho seraya menunggu kedatangan bis. Sementara Min Sae duduk dengan tenang dipangkuan Minho dengan memainkan boneka barunya. Ia asyik memperhatikan orang–orang yang berlalu lalang disekitarnya, memandang jalanan yang cukup ramai. Beberapa pejalan kaki memandangnya dengan gemas, beberapa mencubit pipinya dan mengatakan ia lucu sekali. Min Sae tersenyum senang menerima semua perhatian itu. Pandangan Min Sae terhenti saat melihat poster Super Junior yang dipajang dietalase toko yang letaknya tidak jauh dari halte. Min Sae mendongak memandang Minho.

 

“Nyaa nyaa…” kata Min Sae.

“Mworago Min Sae?” tanya Minho.

 

Min Sae meronta dalam pangkuan Minho, meminta Minho untuk menurunkannya.

“Sepertinya dia ingin turun” kata Taemin.

 

Minho memandang Min Sae yang terus bergerak dipangkuannya, kemudian ia pun menurunkannya. Min Sae tersenyum dan segera merangkak pergi. “Ya, Min Sae!!” panggil Minho.

 

Segera Minho dan Taemin mengejar Min Sae yang terus merangkak pergi. Min Sae berhenti didepan sebuah toko dan mendongakkan kepalanya memandang poster Super Junior yang dipajang dietalase toko itu. Ia tersenyum senang saat menemukan gambar Sungmin dan Kyuhyun yang berdiri diantara personil lainnya.

 

“Nyaa kyaa kyaa…” celoteh Min Sae senang seraya bertepuk tangan.

 

Min Sae memandang gambar Sungmin dan menyentuh kaca etalase. Ia merindukan Sungmin. “Maa maa maa…” panggil Min Sae.

 

“Apa yang sedang kau lakukan disini Min Sae?” tanya Minho.

“Maa maa maa…” kata Min Sae seraya menunjuk gambar Sungmin diposter.

 

“Ahh Min Sae merindukan Sungmin hyung yah?” tanya Taemin.

“Nyaa nyaa…” kata Min Sae dengan sedih.

“Mereka akan kembali besok. Mereka akan segera pulang” kata Minho.

 

Min Sae tersenyum memandang gambar Sungmin dan Kyuhyun.

“Houu nyaa nyaa…” celoteh Min Sae menyentuh kaca etalase.

 

Taemin dan Minho memperhatikan poster Super Junior yang dipajang dan tersenyum takjub. Sementara dua pemuda itu sedang mengagumi sunbae mereka, Min Sae terpana saat melihat seorang pria tampan yang berjalan melewatinya. Seketika matanya berbinar cerah.

 

“Nyaa!” Min Sae tersenyum kemudian merangkak mengejar pria tersebut.

 

Melupakan Sungmin dan Kyuhyun yang baru saja ia rindukan, meninggalkan boneka barunya di depan etalase toko. Minho menoleh dan menyadari Min Sae telah menghilang. Ia memungut boneka baru milik Min Sae dan mengedarkan pandangannya.

 

“Min Sae dimana?” tanya Minho.

“Ehh? Dia hilang lagi?” Taemin balik bertanya.

“Cepat cari dia” kata Minho.

 

Minho dan Taemin beranjak mencari. Mengedarkan pandangan mereka mencari sosok mungil Min Sae diantara keramaian pejalan kaki. Taemin menyipitkan matanya. berusaha memperjelas pandangannya. Diseberang jalan ada seorang bayi perempuan yang sedang merangkak. Mengikuti pria–pria tampan yang ia lihat.

 

“Hyung, itu Min Sae” kata Taemin menepuk bahu Minho.

“Dimana?” tanya Minho mengedarkan pandangannya.

“Itu, diseberang jalan” jawab Taemin seraya menunjuk.

 

Minho dan Taemin segera melangkahkan kaki mereka. Namun lalu lintas yang ramai membuat mereka sulit menyebrang. Sebagai warga Negara yang baik terpaksa Minho dan Taemin harus menunggu sampai lampu merah menyala. Taemin berdiri dengan tidak sabar.

 

“Ah, lampu ini lambat sekali” kata Taemin tidak sabar.

“Tenanglah Taemin” kata Minho.

 

Akhirnya lampu merah menyala. Segera Minho dan Taemin menyebrang, namun sosok mungil Min Sae sudah menghilang. “Dimana dia?” tanya Minho.

 

“Ah, Min Sae menghilang hyung. Ini gawat” kata Taemin cemas.

“Kita berpencar Taemin” kata Minho.

“Araseo” kata Taemin.

 

Minho dan Taemin segera berpencar mencari Min Sae. Menyusuri setiap jalan, mengedarkan pandangan mereka dengan teliti dan mengabaikan perhatian para gadis yang ramai memperhatikan mereka. Namun setelah beberapa lama mencari Min Sae masih belum ditemukan. Minho mengeluarkan ponselnya dan menghubungi leadernya. Tidak lama suara Onew terdengar diujung telepon.

 

Yoboseo?

“Jinki hyung”

Minho ah. Mworago?

“Ah, Min Sae. Min Sae hilang hyung”

Mwo? Apa maksudmu Min Sae hilang?

“Min Sae menghilang hyung. Saat aku menoleh ia sudah tidak ada disampingku. Kami sudah mencarinya tapi kami tidak berhasil menemukannya. Ottokke hyung?”

OMO!!! Coba cari lagi. Mungkin ia belum jauh. Kalian harus menemukannya”

“Araseo”

Klik!!

 

****

 

Tokyo, Jepang

Back stage, dressing room

 

Sungmin membuka pintu dan melangkah masuk. Ia Menghempaskan tubuhnya disofa dan merengut. Tidak lama Ryeowook, Donghae dan Yesung muncul. Segera Ryeowook duduk disebelah Sungmin. Yesung berdiri disamping Ryeowook dan memandang Sungmin. Sementara Donghae menyenderkan tubuhnya dijendela memandang keluar. Kyuhyun muncul diambang pintu dan memperhatikan Sungmin yang tidak bersuara.

 

“Mworago hyung? Kau tidak fokus saat konser tadi” tanya Ryeowook.

“Kau melewati beberapa nada dan sering lupa lirik” kata Yesung.

 

“Ne. Beruntung tadi Yesung hyung segera mengambil bagianmu” kata Donghae menoleh memandang Sungmin.

 

Sungmin menggelengkan kepalanya.

“Maaf. Aku kehilangan konsentrasiku” kata Sungmin menundukkan kepalanya.

“Sesuatu mengganggumu hyung? Kau terlihat gelisah” tanya Ryeowook.

 

Kyuhyun berjalan masuk dan berdiri didepan Sungmin. Sungmin mengangkat kepalanya memandang Kyuhyun. “Perasaaanku tidak enak Kyu. Aku sangat gelisah” kata Sungmin.

 

“Mereka baik–baik saja, sayang. Jinki dan yang lainnya sedang menjaga mereka. Kau sudah menghubungi mereka sebelum naik ke atas panggung ‘kan?” kata Kyuhyun.

“Tapi… Aku masih tidak bisa tenang Kyu. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada Min kecilku” kata Sungmin gelisah.

 

“Tenanglah hyung. Tidak akan terjadi hal buruk pada Min Sae dan Min Yoo. Mereka akan baik–baik saja. Teuki hyung dan yang lainnya juga menjaga mereka” kata Ryeowook berusaha menenangkan Sungmin.

 

“Teuki hyung dan yang lain juga sibuk dengan jadwal masing–masing. Perusahaan ini tidak pernah berhenti memberikan kita jadwal yang padat” kata Sungmin semakin merengut.

 

“Kau hanya merindukan bayimu Sungmin” kata Yesung.

“Aku memang merindukan mereka. Tapi aku tidak pernah merasa gelisah seperti ini” kata sungmin sedikit keras.

 

“Sekarang cobalah untuk tenang hyung dan fokus pada konser” kata Donghae.

“Aku mencobanya!!” kata Sungmin.

 

Sungmin terdiam sesaat. Rasa gelisah terus menjalari perasaannya. Nalurinya mengatakan ia harus segera pulang. Sungmin berdiri dan menyentuh jas hitam Kyuhyun seraya memandangnya.

 

“Aku ingin pulang Kyu. Aku ingin memastikan bayiku baik–baik saja” kata Sungmin.

 

Kyuhyun memandang Sungmin yang terlihat serius dan akhirnya berkata, “Jika itu maumu, sayang”

 

****

 

Onew menutup ponselnya dan mendesah dengan bingung.

“Min Sae hilang” katanya.

 

Jonghyun menghentikan jari–jarinya diatas keyboard dan menoleh memandang Onew.

“Hilang? Bagaimana bisa?” tanya Jonghyun terkejut.

 

“Minho lalai menjaganya dan tidak menyadari Min Sae sudah tidak disampingnya lagi” jawab Onew.

 

Onew menghempaskan tubuhnya dikursi.

“Bagaimana ini? Sungmin hyung akan marah padaku” kata Onew bingung.

“Mereka sudah mencarinya?” tanya Jonghyun.

“Mereka sedang mencarinya” jawab Onew.

 

“Jonghyun ah. Hubungi Kibum (Key) dan cari Min Sae bersamanya” kata Onew.

“Bagaimana dengan Min Yoo?” tanya Jonghyun seraya bersiap pergi.

 

“Biar aku yang menjaganya” jawab Onew.

“Araseo. Aku akan menghubungimu nanti” kata Jonghyun kemudian segera beranjak pergi.

 

Onew memperhatikan Min Yoo yang sedang bermain dengan boneka beruang kecil milik Min Sae. Memeluknya seakan ia sedang memeluk kakak kembarnya.

“Nyaa nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo.

 

Onew tersenyum memperhatikannya. Ia terdiam sesaat dan kemudian mengambil ponselnya. Ia butuh bantuan.

“Yoboseo?”

“Teuki hyung…”

“Jinki ah. Mworago? Ahh bagaimana keadaan keponakan kembarku?”

“Erm, baik. Min Yoo sedang bermain. Tapi…Min Sae…”

“Min Sae kenapa? Dia nakal?”

“Anni. Hyung…Min Sae…hilang”

“Hilang?!! Apa maksudmu?”

“Min Sae ikut bersama Minho dan Taemin pergi berbelanja. Namun ia hilang saat mereka pulang”

“Mwo??!! Jinki ah!”

“Mianhae hyung. Sekarang Minho dan yang lainnya sedang mencarinya. Ottokke hyung? Sungmin hyung pasti akan sangat marah”

“Omo!! Kau sudah menghubungi polisi?”

“Anni. Belum 24 jam hyung”

“Ok, begini saja. Aku dan personilku juga akan membantu mencarinya. Sungmin urusanku”

“Terima kasih hyung”

“Jaga Min Yoo dengan baik Jinki. Jangan sampai terjadi hal buruk juga dengannya”

“Araseo hyung”

Klik!!

 

“Hwuaa….!!!”

 

Onew terkejut mendengar tangisan Min Yoo dan segera beranjak mendekatinya. Ia memandang dengan bingung Min Yoo yang sedang menangis.  “Kenapa kau menangis Min Yoo? Tenanglah” kata Onew berusaha mendiamkannya.

 

Min Yoo menangis semakin kencang.

“Apa kau terluka?” tanya Onew semakin bingung.

 

Onew memeriksa tubuh Min Yoo. Namun tidak ada luka satu pun ditubuhnya.

“Kau bosan? Bagaimana kalau kita bermain?” tanya Onew menunjukkan mainan pada Min Yoo.

 

Namun masih Min Yoo terus menangis. Onew semakin bingung dan kemudian berpikir, mungkin bayi kecil itu lapar. Maka Onew menggendong Min Yoo dan membawanya ke dapur. Ia meletakkan Min Yoo yang masih menangis diatas meja dapur. Onew mengedarkan pandangannya dengan panik dan bingung, mencari susu bayi untuk Min Yoo.

 

“Aissh..dimana susunya?” kata Onew bingung.

 

Onew membuka lemari dapur dan menemukan sekaleng susu.

“Mungkin ini susunya” kata Onew.

 

Ia pun segera membuat susu dengan cepat, sementara Min Yoo masih terus menangis.

“Ini susumu Min Yoo” kata Onew memberikan susu buatannya pada Min Yoo.

 

Onew menggendong Min Yoo dan meletakkannya dikarpet. Ia menghela nafas lega saat Min Yoo akhirnya berhenti menangis dan menikmati susunya. Onew merogoh sakunya mengambil ponselnya yang bergetar. Nama Key tertera dilayar yang berkedip.

 

“Yoboseo?”

“Jinki hyung…”

“Kalian berhasil menemukannya?”

“Anni. Kami belum menemukannya. Kami sudah bertanya pada setiap orang dijalan, tapi mereka semua bilang tidak melihatnya”

“Aku sudah menghubungi Teuki hyung. Dia bilang akan membantu mencari”

Kau memberi tahu Teuki hyung?”

“Ne. Tapi aku belum memberi tahu Sungmin hyung. Aku…tidak berani”

“Tentu saja. Sungmin hyung pasti akan sangat marah pada kita. Bagaimana dengan Min Yoo?”

“Dia sedang minum susu”

“Minum susu?”

“Ne. Minum susu”

“Kau memberi susu yang mana?”

“Susu yang dilemari dapur. Mworago?”

“Jinki hyung!! Itu bukan susu bayi. Susu bayi sudah habis. Aku lupa memberitahu”

“Mwo? Lalu dilemari dapur itu susu siapa? Aromanya seperti susu bayi”

“Itu susu milik Minho untuk membentuk tubuhnya. Aromanya memang seperti susu bayi. Produk baru”

“MWO??”

“Kau salah memberi susu hyung. Susu itu tidak cocok untuk bayi. Min Yoo bisa keracunan”

“MWO???”

 

Onew segera menoleh memandang Min Yoo. Botol susunya sudah kosong. Min Yoo menangis merasakan sakit diperutnya. Ia muntah beberapa kali. Onew beranjak mendekati Min Yoo.

“Omo, Min Yoo!!!” kata Onew terkejut.

 

Onew segera menggendong Min Yoo. Min Yoo terus menangis dan tubuhnya mulai demam.

“Ottokke kibum? Min Yoo keracunan!!”

“Kau memberikan berapa sendok susunya?”

“Hmm…5 sendok sepertinya”

“Jinki hyung kau akan membuat Min Yoo sekarat. Sebaiknya cepat bawa dia ke rumah sakit. Aku akan menghubungi Teuki hyung”

“A…araseo”

Klik!!

 

****

 

Seoul Hospital

 

Onew sedang menunggu dengan gelisah di depan kamar ICU. Saat ini dokter sedang memeriksa kondisi Min Sae. Tidak lama Leeteuk dan Eunhyuk datang.

“Jinki ah” panggil Leeteuk.

 

Onew menoleh dan membungkukkan tubuhnya dengan sopan pada kedua sunbaenya.

“Bagaimana Min Yoo?” tanya Eunhyuk.

“Sedang diperiksa oleh dokter” jawab Onew.

 

“Apa yang terjadi? Kibum (key) menghubungiku dan mengatakan Min Yoo masuk rumah sakit” tanya Leeteuk.

 

“Erm Min Yoo…keracunan. Aku salah memberinya susu. Aku memberikannya susu milik Minho” jawab Onew menunduk.

 

“Susu milik Minho?” tanya Leeteuk mengernyit.

“Ne. Susu untuk membentuk tubuhnya” jawab Onew pelan.

“Mwo?! Omo, Jinki ah. Susu itu tidak cocok untuk bayi” kata Eunhyuk terkejut.

“Mianhae hyung. Aku tidak teliti. Aku benar-benar ceroboh” kata Onew membungkukkan tubuhnya meminta maaf.

 

Pintu kamar ICU terbuka. Seorang dokter keluar dan membuka maskernya. Segera Leeteuk, Eunhyuk dan Onew mendekatinya. “Bagaimana uisanim?” tanya Leeteuk.

 

“Kondisinya tidak stabil. Dia keracunan susu yang tidak cocok untuk tubuhnya. Kondisinya kritis,” jawab dokter. “Dimana orang tuanya?”

 

“Mereka sedang di Jepang” jawab Leeteuk.

“Tolong kabari orang tuanya. Mereka tentu akan sangat cemas” kata dokter.

 

“Tentu saja. Bisakah anda menyembuhkannya?” tanya Leeteuk.

“Saya akan berusaha semampu saya. Permisi” jawab dokter kemudian beranjak pergi.

 

Leeteuk mendesah dengan sedih. Onew menundukkan kepalanya, merasa sangat bersalah. “Bagaimana dengan Min Sae?” tanya Eunhyuk.

 

Leeteuk menggelengkan kepalanya.

“Semoga dia baik–baik saja” kata Leeteuk.

“Lalu bagaimana dengan Sungmin hyung dan Kyuhyun? Mereka akan kembali besok ‘kan?” tanya Eunhyuk lagi.

 

Leeteuk memandang Onew yang terlihat cemas.

“Mereka akan kembali besok. Seharusnya” jawab Leeteuk.

 

tbc

 

Aigoo… are these my babies? / Part 7

Cast           : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 6

“Mereka sudah minum susu, sekarang mereka sedang tidur. Araseo hyung” kata Onew kemudian menutup teleponnya.

 

“Hampir setiap 1 jam sekali Sungmin hyung selalu menelpon” kata Jonghyun.

“Itu namanya naluri seorang ibu. Seorang ibu pasti selalu memikirkan keadaan anaknya” kata Key.

 

“Memangnya Sungmin hyung seorang ibu yah?” tanya Taemin.

“Tentu saja. Ehh……entahlah bagaimana menyebutnya yah?” jawab Jonghyun bingung.

 

“Bagaimana dengan renovasi apartement kita hyung?” tanya Minho.

“Mereka sedang berusaha memperbaikinya” jawab Onew.

 

“Kita ini artis atau babysitter sih? Apartement direnovasi, menumpang diapartement sunbae, proses album baru tidak jelas, sekarang kita malah mengurus bayi” kata Jonghyun seraya menggelengkan kepalanya.

 

“Sudahlah. Ini perjanjian” kata Onew kemudian mendesah kecil.

 

Part 7

 

Besok suju KRY akan mengadakan konser di Jepang selama 3 hari bersama Sungmin dan Donghae. Itu berarti Kyuhyun dan Sungmin akan meninggalkan Min Sae dan Min Yoo selama 3 hari. Onew diam memperhatikan Sungmin yang sedang mengurus bayi kembarnya dengan lihai kemudian merasa heran, bagaimana Sungmin bisa melakukannya dengan begitu baik?

 

“Jinki ah” panggil Sungmin.

“Ne hyung?” jawab Onew.

 

“Besok aku dan Kyu akan berangkat ke jepang. Tolong kalian jaga Min Sae dan Min Yoo dengan baik. Aku tidak tenang karena harus meninggalkan mereka berdua keluar negeri” kata Sungmin.

 

“Tentu saja hyung” jawab Onew.

“Coba kulihat…,” kata Sungmin seraya berpikir.

 

“Teuki hyung, Donghae dan Wookie sangat baik dalam mengurus anak kecil. Tapi besok Donghae dan Wookie akan berangkat ke Jepang bersamaku, dan Teuki hyung sibuk dengan jadwal syutingnya. Lalu…”

 

“Heechul hyung dan Kangin hyung, aku tidak percaya pada mereka. Heechul hyung tidak suka dengan anak kecil dan Kangin hyung tidak mahir dalam urusan anak kecil…”

 

“Hangeng hyung cukup mahir dalam mengurus anak kecil, tapi bahasa koreanya kacau dan aku tidak mahir berbahasa cina. Rasanya sulit…”

 

“Shindong hyung selalu saja makan dan tidak memperhatikan bayi kembarku dengan baik. Aku selalu cemas…”

 

“Lalu Eunhyuk. Terakhir kali aku menyuruhnya untuk menjaga bayi kembarku, ia mengajak mereka menonton yadong dilaptopnya”

 

“Ehh?” kata Onew terkejut.

“Itu akan membawa pengaruh buruk untuk mereka kelak” kata Sungmin tidak suka.

 

Sungmin berpikir kembali.

“…lalu Siwon, dia suka dengan anak kecil tapi dia tidak cukup mahir dalam mengurus mereka. dia terlalu sibuk berdoa”

 

“Yesung hyung, tidak. Dia aneh dan autis. Dia akan sibuk dengan kura–kuranya daripada mengurus bayi kembarku. Tapi kelihatannya Min Yoo suka dengan ddangkkoma”

 

“Kibum tidak mungkin, karena dia sibuk dengan filmnya. Kurasa tidak ada lagi.” kata Sungmin mengakhiri penjelasannya.

 

Sungmin menoleh memandang Onew.

“Jadi, kalian akan menjaga mereka dengan sangat baik ‘kan?” tanya Sungmin.

 

“Ehh… tentu saja hyung” jawab Onew seraya menganggukkan kepalanya.

“Kamsahamnida” kata Sungmin tersenyum.

 

****

 

Esoknya…

 

SuJu KRY bersama Sungmin dan Donghae telah berangkat ke Jepang. Personil Super Junior yang lain sibuk dengan jadwal masing–masing. Namun Leeteuk selalu menyempatkan waktunya untuk bermain dan mengurus keponakan kembarnya sebelum berangkat syuting. Tinggalah Shinee yang tersisa diasrama Super Junior. Jonghyun masih berusaha menyelesaikan materi lagu untuk album baru mereka. Sementara Onew dan yang lainnya masih berusaha mengurus bayi kembar Sungmin.

 

Key sedang menundukkan kepalanya dibawah meja seraya mengedarkan pandangannya.

“Min Yoo. Min Yoo…dimana kau?” panggil Key.

 

Namun sosok mungil itu tidak terlihat.

“Hyung sedang apa dibawah meja?” tanya Taemin yang muncul tiba–tiba.

 

Dukk..!!

Tidak sengaja kepala Key terantuk meja karena terkejut.

“Aoww…” kata Key seraya mengelus kepalanya yang sakit.

 

“Hyung sedang main petak umpat?” tanya Taemin lagi.

“Aissh. Kau tidak lihat. Kepalaku terantuk meja” jawab Key seraya meringis kesakitan.

 

“Ohh…,” kata Taemin seraya manggut–manggut “Lalu hyung sedang apa dibawah meja? Sedang main petak umpat yah? Aku ikut main dong hyung”

 

“Aissh! Kau tidak mendengarku yah? Aku tidak sedang bermain petak umpat. Aku sedang mencari Min Yoo” jawab Key.

 

“Ahh Min Yoo. Sepertinya dia sedang bermain dikamar Yesung hyung,” kata Taemin. “Mworago?”

 

“Sekarang sudah waktunya dia minum susu” kata Key seraya menunjukkan botol susu ditangannya.

 

“Hyung ke kamar Yesung hyung saja. Kelihatannya Min Yoo sedang bermain dengan kura–kura milik Yesung hyung” kata Taemin.

 

Key mengernyit saat Taemin masih saja mengajaknya bermain.

“Aku sedang sibuk Taemin” kata Key kemudian beranjak ke kamar Yesung.

“Ahh payah” desah Taemin kecewa.

 

****

 

Min Yoo POV

Dikamar Yesung

 

Aku merangkak memasuki kamar Yesung ahjussi yang berbagi kamar dengan Ryeowook ahjussi. Aku berhenti sesaat seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar yang terlihat besar untukku. Ruangan kamar ini terasa nyaman namun juga terasa aneh. Seperti aura aneh yang selalu dimiliki Yesung ahjussi. Pandanganku terhenti pada sebuah akuarium kecil disudut ruangan yang berisi seekor kura–kura.

 

Ketemu. Aku tersenyum dan segera merangkak mendekati akuarium tersebut.

Hai tuan kura–kura!

 

Kura – kura itu hanya mengedipkan matanya padaku.

Hey ayo bermain!

 

Kura–kura itu mengedipkan matanya kembali. Aku mengulurkan tanganku menyentuh kaca akuarium dan memandang ke dalamnya. Kura–kura itu masih memandangku. Aku ingin menyentuh Ddangkkoma tapi kaca ini menghalangiku.

 

Hey ayo kita bermain bersama.

 

Ddangkkoma berpaling dan berjalan perlahan menjauhiku.

Hey kenapa kau menjauh? Ayo kita bermain bersama. Yesung ahjussi bilang aku boleh bermain denganmu.

 

Tanganku memukul–mukul kaca akuarium untuk menarik perhatiannya.

Berhasil. Ddangkkoma berhenti dan menoleh memandangku.

Hey keluarlah agar kita bisa bermain.

 

Ddangkkoma berjalan mendekatiku. Namun berhenti saat kaca akurium membatasi kami. Ia mengedipkan matanya memandangku. Kau tidak bisa keluar? Baiklah. Kalau begitu biar aku yang masuk. Benda ini besar dan cukup untuk kita berdua.

 

Aku mengulurkan tanganku mencoba menggapai batas akuarium. Namun gagal. Aku duduk didepan akuarium dan memandang Ddangkkoma dengan bingung. Bagaimana ini tuan kura-kura? Aku tidak bisa menggapainya. Aku tidak bisa masuk.

 

Kura–kura itu mengedipkan matanya seraya membuka mulutnya. Mungkin ia sedang bicara padaku? Tapi Aku ‘kan tidak mengerti bahasa kura–kura. Apa yang sedang kau bicarakan tuan kura – kura?

 

Kepalaku mendongak memandang batas akuarium yang sebenarnya tidak terlalu tinggi untukku. Jika saja aku sudah bisa berdiri dan berjalan, Aku pasti bisa memanjat akuarium ini. Aku menyentuh kaca akuarium dan berusaha untuk memanjat. Memaksa kaki kecilku untuk berdiri.

 

Namun tiba–tiba aku merasa tubuhku terangkat ke udara.

Loh? Loh? Kenapa akuariumnya terlihat menjauh? Siapa sih yang menggangguku? Aku hampir berhasil tahu!

 

Aku menoleh memandang orang yang sedang menggendongku. Ternyata Key ahjussi.

“Apa yang sedang kau lakukan Min Yoo? Itu berbahaya” kata Key ahjussi memandangku dengan cemas.

 

Aku meronta dalam gendongannya. Key ahjussi menurunkanku dan meletakkanku dilantai.

“Apa yang sedang kau lakukan Min Yoo? Aku mencarimu sejak tadi” tanya Key ahjussi.

 

Aku ingin masuk ke dalam benda itu dan bermain dengan tuan kura–kura.

“Hey aku membawa susu untukmu. Kau lapar ‘kan?” tanya Key ahjussi seraya menyodorkan sebotol susu padaku.

 

Aku menolaknya dan merangkak mendekati akuarium.

Aku mau masuk ke dalam dan bermain dengan tuan kura – kura. Aku tidak mau susu.

 

“Hey kau harus minum susumu. Atau Sungmin hyung akan marah padaku. Ini sudah saatnya kau minum susu” kata Key ahjussi membujukku.

 

Eomma? Huftt…Aku merindukan eomma dan appa. Kapan mereka pulang?

“Mereka akan segera pulang. Karena itu kau harus minum susumu” kata Key ahjussi.

 

Aku menerima botol susuku kemudian menunjuk Ddangkkoma.

Baiklah. Tapi, apa ahjussi bisa mengeluarkan tuan kura–kura agar kami bisa bermain bersama?

 

“Kau ingin bermain dengan ddangkkoma? Araseo, tapi kau tidak boleh nakal atau Yesung hyung akan marah” kata Key ahjussi.

 

Tenang saja, Aku bayi yang baik.

 

Key ahjussi mengeluarkan Ddangkkoma dari kandangnya dan meletakkannya didepanku. “Sekarang habiskan susumu. Aku ingin mengurus kakakmu” kata Key ahjussi kemudian beranjak pergi meninggalkanku

 

Aku tersenyum senang.

Baiklah tuan kura–kura. Sekarang kita bisa bermain bersama.

 

Aku meminum susuku seraya menyentuh tempurung Ddangkkoma. Ddangkkoma selalu bersembunyi setiap kali aku menyentuhnya. Dan itu membuatku senang. Kepala Ddangkkoma keluar dan memandangku. Aku melepas botol susu yang menyumpal mulutku dan memandang susuku yang tinggal setengah. Kemudian memandang Ddangkkoma.

 

Hey kau ingin minum susu juga? Eomma bilang aku harus minum susu agar aku cepat besar. Kalau begitu kau harus minum susu juga agar bisa cepat besar. Kau mau mencoba punyaku? Rasanya enak.

 

Aku menyodorkan botol susuku pada Ddangkkoma. Namun kura–kura itu tidak bergeming.

Kenapa? Kau tidak mau minum susu?

 

Aku menyodorkan kembali botol susuku namun Ddangkkoma berpaling dan berjalan perlahan menuju pintu. Aku merangkak mengikutinya.

Hey kau mau kemana? Tunggu aku.

 

Min Yoo POV

end

 

****

 

Key mengusapkan bedak bayi pada wajah Min Sae dan tersenyum.

“Selesai. Sekarang kau sudah cantik,” kata Key. “Aigoo…jika diperhatikan sedekat ini kau benar–benar mirip dengan Sungmin hyung” Key tersenyum dan meletakkan bedak bayi diatas meja kemudian beranjak pergi.

 

Meninggalkan Min Sae sendirian diruang tengah. Min Sae mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan berhenti pada bedak bayi diatas meja. Min Sae merangkak mendekati meja dan berusaha untuk menggapai bedak bayi. Berhasil. Bedak bayi itu jatuh ke lantai dan tutupnya terbuka. Min Sae mengambilnya dan mengguncang–guncangkannya. Seketika butiran–butiran halus berwarna putih dan beraroma khas bayi bertebaran dilantai.

 

“Houu nyaa nyaa…” celoteh Min Sae.

 

Min Sae tersenyum dan asyik bermain dengan bedak bayinya. Ia menoleh saat melihat adik kembarnya yang sedang merangkak mengikuti kura–kura peliharaan Yesung. Min Sae merangkak mendekati Min Yoo seraya membawa bedak bayi miliknya.

 

Min Sae mendekati Ddangkkoma dan menyentuhnya. Kura-kura itu menghentikan langkahnya dan menyembunyikan dirinya didalam tempurungnya. Min Sae memukul tempurung Ddangkkoma, namun makhluk kecil itu tidak kunjung keluar dari tempurungnya. Min Sae mengguncang–guncang bedak bayi miliknya diatas ddangkkoma, menjatuhkan isinya yang berwarna putih diatas tempurung Ddangkkoma. Ia tertawa senang seraya terus menumpahkan isi bedaknya pada Ddangkkoma.

 

Sementara itu. Min Yoo memperhatikan kakak kembarnya yang mulai asyik bermain dengan Ddangkkoma yang kini diselimuti bedak bayi miliknya. Ia ingin ikut bermain bersama namun matanya tertarik dengan sebuah benda yang ia kenali tergeletak dibawah tv. PSP milik Kyuhyun.

 

Min Yoo meninggalkan botol susunya dan merangkak ke bawah tv. Ia mengambil benda kesayangan Kyuhyun itu, menekan dengan asal semua tombol seraya tertawa senang. Bermain dengan bebas tanpa takut kyuhyun akan merebut mainannya (?).

 

“Kyaa kyaa…” celoteh Min Yoo senang.

 

Min yoo memukul–memukul PSP milik Kyuhyun ke lantai dan melemparkannya ke sudut ruangan. Ia merasa sangat senang. Min Yoo menoleh melihat kakak kembarnya yang sudah bosan bermain dengan Ddangkkoma dan merangkak pergi. Ia juga mulai mengantuk dan bosan. Min Yoo menguap dan merangkak pergi. Meninggalkan PSP Kyuhyun yang kini tergeletak pasrah dilantai dan sudah tidak berfungsi.

 

Key dan Onew terkejut saat melihat kekacauan yang telah dibuat si kembar Min Sae dan Min Yoo. Bedak bayi bertebaran dimana–mana. Ddangkkoma berjalan perlahan dengan bedak bayi yang menghiasi tempurungnya dan mengotori lantai. PSP Kyuhyun yang rusak dan tergeletak pasrah dilantai.

 

“Omo, apa yang terjadi?” tanya Key.

 

Onew mendesah.

“Ini pasti ulah mereka” kata Onew memandang Min Sae dan Min Yoo yang sudah terlelap bersama didepan tv.

 

“Lihat mereka. Bagaimana kita bisa memarahi mereka nanti?” tanya Key dan tersenyum.

 

“Kurasa tidak bisa” jawab Onew seraya beranjak membereskan hasil perbuatan si kembar Min Sae dan Min Yoo.

 

“Aigoo, PSP Kyuhyun hyung rusak. Dia pasti akan marah” kata Key mengambil PSP milik Kyuhyun yang tergeletak dilantai.

 

“Cepat bereskan kekacauan ini sebelum Teuki hyung dan yang lainnya pulang” kata Onew seraya merapikan ruangan.

 

“Aku merasa seperti pekerja saja. Mengasuh bayi dan membereskan rumah” kata Key.

 

“Bukannya begitu? Kau ‘kan eomma kita” ujar Onew.

“Ehh?” Key bengong mendengarnya.

 

****

 

Tokyo, Jepang

hotel

 

Sungmin membasuh wajahnya beberapa kali kemudian mematikan kran wastafel. Ia memandang pantulan dirinya di cermin dan mendesah beberapa kali. Mengeringkan wajahnya dengan handuk dan beranjak keluar. Sungmin duduk diranjang dan memandang Kyuhyun yang sedang membuka hadiah–hadiah dari fans. Konser malam ini berjalan lancar, tapi masih ada 2 hari lagi untuk menyelesaikan konser ini. 2 hari lagi untuk bisa kembali pulang ke Korea dan bertemu dengan bayi kembarnya.

 

“Ada apa sayang? Kau terlihat gelisah” tanya Kyuhyun memandang pemuda manis favoritnya itu.

 

Sungmin  menghela nafasnya sesaat.

“Aku merindukan mereka Kyu. Min kecilku” jawab Sungmin.

 

“Ayolah sayang. Kau baru sehari berpisah dengan mereka. Kau juga sudah menghubungi mereka hampir setiap jam” kata Kyuhyun.

“Aku tahu, tapi-“ kata Sungmin menunduk.

“Jinki dan yang lainnya berjanji untuk menjaga Min Sae dan Min Yoo. Kau tenang saja.” potong Kyuhyun.

 

“Aku tahu Kyu. Tapi perasaanku tidak tenang. Aku selalu gelisah” kata Sungmin seraya memeluk bantalnya dengan erat.

 

“Kau hanya merindukan mereka sayang. Min Sae dan Min Yoo akan baik–baik saja. Teuki hyung juga ada disana ‘kan? Dia pasti akan menjaga keponakan kesayangannya dengan sangat baik” kata Kyuhyun berusaha menenangkan.

 

Sungmin tidak bersuara. Kyuhyun mendesah memandang Sungmin yang masih terlihat gelisah. Ia mengerti bagaimana perasaan Sungmin sekarang. Cemas karena berada jauh dari bayinya. Kyuhyun meletakkan hadiah–hadiahnya dan menyentuh tangan Sungmin dengan lembut.

 

“Begini saja, begitu konser ini selesai kita akan segera kembali ke Korea. Sebelum itu kau bisa menggunakan webcam untuk mengetahui keadaan mereka, jika kau tidak puas hanya menggunakan telepon. Bagaimana?” kata Kyuhyun.

 

Sungmin mengangkat kepalanya memandang Kyuhyun.

“Keureyo? Aku bebas menghubungi mereka?” tanya Sungmin.

“Ne. Keure” jawab Kyuhyun.

 

Sungmin tersenyum senang dan memeluk Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan mengecup kepala Sungmin dengan lembut. Sungmin melepas pelukannya dan segera mengambil ponselnya.

“Kau mau menghubungi siapa?” tanya Kyuhyun.

 

“Tentu saja Jinki. Aku ingin tahu keadaan Min Sae dan Min Yoo sekarang” jawab Sungmin seraya bersiap menekan tombol call.

 

“Sebaiknya jangan sayang” kata Kyuhyun melarang.

“Wae? Kau bilang aku boleh bebas menghubungi mereka?” kata Sungmin memandang Kyuhyun.

 

“Tapi kau harus tahu waktu juga sayang. Ini sudah larut malam. Mereka pasti sudah tidur. Sudahlah, sebaiknya simpan ponselmu dan tidurlah. Besok kita masih ada konser” kata Kyuhyun berusaha membujuk.

 

“Tapi…” kata Sungmin kecewa.

“Sayang kau butuh istirahat” kata Kyuhyun tegas.

 

Kyuhyun mengambil ponsel dari tangan Sungmin dan meletakannya diatas meja. Sungmin merengut dan terpaksa menurut. Ia pun merebahkan tubuhnya diranjang. Kyuhyun berbaring disamping Sungmin.

 

“Min Sae dan Min Yoo akan baik–baik saja. Percayalah” kata Kyuhyun seraya membelai kepala Sungmin.

 

“Ya, kau benar” kata Sungmin kemudian memejamkan matanya.

 

Sungmin berusaha untuk tidur. Namun rasa gelisah itu masih ada. Menyelimuti perasaannya perlahan–lahan. ‘Semoga hanya perasaanku saja. Aku hanya merindukan mereka’ pikir Sungmin.

 

Tbc

Aigoo… are these my babies? / Part 6

Cast           : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre        : Family, Drama

Length       : Chaptered

Warning     : BL. Yaoi. M-preg

A/N              : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 5

“Sepertinya dia tidak perduli denganmu” kata Sungmin tertawa.

“Aissh. Ya, Min Sae! Kau pikir siapa appa’mu?” tanya Kyuhyun tidak terima.

 

Min Sae tidak memperdulikan Kyuhyun dan asyik menyentuh pipi chubby Henry. Sungmin tertawa geli. Kyuhyun beranjak mendekati Min Yoo yang sedang asyik bermain dengan botol susunya yang kosong.

 

“Ya, Min Yoo, apa kau pikir appa’mu ini tampan?” tanya Kyuhyun pada bayinya.

 

Min Yoo meletakkan botolnya dan merangkak kepangkuan Kyuhyun. Kyuhyun mengulang pertanyaannya. Namun Min Yoo hanya diam memandang Kyuhyun. Tidak lama Kyuhyun segera meletakkan Min Yoo kembali dan memandang pakaiannya yang basah.

 

“Aissh. Setan kecil, kau pikir aku toilet?!” omel Kyuhyun.

 

Sungmin tertawa semakin geli. Min Yoo tersenyum tanpa dosa kemudian merangkak mendekati Sungmin yang masih tertawa seraya memegangi perutnya. “Maa maa maa” panggil Min Yoo seraya mengulurkan tangannya pada Sungmin.

 

“Ayo kita ganti celanamu Min kecil” kata Sungmin kemudian beranjak mengganti celana Min Yoo seraya kembali tertawa.

 

Part 6

 

2 minggu kemudian

Soeul, Korea

Super junior dorm, 20.00 PM

 

Hari ini Kyuhyun dan Sungmin kembali ke Korea. Donghae, Leeteuk, dan Eunhyuk menyambut kedatangan Kyuhyun dan Sungmin diasrama. Mereka senang sekali bisa bertemu kembali dengan keponakanan kembar kesayangan mereka. Sementara Kyuhyun segera beristirahat dikamar. Sepertinya ia benar-benar lelah.

 

“Dimana yang lain?” tanya Sungmin.

“Sibuk dengan jadwal masing–masing. Wookie sedang pergi keluar dengan Yesung hyung. Sebentar lagi mereka juga pulang” jawab Donghae seraya menggendong Min Yoo.

 

“Lalu dimana anak-anak Shinee?” tanya Sungmin lagi seraya mengedarkan pandangannya.

“Ahh mereka ke perusahaan membicarakan tentang album baru mereka” jawab Eunhyuk tanpa berpaling dari laptopnya.

 

Leeteuk memandang Min Sae yang diam dan tampak sedih dipelukan Sungmin.

“Min Sae kenapa?” tanya Leeteuk.

 

“Dia sedih karena harus berpisah dari Henry. Min Sae sangat menyukai Henry, terutama pipi chubbynya. Ia senang sekali menyentuhnya. Karena itu saat kami akan pulang ke Korea Min Sae menangis dan tidak mau lepas dari Henry” jawab sungmin seraya membelai kepala Min Sae.

 

Terdengar suara langkah kaki. Tidak lama muncul Ryeowook dan Yesung.

“Hyung~” kata Ryeowook senang seraya berlari memeluk Sungmin.

“Annyeong Wookie” kata Sungmin tersenyum.

 

“Kapan hyung datang?” tanya Ryeowook.

“Kami baru sampai,” jawab Sungmin. “Min Sae, ayo beri salam pada Wookie ahjussi.” kata Sungmin pada Min Sae yang berada didalam pelukannya.

 

Min Sae menoleh memandang Ryeowook dan segera tersenyum. Ia tertawa senang melihat ahjussi kesayangannya. Segera Ryeowook menggendong keponakan kesayangannya itu, membiarkan Min Sae menyentuh tulang pipinya yang tinggi. Min Sae juga menyukai tulang pipi Ryeowook yang tinggi. Seperti ia menyukai pipi chubby Henry.

 

“Kyaa kyaa kyaa. Houu nya nya…” celoteh Min Sae senang seraya menyentuh pipi Ryeowook.

 

“Kau merindukanku yah?” kata Ryeowook tertawa.

“Beristirahatlah Minie. Kau terlihat lelah” kata Yesung.

 

Sungmin menganggukkan kepalanya.

“Dimana Kyu?” tanya Yesung.

“Dia sedang beristirahat. Dia lelah sekali” jawab Sungmin.

 

“Hyung beristirahat saja. Biar kami yang menjaga Min Sae dan Min Yoo” kata Ryeowook.

“Araseo. Aku akan tidur sebentar” kata Sungmin kemudian beranjak ke kamarnya.

 

****

 

Paginya…

 

Pagi ini Sungmin, Ryeowook dan Hangeng sedang sibuk membuat sarapan di dapur. Kyuhyun sedang asyik bermain starcraft dikomputernya. Heechul sedang asyik membaca komik kesayangannya dengan ditemani Heebum disampingnya. Eunhyuk sedang memperhatikan Donghae dan Leeteuk yang sedang memandikan Min Sae dan Min Yoo. Dengan mudah Donghae mengurus Min Yoo dan tidak lama Min Yoo pun sudah rapi.

 

Min Yoo menoleh memperhatikan Yesung yang sedang bermain dengan Ddangkkoma. Ia merangkak mendekati Yesung. Yesung menunjukkan kura–kura kesayangannya pada Min Yoo.

 

“Ini Ddangkkoma” kata Yesung.

 

Yesung meletakkan Ddangkkoma dilantai. Kura–kura itu keluar dari tempurungnya dan berjalan perlahan. Min Yoo terus memperhatikan Ddangkkoma. Ia penasaran dengan benda yang berjalan lambat ini. Min Yoo merangkak mengikuti Ddangkkoma dan menyentuh tempurungnya. Setiap kali ia menyentuhnya, kura–kura itu akan bersembunyi ditempurungnya. Min Yoo semakin penasaran dan merasa senang. Ia menoleh memandang Yesung.

 

“Kau menyukainya?” tanya Yesung tersenyum.

“Nyaa nyaa kyaa…” celoteh Min Yoo senang.

 

Sementara itu. Leeteuk baru saja selesai memakaikan Min Sae popok saat ponselnya berbunyi. Leeteuk menyuruh Kyuhyun untuk meneruskan pekerjaannya kemudian segera mengangkat ponselnya yang terus berbunyi seraya menjauh. Kyuhyun masih asyik bermain starcraft sampai Sungmin berteriak dari dapur.

 

“Cho Kyuhyun!!! Cepat pakaikan min sae baju!!” teriak Sungmin.

 

Segera Kyuhyun meninggalkan komputernya dan beranjak untuk mengurus Min Sae. Min Sae yang masih memakai popok sedang asyik bermain dengan bajunya.

“Nyaa nyoo nyoo…” celoteh Min Sae.

 

“Min Sae, ayo pakai bajumu dulu” kata Kyuhyun seraya mengambil baju dari tangan Min Sae dan merebahkannya dikarpet bulu yang hangat.

 

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Sae seraya memasukkan jarinya ke dalam mulutnya.

 

“Aku tahu. Setelah ini kita akan bermain,” kata Kyuhyun. “Dimana bedakmu Min Sae?” tanya Kyuhyun seraya menoleh mencari bedak bayi.

 

Sementara Kyuhyun sedang sibuk mencari bedak bayi, Min Sae membalik tubuhnya dan merangkak pergi. Menyadari bayinya kabur, Kyuhyun segera mengejarnya.

“Min Sae kembali kemari” kata kyuhyun.

 

Namun Min Sae terus merangkak seraya tertawa senang.

“Aissh…bayi ini” gerutu Kyuhyun.

 

Min Sae berhenti merangkak saat ia menabrak seseorang. Minho menunduk memandang bayi kecil yang hanya memakai popok dikakinya. Min Sae terpana melihat Minho kemudian mengulurkan tangannya, meminta Minho menggendongnya.

 

“Nyaa kyaa…” celoteh Min Sae senang saat Minho menggendongnya.

 

Minho dan seluruh personil Shinee memperhatikan Min Sae dengan bingung.

“Bayi siapa ini?” tanya Jonghyun.

“Mungkin bayinya Sungmin hyung” jawab Taemin.

 

“Ah, kalian sudah datang” kata Leeteuk yang baru selesai menelepon.

“Ahh Teuki hyung” kata Onew menoleh dan membungkukkan kepalanya dengan sopan. Minho dan yang lainnya pun ikut membungkukkan kepala mereka dengan sopan.

 

“Kyuhyun hyung dan Sungmin hyung sudah pulang?” tanya Onew.

“Ne. Kami sampai tadi malam” jawab Kyuhyun yang muncul disamping Leeteuk.

“Ini bayinya?” tanya Minho.

 

Leeteuk mengangguk.

“Ini Min Sae, dan yang disana itu Min Yoo” jawab Leeteuk menunjuk Min Yoo yang sedang bermain dengan Yesung dan Eunhyuk.

 

“Kenapa Min Sae masih belum memakai baju?” tanya Sungmin yang muncul dari dapur.

“Bayi nakal itu kabur terus, bagaimana aku bisa memakaikannya” jawab Kyuhyun mendengus.

 

Sungmin tersenyum saat anak-anak Shinee menyapanya. Ia pun balas menyapa.

“Baiklah Min kecil, saatnya pakai baju” kata Sungmin seraya mengambil Min Sae dari gendongan Minho kemudian beranjak pergi.

 

Leeteuk menghempaskan tubuhnya disofa diikuti 5 hoobaenya dan Kyuhyun. Tidak lama Sungmin muncul dengan Min Sae yang sudah cantik. Ia meletakkan Min Sae di lantai. “Yesung hyung bawa Min Yoo kemari” kata Sungmin.

 

Yesung datang dengan menggendong Min Yoo dan meletakkannya disamping Min Sae. Para personil Shinee memperhatikan bayi kembar itu dengan teliti dan takjub. “Mereka terlihat mirip dengan Kyuhyun hyung dan Sungmin hyung. Mereka lucu sekali” kata Taemin tersenyum gemas.

 

“Kurasa mereka benar–benar anak mereka” kata Key.

“Mereka bayi sungguhan” kata Jonghyun tidak percaya.

 

Onew tidak bisa berkomentar sementara Minho hanya tersenyum setuju. 

“Baiklah. Min Sae, Min Yoo ayo beri salam pada ahjussi kalian” kata Sungmin.

“Ah, annyeong Min Sae, annyeong Min Yoo. Aku Taemin” kata Taemin tersenyum seraya melambaikan tangannnya dengan senang.

 

“Annyeong. Bayi kembar. Aku bling–bling Jonghyun” kata Jonghyun dengan bangga.

“Aku diva Key. Pakaian kalian lucu sekali” kata Key.

“Aku dubu Onew” kata Onew dengan canggung.

 

Minho hanya tersenyum dan membelai kepala kedua bayi kembar didepannya.

“Ya! Untuk apa kalian memperkenalkan diri seperti di depan kamera begitu? Mereka tidak akan mengerti” kata Kyuhyun terkekeh.

 

“Nyaa!” sapa Min Sae dan Min Yoo tersenyum.

“Setidaknya mereka bisa menyapa orang” kata Sungmin tersenyum pada Kyuhyun.

 

Min Sae merangkak mendekati Minho.

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Sae seraya mengulurkan kedua tangan mungilnya.

 

Minho mengangkat bayi kecil itu kepangkuannya. Min Sae tersenyum puas dan duduk dengan tenang dipangkuan Minho. Onew dan Taemin memandang Min Sae dengan heran.

“Kelihatannya dia menyukaimu hyung” kata Taemin.

 

“Min Sae selalu menyukai pria tampan. Dasar bayi genit” kata Kyuhyun seraya beranjak ke meja komputernya.

 

“Setidaknya dia tahu yang mana pria tampan” kata Sungmin terkekeh kecil.

“Cih…” gerutu Kyuhyun seraya menyalakan komputernya.

 

Min Yoo merangkak mendekati Kyuhyun.

“Ppaa…” panggil Min Yoo.

 

“Mworago Min Yoo?” tanya Kyuhyun menoleh memandang bayi kecilnya.

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo seraya mengulurkan kedua tangannya.

 

Kyuhyun mengangkat Min Yoo dan mendudukkan dipangkuannya.

“Duduk dengan tenang dan biarkan aku bermain. Arachi?” kata Kyuhyun pada Min Yoo kemudian mulai bermain.

 

Min Yoo duduk dengan tenang dan memperhatikan Kyuhyun yang mulai asyik bermain.

“Houu nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo.

 

“Sebentar lagi aku akan menang. Lihat ini Min Yoo” kata Kyuhyun tanpa berpaling dari layar Komputer.

 

Min yoo mengangkat kepalanya memandang Kyuhyun yang serius bermain kemudian kembali memandang layar komputer. Ia tidak mengerti apa yang sedang dimainkan oleh Kyuhyun tapi kelihatannya menarik. Ia ingin ikut bermain. Tangan mungil Min yoo menekan dengan asal tombol-tombol di keyboard.

 

“Nnyaa nyaa houu…” celoteh Min Yoo senang.

“Aissh! Min Yoo. Sudah kubilang duduk dengan tenang. Kau membuat permainannya jadi error” omel Kyuhyun.

 

Min Yoo memandang Kyuhyun kemudian memandang layar komputer tidak mengerti. Kenapa permainannya berhenti? Iia ingin bermain juga. Min yoo menekan tombol–tombol di keyboard kembali dengan asal.

 

“Cho Min Yoo!” kata Kyuhyun mendesah dengan kesal seraya berusaha menjauhkan tangan mungil Min Yoo dari keyboard.

 

“Yorobun sarapan sudah siap” teriak Ryeowook dari dapur.

 

Segera seluruh personil SuJu dan Shinee berkumpul dimeja makan. Sungmin memberikan sebotol susu pada Min Sae yang masih duduk dengan tenang dipangkuan Minho. Dan Kyuhyun segera memberikan Min Yoo pada Sungmin.

 

“Baiklah Min kecil, saatnya sarapan” kata Sungmin seraya memberikan sebotol susu pada Min Yoo yang segera dinikmatinya dengan lahap.

 

****

 

“……popok dan pakaian mereka ada didalam kamarku. Susu mereka ada di dalam lemari dapur. Jangan sampai tertukar dengan susu yang lain. Lalu beri mereka susu pada jam 7 pagi, jam 12 siang, dan jam 4 sore. Jangan lupa beri mereka jus buah. Lalu……” kata Sungmin.

 

Sungmin sedang memberikan instruksi dan penjelasan pada 5 babsitter barunya sebelum berangkat syuting. Onew, Key, Jonghyun, Minho dan Taemin mendengarkan penjelasan dari Sungmin dengan baik dan serius. Key bahkan mencatat semuanya didalam buku kecilnya. Kyuhyun memutar kedua matanya dengan bosan.

 

“Sudahlah sayang. Mereka juga pernah mengurus anak kecil di acara Hello Baby ‘kan? Kurasa mereka tidak akan kesulitan” kata Kyuhyun.

 

“Yoogeun berusia 3 tahun. Sedangkan anak kembarku masih berusia 8 bulan” kata Sungmin mendelik.

 

“Apa bedanya? Mereka sama–sama anak kecil” kata Kyuhyun membuat Sungmin semakin mendelik.

 

“Araseo, kalian sudah mengerti ‘kan? Kami akan pulang telat malam ini, tapi  aku akan berusaha untuk pulang cepat begitu syuting selesai” kata Sungmin mengakhiri penjelasannya.

 

“Araseo hyung. Tenang saja, kami akan menjaga mereka dengan baik” kata Minho.

“Kami akan menjaga mereka” kata Onew.

 

Sungmin memandang Min Sae yang sedang digendong oleh Minho, dan Min Yoo yang sedang asyik bermain dengan botol susunya. “Baiklah Min kecilku, kami pergi dulu. Kalian bersama Shinee ahjussi dulu yah dan jangan nakal” kata Sungmin kepada kedua bayi kembarnya kemudian mengecup kepala mereka satu persatu.

 

“Sayang, kita hampir terlambat” kata Kyuhyun diambang pintu.

“Araseo” kata Sungmin kemudian beranjak pergi.

“Bye bye” kata Minho seraya melambaikan satu tangan Min Sae.

 

Sepeninggal Kyuhyun dan Sungmin, Onew dan 4 personilnya diam memperhatikan Min Sae dan Min Yoo yang sedang memandang mereka. Onew memperhatikan kedua bayi kembar itu dengan teliti dan bingung. Ia masih tidak mengerti, bagaimana mahluk kecil ini bisa lahir dari tubuh seorang Lee Sungmin??!

 

Onew mengulurkan tangannya menyentuh Min Yoo kemudian segera menarik tangannya kembali.  “Apa yang kau lakukan hyung?” tanya Jonghyun mengernyit.

 

“Anni. Aku hanya penasaran. Bayi ini…ternyata sungguhan,” jawab Onew seraya menggelengkan kepalanya. “Aku hanya masih tidak mengerti, bagaimana ini bisa terjadi? Ini sulit dipercaya” kata Onew lagi dengan bingung.

 

“Kau sudah menyentuhnya ‘kan” kata Taemin.

“Sekarang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Onew.

 

Key membuka buku kecilnya.

“Kau mencatat semuanya?!” kata Jonghyun terkejut melihat catatan milik Key. Key hanya menganggukkan kepalanya.

 

“Kita pernah tampil di acara Hello Baby, dan kita pernah mengurus Yoogeun. Kurasa kita bisa melakukannya” kata Taemin.

 

“Yoogeun berusia 3 tahun, sementara mereka masih berusia 8 bulan. Ini lebih sulit.” kata Jonghyun.

 

“Kita ikuti saja catatan dari Sungmin hyung. Kurasa ini tidak akan jauh berbeda dari saat mengurus Yoogeun” kata Minho bersuara.

 

“Araseo. Ayo kita lakukan” kata Onew.

 

Dengan catatan dari sungmin, Onew dan 4 dongsaengnya berusaha untuk mengurus Min Sae dan Min Yoo. Beberapa kali Onew salah memakaikan popok pada Min Yoo, sementara Minho dengan mudah memakaikan popok pada Min Sae. Onew akhirnya menyerah dan digantikan oleh Jonghyun yang sok tahu.

 

“Perhatikan aku hyung” kata Jonghyun percaya diri.

 

Tidak lama kemudian…

“Lihat? Ini mudah hyung” kata Jonghyun tersenyum bangga.

 

Minho mengernyit melihat hasil kerja Jonghyun.

“Lho? Kau memasangnya terbalik hyung” kata Minho.

“Ehh? Terbalik?” kata Jonghyun.

 

“Itu mudah? Kekeke…” kata Onew terkekeh.

“Seperti ini hyung” kata Minho seraya menunjukkan cara memakaikan popok yang benar pada kedua hyungnya.

 

Onew dan Jonghyun mangut–mangut memperhatikan demonstrasi dari Minho. Sementara itu, Min Sae asyik bermain dengan popoknya, mengeluarkan semua popok dari bungkusnya dengan sembarangan. Min Sae merangkak mendekati adik kembarnya yang masih berbaring dikarpet. Terlihat gelisah dan tidak nyaman.

 

“Nyaa nyaa..” kata Min Sae seraya memberikan popok ditangannya pada Min Yoo.

 

Min Yoo diam dan semakin gelisah. Kemudian “hwuaa…” Min Yoo mulai menangis.

 

Minho menghentikan penjelasannya dan beranjak menggendong Min Yoo untuk menenangkannya. Namun Min Yoo masih menangis gelisah. “Kenapa dia menangis?” tanya Onew bingung.

 

“Mungkin dia tidak nyaman dengan popoknya” kata Minho.

“Mungkin dia tidak suka memakai popok. Kalau begitu lepas saja” kata Jonghyun.

 

Jonghyun mengambil Min Yoo dari gendongan Minho dan merebahkannya disofa. Ia berusaha untuk membuka perekat popoknya, namun gagal. Perekatnya menempel dengan kuat. Jonghyun berusaha menarik perekat dengan keras dan akhirnya perekat itu berhasil terlepas. Namun popoknya terlempar di udara dan mendarat diwajah Onew.

 

“Weeks!!! Jonghyun ah, kau pikir wajahku tempat sampah?!” kata Onew mengernyit.

“Mianhae hyung. Tidak sengaja” kata Jonghyun tersenyum meminta maaf. Minho hanya tertawa.

 

Seketika Min Yoo berhenti menangis. Namun…

“Ehh hyung…” panggil Minho

“Hn” jawab Jonghyun.

“Itu…” kata Minho seraya menunjuk Min Yoo.

 

Jonghyun dan Onew menoleh memandang Min Yoo dan terkejut. Baru saja popoknya dilepas dan Min Yoo sudah mengompol disofa dengan tenang. “Aigoo…” kata Jonghyun.

 

Min Yoo hanya tertawa.

“Dia mengerjai kita” kata Onew.

 

Sementara itu Key dan Taemin sedang berusaha membuat susu untuk Min Sae dan Min Yoo di dapur. Taemin membuka lemari dapur dan memandang dua kaleng susu dengan bingung.

“Susunya yang mana hyung?” tanya Taemin.

 

“Yang sebelah kanan. Susu untuk bayi,” jawab Key tanpa berpaling dari buku kecilnya. “Kaleng susu yang satu lagi milik Minho. Susu untuk pembentuk tubuhnya. Jangan salah ambil Taemin ah.” kata Key lagi.

 

“Oh araseo” kata Taemin.

 

Taemin mengambil kaleng susu yang sebelah kanan dan membukanya. Aroma susu bayi segera tercium. “Berapa sendok hyung?” tanya Taemin.

 

“Masing–masing 4 sendok. Air panasnya setengah saja” jawab Key masih tanpa berpaling.

 

Taemin melakukan sesuai intruksi.

“Taemin ah, susunya dicoba dulu. Terlalu panas atau tidak. Kalau terlalu panas tambahkan air lagi” kata Key.

 

“Araseo” kata Taemin.

“Bagaimana?” tanya Key.

 

“Enak hyung” jawab Taemin.

“hahh?” Key mengernyit.

 

Key menoleh dan terkejut memandang Taemin yang sedang menghabiskan susu yang sudah ia buat. “Lee Taemin?! Apa yang kau lakukan?!” tanya Key terkejut.

 

“Kata hyung aku harus mencobanya dulu” jawab Taemin polos.

“Aku menyuruhmu mengetesnya. Kau bisa meneteskan air susunya ditanganmu untuk merasakan terlalu panas atau tidak. Bukannya menghabiskannya!!” kata Key.

 

“Habis enak hyung” kata Taemin.

“Aigoo…itu susu untuk bayi. Memangnya kau bayi? Sudahlah. Biar aku saja yang buat” kata Key menyuruh Taemin untuk menyingkir.

 

Taemin pun menggeser tubuhnya dan memperhatikan Key yang membuat ulang 2 botol susu kemudian segera memberikan pada Min Sae dan Min Yoo yang sudah lapar. Setelah menghabiskan susunya, Min Sae dan Min Yoo segera terlelap. Onew dan 4 dongsaengnya merebahkan tubuh mereka dengan lelah.

 

“Akhirnya mereka tidur juga” kata Jonghyun seraya merenggangkan tubuhnya.

 

terdengar suara telepon berdering.

“Pasti Sungmin hyung” tebak Taemin.

 

Onew beranjak mengangkat telepon yang terus berdering. Dan ternyata tebakan Taemin benar. Hampir setiap 1 jam sekali Sungmin selalu menelpon menanyakan keadaan bayi kembarnya. Memastikan bayi kembar diurus dengan baik.

 

“Mereka sudah minum susu, sekarang mereka sedang tidur. Araseo hyung” kata Onew kemudian menutup teleponnya.

 

“Hampir setiap 1 jam sekali Sungmin hyung selalu menelpon” kata Jonghyun.

“Itu namanya naluri seorang ibu. Seorang ibu pasti selalu memikirkan keadaan anaknya” kata Key.

 

“Memangnya Sungmin hyung seorang ibu yah?” tanya Taemin.

“Tentu saja. Ehh……entahlah bagaimana menyebutnya yah?” jawab Jonghyun bingung.

 

“Bagaimana dengan renovasi apartement kita hyung?” tanya Minho.

“Mereka sedang berusaha memperbaikinya” jawab Onew.

 

“Kita ini artis atau babysitter sih? Apartement direnovasi, menumpang diapartement sunbae, proses album baru tidak jelas, sekarang kita malah mengurus bayi” kata Jonghyun seraya menggelengkan kepalanya.

 

“Sudahlah. Ini perjanjian” kata Onew kemudian mendesah kecil.

 

tbc

Aigoo… are these my babies? / Part 5

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary   : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 4

“Meski begitu, kita hanya tinggal sementara disini. Jadi sebaiknya jangan berulah, atau mereka nanti akan mengusir kita” kata Onew.

 

“Tapi hyung, apa hyung tidak penasaran dengan semua barang–barang ini? Kupikir semua barang–barang ini tidak mungkin milik Teuki hyung atau suju hyung yang lain, apalagi milik Heechul hyung” kata Taemin.

 

“Kalau begitu ini semua milik siapa? Apa ada bayi di asrama ini?” tanya Jonghyun.

 

“Aku rasa memang ada bayi di asrama ini” kata Minho.

 

Semuanya terdiam. Rasa penasaran kembali menjalari mereka. Ada bayi di asrama ini. Tapi bayi siapa? Kepala mereka mencoba mencari jawabannya. Onew, Jonghyun, Key, Minho dan Taemin memandang ke arah pintu kamar yang terkunci. Kamar Kyuhyun dan Sungmin. Mereka berpikir,  jawabannya ada dibalik pintu itu.

 

Part 5

 

Torronto, Canada

 

Hari ini hari terakhir Leeteuk dan personil lainnya berada di Kanada. 15 menit lagi pesawat menuju Korea akan segera berangkat. Tentu saja Siwon yang membayar semua tiket pesawat seluruh personilnya, atas permintaan Heechul dan Kangin. Donghae dan Ryeowook sedih harus  berpisah lagi dengan keponakan kembar kesayangan mereka.

 

“Sudahlah hyung. Kalian akan bertemu 2 minggu lagi dan setelah itu kalian akan bertemu setiap hari. Jangan berlebihan seperti itu” kata Kyuhyun bosan.

 

 “Biarkan saja. Itu berarti Min Sae dan Min Yoo sangat disayangi oleh para ahjussinya” kata Sungmin tersenyum.

 

“Tapi itu berlebihan” gerutu Kyuhyun.

 

Leeteuk memandang jam tangannya dan mengatakan sudah saatnya mereka pergi. Donghae dan Ryeowook segera mengembalikan Min Sae dan Min Yoo pada Kyuhyun dan Sungmin. Para personil segera berpamitan pulang.

 

“Terima kasih Henry. Maaf sudah merepotkanmu selama 2 minggu ini” kata Leeteuk.

 

“Bukan masalah hyung. Aku senang. Liburan kali ini sangat menyenangkan” kata Henry dengan tersenyum.

 

“Sampai bertemu lagi di Korea” kata Donghae kepada kedua keponakan kembarnya.

“Annyeonghi kyesipsio” kata Ryeowook.

 

“Annyyeonghi kasipsio ahjussi” kata Sungmin melambaikan tangan mungil Min Sae kepada para personil yang mulai beranjak memasuki gerbang keberangkatan.

 

“Daa daa…” celoteh Min Sae tersenyum.

 

****

 

Dipesawat

 

Donghae memandang keluar jendela pesawat, menikmati awan–awan yang melayang diudara. 2 jam lagi mereka akan sampai di Korea. Ia menoleh memandang sahabatnya yang sejak tadi hanya diam saja.

 

“Mworago Hyukie?” tanya Donghae.

 

Eunhyuk masih saja diam. Donghae memandang sahabatnya yang terlihat sedang berpikir. “Kau sedang berpikir sesuatu?” tanya Donghae.

“Aku sedang mengingat” jawab Eunhyuk tanpa berpaling.

 

“Mengingat apa?” tanya Donghae ingin tahu.

“Diamlah sebentar Hae. Aku sedang berusaha mengingatnya” kata Eunhyuk.

 

Eunhyuk menutup matanya. Keningnya berkerut menandakan ia sedang berpikir dengan keras. Tidak lama kemudian Eunhyuk membuka matanya.

“Aku ingat!” kata Eunhyuk akhirnya.

“Mwo?” tanya Donghae.

 

“Sebelum berangkat ke bandara aku memeriksa emailku. Minho mengirimiku email. Katanya dia dan anak–anak Shinee sekarang berada di asrama kita” jawab Eunhyuk.

 

“Mwo? Mereka tinggal di asrama kita?” kata Donghae kaget.

 

Eunhyuk menganggukkan kepalanya. “Mereka sudah tinggal diasrama kita selama seminggu” kata Eunhyuk.

 

“Bagaimana mereka bisa masuk?” tanya Donghae heran. Eunhyuk menunjuk donghae.

“Aku?” kata Donghae bingung.

 

“Kau membocorkan password kita pada Minho saat kau sedang mabuk. Kukira cuma Kangin hyung saja yang bocor” kata Eunhyuk mencibir.

 

Donghae tersenyum malu. “Kenapa mereka tinggal diasrama kita?” tanyanya.

“Katanya asrama mereka sedang direnovasi selama 5 bulan. Mereka meminta ijin untuk tinggal sementara diasrama kita” jawab Eunhyuk.

 

Donghae terdiam sesaat.

“Ini masalah” kata Donghae tiba-tiba.

“Masalah?” tanya Eunhyuk mengernyit tidak mengerti.

 

“Mereka bisa tahu tentang keberadaan Min Sae dan Min Yoo. Seharusnya tidak ada yang boleh tahu selain kita” kata Donghae.

 

“Oh kau benar. Ini masalah” kata Eunhyuk mengerti.

“Kita harus beritahu Teuki hyung” kata Donghae.

 

Donghae dan Eunhyuk beranjak ke kursi Leeteuk yang berada dibelakang bersama Ryeowook. Leeteuk sedang asyik mendengarkan Ipodnya sementara Ryeowook hampir terlelap.  “Hyung kita dapat masalah” kata Donghae.

 

“Mworago Hae?” tanya Leeteuk melepas earphonenya.

“Huh? Hyung mworago?” tanya Ryeowook terbangun.

 

“Shinee sedang berada diasrama kita” jawab Donghae.

“Di asrama kita? Shinee?” tanya Leeteuk tidak mengerti.

 

“Minho mengirimiku email. Dia meminta ijin untuk tinggal diasrama kita karena asrama mereka sedang direnovasi selama 5 bulan. Mereka sudah tinggal diasrama kita selama seminggu” jelas Eunhyuk.

 

“Mwo?” kata Leeteuk dan Ryeowook terkejut.

“Bagaimana mereka bisa masuk?” tanya Leeteuk.

 

“Minho bilang, Donghae tidak sengaja memberitahukan password kita saat dia sedang mabuk” jawab Eunhyuk melirik Donghae.

 

Leeteuk dan Ryeowook segera memandang Donghae, yang dipandang hanya tersenyum meminta maaf. “Hyung jika mereka di asrama kita, mereka bisa tahu tentang keberadaan Min Sae dan Min Yoo” kata Donghae khawatir.

 

“Ahh Donghae hyung benar. Ini gawat Teuki hyung” kata Ryeowook.

“Tenanglah. Apa kamar Kyuhyun dan Sungmin sudah dikunci?” tanya Leeteuk.

“Ne. Kuncinya ada padaku” jawab Ryeowook.

 

“Setidaknya kita bisa sedikit tenang. Kyuhyun dan Sungmin akan pulang 2 minggu lagi. Aku akan mengurusnya. Sekarang kalian kembali ke kursi kalian.” kata Leeteuk pada Eunhyuk dan Donghae.

 

Eunhyuk dan Donghae menurut dan segera kembali ke kursi mereka.

“Kau tidurlah lagi Wookie” kata Leeteuk.

“Ne hyung” kata Ryeowook kemudian berusaha untuk tidur kembali.

 

****

 

Seoul, Korea

 

Setelah pesawat mendarat seluruh personil Super Junior segera kembali ke asrama mereka. Leeteuk berusaha menenangkan para personilnya yang sedang membicarakan tentang kekhawatiran mereka sementara Heechul hanya terkekeh tidak perduli seraya mengupdate twitternya. Shinee terkejut saat melihat kedatangan Leeteuk dan personil Super Junior lainnya di asrama.

 

“Selamat datang hyung” sambut Onew tersenyum cemas.

 

Seluruh personil Super Junior duduk mengelilingi hoobae mereka yang duduk dengan cemas. Onew khawatir sunbae mereka akan marah karena ketidaksopanan mereka. Tidak ada yang bersuara selama beberapa menit, selain detik jam yang terasa berdetik dengan lambat.

 

“Cheongmal mianhae hyung karena tidak sopan menginap diasrama kalian tanpa ijin. Asrama kami rusak dan butuh renovasi selama 5 bulan” Onew bersuara.

 

“Proses album baru kami juga berjalan lambat karena Jinki hyung tidak sengaja merusak laptop milik Jonghyun hyung. Padahal semua materi lagu baru kami ada didalam laptop itu” kata Key.

 

“Kami mohon Teuki hyung mengijinkan kami tinggal sementara disini” kata Jonghyun.

 

“Kami tidak akan merepotkan” kata Minho.

“Jebbal hyung” pinta Taemin dengan puppy eyesnya.

 

Leeteuk menghela nafasnya perlahan.  “Seharusnya kalian mengabariku dulu” katanya.

 

“Maafkan kami” kata Shinee kompak.

“Sudahlah. Tidak apa–apa” kata Leeteuk.

 

“oh ya, Teuki hyung bolehkah aku bertanya?” tanya Key tiba-tiba.

 

Leeteuk menganggukkan kepalanya.

“Saat kami datang, kami menemukan beberapa perlengkapan bayi dan mainan. Itu milik siapa?” tanya Key.

 

Leeteuk dan personil lainnya, kecuali Heechul, terkejut mendengar pertanyaan dari Key.

“Ahh…itu…itu milik keponakan Yesung hyung. Terkadang keponakannya datang berkunjung bersama ibunya. Benar ‘kan hyung?” kata Ryeowook seraya menyenggol Yesung yang duduk disebelahnya.

 

“Hah? Ahh ne…itu milik keponakanku” kata Yesung dengan cepat.

“Lalu ini foto bayi siapa?” tanya Taemin seraya menunjuk foto bayi yang ia temukan kemarin.

 

“Itu foto keponakanku” jawab Yesung.

“Yesung hyung punya keponakan kembar?” tanya Taemin mengernyit. Yesung hanya menganggukkan kepalanya yang besar.

 

“Jadi benar disini ada bayi?” tanya Jonghyun mengambil kesimpulan.

“Bukankah sudah kami katakan? Itu semua milik keponakan Yesung hyung. Tidak ada bayi disini” jawab Donghae mengelak.

 

“Kami hanya penasaran. Kenapa hanya kamar kyuhyun hyung dan sungmin hyung saja yang terkunci?” Onew ikut bertanya.

 

“Dan siapa itu Cho Min Sae dan Cho Min Yoo?” tanya Minho.

“Darimana kalian tahu nama itu?” tanya Eunhyuk terkejut.

“Tertulis dibawah foto bayi kembar itu” jawab Minho.

 

Taemin mengambil foto yang dimaksud dan membaca nama yang tertulis dibawahnya.

“Cho Min Sae. Cho Min Yoo. Itu nama yang bagus,” kata Taemin. “Tapi, bayi kembar ini lebih terlihat seperti Kyuhyun hyung dan Sungmin hyung. Ini anak mereka yah?” tanya Taemin polos.

 

“Itu…itu…” kata Donghae bingung. Personil yang lainnya pun ikut-ikutan bingung.

 

Heechul terkekeh.

“Sudahlah Teuki hyung. Mereka sudah tahu” kata Heechul santai.

“Heechul hyung!!” protes Ryeowook dan Donghae.

 

“Mwo? Mereka tahu ada bayi disini. Kau ingin aku yang memberitahu mereka sekarang atau si raccoon Kangin yang akan membocorkannya nanti? Atau biarkan saja mereka mencari tahu sendiri?” tanya Heechul menantang.

 

Semua diam. Tidak ada yang dapat menentang keinginan Heechul diasrama ini. Shinee memandang Heechul penasaran. “Dengar dongsaeng. Bayi kembar itu memang anak Kyuhyun dan Sungmin. ANAK MEREKA” kata Heechul menyeringai.

 

“MWO?!” kata anak-anak shinee terkejut.

 

Dengan singkat Heechul menceritakan semuanya pada semua personil shinee. Seluruh personil shinee terkejut dan juga bingung. Donghae menepuk dahinya dengan kesal. Ryeowook dan personil lainnya mendesah.

 

“Sekarang bagaimana Teuki hyung? Heechul hyung sudah membocorkannnya” kata Ryeowook merengut.

 

Leeteuk memandang kelima hoobaenya kemudian mendesah.

“Aku bisa saja mengijinkan kalian tinggal disini. Tapi, karena kalian sudah tahu tentang hal ini, aku harus bicara dulu dengan Kyuhyun dan Sungmin” kata Leeteuk.

 

Leeteuk mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Kyuhyun dan Sungmin yang masih berada di kanada. Leeteuk menjelaskan dengan singkat keadaan yang sedang berlangsung diasrama saat ini, dan Heechul yang membocorkan rahasia mereka pada anak-anak shinee. Beberapa menit kemudian Leeteuk menyodorkan ponselnya pada Onew.

 

“Sungmin ingin bicara denganmu” kata Leeteuk.

 

Dengan ragu Onew menerima ponsel milik Leeteuk. Ia menempelkan ponsel Leeteuk ditelinganya. Terdengar suara Sungmin diujung telepon.

“Jinki ah”

“Ne…sungmin hyung?”

“Aku sudah mendengar semuanya dari Teuki hyung. Berita ini pasti mengejutkan kalian”  

“Ehh…begitulah”

“Araseo. Aku dan kyuhyun tidak keberatan kalian tinggal bersama kami” 

“Benarkah?”

“Ne. tapi dengan syarat”

“Syarat?”

“Kalian harus membantuku mengurus anak–anakku. Aku tidak mungkin membawa mereka saat kami harus bekerja”

“Kami harus mengurus bayi?!”

“Ne. Apa kita setuju?”

“…araseo”

“Bagus! Sampai bertemu di Korea 2 minggu lagi. Aku akan mengenalkan bayi kembarku pada kalian”

Klik!

 

“Bagaimana hyung?” tanya Key.

 

Onew mengembalikan ponsel pada Leeteuk.

“Sungmin hyung tidak keberatan kita tinggal sementara disini. Tapi, sebagai gantinya kita harus mengurus bayinya” jawab Onew.

 

“Mwo? Mengurus bayi?” tanya Jonghyun.

“Proses album baru kita sedang bermasalah dan berjalan lambat, kurasa kita memiliki banyak waktu luang” kata Minho tidak keberatan.

 

“Kita tidak punya pilihan” kata Onew mendesah.

“Araseo. Karena Sungmin dan Kyuhyun tidak masalah, kalian boleh tinggal disini” kata Leeteuk.

 

“Kamsahamnida hyung” kata anak-anak Shinee merasa senang.

“Tapi ada satu syarat” kata Leeteuk.

 

“Syarat lagi?” tanya Onew.

“Rahasiakan masalah bayi ini dari siapa pun atau kalian boleh mencari tempat lain untuk tinggal” kata Leeteuk

 

“Araseo” kata anak-anak Shinee akhirnya setuju.

 

****

 

Torronto, Canada

Henry house

 

Sungmin menutup ponselnya dan tersenyum.

“Babysitter baru?” tanya Kyuhyun menyeringai memandang Sungmin.

 

“Aku hanya meminta mereka untuk mengurus Min Sae dan Min Yoo selama kita sedang bekerja. Kupikir mereka sedang bebas sekarang” jawab Sungmin santai.

 

“Tapi kau sudah punya banyak babysitter diasrama, sayang” kata Kyuhyun mengernyit.

“Teuki hyung dan yang lain bukan babysitter” kata Sungmin sedikit mendelik memandang pria tampan itu.

 

“Kupikir kau menolak ide tentang babysitter,”  kata Kyuhyun. “Kau tidak khawatir mereka akan membocorkannya?”

 

“Anni. Mereka dongsaeng yang baik. Lagipula Teuki hyung pasti sudah mengurusnya” jawab Sungmin tenang.

 

“Jika itu menurutmu, sayang” kata Kyuhyun akhirnya setuju.

 

Kyuhyun menoleh dan terkejut melihat Min Yoo yang sedang bermain dengan PSP miliknya. Bayi itu menekan dengan asal semua tombol dan memasukkan benda itu ke dalam mulut kecilnya.

 

“Nyaa nyaa kyaa…” celoteh Min Yoo senang seraya memukul–mukulkan PSP milik Kyuhyun ke lantai.

 

“Ya! Min Yoo!” teriak Kyuhyun segera merebut benda kesayangannya dari Min Yoo.

“Ahh…ahh nyaa nyaa” kata Min Yoo meminta kembali mainannya (?).

 

“Andwae. Ini bukan mainanmu. Aissh! kau hampir merusaknya” kata Kyuhyun seraya memeriksa PSP miliknya kemudian segera menjauhkannya dari Min Yoo.

 

Min Yoo cemberut melihat Kyuhyun.

“Nyaa nyaa nyoo!!! Nyaa nyaa!!!” celoteh Min Yoo marah pada Kyuhyun.

“Kau sedang mengomeliku?” tanya Kyuhyun memandang bayinya.

 

Kyuhyun menyentuh pipi Min Yoo dengan ujung jarinya untuk menggodanya. Min Yoo yang merasa kesal, menggigit jari kyuhyun.  “Hoo…balas dendam? Kau bahkan belum punya gigi” kata Kyuhyun tertawa.

 

Min Yoo melepaskan gigitannya dan merangkak ke arah Sungmin yang sedang menemani Min Sae bermain dengan boneka kecilnya. “Mworago Min Yoo?” tanya Sungmin seraya memeluk Min Yoo.

 

Min Yoo menyentuh wajah Sungmin dengan tangan mungilnya.

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo dengan sedih.

“Cih mengadu” cibir Kyuhyun terkekeh.

 

“Tidak apa–apa. Kau bermain bersamaku dan Min Sae saja” kata Sungmin tersenyum menghibur.

 

Akhirnya Min Yoo mulai asyik bermain bersama Min Sae. Tidak lama Henry datang. Min Sae meletakkan bonekanya dan merangkak mendekati Henry. Ia mengulurkan kedua tangannya, meminta Henry menggendongnya. Ia menyentuh kedua pipi Henry yang chubby dengan tangan mungilnya.  Min Sae menyukai pipi Henry yang chubby dan ia senang sekali menyentuhnya.

 

“Nyaa nyaa kya…” celoteh Min Sae senang.

 

“Apa Min Sae menyukai Henry ahjussi?” tanya Sungmin.

“Nya!” jawab Min Sae tersenyum.

 

“Apa menurutmu Henry ahjussi tampan?” tanya Sungmin.

“Nya!” jawab Min Sae tersenyum.

“Ya! Bagaimana denganku?” tanya Kyuhyun menunjuk dirinya.

 

Min Sae memandang Kyuhyun sesaat kemudian memalingkan wajahnya tidak peduli. Ia kembali menyentuh pipi chubby Henry seraya tertawa senang. Sesekali ia mengecup pipi chubby Henry dengan gemas. Sepertinya Min Sae benar-benar gemas dengan pipi chubby Henry.

 

“Sepertinya dia tidak perduli denganmu” kata Sungmin tertawa.

“Aissh. Ya, Min Sae! Kau pikir siapa appa’mu?” tanya Kyuhyun tidak terima.

 

Min Sae tidak memperdulikan Kyuhyun dan asyik menyentuh pipi chubby Henry. Sungmin tertawa geli. Kyuhyun beranjak mendekati Min Yoo yang sedang asyik bermain dengan botol susunya yang kosong.

 

“Ya, Min Yoo, apa kau pikir appa’mu ini tampan?” tanya Kyuhyun pada bayinya.

 

Min Yoo meletakkan botolnya dan merangkak kepangkuan Kyuhyun. Kyuhyun mengulang pertanyaannya. Namun Min Yoo hanya diam memandang Kyuhyun. Tidak lama Kyuhyun segera meletakkan Min Yoo kembali dan memandang pakaiannya yang basah.

 

“Aissh. Setan kecil, kau pikir aku toilet?!” omel Kyuhyun.

 

Sungmin tertawa semakin geli. Min Yoo tersenyum tanpa dosa kemudian merangkak mendekati Sungmin yang masih tertawa seraya memegangi perutnya. “Maa maa maa” panggil Min Yoo seraya mengulurkan tangannya pada Sungmin.

 

“Ayo kita ganti celanamu Min kecil” kata Sungmin kemudian beranjak mengganti celana Min Yoo seraya kembali tertawa.

 

tbc

Aigoo… are these my babies? / part 4

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 3

Onew diam sesaat.

“Araseo. Aku bisa mengurusnya” jawab Onew.

“Bagus” kata Jonghyun senang.

 

“Araseo. Sekarang rapikan barang–barang kalian. Kita pergi malam ini” kata Key.

 

“Mwo? Tapi ini sudah malam. Kita juga belum meminta ijin dengan Teuki hyung. Bagaimana jika kita mengganggu mereka?” tanya Onew.

 

“Tenang saja hyung. Teuki hyung pasti akan mengijinkan kita. Dia ‘kan orang baik” kata Jonghyun seraya beranjak merapikan barang–barangnya.

 

Onew hanya diam dan akhirnya ikut merapikan barang-barangnya. Kemudian seluruh personil Shinee meninggalkan asrama mereka yang kacau menuju asrama super junior tanpa pemberitahuan sebelumnya.

 

Part 4

 

Super junior’s Dorm

 

Onew menekan bel intercom berulang kali namun tidak ada jawaban. “Mungkin mereka sudah tidur” kata Onew melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 1 pagi.

 

“Minho ah, coba telepon Eunhyuk hyung atau Teuki hyung” kata Key.

“Sudah kucoba. Tapi ponsel mereka tidak bisa dihubungi” kata Minho.

 

“Bagaimana dengan Heechul hyung, Donghae hyung?” tanya Onew.

“Tidak bisa juga” jawab Jonghyun menggelengkan kepalanya.

 

“Kemana mereka semua? Kenapa tidak bisa dihubungi?” kata Onew bingung.

“Lalu bagaimana kita sekarang?” tanya Key.

 

“Aissh. hyung! Hyung! Buka pintunya. Kalian ada didalam ‘kan?” kata Jonghyun seraya menekan tombol intercom dengan gemas. Namun tetap tidak ada jawaban.

 

Semua personil diam dengan bingung. Onew memandang pintu yang kelihatannya tidak akan terbuka. “Kelihatannya mereka sedang pergi” kata Onew.

 

“Ehh…bukankah SuJu hyung sedang berlibur ke kanada selama 2 minggu?” Taemin bersuara.

“Mwo?!” kata seluruh personil langsung memandang Taemin.

 

“Mereka pergi liburan ke kanada selama 2 minggu?” tanya Key.

“Ne. Mereka pergi seminggu yang lalu. Aku mendengarnya dari stylist noona yang sedang bergosip diruang make up” jawab Taemin polos.

 

“Kenapa kau tidak mengatakan pada kami sebelumnya?” kata Minho.

“Karena terlalu semangat aku jadi lupa memberitahu. Maaf” kata Taemin.

 

“Aissh. Sekarang bagaimana? Kita tidak mungkin kembali ke asrama” kata Jonghyun kesal.

“Tenanglah Jonghyun. Mungkin…kita bisa tidur diperusahaan malam ini” kata Onew memberi saran.

 

“Tidak mau!!” tolak Jonghyun dan Key bersamaan.

“Kami bukan pengungsi” kata Key.

 

Onew mendesah dengan bingung. Key dan Jonghyun masih berdebat tentang dimana mereka akan tidur malam ini. Sementara Taemin mengernyit memperhatikan Minho yang sedang asyik dengan alat intercom, menekan deretan angka password secara acak. Tidak lama pintu terbuka. Key dan Jonghyun menghentikan debat mereka. Onew bengong memandang Minho.

 

“Bagaimana kau melakukannya?” tanya Onew.

 

“Donghae hyung memberitahukan passwordnya saat sedang mabuk,” jawab Minho santai seraya membuka pintu. “kalian mau masuk?” tanya Minho.

 

Tanpa perlu ditanya 2 kali seluruh personil segera menarik koper mereka dan melangkah masuk. Minho menekan tombol lampu dan segera lampu–lampu menyala menerangi apartement yang sepi.

 

“Mereka benar- benar pergi” kata Onew.

 

Jonghyun dan Taemin segera menjelajahi apartement. Key beranjak ke dapur dan membaca daftar resep milik Ryeowook. Sementara Minho memainkan PSP milik Kyuhyun.

“Jangan menyentuh sembarangan dongsaeng” kata Onew mengingatkan.

“Araseo” kata mereka berempat namun tanpa menghentikan aktivitas mereka.

 

Onew baru saja akan menghempaskan tubuhnya disofa saat mendengar suara terjatuh diruang tengah. Taemin sedang menolong Jonghyun yang terjatuh saat Onew datang.

“Sudah kubilang jangan menyentuh sembarangan” kata Onew berkacak pinggang.

“Aku tidak menyentuh apapun hyung. Aku terpleset benda itu” kata Jonghyun menunjuk sebuah benda dilantai.

 

Taemin memungut benda yang telah membuat Jonghyun terpeleset.

“Mainan?” kata Onew mengernyit.

 

“Lihat hyung. Banyak mainan anak kecil disini. Mainan untuk bayi” kata Taemin menunjuk sekeranjang mainan yang tersimpan disudut ruangan.

 

“Kenapa banyak mainan bayi disini?” tanya Jonghyun.

“Jangan–jangan……Teuki hyung dan SuJu hyung punya kebiasaan bermain dengan mainan bayi” tebak onew asal.

 

Plettak…

“Asal!” kata Jonghyun menjitak kepala Onew.

“Aissh. Aku hanya menebak saja” kata Onew meringis seraya mengusap kepalanya.

 

“Sebaiknya kita tidur. Sudah hampir pagi” kata Minho yang muncul bersama Key.

“Karena apartement ini memiliki banyak kamar, kurasa malam ini sebaiknya kalian pilih saja dimana kalian ingin tidur” kata Onew.

 

“Aku dikamar Donghae hyung” kata Taemin

“Kamar Eunhyuk hyung” kata Minho.

 

“Aku di kamar Heechul hyung dan Hangeng hyung” kata Jonghyun.

“Aku dikamar Wookie hyung dan Yesung hyung saja” kata Onew.

 

Seluruh personil memandang Key yang masih berpikir.

“Aku…dikamar Kyuhyun hyung dan Sungmin hyung saja” kata Key akhirnya.

 

Segera mereka menuju kamar pilihan masing–masing. Namun kamar Kyuhyun dan Sungmin tidak bisa terbuka. Kamar itu terkunci. Key segera beranjak menemui Onew yang berada dikamar Yesung dan Ryeowook. Onew baru saja menghempaskan tubuhnya diranjang milik Ryeowook saat Key melangkah masuk.

 

“Jinki hyung” panggil Key.

“Mworago Kibum ah?” tanya Onew menoleh.

 

“Aku tidak bisa masuk ke dalam kamar Kyuhyun hyung dan Sungmin hyung. Kamarnya terkunci” kata Key.

 

“Kalau begitu kau pindah saja ke kamar yang lain” kata Onew.

 

Key diam berpikir sesaat.

“Araseo. Aku pindah ke kamar Shindong hyung saja” kata Key. Onew bengong melihat Key yang segera menghilang dibalik pintu.

 

****

 

Pagi itu Onew sedang membantu Jonghyun mencari materi lagu yang baru saat Key memanggilnya. “Lihat apa yang kutemukan” kata Key menunjukkan sesuatu pada Onew.

 

Onew memandang botol susu bayi ditangan key.

“Itu botol susu bayi” kata Onew.

“Ini botol susu untuk bayi” kata Key.

 

“Lalu?” tanya Onew tidak mengerti.

“Ada beberapa botol susu bayi lemari dapur. Aku hanya penasaran saja. Ini milik siapa? SuJu hyung tidak punya kebiasaan minum susu menggunakan botol bayi ‘kan?” kata Key mengernyit.

 

“Mungkin itu milik keponakan mereka yang tertinggal disini” kata Onew.

“Keureyo?” tanya Key tidak percaya kemudian beranjak pergi.

 

****

 

Minho mengernyit melihat magnaenya sedang asyik bermain dengan mainan–mainan temuannya kemarin. “Taemin ah, ayo kita main winning eleven” ajak Minho.

 

“Tidak mau hyung. Aku sedang bermain” tolak Taemin.

“Itu kan mainan bayi. Dasar anak kecil” kata Minho kemudian bermain winning eleven sendirian.

 

Angin bertiup cukup kencang. Menerbangkan tirai-tirai jendela dan menjatuhkan sebuah bingkai foto. Taemin meletakkan mainannya dan beranjak ke pinggir jendela. Ia mengambil bingkai foto yang terjatuh dan memperhatikan fotonya. Foto dua orang bayi kembar.

 

“Omo. Foto bayi siapa ini? Lucu sekali. Kembar” kata Taemin tersenyum.

 

Taemin segera beranjak mendekati Minho.

“Minho hyung…” panggil Taemin.

“Hn” jawab Minho tanpa berpaling.

 

“Lihat mereka lucu sekali yah. Foto bayi kembar perempuan dan laki–laki” kata Taemin menunjukkan foto temuannya.

 

Minho meletakkan stick PSnya dan melihat foto temuan Taemin.

“Dimana kau menemukannya?” tanya Minho.

 

“Di pinggir jendela. Terjatuh karena tertiup angin,” jawab Taemin. “Tapi ini foto bayi siapa ya hyung?” tanya Taemin melihat foto yang sedang dipegang oleh Minho.

 

“Molla. Kembalikan pada tempatnya Taemin. Kita tidak boleh menyentuh sembarangan” kata Minho mengembalikan foto ditangannya pada Taemin.

 

“Tapi hyung, apa kau tidak merasa sesuatu?” tanya Taemin.

“Mwo?” Minho balik bertanya.

 

“Rasanya bayi kembar ini mirip dengan Kyuhyun hyung dan Sungmin hyung. Jangan–jangan ini anak mereka” kata Taemin tertawa kemudian beranjak pergi.

 

****

 

Mainan bayi, botol susu bayi, dan foto bayi kembar tergeletak diatas meja. Tidak ada yang bersuara. Onew, Jonghyun, Key, Minho dan Taemin diam memandang barang–barang temuan mereka. Kepala mereka menyusun pertanyaan yang membuat mereka penasaran. Onew mendesah dan menyenderkan tubuhnya disofa.

 

“Sudahlah. Ini bukan urusan kita. Kenapa kita repot–repot memikirkannya?” kata Jonghyun.

 

“Seharusnya kita tidak seenaknya masuk dan menyentuh barang–barang mereka sembarangannya. Ini tidak sopan. Sebaiknya kembalikan semua barang-barang ini ke tempatnya dan lupakan” kata Onew.

 

“Tapi semua barang–barang  ini membuatku penasaran” kata Key.

 

“Ini tidak sopan. Menyentuh barang–barang mereka sembarangan dan tinggal diapartement mereka tanpa ijin. Teuki hyung dan yang lain pasti akan marah” kata Taemin.

 

“Kurasa itu bukan masalah. Kemarin aku sudah mengirim email pada Eunhyuk hyung tentang keadaan kita” kata Minho.

 

“Meski begitu, kita hanya tinggal sementara disini. Jadi sebaiknya jangan berulah, atau mereka nanti akan mengusir kita” kata Onew.

 

“Tapi hyung, apa hyung tidak penasaran dengan semua barang–barang ini? Kupikir semua barang–barang ini tidak mungkin milik Teuki hyung atau suju hyung yang lain, apalagi milik Heechul hyung” kata Taemin.

 

“Kalau begitu ini semua milik siapa? Apa ada bayi di asrama ini?” tanya Jonghyun.

 

“Aku rasa memang ada bayi di asrama ini” kata Minho.

 

Semuanya terdiam. Rasa penasaran kembali menjalari mereka. Ada bayi di asrama ini. Tapi bayi siapa? Kepala mereka mencoba mencari jawabannya. Onew, Jonghyun, Key, Minho dan Taemin memandang ke arah pintu kamar yang terkunci. Kamar Kyuhyun dan Sungmin. Mereka berpikir,  jawabannya ada dibalik pintu itu.

 

tbc

Aigoo… are these my babies? / Part 3

Cast          : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre       : Family, Drama

Length      : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary   : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

 

Previously in part 2

“Kami semua datang Kyu” kata Heecul menyeringai seraya menunjuk ke arah pintu.

 

Kyuhyun beranjak keluar dan terkejut dengan keramaian yang menyambutnya. Terlihat Donghae, Ryeowook dan Leeteuk asyik bermain dengan keponakan kembar mereka seraya mengobrol dengan Sungmin dan Henry. Eunhyuk dan Hangeng asyik menjelajahi isi rumah Henry. Shindong sibuk mencari makanan didapur Henry. Kibum dan Yesung asyik melihat–lihat koleksi buku–buku Henry. Siwon asyik mengarahkan kamera kesayangannya ke berbagai arah.

 

Kyuhyun berdiri dengan bingung memperhatikan semuanya. Kangin menepuk pelan bahu Kyuhyun kemudian beranjak bergabung dengan Leeteuk dan yang lain. Heechul mengangkat kedua bahunya seraya menarik satu sudut bibirnya kemudian beranjak bergabung dengan Eunhyuk dan Hangeng yang masih asyik menjelajahi rumah Henry. Sungmin menoleh menyadari kehadiran Kyuhyun.

 

“Kau sudah bangun Kyu? Kemarilah” kata Sungmin tersenyum.

 

Kyuhyun masih berdiri dengan bingung.

“Apa–apaan ini??” tanya Kyuhyun.

 

Part 3

 

Kyuhyun duduk disamping sungmin dan memandang seluruh hyungnya yang telah berkumpul dirumah Henry pagi ini. Ia memandang Donghae dan Ryeowook yang tidak bisa lepas dari keponakan kembar mereka. Kyuhyun beralih memandang sang leader yang duduk didepannya, meminta penjelasan.

 

“Ehh…kita memiliki sisa libur 2 minggu dan kupikir kita bisa berlibur bersama dirumah Henry selama 2 minggu ini. Aku sudah mengatur semuanya” kata Leeteuk.

 

“Hyung bilang ini liburan kami. Kemarin kalian baru saja mengantar kami dibandara, dan tiba–tiba pagi ini kalian sudah ada disini?” tanya Kyuhyun mengernyit kesal.

 

Sepertinya pemuda tampan itu merasa kesal karena liburan bersama keluarga kecilnya terganggu dengan kehadiran para personilnya yang kelewat sayang dan tidak bisa jauh-jauh dengan keponakan kembar mereka. Seriously!

 

“Donghae dan Wookie terus memintaku untuk menyusul kalian. Kau tahu ‘kan bagaimana aku tidak bisa menolak permintaan dongsaeng–dongsaengku” jawab Leeteuk.

 

“Kami menggunakan penerbangan selanjutnya untuk menyusul kalian. Kelas VIP” kata Eunhyuk tersenyum bangga.

 

 “Kelas VIP? Itu mahal sekali” kata Sungmin.

“Bukan masalah. Siwon membelikan semua tiket itu untuk kami” kata Kangin tersenyum santai.

 

“Siwon?” kata Sungmin sedikit terkejut.

“Tentu saja. Kau tidak berpikir leader kita ini yang membayarkan semua tiket VIP itu ‘kan?” kata Heechul terkekeh membuat Leeteuk sedikit merengut.

 

“Kau baik sekali Siwonie” kata Sungmin memandang Siwon.

“itu Bukan masalah hyung” kata Siwon tersenyum.

 

Kyuhyun mengernyit memandang Siwon.

“Pasti Heechul hyung yang memaksamu untuk membelikan mereka tiket pesawat kelas VIP ‘kan?” tebak Kyuhyun.

 

“Ya! Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya membiarkannya memilih kelas VIP untuk kami” kata Heechul tidak terima. Kangin mengangguk setuju.

 

Kyuhyun mendengus tidak percaya.

“Sudahlah Kyu. Biarkan mereka berlibur bersama kita disini. Hanya 2 minggu” bujuk Sungmin.

 

Kyuhyun memandang Donghae dan Ryeowook yang masih asyik dengan keponakan kembar mereka. Kelihatannya akan sulit memisahkan mereka. Kyuhyun beralih memandang seluruh hyungnya yang sedang menantikan keputusannya.

 

“Araseo. Terserah kalian saja,” kata Kyuhyun akhirnya membuat Leeteuk tersenyum lega. “Bagaimana denganmu Henry? Ini rumahmu” tanya Kyuhyun memandang Henry.

 

“Tidak masalah. Rumah ini memiliki banyak kamar” jawab Henry tersenyum senang. Ia berpikir, liburan kali ini benar-benar akan ramai.

 

Malamnya mereka membuat pesta barbeque. Sungmin, Ryeowook dan Hangeng sedang sibuk memanggang daging sementara Min Sae dan Min Yoo sedang asyik bermain dengan para ahjussinya. Henry mengeluarkan beberapa bungkus kembang api miliknya yang segera disambut baik oleh para personil lainnya.

 

Donghae menyalakan sebatang kembang api dan menunjukkannya pada Min Sae yang sedang dipangkunya. Min Sae menatap takjub benda yang berpijar ditangan ahjussinya.  

“Kyaa kyaa kyaa” celoteh Min Sae senang.

 

Min Sae penasaran dengan benda yang berpijar dengan indah ditangan Donghae kemudian mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya. Namun Donghae segera menjauhkannya.

“Tidak boleh” kata Donghae menggelengkan kepalanya.

 

Min Sae memandang Donghae dengan kecewa. Ia ingin menyentuhnya. Tidak lama kembang api ditangan Donghae padam. “Nya?” Min Sae heran. Kenapa tiba-tiba benda berpijar itu padam?

 

Min Sae mengangkat kepalanya memandang Donghae.

“Nyaa? Nyaa nyoo nyoo” Min Sae meminta ahjussinya untuk menyalakannya lagi.

 

“Ini yang terakhir Min Sae. Sudah habis” kata Donghae seraya membuang sisa kembang api yang telah padam ditangannya.

 

“Nyaa nyaa nyaa!! Hwuaa…” Min Sae mulai menangis. Ia masih ingin bermain kembang api.

 

Sementara itu didekat mereka, Leeteuk sedang bermain kembang api dengan Min Yoo. Min Yoo terpana memandang benda yang berpijar ditangan Leeteuk. Benda itu terlihat indah. Min Yoo menoleh mendengar kakak kembarnya sedang menangis dipangkuan Donghae kemudian ia mengangkat kepalanya memandang Leeteuk.

 

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo seraya menunjuk kakak kembarnya.

 

Leeteuk memandang kembang api ditangannya kemudian menoleh memandang Min Sae yang sedang menangis. “Kau mau bermain bersama dengan kakakmu?” tanya Leeteuk

 

“Nya” kata Min Yoo tersenyum.

“Araseo” kata Leeteuk tersenyum.

 

Leeteuk menggendong Min Yoo dan beranjak mendekati Min Sae yang masih menangis. Kemudian ia memberikan kembang api yang masih berpijar ditangannya pada Min Sae. “Min Sae berhenti menangis yah. kita bermain bersama saja” kata Leeteuk dengan tersenyum.

 

Min Sae menghentikan tangisannya. Min Yoo mendekati kakak kembarnya.

“Nyaa nyaa” celoteh Min Yoo seraya menyentuh kepala kakak kembarnya, seolah ia ingin menghiburnya.

 

“Nyaa” celoteh Min Sae tersenyum.

 

Leeteuk dan Donghae menyaksikan interaksi keponakan kembar mereka dengan takjub “Kurasa Min Yoo baru saja menghibur Min Sae” kata Donghae tertawa.

“Aigoo, mereka rukun sekali” kata Leeteuk tersenyum.

 

Pesta kembang api sudah selesai dan berganti dengan pesta petasan. Kangin menyalakan beberapa petasan berukuran besar. Ia terkekeh seraya menutup kedua telinganya saat petasan–petasan itu meledak dan mengeluarkan suara yang mengejutkan. Min Sae dan Min Yoo yang terkejut mendengar suara ledakan petasan itu mulai menangis ketakutan. Min Sae dan Min Yoo mengulurkan tangannya pada Sungmin dan Kyuhyun seraya menangis. Sungmin dan Kyuhyun segera menenangkan bayi kembar mereka, sementara Leeteuk segera menyuruh Kangin untuk menghentikan pesta petasan. Dengan terpaksa Kangin menurutinya. Setelah beberapa lama akhirnya si kembar berhenti menangis dan tertidur. Pesta masih berlanjut meski tanpa si kembar kesayangan mereka.

 

****

 

Sementara itu…

Seoul, SHINee”s Dorm

 

Onew beranjak keluar kamar dan memperhatikan aktivitas dongsaeng–dongsaengnya malam ini. Jonghyun sedang duduk dengan serius didepan laptop dan organ kesayangannya, ia sedang membuat materi lagu–lagu untuk album baru mereka nanti. Key sedang asyik membuat makan malam didapur. Sedangkan Minho dan Taemin sedang asyik bermain winning eleven. Minho bersorak senang setiap kali dia berhasil mencetak gol, sementara Taemin merengut kecewa. Onew terkekeh pelan melihat raut kecewa Taemin yang selalu kalah. Ia heran kenapa Taemin masih mau menjadi lawan main Minho padahal ia selalu saja kalah? Rasanya tidak ada yang bisa mengalahkan Minho bermain winning eleven di asrama ini. Termasuk dirinya.

 

“Sudahlah. Aku mau mandi saja” kata Taemin meletakkan stick PS dan beranjak ke kamar mandi.

 

“Aissh. Lalu aku bermain dengan siapa?” kata Minho sedikit kecewa karena lawan mainnya telah pergi.

 

Minho menoleh memandang Onew yang sedang mencari sesuatu.

“Hyung…” panggil Minho dengan tersenyum.

“Menolak” kata Onew tanpa berpaling.

 

“Aku ‘kan belum mengatakan apapun” kata Minho.

“Aku tidak mau bermain winning eleven denganmu. Hasilnya selalu saja kau yang menang” kata Onew.

 

Minho merengut kecewa kemudian melanjutkan permainan sendirian. Onew mengedarkan pandangannya mencari conditioner miliknya yang baru saja dibelinya kemarin. Tidak lama ia menemukannya disamping jendela. Onew mengernyit bingung saat mengambil botol biru yang berukuran sedang itu.

 

“Hah? Habis? Siapa yang telah memakai conditioner milikku?” tanya Onew. Onew menoleh memandang Minho.

 

“Bukan aku” kata Minho menggelengkan kepalanya.

 

Tidak lama Taemin muncul.

“Minho hyung, ayo main lagi” ajak Taemin.

“Bukannya kau mau mandi?” tanya Minho.

 

“Ehh…eum…tidak jadi. Nanti saja” jawab Taemin seraya mengambil stick PS miliknya.

“Taemin ah, apa kau memakai conditioner milikku?” tanya Onew menunjukkan botol conditioner miliknya yang telah kosong.

 

“Anniyo” jawab Taemin menggelengkan kepalanya.

“Lalu siapa?” tanya Onew bingung.

“Molla. Mungkin Jonghyun hyung” jawab Taemin.

 

“Rasanya bukan. Jonghyun hyung bahkan belum mandi sejak kemarin” kata Minho.

“Mwo? Euuw…” kata Taemin menutup hidungnya.

 

Onew mengernyit bingung memandang botol conditioner yang telah kosong ditangannya seraya berpikir. Bukan Minho. Bukan Taemin. Bukan Jonghyun. Juga bukan dirinya. Ia bahkan belum sempat memakainya. Hanya tinggal satu nama yang tersisa.

 

“Kim Ki Kibum” panggil Onew.

 

Kepala Key muncul dipintu dapur. “Ne?” jawab Key.

 

“Kemari” kata Onew.

 

Key berjalan mendekati Onew. “Mworago?” tanya Key.

 

Onew menunjukkan botol conditioner yang telah kosong pada Key.

“Apa kau yang sudah menggunakannya?” tanya Onew.

 

“Ohh ne. Akhir–akhir ini rambutku sering rontok, jadi aku memakainya sedikit. Produk itu sangat bagus lho hyung. Rontokku langsung berkurang, bahkan rambutku jadi lebih sehat dan terlihat indah” jawab Key tersenyum puas. Minho dan Taemin manggut–manggut mendengar promosi dari Key.

 

“Sedikit? Kau sudah menghabiskannya! Produk ini sangat mahal Kim Ki Kibum! Aku harus menabung untuk membelinya” kata Onew kesal.

 

“Ehh… mianhe hyung…” kata Key merasa tidak enak.

 

Minho menunduk melihat genangan air yang mengalir membasahi lantai.

“Lho ini air darimana?” tanya Minho.

“Taemin a,h kau ngompol yah?” tanya Key menoleh pada Taemin.

 

“Ehh? Anniyo. Aku bukan anak kecil hyung” jawab Taemin merengut.

“Bukan Taemin. Sepertinya dari kamar mandi” kata Minho meletakkan stick PSnya.

 

Minho, Onew dan Key beranjak ke kamar mandi untuk memeriksa. Sementara Taemin tetap duduk dengan gelisah. Onew membuka pintu kamar mandi dan terkejut melihat kamar mandi yang banjir. Air dari kran bathup dan wastafel terus mengalir. Minho mencoba menutup kran namun kemudian menggelengkan kepalanya.

 

“Rusak” kata Minho.

 

Onew menarik nafasnya sesaat.

“LEE TAEMIN!!”

 

****

 

“Mianhae hyung. Aku tidak sengaja merusak kran–kran itu” kata Taemin hampir menangis seraya menunduk.

 

“Tapi kau harus bertanggung jawab. Kau harus perbaiki semua kran yang telah kau rusak” kata Key berkacak pinggang.

 

“Ehh? Tapi hyung…aku tidak bisa. Aku tidak mengerti cara memperbaikinya” kata Taemin mengangkat kepalanya.

 

“Sudahlah. Biar aku saja yang memperbaikinya” kata Minho menawarkan diri.

“Kau bisa melakukannya?” tanya Onew.

 

Minho menganggukkan kepalanya.

“Baiklah kalau begitu. Kibum, kau bantu Minho perbaiki kran. Dan Taemin, kau harus membereskan semua kekacauan ini” kata Onew memandang lantai yang basah.

 

“Araseo” kata Minho, Taemin dan Key kemudian beranjak pergi.

 

Onew menghempaskan tubuhnya disofa dan mendesah dengan lelah. Rasanya melelahkan mengatur 4 dongsaengnya yang selalu berulah. Onew teringat dengan Leeteuk. Mengatur 12 orang tentu lebih merepotkan darinya yang hanya mengatur 4 orang. Onew beranjak ke dapur, mencari sesuatu untuk mengganjal perutnya yang terasa lapar. Beberapa potong kkimbbap terhidang diatas meja. Onew baru akan mengulurkan tangannya saat seekor tikus kecil muncul didepannya, berjalan perlahan mendekati piring berisi kkimbbap. Tikus itu diam sesaat melihat Onew, mengambil kkimbbap dari piring kemudian berlari pergi.

 

“YA! Tikus pencuri. Itu kkimbbapku” kata Onew kesal.

 

Onew berlari ke seluruh asrama mengejar tikus itu. Onew mencoba memukul menggunakan gulungan Koran, namun tikus itu berhasil menghindar. Sementara itu, Jonghyun merenggangkan tubuhnya dan menguap dengan lelah. Satu materi lagu baru saja ia selesaikan. Jonghyun mengernyit memandang keadaan asrama yang tampak berantakan dan kacau. Kemudian memperhatikan Onew yang masih terus berusaha mengejar seekor tikus kecil.

 

“Hyung ada apa ini?” tanya Jonghyun.

“Tikus pencuri itu sudah mencuri kkimbbapku” kata Onew kesal seraya menunjuk tikus kecil yang terus berlarian di lantai.

 

“Mwo?” kata Jonghyun.

 

Onew kembali melakukan pengejaran seraya terus mencoba memukul dengan menggunakan gagang sapu. Tikus itu berhenti diatas laptop milik Jonghyun. Onew tersenyum licik dan bersiapkan mengayunkan gagang sapunya.

 

“Chamkkan hyung. Itu…” kata Jonghyun mencoba mencegah.

 

Namun…terlambat.

 

“…laptopku…” kata Jonghyun terpaku melihat laptopnya sudah tidak berfungsi lagi akibat pukulan dari Onew.

 

Sementara tikus pencuri itu berhasil kabur dengan membawa kkimbbap.

“Mianhae Jonghyun ah. Aku tidak sengaja. Aku pasti akan mengganti laptopmu” kata Onew merasa bersalah.

 

Jonghyun menggelengkan kepalanya pelan.

“Semua materi lagu yang telah dipersiapkan untuk album baru kita ada di laptop ini. Laptop ini rusak dan kita harus mengulang dari awal lagi. Ini merepotkan hyung!” kata Jonghyun kecewa.

 

“Cheongmal mianhe Jonghyun ah. Aku pasti akan membantumu mencari materi baru lagi” kata Onew tersenyum meminta maaf.

 

Onew teringat dengan tiga dongsaengnya yang lain kemudian segera beranjak untuk memeriksa hasil pekerjaan mereka. Minho dan Key masih berusaha memperbaiki kran–kran yang rusak. Namun hasilnya, kran–kran itu justru semakin rusak. Air terus mengalir kencang membasahi lantai. Dan Taemin malah asyik bermain air. Onew mengedarkan pandangannya ke seluruh asrama yang berantakan dan kacau. Beberapa bagian asrama yang rusak belum sempat diperbaiki.

 

“Kita tidak bisa lagi tinggal disini. Asrama ini butuh renovasi” kata Onew mendesah.

 

“Renovasi memakan waktu berbulan–bulan hyung. Lalu dimana kita akan tinggal selama renovasi?” tanya Minho.

 

“Bagaimana jika kita pulang ke rumah masing–masing untuk sementara waktu?” Jonghyun memberi ide.

 

“Itu berarti aku harus pulang – pergi Daegu – Seoul. Itu merepotkan” kata Key menolak.

 

“Lalu bagaimana?” tanya Onew.

 

“Ehh…bagaimana jika kita tinggal diasrama SuJu hyung saja. Apartement mereka ‘kan besar” kata Taemin.

 

“Jumlah mereka 13 orang. Kau pikir masih ada sisa kamar untuk kita?” tanya Jonghyun.

 

“Kurasa masih. Kangin hyung, Siwon hyung dan Kibum hyung ‘kan tidak tinggal di asrama karena rumah mereka dekat dari perusahaan” kata Minho.

 

“Bagaimana leader? Apa hyung bisa mengurusnya dengan perusahaan?” tanya Key memandang Onew. Minho, Taemin dan Jonghyun juga ikut memandang sang leader.

 

Onew diam sesaat.

“Araseo. Aku bisa mengurusnya” jawab Onew.

“Bagus” kata Jonghyun senang.

 

“Araseo. Sekarang rapikan barang–barang kalian. Kita pergi malam ini” kata Key.

 

“Mwo? Tapi ini sudah malam. Kita juga belum meminta ijin dengan Teuki hyung. Bagaimana jika kita mengganggu mereka?” tanya Onew.

 

“Tenang saja hyung. Teuki hyung pasti akan mengijinkan kita. Dia ‘kan orang baik” kata Jonghyun seraya beranjak merapikan barang–barangnya.

 

Onew hanya diam dan akhirnya ikut merapikan barang-barangnya. Kemudian seluruh personil Shinee meninggalkan asrama mereka yang kacau menuju asrama super junior tanpa pemberitahuan sebelumnya.

 

tbc

Aigoo… are these my babies? / Part 2

Cast         : Min Sae, Min Yoo (OC). KyuMin. Super Junior. Shinee

Genre      : Family, Drama

Length     : Chaptered

Warning    : BL. Yaoi. M-preg

A/N             : Sekuel dari “Say it’s just dream, please!”

Disclaimer : Story & Min twins belong to me, all characters name belong to their self

Summary    : Ternyata Kyuhyun dan Sungmin mendapatkan bayi kembar! Si kembar yang nakal. Aigoo…apa bayi-bayi ini benar-benar nyata?

 

No bash. No copas/plagiarism. Don’t like, don’t read. Don’t be silent reader.

 

 

~Presented by@Min kecil~

Previously in part 1

Sungmin mengangkat satu tangan mungil Min Yoo dan melambaikannya pada seluruh personil. “Daa daa..” kata Min Yoo.

Leeteuk dan yang lain memandang pesawat yang lepas landas melalui jendela.

“Asrama pasti akan terasa sepi. Khajja” kata Leeteuk kemudian berjalan pergi diikuti oleh para personil lainnya.

Leeteuk menghentikan kakinya. Ia menoleh menyadari Donghae dan Ryeowook masih tidak beranjak dari tempatnya. Leeteuk terdiam menerima pandangan penuh harap dari kedua dongsaengnya kemudian menghela nafasnya mengerti.

“Teuki hyung…” kata Donghae memandang sang leader dengan puppy eyes-nya.

Part 2

 

Torronto, Kanada

Sungmin menyenderkan tubuhnya didalam taksi dan mendesah dengan kesal. Sudah berjam–jam mereka mengelilingi kota Torronto dengan menggunakan taksi, tapi rumah Henry masih belum ditemukan. Sungmin tersenyum saat memandang kedua bayi kembarnya. Min Yoo duduk dengan tenang dipangkuannya sementara Min Sae asyik mengoceh tidak jelas dan terus bergerak dipangkuan Kyuhyun. Min Yoo memandang keluar jendela kemudian mengangkat kepalanya memandang Sungmin.

“Nyaa nyaa nyaa…” celoteh Min Yoo.

“Sebentar lagi kita akan bertemu dengan Henry ahjussi” kata Sungmin mengecup kepala Min Yoo.

Min Yoo menguap dan tangan kecilnya menyentuh wajahnya yang mengantuk, tidak lama ia segera tertidur dipangkuan Sungmin. Sementara Min Sae mulai gelisah dan rewel dipelukan Kyuhyun.

“Tenanglah Min Sae, sebentar lagi kita akan sampai” kata Kyuhyun memberikan sebuah boneka beruang kecil pada Min Sae.

“Sebenarnya kau tahu dimana rumah Henry tidak sih? Kita sudah hampir mengelilingi kota Torronto Kyu!!” tanya Sungmin.

“Aku tahu. Sebentar lagi kita sampai” jawab Kyuhyun seraya mengelus lembut kepala Min Sae yang mulai asyik bermain dengan bonekanya.

“Cih sebentar lagi. Sejak tadi kau selalu bilang sebentar lagi…sebentar lagi. Sebenarnya kau itu tahu tidak sih?!” kata Sungmin mulai kesal dan lelah.

“Aku sedang berkonsentrasi sayang” kata Kyuhyun seraya memperhatikan jalan dengan teliti, atau lebih tepatnya dengan bingung.

Sungmin mendesah dengan kesal memperhatikan wajah Kyuhyun yang terlihat bingung. Ia dapat menebak sebenarnya Kyuhyun tidak tahu dimana rumah Henry dan mereka sedang tersesat sekarang. Sungmin menggigit bawah bibirnya menahan omelan–omelan yang sedang bersiap untuk keluar dari bibirnya yang tipis.

Please stop right there sir” kata Sungmin tiba-tiba kepada supir taksinya.

“Ehh? Kita belum sampai sayang” kata Kyuhyun sedikit terkejut.

‘Kita turun disini Ky.” kata Sungmin.

“Tapi…” kata Kyuhyun terhenti melihat wajah Sungmin yang terlihat sedang bersiap untuk memarahinya.

Taksi yang ditumpangi Kyuhyun dan Sungmin berhenti di depan sebuah taman kota yang terlihat ramai. Sungmin membuka pintu mobil dan perlahan turun dengan menggendong Min Yoo yang sedang tidur didalam gendongannya. Setelah membayar uang taksinya, taksi itu melaju pergi. Sungmin melangkahkan kakinya memasuki taman dan menghempaskan tubuhnya disebuah kursi taman dibawah pohon yang rindang, membiarkan Kyuhyun menarik koper–koper mereka sementara Min Sae masih dalam gendongannya.

Kyuhyun meletakkan koper–koper mereka disamping kursi dan duduk disamping Sungmin. Min Sae memukul–mukul bonekanya dipangkuan Kyuhyun dan memasukkan ke dalam mulutnya. Min Sae mendongak memandang Kyuhyun seakan bertanya ‘apa kita sudah sampai?’. Kyuhyun tersenyum dan membelai kepala Min Sae dengan sayang.

“Kita belum sampai. Sepertinya eomma’mu sedang merasa kesal” kata Kyuhyun melirik Sungmin yang tidak bersuara sejak tadi.

Min Sae menoleh memandang Sungmin.

“Mmaa… nyaa nyaa…” celoteh Min Sae tidak jelas pada Sungmin.

Sungmin tersenyum memandang Min Sae.

“Kita belum sampai karena appamu yang sok tahu. Kita tersesat” kata Sungmin memandang Kyuhyun.

“Kita tidak tersesat” kata Kyuhyun mengelak.

“Kita tersesat Kyu. Kau tahu itu. Demi Tuhan Kyu, kita sedang membawa bayi dan sekarang mereka sudah lelah. Kau ingin membawa kami mengelilingi kota ini berapa kali lagi huh?” kata Sungmin mulai mengomel.

“Ini Torronto Kyu. Kanada. Jika ini China kau pasti hafal jalan menuju rumah Hangeng hyung. Tapi ini Kanada!! Dan kau belum pernah sekalipun ke rumah Henry. Apa aku benar?” Sungmin mengomel dengan kesal.

“Sayang, tenanglah sedikit. Semua orang akan memperhatikan kita” kata Kyuhyun berusaha menenangkan pemuda manis itu.

“Mereka tidak mengerti apa yang sedang aku katakan” kata Sungmin menurunkan suaranya karena takut membangunkan Min Yoo yang sedang tidur dengan lelap dipelukannya.

“Aku mengerti. Tapi-“ kata Kyuhyun.

“Kau tidak sedang pergi berlibur sendirian Kyu. Apa kau tidak kasihan dengan Min Sae dan Min Yoo?” potong Sungmin memandang Min Sae yang sedang memasukkan bonekanya ke dalam mulutnya.

“Kyaa…nyaa nyaa” celoteh Min Sae tidak jelas seraya memukul–mukul bonekanya membuat bonekanya terjatuh.

Kyuhyun menangkap boneka kecil itu sebelum menyentuh tanah dan memberikannya pada Min Sae. “Jangan dilempar seperti itu. Nanti bonekamu hilang” kata Kyuhyun.

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Sae kemudian kembali asyik bermain dengan bonekanya.

Kyuhyun memandang Sungmin yang tidak bersuara.

“Maafkan aku sayang” kata Kyuhyun kemudian.

“Berikan ponselmu” kata Sungmin menyodorkan tangannya.

“Mwo?” kata Kyuhyun mengernyit tidak mengerti.

“Ponselmu. Berikan padaku” kata Sungmin sedikit tidak sabar.

Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Sungmin. Sungmin membuka daftar kontak mencari sebuah nama kemudian menekan tombol call. Ia menyodorkan ponsel itu ditelinga Kyuhyun. Kyuhyun mengernyit bingung, tidak lama terdengar suara yang ia kenal diujung telepon.

Hello?

“Ahh, Henry ah…”

Ge ge!! Apa kalian sudah sampai?

“Ahh ne. Kami sudah sampai sejak tadi”

Kyuhyun menoleh memandang Sungmin yang sedang menyuruhnya untuk meminta Henry menjemput mereka. “Henry…bisakah kau menjemput kami?” tanya Kyuhyun akhirnya.

Tentu saja

“Sepertinya kami tersesat”

Tersesat? Dimana kalian sekarang?

“Kami berada ditaman kota. Kami akan menunggumu di cafe tidak jauh dari taman kota”

Baiklah. Aku akan segera menjemput kalian

“Gomawo Henry”

Cheonmaneyo

Klik!!

 

****

 

1 jam kemudian

Sebuah mobil merci mewah berwarna hitam berhenti didepan café. Henry turun dari mobilnya dan masuk ke dalam café. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh café mencari tamunya.

“Henry, disini” kata Kyuhyun melambaikan tangannya.

Henry menoleh dan segera berjalan mendekati meja yang terletak didekat jendela disudut café.  Henry menarik kursi didepannya dan segera duduk. “Maaf aku terlambat. Ternyata kalian tersesat cukup jauh” kata Henry.

“Apa rumahmu masih jauh dari sini?” tanya Sungmin.

“Ne. Sekitar 1 KM lagi dari sini” jawab Henry.

“Benarkah?” kata Sungmin.

“Yeah. Lalu, bagaimana kalian bisa tersesat? Kenapa tidak menghubungiku saja? Aku pasti akan menjemput kalian dibandara” tanya Henry.

“Yeah, ini karena seseorang yang sok tahu hingga membuat kami tersesat disini” jawab Sungmin seraya melirik Kyuhyun.

Henry memandang kyuhyun yang pura–pura tidak mendengar dan ia pun segera mengerti. Henry tersadar dengan kehadiran bayi kembar yang bersama dengan Kyuhyun dan Sungmin. Min Yoo sedang asyik menghabiskan susunya dipangkuan Sungmin seraya menyentuh wajah Sungmin dengan tangannya yang mungil. Sedangkan Min Sae sedang menghabiskan susunya seraya memeluk boneka beruang kecil miliknya. Ia menggerak–gerakkan tangannya yang sedang memegang boneka beruang kecil hingga boneka itu jatuh ke bawah kaki Henry.

“Sudah aku bilang, jangan melempar bonekamu Min Sae. Nanti bonekamu hilang” kata Kyuhyun memandang bayi cantik itu.

Min Sae melepaskan botol susu yang menyumpal mulutnya dan tersenyum.

“Nyaa nyaa nyoo” celoteh Min Sae tidak jelas.

“Habiskan susumu dulu Min Sae” kata Kyuhyun seraya menyodorkan botol susu pada Min Sae.

Namun Min Sae menolak dan menunjuk bonekanya yang terjatuh dibawah kaki Henry.

“Nyaa nyoo nyoo” celoteh Min Sae. Sepertinya ia menginginkan bonekanya kembali.

Henry memungut boneka itu dan memberikannya pada Min Sae.

“Siapa dia? Anak siapa mereka?” tanya Henry akhirnya.

“Ahh Henry, ini Min Sae dan yang sedang dipangku oleh Sungmin hyung itu namanya Min Yoo. Mereka…mereka…,” kata Kyuhyun bingung. “Berikan telingamu. Aku akan menjelaskannya tapi kau jangan terkejut.”

Henry mendekatkan telinganya pada Kyuhyun dengan bingung. Kyuhyun membisikkan sesuatu ditelinga Henry. “MWO??!! Mereka apa…??” kata Henry kaget memandang Sungmin dan Kyuhyun tidak percaya.

Kyuhyun menganggukkan kepalanya.

“Bagaimana bisa??!! Kau pasti berbohong padaku. Apa kalian sedang mengerjaiku?” tanya Henry tidak percaya

“Untuk apa kami jauh–jauh dari Korea ke Kanada hanya untuk mengerjaimu. Aku tidak bohong” kata Kyuhyun serius.

“Tapi…bagaimana bisa…? Mereka anak kalian? Itu artinya Sungmin hyung pernah hamil?” kata Henry bingung.

“Ceritanya panjang Henry. Sebenarnya kami sendiri juga tidak mengerti. Tapi mereka sebuah keajaiban untukku. Untuk kami dan seluruh personil Super Junior” kata Sungmin seraya memandang Min Yoo.

“Super Junior? Jadi mereka sudah tahu? Hanya aku yang tidak  tahu?” tanya Henry.

Sungmin menganggukkan kepalanya.

“Dan publik. Mereka tidak tahu hal ini. Tolong rahasiakan ini Henry” kata Sungmin.

Henry diam sesaat dan beberapa menit kemudian ia tersentak.

“Tunggu sebentar. Jika mereka anak kalian dan Sungmin hyung pernah hamil, itu berarti kalian pernah…?” tanya Henry memandang Kyuhyun dan Sungmin bergantian.

“Ohh ok. Aku mengerti. Aku tidak akan bertanya tentang hal itu,” kata Henry menutup mulutnya. Rasanya ia memang tidak perlu bertanya lagi. “Aku akan menutup mulutku tentang hal ini.” kata Henry lagi.

Min Yoo melepaskan botol susunya yang sudah kosong dan memandang Sungmin.

“Apa sekarang kau sudah kenyang?” tanya Sungmin pada Min Yoo.

“Houu nyaa…” celoteh Min Yoo tidak jelas.

Sungmin tersenyum. Ia mengangkat tubuh Min Yoo dan memukul pelan punggungnya agar Min Yoo bisa bersendawa. Tidak lama terdengar suara sendawa pelan yang keluar dari mulut Min Yoo. “Sekarang beri salam pada Henry ahjussi” kata Sungmin seraya memangku Min Yoo menghadap Henry.

Min Yoo memandang Henry dan tersenyum.

“Nyaa! Nyaa!” kata Min Yoo.

“Annyeong haseo Henry ahjussi” kata Sungmin seraya melambaikan satu tangan Min Yoo pada Henry.

“Ahjussi?” tanya Henry mengernyit.

“Tentu saja. Mereka ‘kan keponakanmu juga” kata Kyuhyun.

“Oh iya. Ahjussi. Tentu saja” kata Henry menganggukkan kepalanya.

“Kau tidak apa-apa Henry?” tanya Sungmin memandang wajah Henry yang masih terlihat shock dan bingung.

“Tidak apa-apa hyung. Aku hanya kaget saja” jawab Henry dan tersenyum.

“Maaf sudah mengejutkanmu Henry” kata Sungmin tersenyum meminta maaf.

“Tidak apa hyung. Baiklah, bagaimana jika kita ke rumahku sekarang? Kalian pasti sudah lelah” kata Henry.

“Ne. Rasanya aku ingin tidur” kata Kyuhyun dengan lelah.

Sungmin mengangguk setuju. Setelah membayar makanan, mereka segera beranjak pergi. perlahan mobil merci mewah milik Henry melaju pergi.

****

 

Henry house

Kyuhyun dan Sungmin memandang sekeliling rumah Henry yang besar dan mewah. Beberapa pelayan membawa koper–koper milik Kyuhyun ke kamar yang telah disiapkan. Henry segera mengantar kedua tamunya ke kamar yang terletak dilantai 2. Sungmin segera menidurkan si kembar diranjang double bed yang berukuran king size, sementara Kyuhyun segera merebahkan dirinya disamping bayi kembarnya yang telah terlelap pulas.

“Tadinya aku sudah menyiapkan dua kamar untuk kalian, tapi aku tidak tahu kalau kalian akan membawa 2 tambahan anggota” kata Henry memandang si kembar yang telah tertidur.

“Ini kejutan untukmu” kata Kyuhyun terkekeh.

“Dan aku sangat terkejut ge ge,” kata Henry ikut terkekeh. “Ini adalah kamar paling besar dirumah ini. Kupikir Min Sae dan Min Yoo harus berada didekat kedua orang tuanya.”

“Terima kasih Henry. Maaf sudah merepotkanmu” kata Sungmin.

“Bukan masalah. Aku senang, liburan kali ini pasti akan menarik sekali. Baiklah, selamat beristirahat” kata Henry tersenyum kemudian beranjak pergi membiarkan kedua tamunya beristirahat.

****

Sungmin baru saja selesai memandikan Min Sae saat Henry datang.

“Lihat siapa yang datang Min Sae” kata Sungmin seraya meletakkan Min Sae diatas karpet bulu yang hangat.

“Nyaa nyaa…” celoteh Min Sae menoleh memandang Henry seraya tersenyum.

“Itu Henry ahjussi” kata Sungmin seraya mengeringkan Min Sae dengan handuk yang membalut tubuh mungilnya.

Henry tersenyum dan berjalan mendekat. Ia memperhatikan dengan heran bagaimana Sungmin dengan lihainya mengurus Min Sae. Henry menoleh memandang Kyuhyun yang masih terlelap dibalik selimutnya. Disampingnya Min Yoo asyik memandang langit–langit kamar dengan tenang.

“Kyu baru saja tidur. Semalam Min Sae rewel dan tidak bisa tidur, sehingga Kyu harus menjaganya semalaman hingga Min Sae tertidur” kata Sungmin tanpa berpaling.

“Aku tidak menyangka. Ge ge seperti sedang…bertanggung jawab. Ini pertama kalinya aku melihatnya seperti ini” kata Henry.

“Dia memang harus bertanggung jawab” kata Sungmin tertawa kecil.

Henry menoleh memandang Sungmin.

“Ini sulit dipercaya. Benarkah hyung pernah hamil? Itu berarti hyung dan ge ge pernah melakukan hal itu…?” tanya Henry mengernyit bingung.

“Bukankah kau bilang kau tidak akan menanyakan hal itu?” kata Sungmin melirik Henry.

“Ahh benar” kata Henry menunduk dengan malu.

Sungmin tersenyum memandang wajah Henry yang masih diliputi kebingungan.

“Saat itu kami sedang mabuk. Itu kecelakaan. Tapi, sebulan kemudian aku selalu merasa mual dan merasa aneh dengan tubuhku. seperti ada sesuatu didalam perutku. Saat sadar, ternyata aku sudah hamil 1 bulan” cerita Sungmin.

“Benarkah?” tanya Henry penasaran.

Sungmin mulai bercerita pada Henry seraya memakaikan Min Sae popok. Henry hanya diam dengan rasa tidak percaya dan shock yang masih menyelimutinya. Sementara itu, Min sae terus bergerak membuat Sungmin sulit memakaikan pakaiannya.

“Min Sae jangan bergerak terus. Kau menyulitkanku” kata Sungmin.

Min Sae tertawa dan terus bergerak seakan menggoda Sungmin. Ia membalik tubuhnya dan mulai merangkak, menggoda Sungmin untuk mengejarnya. “Min Sae kembali kemari. Pakai bajumu dulu” panggil Sungmin.

Min sae terus merangkak seraya tersenyum senang saat Sungmin mulai mengejarnya. Dengan mudah Sungmin menangkap bayi kecilnya. “Baiklah Min kecil. Saatnya pakai baju” kata Sungmin.

“Kyaa kyaa…” celoteh Min Sae senang.

Tidak lama Min Sae sudah tampil cantik dalam balutan dress kecil berwarna pink. Sungmin mengangkat tubuh Min Sae ke pelukannya dan mengecup kepalanya dengan sayang. Sungmin menoleh memandang Henry yang sedang memperhatikannya.

“Kau mau menggendongnya?” tanya Sungmin.

“Ehh? Bolehkah?” Henry balik bertanya.

Sungmin tersenyum kemudian memberikan Min Sae pada Henry. Dengan sedikit canggung Henry menggedong Min Sae. Min Sae memandang Sungmin seakan tidak mau berpisah dari eomma’nya kemudian mengulurkan tangannya ke arah Sungmin.

“Nyaa nyaa nyaa!! Hwuaaa…” Min Sae mulai menangis membuat Henry bingung.

Sungmin membelai Min Sae dan tersenyum.

“Min Sae bermain dulu dengan Henry ahjussi. Sekarang giliran adikmu untuk mandi” kata Sungmin lembut.

“Nyaa nyaa..” Min Sae mulai tenang.

“Setelah ini kita akan sarapan. Min Sae jangan nakal yah” kata Sungmin kemudian mengecup kening Min Sae membuat bayi kecil itu tenang.

Henry hanya diam memandang interaksi antara Sungmin dengan bayi kecilnya. Pemandangan ini membuatnya terkejut dan terpesona. Sungmin terlihat seperti seorang eomma sungguhan.  Dan bayi ditangannya ini adalah nyata.

“Henry” panggil Sungmin.

“Ne hyung?” jawab Henry.

“Tolong jaga Min Sae sementara aku mengurus Min Yoo. Sebaiknya jangan sampai mengganggu Kyu” pinta Sungmin.

“Araseo” kata Henry.

“Gomawo Henry” kata Sungmin tersenyum.

Di ranjang Min Yoo sedang asyik memainkan selimut Kyuhyun. Min Yoo menghentikan tangannya dan tersenyum melihat Sungmin. Sungmin menggelengkan kepalanya melihat celana Min Yoo yang ternyata sudah basah.

“Aigoo, kau mengompol. Kenapa kau tidak memberitahuku? Lihat, kau sudah membasahi kasur Henry ahjussi. Anak nakal” kata Sungmin pura-pura marah.

Min Yoo tertawa.

“Maaf Henry, keponakanmu sudah mengompol dikasurmu” kata Sungmin.

“Tidak apa. Nanti akan kuminta pelayan untuk membersihkannya” kata Henry tersenyum.

Sungmin segera beranjak mengurus Min Yoo, sementara Henry masih diam ditempatnya. Ia mengangkat Min Sae ke udara dan memperhatikannya dengan teliti bercampur bingung. Kepalanya sedang berpikir, bagaimana makhluk kecil yang menggemaskan ini bisa muncul ditubuh Sungmin?

Min Sae tertawa dan menggerakkan kedua tangannya dengan senang mengira Henry sedang mengajaknya bermain. Henry menurunkan Min Sae dan menoleh memandang Kyuhyun yang menggeliat pelan.

“Bagaimana jika kita bermain diluar Min Sae?” tanya Henry kemudian segera beranjak pergi.

****

Kyuhyun menggeliat dengan kesal dan menutup kepalanya dengan bantal. Namun suara–suara itu masih terdengar. Terdengar suara yang dikenalinya membangunkannya seraya mengguncang–guncangkan tubuhnya dengan keras.

“Ya! Ya! Cho Kyuhyun cepat bangun” kata Heechul.

“Biarkan aku tidur hyung” kata Kyuhyun seraya menepis tangan Heechul.

“Aissh anak ini…” gerutu Heechul.

Kangin bersender diambang pintu dan terkekeh.

“Dia tidak akan bangun” kata Kangin.

“Seharusnya dia bangun dan menyambut kita” kata Heechul kesal.

“Mau aku tunjukkan cara yang tepat untuk membangunkannya?” kata Kangin.

“Bagaimana?” tanya Heechul.

Kangin tersenyum dan meminta Heechul untuk menyingkir dari kasur. Heechul menyingkir dan memperhatikan Kangin dengan bingung. Tiba–tiba brukk… Dalam sekejap tubuh Kyuhyun terjatuh dari kasur karena tendangan dari Kangin. Segera Kyuhyun terbangun seraya mengelus kepalanya yang terantuk lantai.

“Aduuh…sakit!! Apa – apaan sih?!” teriak Kyuhyun kesal.

“Tuh kan dia bangun” kata Kangin terkekeh.

“Cara yang bagus. Aku akan melakukannya lain waktu” kata Heechul menyeringai.

Kyuhyun beranjak bangun dan memandang kedua hyungnya yang sedang terkekeh memandangnya. “Kangin hyung? Heechul hyung?” kata Kyuhyun tersadar.

“Apa kau sudah bangun tukang tidur?” tanya Heechul.

“Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah seharusnya kalian ada di Korea?” tanya Kyuhyun bingung.

“Tanyakan pada Donghae dan Wookie. Mereka yang menarik kami kesini” jawab Kangin.

“Mwo? Mereka juga datang?” tanya Kyuhyun terkejut.

“Kami semua datang Kyu” kata Heecul menyeringai seraya menunjuk ke arah pintu.

Kyuhyun beranjak keluar dan terkejut dengan keramaian yang menyambutnya. Terlihat Donghae, Ryeowook dan Leeteuk asyik bermain dengan keponakan kembar mereka seraya mengobrol dengan Sungmin dan Henry. Eunhyuk dan Hangeng asyik menjelajahi isi rumah Henry. Shindong sibuk mencari makanan didapur Henry. Kibum dan Yesung asyik melihat–lihat koleksi buku–buku Henry. Siwon asyik mengarahkan kamera kesayangannya ke berbagai arah.

Kyuhyun berdiri dengan bingung memperhatikan semuanya. Kangin menepuk pelan bahu Kyuhyun kemudian beranjak bergabung dengan Leeteuk dan yang lain. Heechul mengangkat kedua bahunya seraya menarik satu sudut bibirnya kemudian beranjak bergabung dengan Eunhyuk dan Hangeng yang masih asyik menjelajahi rumah Henry. Sungmin menoleh menyadari kehadiran Kyuhyun.

“Kau sudah bangun Kyu? Kemarilah” kata Sungmin tersenyum.

Kyuhyun masih berdiri dengan bingung.

“Apa–apaan ini??” tanya Kyuhyun.

tbc